Eps 3. 6 Bulan yang lalu

Pov Bram

Sudah 6 bulan Ditha koma sejak melahirkan anak pertama kami. Sejak saat itu duniaku terasa gelap, aku seperti kehilangan arah dan setengah jiwaku. Aku sudah lupa bagaimana rasanya bahagia, aku sudah lupa bagaimana rasanya tertawa lepas. Meskipun saat ini sudah ada Alea di hidupku, tapi aku merasa hampa tanpa Ditha. Aku sangat mencintainya, Ditha wanita yang sempurna dimataku. Sampai kapanpun dia akan selalu ada dihatiku.

Aku tidak menyangka jika koma yang dialami istriku selama 6 bulan ini membuatku harus menikah dengan adik iparku sendiri.

Orang tuaku yang sudah memintaku untuk menikah dengannya. Awalnya aku menolak dengan rencana orang tuaku yang tidak masuk akal itu. Bagaimana mungkin aku menikahi adik angkat istriku, sedangkan istriku masih hidup. Tapi akhirnya aku menyetujuinya, semua itu aku lakukan demi anak dan orang tuaku. Lagi pula aku menganggap pernikahan ini hanya sebatas status, aku tidak akan menyentuhnya sedikitpun.

Sore itu hari pernikahanku dan Delia, adik iparku. Sebenarnya aku merasa bersalah pada Ditha karna harus menikah lagi. Tapi aku tidak punya pilihan lain, karna orang tuaku terus mendesakku. Dia ingin aku dan Alea hidup normal layaknya keluarga yang utuh.

Beliau juga ingin Alea tumbuh dengan sosok ibu disampingnya. Orang tua ku dan orang tua Ditha tidak bisa setiap hari kerumahku untuk merawat Alea, karna jarak rumah kami yang lumayan jauh.

Aku melihat Delia keluar di dampingi mamah mertuaku. Aku hanya meliriknya sekilas kala itu, lalu kembali menundukan kepalaku.

Delia gadis cantik, sama seperti Ditha. Bahkan tinggi dan postur tubuhnya pun hampir mirip. Aku dan Delia cukup akrab, dia gadis yang ceria dan kekanakan. Aku bisa memakluminya karna usianya baru menginjak 22 tahun, lebih muda 8 tahun dari usiaku.

Pernikahan kami berjalan lancar, aku tidak punya kendala dalam melafalkan ijab qabul. Nama Delia dan Ditha sama dibagian belakangnya, sama - sama menggunakan Larasaty. Hanya saja nama bin nya beda, bukan nama bapak mertuaku. Karna Delia bukan anak kandung mereka.

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam, keluarga besar dan orang tuaku sudah meninggalkan kediaman mertuaku satu jam yang lalu. Aku dan Delia pun pamit untuk kembali kejakarta.

"Mama titip Delia sama nak Bram, semoga Delia tidak menyusahkan nak Bram. Delia masih sangat manja dan seperti anak kecil, semoga nak Bram bisa memakluminya,," Tutur ibu mertuaku dengan raut wajah penuh kecemasan. Aku menganggukan kepala.

"Mama tengan saja, Delia tidak akan menyusahkan saya." Jawabku sekenanya. Tapi selama ini Delia memang tidak pernah menyusahkan ku, hanya saja dia selalu membuatku kesal dengan mulutnya yang cerewet.

Selama perjalanan pulang, aku dan Delia hanya diam. Sesekali aku meliriknya dari kaca sepion tanpa dia sadari. Delia terlihat canggung, sama dengan yang aku rasakan.

Padahal jika kita berada dalam satu mobil, suasa kita akan pecah karna saling meledek satu sama lain. Terlebih Delia yang susah diam saat sudah bicara. Tapi kali ini Delia diam seeibu bahasa.

Aku sudah memarkirkan mobilku di halaman rumah, tapi Delia masih diam melamun.

"Kamu tidak mau turun.!" Aku berusaha membuyarkan lamunan Delia dengan suara datarku. Delia sedikit tersentak, dia merapikan rambutnya yang menurutku tidak berantakan, lalu keluar dari mobil tanpa melihat kearahku.

Aku turun dan membuka bagasi mobil, sedangkan Delia bersiri disampingku.

"Kamu tidak akan kuat membawanya." Ujarku saat Delia berusaha mengambil kopernya yang sangat besar itu. Aku segera menutup bagasi lalu masuk kedalam tanpa melihat Delia.

Aku mengantar Delia dikamar atas, tepat disebalah kamarku.

"Ini kamar mu,," Ujarku setelah membuka pintu, aku memasukan koper besar itu kedalam kamar, lalu segera pergi meninggalkan Delia dan masuk kekamarku.

Aku sengaja menempatkan Delia dikamar terpisah, aku tidak mau kamar tempat aku dan Ditha memadukasih harus ditempati wanita lain sekalipun dia sudah menjadi istriku. Aku juga tidak ada niat untuk tidur atau meniduri Delia, dia sudah aku anggap seperti adik kandungku sendiri.

Aku merebahkan tubuhku diranjang, perjalan dari bandung ke jakarta membuatku sangat lelah. Aku menerawang langit - langit kamar. Aku tidak pernah memikirkan akan memiliki dua istri, apa lagi hubungan kedua istriku kakak beradik. Aku menggelengkan kepala tidak percaya, takdir seperti apa yang sedang aku jalani saat ini.

Setelah mengistirahatkan tubuhku selama 30 menit, aku menganti baju dan bergegas untuk kerumah sakit. Selama 6 bulan terakhir, aku selalu tidur dirumah sakit menemani Ditha.

Saat baru keluar dari kamar, aku mendapati Delia juga keluar dari kamarnya. Dia menanyakan kemana aku akan pergi, aku hanya menjawabnya singkat lalu segera pergi.

Sebenarnya aku merasa kasihan padanya, malam ini adalah malam pertama pernikahan kami, tapi aku meninggalkannya dan lebih memilih untuk tidur dengan kakaknya. Tapi lagipula kami juga tidak tidur satu kamar, jadi tidak akan ada malam pertama untuk ku dan Delia.

Aku melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, tak butuh waktu lama aku sudah sampai dirumah sakit tempat Ditha selama ini dirawat. Aku membuka pintu sambil tersenyum karna akan bertemu Ditha, meskipun Ditha tidak pernah membalas senyumku. Aku duduk dikursi yang ada disebelah ranjang Ditha. Ku pandangi wajah pucatnya yang masih terlihat cantik, aku menggenggam tangannya lalu meberikan kecupan disana.

Air mataku kembali tumpah saat mengingat kejadian 6 bulan yang lalu. Semua ini salahku, aku yang sudah membuat Ditha jadi seperti ini.

**//**

Flashback On

Siang itu aku sedang melakukan pertemuan dengan Klien disalah satu restoran besar di jakarta. Selesai bertemu dengan Klien, aku bergegas untuk kembali lagi kekantor.

Tapi langkahku terhenti saat aku melihat Ditha sedang makan siang bersama laki - laki di restoran itu. Tanganku seketika mengepal kuat, hatiku sangat sakit melihat Ditha bersama laki - laki lain.

Aku yang sudah dikuasai amarah segera menghampiri keduanya, tanpa bertanya kepada Ditha aku langsung menghajar laki - laki itu sampai berlumuran darah dan tersungkur di lantai. Aku tidak memperdulikan jeritan orang - orang yang ada disana, aku jutga tidak memperdulikan ucapan Ditha yang memintaku untuk untuk berhenti.

Aku menghajar laki - laki itu dengan membabi buta karna cemburu.

Laki - laki itu sudah tak sadarkan diri, Ditha menjerit sangat kencang tapi kemudian tubuh Ditha ambruk ke arahku. Aku segera mengangkat Ditha yang sangat berat karna kehamilannya yang sudah besar. Aku segera membawa Ditha kerumah sakit.

Ditha membuka matanya saat akan dibawa keruang UGD, tiba - tiba dia menjerit kesakitan dan memegangi perutnya. Saat itu aku sangat takut dan panik, bayi yang ada diperut Ditha belum waktunya lahir. Perkiraan lahir masih 3 minggu lagi.

Setelah mendapat pertolongan pertama dari dokter dan perawat, aku dipanggil untuk menghadap dokter keruangannya.

Dia menyanrankan untuk melakukan oprasi caesar pada Ditha karna dia sudah mengalami kontraksi dan ketubannya sudah pecah. Dokter tidak menyarankan untuk melahirkan normal karna kondisi Ditha sedang lemah saat ini.

****"****

Haii para readers,,,, Makasih sudah mampir untuk membaca novel ini. Makasih juga untuk dukungan dan semangatnya yah.

Jangan lupa selalu tinggalkan Like dan Komennya disetiap bab, agar Author lebih semangat lagi😊

Beri Vote dan Rate jika berkenan😊🙏

Untuk yang mau kasih kritik dan saran boleh banget, selama mengunakan bahasa yang baik dan sopan tidak ada ungsur menghina, Author akan terima dengan senang hati😊

Semoga novel ini bisa menghibur kalian semua.😊

Terpopuler

Comments

Khodijah Cyti

Khodijah Cyti

seru nih ceritanya

2022-07-13

0

Nesa Satria

Nesa Satria

no komen ah

2022-06-18

0

Kireina

Kireina

wuaduh...jgn2 selingkuhan ditha n anak selingkuhan😅

2021-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Menikah
2 Eps 2. Malam pertama.?
3 Eps 3. 6 Bulan yang lalu
4 Eps 4. Lee min ho atau Nam joo hyuk.?
5 Eps 5. Ulet keket
6 Eps 6. datang kekantor
7 Eps 7. Minta ongkos kirim
8 Eps 8. Siapa Dia
9 Eps 9. Ada apa dengan Bram
10 Eps 10. Nyamuk besar
11 Eps 11. Pindah kekamarnya
12 Eps 12. Rencana mama Bram
13 Eps 13. suamiku
14 Eps 14. Satu ranjang
15 Bab 15. Dua puluh ribu
16 Bab 16. Dua tiket
17 Bab 17. Selalu begitu
18 Bab 18. Lingeri
19 Bab 19. Memakainya
20 Bab 20. Pertama
21 Bab 21. Kak Andra
22 Bab 22. Takut
23 Bab 23. Cinta
24 Bab 24. Salah
25 Bab 25. Jadi istriku
26 Bab 26. Kamu istriku
27 Bab 27. Tetap disisiku
28 Bab 28. Imbalan
29 Bab 29. Laki - laki itu
30 Bab 30. Kak Damar
31 Bab 31. Terlalu jauh melangkah
32 Bab 32. Keluarga bahagia
33 Bab 33. Terbongkar
34 Bab 34. Pacar saat SMA
35 Bab 35. Apa arti diriku
36 Bab 36. Melepas dan bertahan
37 Bab 37. Bukan salahku
38 Bab 38. Penjelasan Damar
39 Bab 39. Dijebak
40 Bab 40. Harapan
41 Bab 41. Andra lagi
42 Bab 42. cinta tidak bisa dipaksakan
43 Bab 43. Menyusul
44 Bab 44. Memulai
45 Bab 45. Keputusan
46 Bab 46. Terbaik
47 Bab 47. Kebesaran hati
48 Bab 48. Untukmu
49 Bab 49. Lomba
50 Bab 50. Aku milikmu
51 Bab 51. Lagi
52 Bab 52. Damar & Delia
53 Bab 53. Untuk dirobek
54 Bab 54. Memberi tau
55 Bab 55. Harus bagaimana
56 Bab 56. Mudah dibujuk
57 Bab 57. Ditha kembali
58 Bab 58. Aku cemburu
59 Bab 59. Curiga
60 Bab 60. Pulang kerumah
61 Bab 61. Bangga padamu
62 Bab 62. Mengendap endap
63 Bab 63. Rencana untuk Damar
64 Bab 64. Rumah baru
65 Bab 65. Damar dan Ditha
66 Bab 66. Pindah
67 Bab 67. Mengingatnya
68 Bab 68. Melupakannya
69 Bab 69. Mengetahui
70 Bab 70. Mengadu
71 Bab 71. Selesai.!
72 Bab 72. Tidak terima
73 Bab 73. Bahagiaku ada padamu
74 Bab 74. Picik
75 Bab 75. Kinan dan bibit pelakor.
76 Bab 76. Ingin hamil
77 Bab 77. Menyadari
78 Bab 78. Takut
79 Bab 79. Tingkahnya
80 Bab 80. Berubah
81 Bab 81. Sungguh
82 Bab 82. Salah paham
83 Bab 83. Kecewa
84 Bab 84. Dasar aneh
85 Bab 85. Kenapa??
86 Bab 86. Bingung
87 Bab 87. Baby twins
88 Bab 88. Usaha
89 Bab 89. Keputusan
90 Bab 90. Bersiap
91 Bab 91. Kejutan
92 Bab 92. Masih kejutan
93 Bab 93. Tidak sama
94 Bab 94. Duplikat
95 Bab 95. Tidak mau rugi
96 Bab 96. Bikin susah
97 Bab 97. Ada apa denganku
98 Bab 98. Cantik?
99 Bab 99. Bikin kesal
100 Bab 100. Bahagia.?
101 Bab 101. Salah,,
102 Bab 102. Menuduh
103 Bab 103. Wanita itu,,
104 Bab 104. Tentang kinan
105 Bab 105. Masih kesal
106 Bab 106. Bertemu
107 Bab 107. Marah?
108 Bab 108. Hukuman selesai
109 Bab 109. Kinan, Andra
110 Bab 110. Malam pertama kita
111 Bab 111. Digagalkan
112 Bab 112. Gangguan lagi
113 Bab 113. Balas dendam
114 Bab 114. salah pilih
115 Bab 115. Jadi kesal
116 Bab 116. Gagal lagi
117 Bab 117. Dasar Andra
118 Bab 118. Ngambek terus
119 Bab 119. Caranya.?
120 Bab 120. Menggoda.?
121 Bab 121. Karna telfon
122 Bab 122. Ada saja
123 Bab 123. Bikin kesal
124 Bab 124. The End
125 Bab 125. Kisah Kinan
126 Bab 126. Menggodanya
127 Bab 127. Malam yg tertunda
128 Bab 128. Usaha
129 Bab 129. Belum berubah
130 Bab 130. Kesepakatan
131 Bab 131. Angella
132 Bab 132. Gara gara noda
133 Bab 133. Andra cemburu.?
134 Bab 134. 3 bulan
135 Bab 135. Cinta?
136 Bab 136. Terluka
137 Bab 137. Dia Anggella
138 Bab 138. Dijebak
139 Bab 139. Deon
140 Bab 140. Bertemu Deon
141 Bab 141. Daddy Deon
142 Bab 142. Kembali bertemu
143 Bab 143. Anak siapa.?
144 Bab 144. Anakku
145 Bab 145. Kembali lagi
146 Bab 146. Andra Alvin
147 Bab 147. Menerima
148 Bab 148. Malam ini
149 Bab 149. Bertemu
150 Bab 150. Bahagia & kehilangan
151 Bab 151. Keluarga
152 Bab 152. Tersiksa juga
153 Bab 153. Baby moon
154 Bab 154. Tidak sabar
155 Bab 155. Kembar
156 Bab 156. Kebahagiaan
157 Bab 157. Akhir Cerita
158 Pengumuman
159 extra part 1
160 Extra part 2
161 Extra part 3 The End
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Eps 1. Menikah
2
Eps 2. Malam pertama.?
3
Eps 3. 6 Bulan yang lalu
4
Eps 4. Lee min ho atau Nam joo hyuk.?
5
Eps 5. Ulet keket
6
Eps 6. datang kekantor
7
Eps 7. Minta ongkos kirim
8
Eps 8. Siapa Dia
9
Eps 9. Ada apa dengan Bram
10
Eps 10. Nyamuk besar
11
Eps 11. Pindah kekamarnya
12
Eps 12. Rencana mama Bram
13
Eps 13. suamiku
14
Eps 14. Satu ranjang
15
Bab 15. Dua puluh ribu
16
Bab 16. Dua tiket
17
Bab 17. Selalu begitu
18
Bab 18. Lingeri
19
Bab 19. Memakainya
20
Bab 20. Pertama
21
Bab 21. Kak Andra
22
Bab 22. Takut
23
Bab 23. Cinta
24
Bab 24. Salah
25
Bab 25. Jadi istriku
26
Bab 26. Kamu istriku
27
Bab 27. Tetap disisiku
28
Bab 28. Imbalan
29
Bab 29. Laki - laki itu
30
Bab 30. Kak Damar
31
Bab 31. Terlalu jauh melangkah
32
Bab 32. Keluarga bahagia
33
Bab 33. Terbongkar
34
Bab 34. Pacar saat SMA
35
Bab 35. Apa arti diriku
36
Bab 36. Melepas dan bertahan
37
Bab 37. Bukan salahku
38
Bab 38. Penjelasan Damar
39
Bab 39. Dijebak
40
Bab 40. Harapan
41
Bab 41. Andra lagi
42
Bab 42. cinta tidak bisa dipaksakan
43
Bab 43. Menyusul
44
Bab 44. Memulai
45
Bab 45. Keputusan
46
Bab 46. Terbaik
47
Bab 47. Kebesaran hati
48
Bab 48. Untukmu
49
Bab 49. Lomba
50
Bab 50. Aku milikmu
51
Bab 51. Lagi
52
Bab 52. Damar & Delia
53
Bab 53. Untuk dirobek
54
Bab 54. Memberi tau
55
Bab 55. Harus bagaimana
56
Bab 56. Mudah dibujuk
57
Bab 57. Ditha kembali
58
Bab 58. Aku cemburu
59
Bab 59. Curiga
60
Bab 60. Pulang kerumah
61
Bab 61. Bangga padamu
62
Bab 62. Mengendap endap
63
Bab 63. Rencana untuk Damar
64
Bab 64. Rumah baru
65
Bab 65. Damar dan Ditha
66
Bab 66. Pindah
67
Bab 67. Mengingatnya
68
Bab 68. Melupakannya
69
Bab 69. Mengetahui
70
Bab 70. Mengadu
71
Bab 71. Selesai.!
72
Bab 72. Tidak terima
73
Bab 73. Bahagiaku ada padamu
74
Bab 74. Picik
75
Bab 75. Kinan dan bibit pelakor.
76
Bab 76. Ingin hamil
77
Bab 77. Menyadari
78
Bab 78. Takut
79
Bab 79. Tingkahnya
80
Bab 80. Berubah
81
Bab 81. Sungguh
82
Bab 82. Salah paham
83
Bab 83. Kecewa
84
Bab 84. Dasar aneh
85
Bab 85. Kenapa??
86
Bab 86. Bingung
87
Bab 87. Baby twins
88
Bab 88. Usaha
89
Bab 89. Keputusan
90
Bab 90. Bersiap
91
Bab 91. Kejutan
92
Bab 92. Masih kejutan
93
Bab 93. Tidak sama
94
Bab 94. Duplikat
95
Bab 95. Tidak mau rugi
96
Bab 96. Bikin susah
97
Bab 97. Ada apa denganku
98
Bab 98. Cantik?
99
Bab 99. Bikin kesal
100
Bab 100. Bahagia.?
101
Bab 101. Salah,,
102
Bab 102. Menuduh
103
Bab 103. Wanita itu,,
104
Bab 104. Tentang kinan
105
Bab 105. Masih kesal
106
Bab 106. Bertemu
107
Bab 107. Marah?
108
Bab 108. Hukuman selesai
109
Bab 109. Kinan, Andra
110
Bab 110. Malam pertama kita
111
Bab 111. Digagalkan
112
Bab 112. Gangguan lagi
113
Bab 113. Balas dendam
114
Bab 114. salah pilih
115
Bab 115. Jadi kesal
116
Bab 116. Gagal lagi
117
Bab 117. Dasar Andra
118
Bab 118. Ngambek terus
119
Bab 119. Caranya.?
120
Bab 120. Menggoda.?
121
Bab 121. Karna telfon
122
Bab 122. Ada saja
123
Bab 123. Bikin kesal
124
Bab 124. The End
125
Bab 125. Kisah Kinan
126
Bab 126. Menggodanya
127
Bab 127. Malam yg tertunda
128
Bab 128. Usaha
129
Bab 129. Belum berubah
130
Bab 130. Kesepakatan
131
Bab 131. Angella
132
Bab 132. Gara gara noda
133
Bab 133. Andra cemburu.?
134
Bab 134. 3 bulan
135
Bab 135. Cinta?
136
Bab 136. Terluka
137
Bab 137. Dia Anggella
138
Bab 138. Dijebak
139
Bab 139. Deon
140
Bab 140. Bertemu Deon
141
Bab 141. Daddy Deon
142
Bab 142. Kembali bertemu
143
Bab 143. Anak siapa.?
144
Bab 144. Anakku
145
Bab 145. Kembali lagi
146
Bab 146. Andra Alvin
147
Bab 147. Menerima
148
Bab 148. Malam ini
149
Bab 149. Bertemu
150
Bab 150. Bahagia & kehilangan
151
Bab 151. Keluarga
152
Bab 152. Tersiksa juga
153
Bab 153. Baby moon
154
Bab 154. Tidak sabar
155
Bab 155. Kembar
156
Bab 156. Kebahagiaan
157
Bab 157. Akhir Cerita
158
Pengumuman
159
extra part 1
160
Extra part 2
161
Extra part 3 The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!