Bab 19. Memakainya

"Mas Bram kenapa diam saja.?!" Delia menggoyang - goyangkan tangan Bram.

Membuat Bram tersadar setelah memikirkan dalang dari semua lingeri yang ada di koper Delia. Siapa lagi kalau bukan sang mama, dia yang merencanakan bulan madu ini dengan rincian yang tersusun rapi.

"Bagaimana dengan bajuku.? Pasti tertukar saat di bandara tadi." Ujarnya setelah berhasil membuat Bram menatapnya. Delia menyayangkan baju - bajunya yang sebenarnya tidak tertukar, baju itu masih tersusun rapi dilemari kamar Bram setelah ibu mertuanya menukarnya. Baju yang Delia pilih untuk di bawa ke Bali adalah baju yang menurutnya paling bagus dan mahal, dia merasa rugi jika harus kehilangan baju - bajunya.

"Ya mau gimana lagi, kita tidak mungkin mencarinya kan. Dimana pemiliki koper itupun kita tidak tau." Jawab Bram santai.

Bram tentu saja tidak ingin memberi tahukan kebenarannya pada Delia. Delia pasti akan terus bertanya dan akan membuat Bram semakin pusing untuk menjawabnya.

Mama sangat keterlaluan. Batin Bram.

"Bajukuu,,," Wajah Delia mulai sendu, matanya berkaca - kaca hingga akhirnya meneteskan air mata.

"Kenapa kamu menangis.?"

"Mas Bram masih bertanya kenapa aku menangis.? Aku kehilangan bajuku.! Bagaimana aku tidak menangis." Delia merasa kesal dengan Bram dan semakin terisak.

Anak kecil ini sangat merepotkan.

"Delia, kamu hanya kehilangan baju. Bukan kehilangan suami.!"

"Bajuku sangat berharga, aku membelinya dengan uang tabunganku saat masih kuliah dulu."

Astaga,,, derajatku bahkan lebih rendah dari baju - bajunya. Bram mengusap wajahnya.

"Kenapa kamu harus menangis hanya karna baju.! Aku akan membelikan baju satu toko untukmu." Ujar Bram yang mulai geram.

"Benarkah.?" Delia segera menghapus air matanya, kini dia menatap Bram dengan mata yang berbinar. Mendengar Bram akan membelikan baju untuknya, Delia melupakan begitu saja bajunya yang entah kemana.

"Iya."

"Asiiikkk,,, terimakasih mas Bram,,,!" Teriaknya sambil memeluk Bram tanpa sadar. Delia bahkan berjingkrak kegirangan dan semakin erat memeluk Bram. Sedangkan yang dipeluk hanya diam saja. Perasaannya seperti sedang di aduk - aduk saat ini.

...******...

Pov Delia

Baju - baju yang menurutku paling bagus lenyap entah kemana, aku tidak tau kenapa koperku bisa tertukar. Sedih,,, tentu saja aku sangat sedih. Aku bersusah payah menabung untuk membeli baju itu tapi dalam sekejap hilang begitu saja. Beruntung mas Bram akan membelikan baju untukku, aku sangat senang mendengarnya. Tanpa sadar Aku memeluk mas Bram dan berjingkrak sambil memeluknya, tapi tidak adanya respon dari mas Bram membuatku tersadar.

"Eh,, maaf mas Bram." Aku segera menjauhkan tubuhku. Ku lihat mas Bram masih diam mematung, matanya tanpa berkedip terus menatapku. Aku segera memalingkan pandanganku untuk menghindari tatapan mata mas Bram yang seakan menembus hatiku. Sungguh mas Bram terlihat sangat tampan dengan tatapan mata yang mempesona. Aku mulai resah, takut hatiku menarik sinyal cinta jika terus berada didekatnya. Maafkan aku mba Ditha, aku berjanji tidak akan mencintai mas Bram. Batinku.

"Ayo buruan mas, katanya mau beliin aku baju.?" Aku sudah berjalan mendekati pintu, meninggalkan mas Bram yang masih diam. Entah apa yang dia pikirkan saat ini, semoga saja mas Bram tidak salah paham karna aku memeluknya.

Mas Bram berjalan ke arahku.

"Ini sudah malam Delia, dimana ada toko baju yang buka.? Besok saja. Sebaiknya kita tidur sekarang." Mas Bram terus berjalan keluar, aku mengekorinya di belakang.

"Tapi setidaknya aku punya baju untuk tidur malam ini. Tidak mungkin aku tidur dengan celana jeans, aku tidak akan nyaman." Aku tidak punya baju selain yang melekat di tubuhku, kaos tshirt dan celana jeans, tidak akan nyaman untuk dibawa tidur.

"Coba kita cari dulu, siapa tau masih ada toko baju yang buka. Pleaseeee,,," Aku memohon dengan wajah yang dibuat memelas sambil menagkupkan kedua telapak tangan dan berdiri didepan mas Bram. Berharap mas Bram akan mengabulkan permintaanku.

Mas Bram tersenyum, tapi senyuman itu membuatku merinding. Entah kenapa aku punya firasat buruk dari arti senyumannya yang menyeringai sambil mendekat ke arahku. Seketika badanku terasa kaku, aku diam tak bergeming saat wajah mas Bram semakin dekat.

"Pakai baju yang tadi saja, aku suka.!" Bisiknya di telingaku, suara bass yang terdengar seksi membuatku menelan saliva dengan susah payah. Saat itu juga aku ingin merosot ke lantai, sekujur tubuhku terasa melemas.

Ku dorong dada mas Bram agar menjauh dari hadapanku.

"Ba, baju apa..!" Ucapku gagap. Aku sangat gugup dan gemeteran, bisikan mas Bram meluluhlantahkan perasaanku.

"Tentu saja baju yang ada di kopermu. Sementara pakai itu dulu untuk malam ini, besok baru cari baju untukmu. Baju yang sekarang kamu pakai harus dilepas, kamu akan membutuhkan baju itu untuk keluar hotel besok."

Penjelasan mas Bram membuatku berfikir. Benar apa yang dikatakan mas Bram, hanya baju yang melekat ditubuhku yang pantas aku pakai untuk keluar hotel. Jika aku memakainya untuk tidur malam ini, besok pasti akan kusut.

"Ta,," Tidak ku lanjutkan ucapanku saat menyadari mas Bram sudah menghilang dari hadapanku. Kemana dia, gumamku dalam hati. Ku langkahkan kakiku, melihat mas Bram sudah merebahkan tubuhnya di ranjang dengan mata yang terpejam membuatku bernafas lega. Tidak masalah jika aku pakai baju kekurangan bahan itu, mas Bram tidak akan melihatnya. Pikirku.

Aku mengambil satu selimut yang sudah tersedia di dekat ranjang, lalu pergi ke walk in closet untuk mengganti bajuku dengan lingeri kekurangan bahan itu. Aku menatap diriku dengan lingeri seksi yang melekat sempurna, lingeri warna maroon membuat kulit putihku semakin terliat bersinar, namun aku bergidik ngeri. Seumur hidupku tidak pernah aku memakai baju seperti ini.

Ku balut tubuhku dengan selimut serapat mungkin, hingga bagian leher dan kepala saja yang terlihat.

Aku memilih untuk tidak tidur di ranjang, langkahku terhenti di sofa panjang yang terletak diseberang tempat tidur. Ku rebahkan tubuhku di sofa yang empuk itu.

"Kenapa tidur di situ.?" Suara mas Bram mengaketkanku, aku menoleh dan saat itu pandangan mata kita bertemu dengan jarak yang lumayan jauh.

"Ayo sini,," Mas Bram menepuk ruang kosong disebelahnya, menyuruhku untuk tidur disana.

Aku menggeleng cepet.

"Tidak, aku tidur disini saja." Tolakku.

"Mau jalan sendiri atau aku gendong.!" Mas Bram memberiku dua pilihan namun tetap dengan satu tujuan. Di gendong ataupun jalan sendiri, intinya aku harus tidur diranjang bersamanya. Aku memilih cara aman, turun dari sofa dan segera bejalan ke ranjang. Tanpa ada penolakan lagi, aku sudah merebahkan tubuhku disamping mas Bram dengan selimut yang masih membungkus tubuhku.

Mas Bram melemparkan senyum padaku.

"Pinter.!" Serunya. Aku tak menggubrisnya.

"Ketengah lagi, kamu bisa jatuh kalau terlalu kepinggir." Pinta mas Bram. Bagai kerbau yang dicucuk hidungnya, aku menuruti perkataan mas Bram. Ku geser tubuhku agar lebih ke tengah, namun masih ada jarak di anatara aku dan mas Bram karna ukuran kasurnya yang sangat besar.

Hening,,, tak lama aku mendengar dengkuran halus dari mas Bram. Syukurlah,,, aku bernafas lega. Mas Bram sudah tidur, aku merasa aman karna mas Bram tidak akan melihatku memakai baju minim dibalik selimut yang menutupi tubuhku. Aku memejamkan mata dan segera menyusul mas Bram ke alam mimpi.

Dering alarm dari ponselku membuat tidur nyenyakku terganggu, aku mulai mengerjapkan mata untuk mengumpulkan kesadaran. Namun aku merasakan sesuatu menindih bagian tubuhku. Aku menoleh kesamping, kulihat wajah mas Bram yang terlelap tepat dihadapanku. Aku menutup mulut rapat - rapat agar tidak berteriak.

Lagi - lagi posisi tidurku pindah ke tempat mas Bram, tapi kali ini mas Bram yang memelukku. Bahkan kakinya menindih pahaku. Jantungku berdetak kencang saat menyadari selimutku sudah terlepas dari tubuhku, hingga memperlihatkan tubuh yang hanya memakai lingeri seksi yang tersingkap ke atas.

"Mas Braaammm,,,,!!" Teriakku sambil mendorong tubuh mas Bram, dia bahkan jatuh kelantai akibat dorongan kuat yang aku lakukan padanya.

...****"****...

Haii para readers,,,, Makasih sudah mampir untuk membaca novel ini. Makasih juga untuk dukungan dan semangatnya yah.

Jangan lupa selalu tinggalkan Like dan Komennya disetiap bab, agar Author lebih semangat lagi😊

Beri Vote dan Rate jika berkenan😊🙏

Untuk yang mau kasih kritik dan saran boleh banget, selama mengunakan bahasa yang baik dan sopan tidak ada ungsur menghina, Author akan terima dengan senang hati😊

Semoga novel ini bisa menghibur kalian semua.😊

Terpopuler

Comments

Nesa Satria

Nesa Satria

🤣🤣🤣🤣🤣🤣duh kasihan

2022-06-20

0

Pricila Bianca Aidelin

Pricila Bianca Aidelin

🤣🤣🤣🤣🤣 bisa patah tulang mas Bram sekembalinya dari bulan madu klo tiap malam jatuh dari t4 tudur,,,,,,

2022-03-10

0

EBI

EBI

ya ampun

2022-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Menikah
2 Eps 2. Malam pertama.?
3 Eps 3. 6 Bulan yang lalu
4 Eps 4. Lee min ho atau Nam joo hyuk.?
5 Eps 5. Ulet keket
6 Eps 6. datang kekantor
7 Eps 7. Minta ongkos kirim
8 Eps 8. Siapa Dia
9 Eps 9. Ada apa dengan Bram
10 Eps 10. Nyamuk besar
11 Eps 11. Pindah kekamarnya
12 Eps 12. Rencana mama Bram
13 Eps 13. suamiku
14 Eps 14. Satu ranjang
15 Bab 15. Dua puluh ribu
16 Bab 16. Dua tiket
17 Bab 17. Selalu begitu
18 Bab 18. Lingeri
19 Bab 19. Memakainya
20 Bab 20. Pertama
21 Bab 21. Kak Andra
22 Bab 22. Takut
23 Bab 23. Cinta
24 Bab 24. Salah
25 Bab 25. Jadi istriku
26 Bab 26. Kamu istriku
27 Bab 27. Tetap disisiku
28 Bab 28. Imbalan
29 Bab 29. Laki - laki itu
30 Bab 30. Kak Damar
31 Bab 31. Terlalu jauh melangkah
32 Bab 32. Keluarga bahagia
33 Bab 33. Terbongkar
34 Bab 34. Pacar saat SMA
35 Bab 35. Apa arti diriku
36 Bab 36. Melepas dan bertahan
37 Bab 37. Bukan salahku
38 Bab 38. Penjelasan Damar
39 Bab 39. Dijebak
40 Bab 40. Harapan
41 Bab 41. Andra lagi
42 Bab 42. cinta tidak bisa dipaksakan
43 Bab 43. Menyusul
44 Bab 44. Memulai
45 Bab 45. Keputusan
46 Bab 46. Terbaik
47 Bab 47. Kebesaran hati
48 Bab 48. Untukmu
49 Bab 49. Lomba
50 Bab 50. Aku milikmu
51 Bab 51. Lagi
52 Bab 52. Damar & Delia
53 Bab 53. Untuk dirobek
54 Bab 54. Memberi tau
55 Bab 55. Harus bagaimana
56 Bab 56. Mudah dibujuk
57 Bab 57. Ditha kembali
58 Bab 58. Aku cemburu
59 Bab 59. Curiga
60 Bab 60. Pulang kerumah
61 Bab 61. Bangga padamu
62 Bab 62. Mengendap endap
63 Bab 63. Rencana untuk Damar
64 Bab 64. Rumah baru
65 Bab 65. Damar dan Ditha
66 Bab 66. Pindah
67 Bab 67. Mengingatnya
68 Bab 68. Melupakannya
69 Bab 69. Mengetahui
70 Bab 70. Mengadu
71 Bab 71. Selesai.!
72 Bab 72. Tidak terima
73 Bab 73. Bahagiaku ada padamu
74 Bab 74. Picik
75 Bab 75. Kinan dan bibit pelakor.
76 Bab 76. Ingin hamil
77 Bab 77. Menyadari
78 Bab 78. Takut
79 Bab 79. Tingkahnya
80 Bab 80. Berubah
81 Bab 81. Sungguh
82 Bab 82. Salah paham
83 Bab 83. Kecewa
84 Bab 84. Dasar aneh
85 Bab 85. Kenapa??
86 Bab 86. Bingung
87 Bab 87. Baby twins
88 Bab 88. Usaha
89 Bab 89. Keputusan
90 Bab 90. Bersiap
91 Bab 91. Kejutan
92 Bab 92. Masih kejutan
93 Bab 93. Tidak sama
94 Bab 94. Duplikat
95 Bab 95. Tidak mau rugi
96 Bab 96. Bikin susah
97 Bab 97. Ada apa denganku
98 Bab 98. Cantik?
99 Bab 99. Bikin kesal
100 Bab 100. Bahagia.?
101 Bab 101. Salah,,
102 Bab 102. Menuduh
103 Bab 103. Wanita itu,,
104 Bab 104. Tentang kinan
105 Bab 105. Masih kesal
106 Bab 106. Bertemu
107 Bab 107. Marah?
108 Bab 108. Hukuman selesai
109 Bab 109. Kinan, Andra
110 Bab 110. Malam pertama kita
111 Bab 111. Digagalkan
112 Bab 112. Gangguan lagi
113 Bab 113. Balas dendam
114 Bab 114. salah pilih
115 Bab 115. Jadi kesal
116 Bab 116. Gagal lagi
117 Bab 117. Dasar Andra
118 Bab 118. Ngambek terus
119 Bab 119. Caranya.?
120 Bab 120. Menggoda.?
121 Bab 121. Karna telfon
122 Bab 122. Ada saja
123 Bab 123. Bikin kesal
124 Bab 124. The End
125 Bab 125. Kisah Kinan
126 Bab 126. Menggodanya
127 Bab 127. Malam yg tertunda
128 Bab 128. Usaha
129 Bab 129. Belum berubah
130 Bab 130. Kesepakatan
131 Bab 131. Angella
132 Bab 132. Gara gara noda
133 Bab 133. Andra cemburu.?
134 Bab 134. 3 bulan
135 Bab 135. Cinta?
136 Bab 136. Terluka
137 Bab 137. Dia Anggella
138 Bab 138. Dijebak
139 Bab 139. Deon
140 Bab 140. Bertemu Deon
141 Bab 141. Daddy Deon
142 Bab 142. Kembali bertemu
143 Bab 143. Anak siapa.?
144 Bab 144. Anakku
145 Bab 145. Kembali lagi
146 Bab 146. Andra Alvin
147 Bab 147. Menerima
148 Bab 148. Malam ini
149 Bab 149. Bertemu
150 Bab 150. Bahagia & kehilangan
151 Bab 151. Keluarga
152 Bab 152. Tersiksa juga
153 Bab 153. Baby moon
154 Bab 154. Tidak sabar
155 Bab 155. Kembar
156 Bab 156. Kebahagiaan
157 Bab 157. Akhir Cerita
158 Pengumuman
159 extra part 1
160 Extra part 2
161 Extra part 3 The End
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Eps 1. Menikah
2
Eps 2. Malam pertama.?
3
Eps 3. 6 Bulan yang lalu
4
Eps 4. Lee min ho atau Nam joo hyuk.?
5
Eps 5. Ulet keket
6
Eps 6. datang kekantor
7
Eps 7. Minta ongkos kirim
8
Eps 8. Siapa Dia
9
Eps 9. Ada apa dengan Bram
10
Eps 10. Nyamuk besar
11
Eps 11. Pindah kekamarnya
12
Eps 12. Rencana mama Bram
13
Eps 13. suamiku
14
Eps 14. Satu ranjang
15
Bab 15. Dua puluh ribu
16
Bab 16. Dua tiket
17
Bab 17. Selalu begitu
18
Bab 18. Lingeri
19
Bab 19. Memakainya
20
Bab 20. Pertama
21
Bab 21. Kak Andra
22
Bab 22. Takut
23
Bab 23. Cinta
24
Bab 24. Salah
25
Bab 25. Jadi istriku
26
Bab 26. Kamu istriku
27
Bab 27. Tetap disisiku
28
Bab 28. Imbalan
29
Bab 29. Laki - laki itu
30
Bab 30. Kak Damar
31
Bab 31. Terlalu jauh melangkah
32
Bab 32. Keluarga bahagia
33
Bab 33. Terbongkar
34
Bab 34. Pacar saat SMA
35
Bab 35. Apa arti diriku
36
Bab 36. Melepas dan bertahan
37
Bab 37. Bukan salahku
38
Bab 38. Penjelasan Damar
39
Bab 39. Dijebak
40
Bab 40. Harapan
41
Bab 41. Andra lagi
42
Bab 42. cinta tidak bisa dipaksakan
43
Bab 43. Menyusul
44
Bab 44. Memulai
45
Bab 45. Keputusan
46
Bab 46. Terbaik
47
Bab 47. Kebesaran hati
48
Bab 48. Untukmu
49
Bab 49. Lomba
50
Bab 50. Aku milikmu
51
Bab 51. Lagi
52
Bab 52. Damar & Delia
53
Bab 53. Untuk dirobek
54
Bab 54. Memberi tau
55
Bab 55. Harus bagaimana
56
Bab 56. Mudah dibujuk
57
Bab 57. Ditha kembali
58
Bab 58. Aku cemburu
59
Bab 59. Curiga
60
Bab 60. Pulang kerumah
61
Bab 61. Bangga padamu
62
Bab 62. Mengendap endap
63
Bab 63. Rencana untuk Damar
64
Bab 64. Rumah baru
65
Bab 65. Damar dan Ditha
66
Bab 66. Pindah
67
Bab 67. Mengingatnya
68
Bab 68. Melupakannya
69
Bab 69. Mengetahui
70
Bab 70. Mengadu
71
Bab 71. Selesai.!
72
Bab 72. Tidak terima
73
Bab 73. Bahagiaku ada padamu
74
Bab 74. Picik
75
Bab 75. Kinan dan bibit pelakor.
76
Bab 76. Ingin hamil
77
Bab 77. Menyadari
78
Bab 78. Takut
79
Bab 79. Tingkahnya
80
Bab 80. Berubah
81
Bab 81. Sungguh
82
Bab 82. Salah paham
83
Bab 83. Kecewa
84
Bab 84. Dasar aneh
85
Bab 85. Kenapa??
86
Bab 86. Bingung
87
Bab 87. Baby twins
88
Bab 88. Usaha
89
Bab 89. Keputusan
90
Bab 90. Bersiap
91
Bab 91. Kejutan
92
Bab 92. Masih kejutan
93
Bab 93. Tidak sama
94
Bab 94. Duplikat
95
Bab 95. Tidak mau rugi
96
Bab 96. Bikin susah
97
Bab 97. Ada apa denganku
98
Bab 98. Cantik?
99
Bab 99. Bikin kesal
100
Bab 100. Bahagia.?
101
Bab 101. Salah,,
102
Bab 102. Menuduh
103
Bab 103. Wanita itu,,
104
Bab 104. Tentang kinan
105
Bab 105. Masih kesal
106
Bab 106. Bertemu
107
Bab 107. Marah?
108
Bab 108. Hukuman selesai
109
Bab 109. Kinan, Andra
110
Bab 110. Malam pertama kita
111
Bab 111. Digagalkan
112
Bab 112. Gangguan lagi
113
Bab 113. Balas dendam
114
Bab 114. salah pilih
115
Bab 115. Jadi kesal
116
Bab 116. Gagal lagi
117
Bab 117. Dasar Andra
118
Bab 118. Ngambek terus
119
Bab 119. Caranya.?
120
Bab 120. Menggoda.?
121
Bab 121. Karna telfon
122
Bab 122. Ada saja
123
Bab 123. Bikin kesal
124
Bab 124. The End
125
Bab 125. Kisah Kinan
126
Bab 126. Menggodanya
127
Bab 127. Malam yg tertunda
128
Bab 128. Usaha
129
Bab 129. Belum berubah
130
Bab 130. Kesepakatan
131
Bab 131. Angella
132
Bab 132. Gara gara noda
133
Bab 133. Andra cemburu.?
134
Bab 134. 3 bulan
135
Bab 135. Cinta?
136
Bab 136. Terluka
137
Bab 137. Dia Anggella
138
Bab 138. Dijebak
139
Bab 139. Deon
140
Bab 140. Bertemu Deon
141
Bab 141. Daddy Deon
142
Bab 142. Kembali bertemu
143
Bab 143. Anak siapa.?
144
Bab 144. Anakku
145
Bab 145. Kembali lagi
146
Bab 146. Andra Alvin
147
Bab 147. Menerima
148
Bab 148. Malam ini
149
Bab 149. Bertemu
150
Bab 150. Bahagia & kehilangan
151
Bab 151. Keluarga
152
Bab 152. Tersiksa juga
153
Bab 153. Baby moon
154
Bab 154. Tidak sabar
155
Bab 155. Kembar
156
Bab 156. Kebahagiaan
157
Bab 157. Akhir Cerita
158
Pengumuman
159
extra part 1
160
Extra part 2
161
Extra part 3 The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!