Eps 6. datang kekantor

Rendy adalah asisten pribadi Bram, usianya 29 tahun. Beda 1 tahun dari usia Bram, wajahnya juga tidak kalah tampan dari Bram. Hanya saja sampai sekarang dia belum menikah, bahkan pacar saja tidak punya. Entah wanita seperti apa yang ingin dia jadikan sebagai istri. Rendy terlalu pemilih untuk urusan yang satu ini, baginya pernikahan adalah hal yang sakral untuk dilakukan sekali seumur hidup. Dia tidak mau ada kegagalan dalam menjalani rumah tangganya nanti.

Bram dan Rendy dulu satu universitas saat kuliah, meskipun beda angkatan tapi hubungan mereka baik dan bersahabat hingga saat ini. Maka dari itu saat Bram menjabat sebagai CEO 4 tahun yang lalu diperusahaan ayahnya, dia meminta Rendy untuk menjadi slasisten pribadinya. Selain pintar, Rendy juga sigap dalam bekerja dan tidak pernah mengecewakannya.

Rendy masuk keruangan Bram, dilihatnya Bram sedang memengang foto Ditha yang selalu ada di meja kerjanya. Bram nampak tersenyum mandangin foto itu, satu tangannya mengusap - usap foto. Pemandangan itu selalu Rendy lihat setiap pagi. Tapi kali ini Rendy merasa ada yang beda dari Bram, wajahnya terlihat memancarkan sedikit sinar bahagia.

"Kau.!" Pekik Bram yang melihat asistennya sudah ada didalam ruangan. Bram meletakan kembali foto itu ditempatnya, lalu kembali melihat Rendy yang sedang menyengir kuda.

"Sepertinya kau sudah tidak membutuhkan tanganmu lagi." Sindir Bram. Karna dia tidak mendengar Rendy mengetuk pintu sebelum masuk keruangannya.

"Sorry Bram, diluar ada yang kesurupan kuda lumping. Saking takutnya aku sampe lupa ketuk pintu dulu." Memang benar yang Rendy katakan, karna buru - buru menghindar dari Amanda dia sampe lupa ketuk pintu.

"Hah..??" Bram terlihat bingung, dahinya mengkerut sempurna. Seumur - umur dia belum pernah mendengar ada yang kesurupan kuda lumping dikantornya. Kalo macan, ular dan lain - lain memang pernah.

"Apa kantorku seseram itu.? Besok panggilkan ustad untuk mengusirnya." Ujar Bram polos.

"Uffftthh,,," Rendy mengatupkan bibirnya menahan tawa yang hampir lolos. Bisa - bisanya Bram menganggapnya serius. Jika Rendy memanggil ustad kemari, pasti ustad itu akan meminta si kuda lumping untuk membenarkan gaya pakaiannya yang terlalu menempel dikulit.

"Lupankan saja,," Ujar Rendy, dia suduk didepan Bram. "Hari ini ada jadwal meeting jam 10, kau tidak lupa kan.?" Tanya Rendy mengingatkan. Walaupun Rendy sudah bisa menebak jawabannya.

"Aku tidak ingat." Jawabnya santai samnil membuka laptopnya. Tebakan Rendy sangat tepat.! Semenjak istrinya koma, Bram jadi pelupa. Mungkin karna pikirannya hanya fokus pada istrinya itu.

"Siapkan saja berkas - berkas yang diperlukan." Ujarnya lagi.

Rendy menghela nafas, pasti Bram melupakan berkas penting yang dia bawa pulang beberapa hari lalu.

"Sebaiknya kamu suruh orang rumah untuk membawakan berkas itu sekarang juga." Kata Rendy. Bram mengalihkan pandangannya pada Rendy dengan wajah yang teelihat bingung.

"Beberapa hari yang lalu kamu membawa pulang berkas itu,," Rendy langsung mengingatkan. Bram terlihat sudah mengingatnya, dia memijat pelan pelipisnya.

Bram menyadari jika belakangan ini dia sering melupakan hal penting yang menyangkut pekerjaannya, untung saja ada Rendy yang selalu mengingatkannya.

**"**

Selesai menyuapi Alea, aku membawa Alea kemarnya. Kamar yang cukup besar bernuasa pink khas kamar anak perempuan. Kamar itu dilengkapi dengan berbagai mainan anak dan boneka. Aku meletakan Alea di lantai yang beralaskan karpet halus. Aku sengaja membiarkan Alea dibawah agar Alea semakin pintar merangkak. Aku meletakan mainan didepan Alea untuk menarik perhatiannya supaya dia merangkak maju.

"Ayo Alea cantik ambil mainannya,,," Kataku sambil menggoyang - goyangkan mainan itu dedepan Alea. Alea sangat menggemaskan, dia tersenyum dan tangannya berusaha meraihnya.

Seseorang mengetuk pintu kamar Alea.

"Masuk,,," Teriakku. Aku menoleh kearah pintu saat pintu itu tebuka. Bi Santi masuk dengan memegang ponsel ditangannya, dia jalan kearahku dengan cepat. Aku hanya mengerutkan keningnya sambil menunggu Bi Santi menghampiriku.

Bi Santi menyodorkan ponsel itu padaku.

"Ada telfon dari pak Bram, non,,," Katanya. Aku segera mengambil ponsel itu.

"Tolong jaga Alea sebentar ya Bi, Amel sedang belanja keperluan Alea." Pintaku sambil bersiri dan menjauh dari sana.

"Ha,,," Aku menghentikan ucapanku saat mendengar suara kencang diseberang sana. Reflek ku jauhkan ponsel itu dari telingaku, aku tidak mau telingaku rusak hanya gara - gara mengangkat telfon.

"Ngapain aja kamu. Kenapa nggak jawab telfonku.!" Suara ketus nan kencang itu membuatku berdecak kesal.

"Mas Bram kesurupan ya.? Masih pagi udah marah - marah.!" Jawabku tak kalah ketus.

"Aku sedang menjaga Alea, ponselku ada dikamar." Jelasku. Aku tau pasti mas Bram berusaha menelfon ke nomorku. Saat ini yang ku pegang ponsel milik Bi Santi.

"Ambilkan map hitam yang ada di atas meja kerjaku, bawa ke kantor sekarang. Cepetan.!" Katanya tanpa basa - basi. Dia sudah kembali menyebalkan seperti dulu, batinku.

Tutt,,tutt,,tut,,

Panggilan terputus.

"Nggak punya akhlak.!" Aku menggerutu kesal. Belum sempat ku jawab sudah dimatikan telfonnya. Nyuruh kok maksa.

Aku kembali memghampiri Bi Santi dan Alea, ku berikan lagi ponsel Bi Santi padanya.

"Bi, saya mau ke kantor mas Bram. Mau nganterin barang mas Bram yang tertinggal, tolong jaha Alea dulu ya Bi." Pamitku padanya.

"Baik non,,," Jawabnya sambil mengangguk.

Aku keluar dari kamar Alea untuk bersiap dan mengganti baju di kamarku. Setelah selesai menggangi baju, aku mengambil map hitam di ruang kerja mas Bram. Ruangan kerjanya sangat rapi, foto mba Ditha dan mas Bram tersebat dimana - mana sebagai hiasan kamar. Aku jadi ingin mengunjungi mba Ditha, sudah satu minggu aku tidak kerumah sakit untuk menemuinya. Sebaiknya setelah pulang dari kantor mas Bram, aku akan mampir kerumah sakit sebentar.

Saat teringat ucapan mas Bram yang menyuruhku untuk cepat mengantarkan map hitam ini, aku segera bergegas keluar dan pergi kentor mengunankan taksi yang sudah ku pesan. Setelah 30 menit, aku sampai disana. Sudah lama juga aku tidak maem ke kantor ini, batinku. Aku menatap sekilas gedung besar yang menjulang tinggi itu sebelum akhirnya aku masuk kedalam.

Petugas resepsionis menyapaku, mereka sudah sangat mengenalku karna dulu aku sering tadang kemari bersama mba Ditha.

Aku menaiki lift khusus untuk menuju ruangan mas Bram. Saat pintu lift terbuka, aku disuguhkan dengan pemandangan yang membuatku terpaksa memutar bola mataku dengan malas untuk menghindari sekretaris mas Bram yang ganjen itu.

Dia sedang duduk dimeja kerjanya yang berjarak sekitar 6 meter dari pintu lift. Aku berjalan begitu saja melewati mejanya dan berhenti tepat di depan pintu ruangan mas Bram.

"Heh anak kecil.! Ngapain kamu kesini.!"

Suara yang menyebalkan itu mengusik telingaku. Ingin rasanya aku menyumpal mulutnya dengan sepatuku.

Aku menghela nafas sebelum akhirnya membalikan badan. Amanda sudah berada didepanku dengan memasang wajah garang dan masamnya saat menatapku. Dia memang tidak pernah suka saat aku dan mba Ditha datang kemari.

"A,,," Baru saja aku membuka mulut, tanganku sudab ditarik dari belakang.

"Kenapa lama sekali,," Itu suara mas Bram, aku bebalik badan saat mas Bram menarikku masuk.

"Wleee,,," Aku menjulurkan lidahku untuk meledek Amanda sebelum aku menutup pintu. Aku tertawa luas dalam hati, pasti saat ini dia menghentak - hentakan kakinya karna kesal.

****"****

Haii para readers,,,, Makasih sudah mampir untuk membaca novel ini. Makasih juga untuk dukungan dan semangatnya yah.

Jangan lupa selalu tinggalkan Like dan Komennya disetiap bab, agar Author lebih semangat lagi😊

Beri Vote dan Rate jika berkenan😊🙏

Untuk yang mau kasih kritik dan saran boleh banget, selama mengunakan bahasa yang baik dan sopan tidak ada ungsur menghina, Author akan terima dengan senang hati😊

Semoga novel ini bisa menghibur kalian semua.😊

Terpopuler

Comments

Nesa Satria

Nesa Satria

amanda gak tau ajah kalau anak kecil itu istri big boz🤣🤣🤣🤣

2022-06-19

1

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

sama delia ajaaa

2022-03-15

0

Kadek Satiani

Kadek Satiani

amanda mau jd ulet keket seperti yg di bilang rabdy 🤣🤣🤣

2022-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Menikah
2 Eps 2. Malam pertama.?
3 Eps 3. 6 Bulan yang lalu
4 Eps 4. Lee min ho atau Nam joo hyuk.?
5 Eps 5. Ulet keket
6 Eps 6. datang kekantor
7 Eps 7. Minta ongkos kirim
8 Eps 8. Siapa Dia
9 Eps 9. Ada apa dengan Bram
10 Eps 10. Nyamuk besar
11 Eps 11. Pindah kekamarnya
12 Eps 12. Rencana mama Bram
13 Eps 13. suamiku
14 Eps 14. Satu ranjang
15 Bab 15. Dua puluh ribu
16 Bab 16. Dua tiket
17 Bab 17. Selalu begitu
18 Bab 18. Lingeri
19 Bab 19. Memakainya
20 Bab 20. Pertama
21 Bab 21. Kak Andra
22 Bab 22. Takut
23 Bab 23. Cinta
24 Bab 24. Salah
25 Bab 25. Jadi istriku
26 Bab 26. Kamu istriku
27 Bab 27. Tetap disisiku
28 Bab 28. Imbalan
29 Bab 29. Laki - laki itu
30 Bab 30. Kak Damar
31 Bab 31. Terlalu jauh melangkah
32 Bab 32. Keluarga bahagia
33 Bab 33. Terbongkar
34 Bab 34. Pacar saat SMA
35 Bab 35. Apa arti diriku
36 Bab 36. Melepas dan bertahan
37 Bab 37. Bukan salahku
38 Bab 38. Penjelasan Damar
39 Bab 39. Dijebak
40 Bab 40. Harapan
41 Bab 41. Andra lagi
42 Bab 42. cinta tidak bisa dipaksakan
43 Bab 43. Menyusul
44 Bab 44. Memulai
45 Bab 45. Keputusan
46 Bab 46. Terbaik
47 Bab 47. Kebesaran hati
48 Bab 48. Untukmu
49 Bab 49. Lomba
50 Bab 50. Aku milikmu
51 Bab 51. Lagi
52 Bab 52. Damar & Delia
53 Bab 53. Untuk dirobek
54 Bab 54. Memberi tau
55 Bab 55. Harus bagaimana
56 Bab 56. Mudah dibujuk
57 Bab 57. Ditha kembali
58 Bab 58. Aku cemburu
59 Bab 59. Curiga
60 Bab 60. Pulang kerumah
61 Bab 61. Bangga padamu
62 Bab 62. Mengendap endap
63 Bab 63. Rencana untuk Damar
64 Bab 64. Rumah baru
65 Bab 65. Damar dan Ditha
66 Bab 66. Pindah
67 Bab 67. Mengingatnya
68 Bab 68. Melupakannya
69 Bab 69. Mengetahui
70 Bab 70. Mengadu
71 Bab 71. Selesai.!
72 Bab 72. Tidak terima
73 Bab 73. Bahagiaku ada padamu
74 Bab 74. Picik
75 Bab 75. Kinan dan bibit pelakor.
76 Bab 76. Ingin hamil
77 Bab 77. Menyadari
78 Bab 78. Takut
79 Bab 79. Tingkahnya
80 Bab 80. Berubah
81 Bab 81. Sungguh
82 Bab 82. Salah paham
83 Bab 83. Kecewa
84 Bab 84. Dasar aneh
85 Bab 85. Kenapa??
86 Bab 86. Bingung
87 Bab 87. Baby twins
88 Bab 88. Usaha
89 Bab 89. Keputusan
90 Bab 90. Bersiap
91 Bab 91. Kejutan
92 Bab 92. Masih kejutan
93 Bab 93. Tidak sama
94 Bab 94. Duplikat
95 Bab 95. Tidak mau rugi
96 Bab 96. Bikin susah
97 Bab 97. Ada apa denganku
98 Bab 98. Cantik?
99 Bab 99. Bikin kesal
100 Bab 100. Bahagia.?
101 Bab 101. Salah,,
102 Bab 102. Menuduh
103 Bab 103. Wanita itu,,
104 Bab 104. Tentang kinan
105 Bab 105. Masih kesal
106 Bab 106. Bertemu
107 Bab 107. Marah?
108 Bab 108. Hukuman selesai
109 Bab 109. Kinan, Andra
110 Bab 110. Malam pertama kita
111 Bab 111. Digagalkan
112 Bab 112. Gangguan lagi
113 Bab 113. Balas dendam
114 Bab 114. salah pilih
115 Bab 115. Jadi kesal
116 Bab 116. Gagal lagi
117 Bab 117. Dasar Andra
118 Bab 118. Ngambek terus
119 Bab 119. Caranya.?
120 Bab 120. Menggoda.?
121 Bab 121. Karna telfon
122 Bab 122. Ada saja
123 Bab 123. Bikin kesal
124 Bab 124. The End
125 Bab 125. Kisah Kinan
126 Bab 126. Menggodanya
127 Bab 127. Malam yg tertunda
128 Bab 128. Usaha
129 Bab 129. Belum berubah
130 Bab 130. Kesepakatan
131 Bab 131. Angella
132 Bab 132. Gara gara noda
133 Bab 133. Andra cemburu.?
134 Bab 134. 3 bulan
135 Bab 135. Cinta?
136 Bab 136. Terluka
137 Bab 137. Dia Anggella
138 Bab 138. Dijebak
139 Bab 139. Deon
140 Bab 140. Bertemu Deon
141 Bab 141. Daddy Deon
142 Bab 142. Kembali bertemu
143 Bab 143. Anak siapa.?
144 Bab 144. Anakku
145 Bab 145. Kembali lagi
146 Bab 146. Andra Alvin
147 Bab 147. Menerima
148 Bab 148. Malam ini
149 Bab 149. Bertemu
150 Bab 150. Bahagia & kehilangan
151 Bab 151. Keluarga
152 Bab 152. Tersiksa juga
153 Bab 153. Baby moon
154 Bab 154. Tidak sabar
155 Bab 155. Kembar
156 Bab 156. Kebahagiaan
157 Bab 157. Akhir Cerita
158 Pengumuman
159 extra part 1
160 Extra part 2
161 Extra part 3 The End
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Eps 1. Menikah
2
Eps 2. Malam pertama.?
3
Eps 3. 6 Bulan yang lalu
4
Eps 4. Lee min ho atau Nam joo hyuk.?
5
Eps 5. Ulet keket
6
Eps 6. datang kekantor
7
Eps 7. Minta ongkos kirim
8
Eps 8. Siapa Dia
9
Eps 9. Ada apa dengan Bram
10
Eps 10. Nyamuk besar
11
Eps 11. Pindah kekamarnya
12
Eps 12. Rencana mama Bram
13
Eps 13. suamiku
14
Eps 14. Satu ranjang
15
Bab 15. Dua puluh ribu
16
Bab 16. Dua tiket
17
Bab 17. Selalu begitu
18
Bab 18. Lingeri
19
Bab 19. Memakainya
20
Bab 20. Pertama
21
Bab 21. Kak Andra
22
Bab 22. Takut
23
Bab 23. Cinta
24
Bab 24. Salah
25
Bab 25. Jadi istriku
26
Bab 26. Kamu istriku
27
Bab 27. Tetap disisiku
28
Bab 28. Imbalan
29
Bab 29. Laki - laki itu
30
Bab 30. Kak Damar
31
Bab 31. Terlalu jauh melangkah
32
Bab 32. Keluarga bahagia
33
Bab 33. Terbongkar
34
Bab 34. Pacar saat SMA
35
Bab 35. Apa arti diriku
36
Bab 36. Melepas dan bertahan
37
Bab 37. Bukan salahku
38
Bab 38. Penjelasan Damar
39
Bab 39. Dijebak
40
Bab 40. Harapan
41
Bab 41. Andra lagi
42
Bab 42. cinta tidak bisa dipaksakan
43
Bab 43. Menyusul
44
Bab 44. Memulai
45
Bab 45. Keputusan
46
Bab 46. Terbaik
47
Bab 47. Kebesaran hati
48
Bab 48. Untukmu
49
Bab 49. Lomba
50
Bab 50. Aku milikmu
51
Bab 51. Lagi
52
Bab 52. Damar & Delia
53
Bab 53. Untuk dirobek
54
Bab 54. Memberi tau
55
Bab 55. Harus bagaimana
56
Bab 56. Mudah dibujuk
57
Bab 57. Ditha kembali
58
Bab 58. Aku cemburu
59
Bab 59. Curiga
60
Bab 60. Pulang kerumah
61
Bab 61. Bangga padamu
62
Bab 62. Mengendap endap
63
Bab 63. Rencana untuk Damar
64
Bab 64. Rumah baru
65
Bab 65. Damar dan Ditha
66
Bab 66. Pindah
67
Bab 67. Mengingatnya
68
Bab 68. Melupakannya
69
Bab 69. Mengetahui
70
Bab 70. Mengadu
71
Bab 71. Selesai.!
72
Bab 72. Tidak terima
73
Bab 73. Bahagiaku ada padamu
74
Bab 74. Picik
75
Bab 75. Kinan dan bibit pelakor.
76
Bab 76. Ingin hamil
77
Bab 77. Menyadari
78
Bab 78. Takut
79
Bab 79. Tingkahnya
80
Bab 80. Berubah
81
Bab 81. Sungguh
82
Bab 82. Salah paham
83
Bab 83. Kecewa
84
Bab 84. Dasar aneh
85
Bab 85. Kenapa??
86
Bab 86. Bingung
87
Bab 87. Baby twins
88
Bab 88. Usaha
89
Bab 89. Keputusan
90
Bab 90. Bersiap
91
Bab 91. Kejutan
92
Bab 92. Masih kejutan
93
Bab 93. Tidak sama
94
Bab 94. Duplikat
95
Bab 95. Tidak mau rugi
96
Bab 96. Bikin susah
97
Bab 97. Ada apa denganku
98
Bab 98. Cantik?
99
Bab 99. Bikin kesal
100
Bab 100. Bahagia.?
101
Bab 101. Salah,,
102
Bab 102. Menuduh
103
Bab 103. Wanita itu,,
104
Bab 104. Tentang kinan
105
Bab 105. Masih kesal
106
Bab 106. Bertemu
107
Bab 107. Marah?
108
Bab 108. Hukuman selesai
109
Bab 109. Kinan, Andra
110
Bab 110. Malam pertama kita
111
Bab 111. Digagalkan
112
Bab 112. Gangguan lagi
113
Bab 113. Balas dendam
114
Bab 114. salah pilih
115
Bab 115. Jadi kesal
116
Bab 116. Gagal lagi
117
Bab 117. Dasar Andra
118
Bab 118. Ngambek terus
119
Bab 119. Caranya.?
120
Bab 120. Menggoda.?
121
Bab 121. Karna telfon
122
Bab 122. Ada saja
123
Bab 123. Bikin kesal
124
Bab 124. The End
125
Bab 125. Kisah Kinan
126
Bab 126. Menggodanya
127
Bab 127. Malam yg tertunda
128
Bab 128. Usaha
129
Bab 129. Belum berubah
130
Bab 130. Kesepakatan
131
Bab 131. Angella
132
Bab 132. Gara gara noda
133
Bab 133. Andra cemburu.?
134
Bab 134. 3 bulan
135
Bab 135. Cinta?
136
Bab 136. Terluka
137
Bab 137. Dia Anggella
138
Bab 138. Dijebak
139
Bab 139. Deon
140
Bab 140. Bertemu Deon
141
Bab 141. Daddy Deon
142
Bab 142. Kembali bertemu
143
Bab 143. Anak siapa.?
144
Bab 144. Anakku
145
Bab 145. Kembali lagi
146
Bab 146. Andra Alvin
147
Bab 147. Menerima
148
Bab 148. Malam ini
149
Bab 149. Bertemu
150
Bab 150. Bahagia & kehilangan
151
Bab 151. Keluarga
152
Bab 152. Tersiksa juga
153
Bab 153. Baby moon
154
Bab 154. Tidak sabar
155
Bab 155. Kembar
156
Bab 156. Kebahagiaan
157
Bab 157. Akhir Cerita
158
Pengumuman
159
extra part 1
160
Extra part 2
161
Extra part 3 The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!