Pov Bram
Aku membuka mata sesaat setelah mendengar dengkuran halus dari Delia. Sejak tadi aku memang tidak tidur, lebih tepatnya pura - pura tidur. Aku menengok kesamping untuk menatap Delia, dia tidur pulas dengan selimut yang melilit ditubuhnya hingga sebatas leher. Entah kenapa sudut bibirku terangkat, aku tersenyum melihat Delia yang hanya terlihat bagian kepalanya saja. Terkadang aku mulai bingun dengan perasaanku. Aku tidak tau kenapa bisa tersenyum setiap kali menatap wajahnya diam - diam. Aku berharap ini bukan cinta, karna cintaku hanya akan untuk Ditha selamanya.
Cukup lama ku pandangi wajah imut nan menggemaskan milik Delia saat Dia terlelap. Dorongan yang kuat untuk membawa Delia kedalam pelukanku muncul begitu saja. Aku mulai bangkit, mendekati Delia. Dengan gerakan hati - hati aku mengangkat tubuh Delia agar tidak membangunkannya, ku bawa Delia mendekat kesisi ranjangku. Saat meletakan tubuh Delia, selimut bagian atasnya tersingkap. Dengan susah payah aku menelan saliva untuk membasahi tenggorokanku yang kering kala melihat bahu mulus Delia terekspos dengan indah.
Tali bra dan tali lingeri mirip spageti tak mampu menutupi bahu mulusnya, tanganku semakin jahil untuk menyingkap selimut lebih kebawah lagi. Aku merutuku diriku sendiri, tindakan bodohku membuat sesuatu didalam sana mulai bangkit dan mengeras. Dua gundukan padat milik Delia menyembul, membuat gairahku mencuat. Tapi aku sangat menikmati pemandangan indah itu, ingin rasanya aku menarik kain yang menutupinya dan membenamkan wajahku disana, namun ku urungkan niatku. Aku tidak ingin menyentuhnya tanpa ada cinta di hatiku.
Delia tak bergeming saat aku menyingkap selimut dari rubuhnya, kini tubuh Delia hanya berbalut lingeri seksi yang menerawang. Memperlihatkan lekuk tubuh Delia yang sangat indah. Lagi - lagi aku hanya bisa menelan saliva, melihat pemandangan indah yang bisa menggoyahkan iman. Ingin rasanya aku mengaulinya, menikmati setiap inci tubuh Delia. Delia istriku, meskipun aku melakukannya itu tidak akan jadi masalah. Namun hatiku selalu menolak untuk melakukannya. Apa lagi alasannya kalau bukan Ditha, istri yang paling aku cintai.
Maafkan aku Delia,,, hati ini belum mampu untuk menerima kehadiranmu.
Aku mencoba untuk mengatur nafasku yang mulai tidak teratur, setelah berhasil menguasai diriku, aku membaringkan tubuhku disamping Delia dan memeluknya.
Memeluk Delia membuatku semakin nyaman untuk tidur. Sejak menikahbersama Ditha aku memang selalu tidur sambil memeluknya, kegiatan itu membuat tidurku semakin pulas. Dan akhirnya menjadi candu, aku kesulitan tidur jika tidak memeluk Ditha. Kini ada Delia di dekapanku, memeluk Delia seperti memeluk Ditha saat ini.
Pagi itu aku sudah bangun, pemandangan pertama yang aku lihat adalah wajah cantik Delia. Meskipun rambutnya sedikit acak - acakan, namun tidak mengurangi kecantikannya. Delia menggeliat, aku segera memejamkan mata dan berpura - pura masih tidur. Namun beberapa detik kemudian, suara teriakan dan tendangan berhasil mengagetkanku.
Sial..!!! Umpatku kesal. Tendangan keras Delia membuat tubuhku terpental dan tersungkur di lantai. Posisiku yang terlalu menepi disisi ranjang membuat tubuhku dengan mudah terjun bebas saat Delia menendangku.
"Deliaaaa.! Apa kamu berniat mencelakaiku.!" Teriakku geram. Aku masih belum beranjak dari lantai, rasa nyeri dipunggungku membuatku kesulitan untuk bangun.
"Ma, maaf mas Bram. Aku tidak sengaja." Nada kecemasan dan ketakutan terdengar jelas di tekingaku. Aku menyeringai dibawah ranjang, timbul niat jahil untuk mengerjainya.
"Punggungku,,, sepertinya tulang punggungku retak. Aww,, sakit sekali." Suara yang ku buat seperti orang kesakitan, dengan wajah yang meringis. Kulihat kepala Delia menyembul dari atas ranjang, tapi yang membuatku fokus adalah gundukan sintal milik Delia yang terlihat semakin jelas. Bagian dada lingeri yang longgar membuat bagian itu terekspos dengan posisi Delia yang merangkak.
"Ya ampun mas Bram, aku benar - benar tidak sengaja. Apa mas Bram baik - baik saja?"
"Aku kesakitan.! Kamu masih berfikir aku baik - baik saja.?" Protesku.
"Cepat bantu aku untuk bangun.!" Kujulurkan tangan ke atas, Delia menyambutnya dan menarik tanganku. Tangan kiriku ku gunakan untuk memegangi pinggang agar mendukung sandiwaraku.
"Kenapa kamu mendendangku.? Kau pikir tubuhku ini bola.?" Sambil terus meringis aku duduk ditepi ranjang. Delia menundukan wajahnya, ku lihat rasa bersalah menyelimutinya. Delia bahkan tidak menyadari jika saat ini dia hanya memakai lingeri saja tanpa menutupinya dengan selimut.
"Lihat apa yang sudah kamu lakukan, akibat ulahmu aku harus meraskan nyeri disekujur tubuhku.!!" Bentakku dengan ketus. Aku terus berusaha membuat Delia semakin merasa bersalah. Wajah Delia sangat ini sangat menggemaskan, dia sangat lucu dan polos. Sedikitpun dia tidak curiga jika aku hanya mengerjainya. Memang awalnya terasa nyeri dibangian pinggang, tapu kini sudah berangsur hilang.
"Maaf mas,, aku tidak sengaja." Suara Delia bergetar. Buliran bening terlihat menetes dari pelupuk matanya. Wajahnya merah.
Ya ampun.!! Apa yang sudah aku lakukan.! Aku membuatnya menangis dan sekarang aku yang merasa bersalah.
"Hei kenapa kamu menangis.? Apa rasa sakit dipunggungku berpindah padamu.?" Ujarku lembut.
"Mas Bram membentakku,,," Suara sendu itu membuat hatiku teriris. Bagaimana aku bisa lupa jika gadis ini tidak pernah dibentak seumur hidupnya. Dia pasti sangat ketakutan saat aku membentaknya tadi.
"Maaf,," Aku merasa bersalah. Kutarik tubuh Delia dalam dekapanku, aku memeluknya dengan erat. Tubuh Delia bergetar karna tangisnya.
"Jangan menangis, aku tidak serius membentakmu." Aku mengusap kepala Delia, kutinggalkan kecupan di pucuk kepalanya. Namun tindakanku membuat Delia melonggarkan pelukanku, dia menadongakn wajahnya dan menatapku dengan mata yang sendu. Mata sembabnya masih berlinang air mata, aku semakin merasa sesak melihatnya.
"Aku minta maaf, berhentilah menangis." Ujarku. Tidak ada jawaban dari Delia, dia terus menatapku. Susana menjadi hening, tatapan mataku dan Delia semakin dalam.
Tangaku terangkat untuk menghapus air mata dipipinya, tanganku bergerak kebelakang lehernya. Entah keberanian dari mana, aku mulai mendekatkan wajahku dan mendorong tengkuk Delia semakin maju. Delia sudah memejamkan matanya, membuatku semakin berani untuk mendekat.
(Maaf, adegan remas meremasnya terpaksa di hapus. Soalnya kena omel Mangatoon, sampe gagal kontrak dua kali.) Jangan khawatir, banyak adegan yang lebih panas di bab - bab berikutnya. 😆
Dithaa,,,,
Wajah Ditha muncul dikepalaku, bersamaan dengan itu aku menghentikan aktifitas yang terjadi diluar kehendakku.
Aku menatap wajah Delia, dia menundukan wajahnya yang terlihat merona. Dengan tangan yang masih berada dibalik lingeri Delia, aku membenarkan kain yang yang tersingkap. Tubuh Deli menggeliat saat tangaku kembali menyentuh asetnya.
"Maaf,,," Hanya itu yang bisa aku katakan. Rasa bersalah mulai menyeruak dihatiku.
Aku menarik selimut untuk menutupi tubuh Delia.
"Kamu mandi duluan, kita akan sarapan setelah ini." Aku berusaha tersenyum untuk menghilanhkan kecanggungan. Delia mengangguk, dia beranjak dari tempat tidur dan menghilang dibalik pintu kamar mandi.
Sepeninggalan Delia, aku hanya bisa merutuki diriku sendiri yang tidak bisa menahan hasratku. Aku mencengkram kasar rambutku. Aku sudah menyentuh salah satu aset berharga miliknya dan mengambil ciuman pertamanya. Bibirnya yang kaku saat aku menciumnya, membuatku bisa menebak jika itu cium pertama Delia. Terlebih aku tahu kalau Delia tidak pernah berpacaran.
...***"****...
Haii para readers,,,, Makasih sudah mampir untuk membaca novel ini. Makasih juga untuk dukungan dan semangatnya yah.
Jangan lupa selalu tinggalkan Like dan Komennya disetiap bab, agar Author lebih semangat lagi😊
Beri Vote dan Rate jika berkenan😊🙏
Untuk yang mau kasih kritik dan saran boleh banget, selama mengunakan bahasa yang baik dan sopan tidak ada ungsur menghina, Author akan terima dengan senang hati😊
Semoga novel ini bisa menghibur kalian semua.😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
shin injung
males baca katanya 21+ tp adeganya kaga ada ceritanya wkwk
2022-12-31
0
Nesa Satria
hadeh kurang nampol
2022-06-21
0
rins vins
kenapa dinovel lain ga ya menggoda wanita dewasa isinya hot banget malah...
2022-05-11
1