"Ponakan tante yang cantik, lahap banget makannya,,," Ujar Delia. Suapan terakhir sudah masuk kedalam mulut Alea. Setengah alpukat berukuran sedang ludes dilahap oleh si gembul yang menggemaskan. Delia memandangi wajah Alea yang sangat mirip dengan Ditha, wajahnya fotocopy an Ditha hanya saja yang ini versi cubby.
Delia menghela nafas berat,,,
Dia kembali mengingat Ditha, harusnya saat ini Ditha sedang bahagia bersama keluarga kecilnya. Tapi Ditha malah berbaring tak berdaya setelah melahirkan malaikat kecilnya.
Delia tidak menyangka kakak tercintanya akan mengalami kejadian buruk saat melahirkan.
Delia menyeka air mata yang tumpah dipipi mulusnya. Dia melemparkan senyum pada Alea yang saat ini sedang menatapnya dengan wajah menggemaskan.
"Masuk yuk,,, sudah sore." Katanya sambil berdiri dan melangkah kedalam.
Delia memberikan mangkuk bekas makan Alea kepada baby sitter sebelum Delia masuk kedalam kamar Alea.
Delia menidurkan Alea dilantai yang beralaskan kerpet. Dia membiarkan Alea bermain dengan mainannya. Sesekali Delia mengajak ngobrol dan melontarkan pertanyaan pada Alea tapi Dia sendiri yang menjawabnya.
Alea tidur terlentang, Delia duduk didepannya sambil membungkukan badan menatap Alea dengan dekat. Dia juga menggenggam kedua tangan Alea dan menggoyang - goyangkan tangan gembul itu.
"Ponakan tante yang gembul, Alea seneng kan punya tante yang cantiknya kaya artis korea,,?" Ujar Delia sambil tersenyum.
"Pasti dong tante, tante Delia memang cantik kaya artis korea." Kata Delia dengan suara yang dibuat mirip anak kecil untuk menjawab pertanyaan sendiri. Tapi setelah itu dia tertawa geli.
Seseorang yang berdiri dipintu menyunggingkan senyumnya mendengar ocehan Delia yang sedang memuji dirinya sendiri.
"Harus banget yah ngaku cantik, coba ngaca dulu," Celetuk Bram yang sudah berdiri dibelakang Delia.
Delia menegakan punggungnya dan menoleh kebelakang, seketika wajahnya menengadah keatas menatap sinis sosok laki - laki yang menjulang tinggi dibelakangnya.
"Kaca juga udah mengakui kalau aku cantik." Jawab Delia dengan memanyunkan bibirnya. Membuat mata Bram fokus pada bibir Delia yang terlihat menggemaskan. Muncul naluri kelaki - lakian Bram yang ingin mematuk bibir merah muda yang terlihat menggoda itu.
Bram menggeleng - gelengkan kepalanya saat Delia kembali fokus pada Alea. Dia memijat pelan pelipisnya yang terasa berdenyut.
Kehadiran Delia dirumahnya membuat kepala Bram terasa pening. Sepertinya Bram harus menguatkan imannya agar tidak goyah dan tidak berbuat hal yang sangat dia inginkan.
Bram menghela nafas sebelum akhirnya dia ikut bergabung dan duduk disamping Delia.
Tangan Bram meraih tubuh Alea, dia mengangkatnya dan mendudukan Alea dipangkuannya. Bram tersenyum sambil memainkan jari - jari Alea.
Delia mengerutkan keningnya menatap Bram.
"Ajak ngomong kek mas, Alea nya. Jangan diem aja." Delia memprotes perlakuan Bram pada Alea yang hanya memainkan jari - jari Alea sambil tersenyum. Bram memang jarang mengajak Alea mengobrol.
Mata tajam Bram melirik si pemilik suara yang cerewet itu.
"Ngajak ngobrol yang nggak penting kaya kamu tadi.?" Tutur Bram. "Kamu jangan ajarin Alea buat bohong.! Masih bayi udah disuruh bohong." Sindir Bram. Ucapan Bram membuat Delia melotot.
"Siapa yang bohong.? Yang aku bilang emang kenyataan kok.! Lihat nih,,," Delia berpose didepan Bram dengan menunjukan wajah cantiknya yang dihiasi seulas senyuman indah dan manis. "Cantik kan.!" Katanya lagi setelah selesai menunjukan wajah tercantiknya di hadapan Bram.
Bram tak berkedip menatap Delia, dia menelan salivanya. Gerakan Delia membangunkan macam yang sedang tertidur, Delia tidak tau jika saat ini dia sedang berhadapan dengan laki - laki yang haus sentuhan wanita. Wajah Delia memang cantik dan mempesona, wajah polosnya begitu memikat mata yang melihatnya.
"Mas,,,!" Pekik Delia, dia menggerakan tangannya didepan wajah Bram berkali - kali.
Bram tersentak kaget, membuat lamunan kotornya buyar seketika.
"Terpesona yah.?" Kata Delia sambil cengengesan.
"Terpesona sama bocah ingusan kayak kamu.? Jangan mimpi kamu.!" Ketus Bram. Ucapan dan tatapan matanya terhadap Delia jelas sangat bertolak belakang.
"Huh.!! Nanti kalau terpesona beneran baru tau rasa.!" Ketus Delia. Dia berdiri dari duduknya, Bram menatap Delia heran.
"Gitu aja ngambek.!" Cibir Bram.
"Siapa yang ngambek, orang aku mau masak. Wleee,,," Delia menjulurkan lidahnya lalu berjalan keluar.
"Delia.!!" Teriak Bram, Delia yang sudah keluar berbalik badan dan menjulurkan kepalanya dipintu.
"Kenapa mas.?" Tanya Delia. Bram terlihat ragu - ragu untuk mengatakan sesuatu pada Delia, hingga membuatnya terdiam beberapa saat.
"Buruan ngomong, udah sore nih.!" Ujar Delia kesal.
"Tolong buat makanan yang kaya tadi pagi." Kata Bram yang terlihat sedang menahan malu, wajahnya bahkan bersemu merah.
"OK, siap boss..!" Jawab Delia enteng, kemudian pergi begitu saja.
Delia mulai berkutat didapur dengan apron yang sudah melekat di badannya, rambut panjanganya digulung asal dan diikat. Delia meminta bantuan pada Bi Santi untuk menyiapkan bahan - bahannya. Dua menu masakan sudah selesai dia buat, Delia menghentikan aktifitasnya kala mendengar adzan berkumandang. Dia segera meninggalkan dapur untuk pergi kekamarnya, tapi sebelum itu dia ke kamar Alea terlebih dulu.
"Sholat dulu mas,," Kata Delia yang sudah berdiri didepan pintu, Bram yang sedang bermain dengan Alea segera menengok.
"Biar Amel yang jagain Alea,," Ujar Delia lagi, kemudian memanggil Amel.
"Iya,,," Jawab Bram singkat.
Delia sudah naik kelantai dua.
"Mau jama'ah.?" Suara Bram mengagetkan Delia yang baru saja akan membuka pintu kamar. Delia menatap Bram.
"Emang bisa jadi imam.?" Tanya Delia ragu.
Bram langsung mendekat dan menepuk kening Delia.
"Jangan meledek.!" Protes Bram. Delia hanya menyengir, lalu mengangguk.
"Ok, di kamar aku aja ya." Ujar Delia, Bram belum sempat menjawab tapi Delia sudah berlalu masuk kedalam kamar.
Bram masuk kedalam kamarnya, dia mengambil wudhu, memakai sarung dan baju koko beserta peci. Bram terlihat semakin tampan. Delia akan meneteskan liurnya jika melihat pemandangan menakjubkan ini.
Bram masuk kedalam kamar Delia tanpa mengetuk pintu, Bram disambut dengan aroma parfum yang biasa dipakai oleh Delia, aromannya begitu memanjakan hidungnya. Bram segera beristighfar sebelum pikiran kotornya muncul. Bram mendekat kearah Delia yang sudah mengenakan mukena.
Jantung Bram berdetak kencang, ini pertama kalinya Bram mengimami sholat untuk istri keduanya itu.
Begitu juga dengan Delia yang meraskaan hal sama dengan Bram. Ini akan menjadi sejarah dalam hidupnya, diimami oleh suaminya.
Terlebih melihat Bram yang semakin tampan, membuat detak jantung Delia tak beraturan.
Tanpa berbicara, mereka segera melaksanakan sholat.
Hati Delia begitu tenang mendengar lantunan ayat suci dari mulut Bram yang terdengan merdu. Mereka sudah selesai sholat, tapi Bram masih duduk membelakangi Delia.
Delia merangkak maju mendekati Bram, dia mengukurkan tangannya. Bram menatapnya heran, tapi kemudian menyambut uluran tangan itu. Bram memejamkan matanya saat bibir Delia menyentuh punggung tangannya. Bulu kuduknya meremang, memberikan sensasi yang luar biasa pada titik - titik tertentu.
Delia berdiri lalu melepaskan mukenanya.
Bram masih duduk di bawah, di memperhatikan Delia dari atas sampai bawah, darah Bram semakin berdesir. Sungguh kali ini dia tidak bisa menanahnya lagi. Badannya mulai terasa panas menahan gejolak yang semakin menggebu. Delia sudah sah menjadi istrinya bukankah halal jika dia menyentuh Delia. Bram segera bangun dan berdiri dibelakang Delia.
****"****
Haii para readers,,,, Makasih sudah mampir untuk membaca novel ini. Makasih juga untuk dukungan dan semangatnya yah.
Jangan lupa selalu tinggalkan Like dan Komennya disetiap bab, agar Author lebih semangat lagi😊
Beri Vote dan Rate jika berkenan😊🙏
Untuk yang mau kasih kritik dan saran boleh banget, selama mengunakan bahasa yang baik dan sopan tidak ada ungsur menghina, Author akan terima dengan senang hati😊
Semoga novel ini bisa menghibur kalian semua.😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Vera Wilda
waduh Thor deg deg an nich, jangan lah Thor nanti klo Dhita bangun kasihan Delia nya Thor, jd janda 🤭😄😄
2023-09-26
0
Nesa Satria
hayo lho bram🤭🤭
2022-06-19
0
Dewi Nurmalasari
wkwkwkww jilat ludah sndri deh si bram
2022-03-15
0