Eps 2. Malam pertama.?

Aku membereskan baju ku dan menatanya didalam lemari. Mulai hari ini aku akan tinggal disini dan entah sampai kapan. Aku bersyukur karna mas Bram membiarkanku untuk tidur dikamar terpisah. Padahal saat diperjalanan tadi, aku memikirkan bagaimana caranya untuk bilang pada mas Bram jika aku belum siap tidur satu kamar dengannya. Tapi ternyata aku terlalu percaya diri, untung saja aku belum mengatakannya pada mas Bram. Mau ditaruh dimana muka ku jika aku mengatakannya.

Ternyata baju dan barang - barang yang aku bawa cukup banyak, membuatku lelah dan tengorokan terasa kering setelah merapikannya. Aku keluar kamar untuk pergi kedapur, langkahku terhenti saat melihat mas Bram yang juga baru saja keluar kamar.

Dia sudah mengganti pakaiannya dengan baju santai tapi sangat rapih. Di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, mas Bram masih terliha sangat muda.

"Mau kemana mas.?" Tanya ku basa - basi untuk memecah keheningan, karna kami hanya saling pandang.

"Ke rumah sakit." Jawabnya singkat, dia menutup pintu lalu turun kebawah. Aku merasa sikap mas Bram pada ku jadi berubah, dia sangat cuek dan terlihat canggung. Mungkin sama dengan yang aku rasakan saat ini.

Setiap malam mas Bram selalu kerumah sakit, dia akan tidur disana untuk menemani istri tercintanya dan akan pulang kerumah jam 5 subuh. Sejak dulu orang tuanya dan orang tua ku sudah melarang mas Bram agar tidak setiap hari tidur dirumah sakit, tapi keinginannya tidak mau dibantah oleh siapapun.

Padahal disana sudah ada dua perawat yang sengaja mas Bram bayar khusus untuk menjaga mb Ditha secara bergantian. Tapi mas Bram memilih untuk menemani mba Ditha setiap malam, sepertinya dia tidak bisa tidur jika tanpa mba Ditha disisinya.

Melihat mas Bram yang begitu setia menemani mba Ditha disaat kondisinya yang sedang koma, aku jadi merasa iri padanya. Andai saja aku bisa menikah dengan orang yang mencintaiku dan setia padaku, seperti yang mas Bram lakukan pada mba Ditha, pasti aku akan sangat bersyukur dan bahagia.

Aah,,, khayalanku terlalu tinggi. Sekarang aku sudah menikah, dan tidak tau akan seperti apa nasibku nanti.

Aku pergi ke kamar Alea setelah meneguk air mineral didapur. Saat pernikahan tadi sore Alea memang tidak dibawa, karna Alea baru saja sembuh dari demamnya. Kubuka pintu kamar dengan perlahan, dia sedang tidur bersama baby sitternya. Ponakan cantikku yang malang,,,

Lagi - lagi aku meneteskan air mata saat melihat Alea yang tidur terlelap. Sejak dia lahir kedunia ini, dia belum bernah digendong oleh ibunya. Setelah mengecup kening Alea sekilas, aku kembali lagi kekamar. Aku takut tidur pulas Alea terganggu karna kedatanganku.

Bagaimana dengan malam pertama kami.? Jangan ditanya lagi, mas Bram bahkan tidak tidur dirumah. Lagipula aku juga tidak mengharapkan itu terjadi.

**//**

Jam sudah menunjukan pukul 04.30, aku bangun dan segera mandi lalu melaksanakan sholat subuh. Tak lupa aku menyematkan do'a untuk kebahagiaanku juga kebahagiaan kedua orang tuaku, serta untuk kesembuhan mba Ditha. Aku turun kebawah untuk membuat sarapan, aku menuruni tangga dengan menundukan kepalaku karna aku sedang mengikat rambut.

Aku menghentikan langkah karna tubuhku terhalang oleh badan tinggi dan dada bidang mas Bram. Aku mengangkat kepala, begitu juga dengan mas Bram. Mata kita saling bertemu dan beradu, aku menjadi kikuk saat mata mas Bram begitu dalam menatapku.

"Maaf mas,," Kataku. Aku bergeser ke sebelah kanan agar tidak menghalangi jalan mas Bram.

Tidak ada kata - kata yang keluar dari bibir seksinya, dia hanya melemparkan senyum tipis kearahku lalu naik ke atas.

Aku menghela nafas saat mas Bram sudah menjauh, rasanya sangat lega setelah beberapa saat jantungku berdetak kencang dan gugup karna sangat canggung. Aku melanjutkan kembali langkahku menuju dapur.

Satu jam setengah aku berkutat didapur untuk membuat sarapan. ART sudah ku suruh untuk mengerjakan perjaaan yang lain saat dia ingin membatuku memasak. Alea sedang dimandikan oleh baby sitter, aku sedang membuat MPAsi untuk Alea yang saat ini genap berusia 6 bulan. Aku mencari resep MPAsi di youtube karna aku belum pernah membuat MPAsi sebelumnya.

"Alea sayang sudah cantik dan wangi,,," Aku mengambil Alea yang sedang berada digendongan baby sitter.

"Sekarang Alea makan dulu,," Ujarku lagi sambil berjalan kearah dapur. Alea tersenyum, pipinya yang cubby sangat menggemaskan. Tangan gembulnya berusaha meraih wajahku. Aku tertawa gemas dibuatnya, tanpa aku sadari mas Bram sedang berjalan dibelakangku. Suara dehemannya membuat aku menoleh kebelakang.

"Eh,, mas Bram." Aku sedikit kaget.

"Alea cantik, gendong papa dulu yah," Aku mendekat kearah mas Bram dan memberikan Alea padanya. Aku sudah tau kebiasaan mas Bram jika setiap pagi dia akan menggendong Alea sebelum berangkat ke kantor.

Aku melihat mas Bram memperhatikanku saat aku memberikan Alea padanya, tapi aku segera mengalihkan pandanganku dan fokus memberikan Alea padanya. Mas Bram duduk didepan meja makan sambil memangku Alea, mas Bram sedang mengajak Alea berbicara.

Pemandangan itu membuat hatiku tersayat, sungguh kasihan Alea dan mas Bram harus menjalani hidupnya tanpa mba Ditha.

"Sarapan dulu mas,," Aku meletakan mangkuk berisi MPAsi Alea di atas meja. Lalu mengambilkan makanan untuk mas Bram.

Dia sangat cuek, tidak memberikan respon apapun. Padahal aku sedang berusaha menghilangkan kecanggungan diantara kami dengan bersikap santai seperti saat kami masih berstatus ipar.

Dulu mas Bram dan aku sering bercanda, aku menganggapnya seperti kakak kandungku sendiri. Tapi sikap mas Bram berubah saat mulai ada pembicaraan mengenai pernikahan kami. Dia seolah menganggapku orang asing, aku juga jadi merasa canggung dengannya.

Aku mengambil Alea dari gendongan mas Bram.

"Alea makan dulu yah,,," Bicaraku aku buat seperti anak kecil. Mas Bram melirikku dengan dahi yang mengkerut.

"Makan.?" Mas Bram terlihat bingun.

"Hari ini Alea genap 6 bulan mas, sudah boleh dikasih makan." Jelasku. Aku duduk disebelah mas Bram dengan jarak satu kursi.

"Delia.!" Suara mas Bram terdengar ketus ditelingaku. "Jangan sembarangan memberinya makan, kamu belum pengalaman dalam mengurus anak. Jangan sok tau.!" Aku menghela nafas, entah kenapa kata - katanya membuat dadaku sesak.

Tenang Delia,, kamu harus sabar,,

"Mas Bram bisa cari tahu di google. Bayi usia 6 bulan sudah boleh diberi makanan pendamping asi. Lagi pula aku bukan memberi Alea nasi, ini bubur yang sudah aku blender dengan sangat halus." Jelasku sambil menyodorkan mangkuk itu didepan mas Bram.

"Mas Bram tidak perlu mempertegas jika aku tidak berpengalaman dalam mengurus anak. Aku bahkan masih anak - anak.!" Jawabku kesal. Aku sengaja menyindir mas Bram, karna dulu dia sering meledekku anak kecil.

"Asal mas Bram tau, aku sudah belajar lewat google dan youtube cara mengurus bayi yang benar." Aku bangkit dari dudukku sambil menggendong Alea dan membawa mangkuk makan milik Alea.

...****"****...

Mampir ke Novel baru othor yuk,, jadiin favorit aja dulu, karna baru up 9 bab. Cusss langsung,,😁

Jalan ceritanya dijamin bikin greget.

Terpopuler

Comments

Alif-balqis Faiha

Alif-balqis Faiha

kayaknya aku dulu pernah baca nih novel...sekarang baca lagi🤗🤗

2022-10-13

0

Sweet Girl

Sweet Girl

anak kecil, bisa bikin anak kecil

2022-09-01

0

Nesa Satria

Nesa Satria

Delia👍👍👍

2022-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Menikah
2 Eps 2. Malam pertama.?
3 Eps 3. 6 Bulan yang lalu
4 Eps 4. Lee min ho atau Nam joo hyuk.?
5 Eps 5. Ulet keket
6 Eps 6. datang kekantor
7 Eps 7. Minta ongkos kirim
8 Eps 8. Siapa Dia
9 Eps 9. Ada apa dengan Bram
10 Eps 10. Nyamuk besar
11 Eps 11. Pindah kekamarnya
12 Eps 12. Rencana mama Bram
13 Eps 13. suamiku
14 Eps 14. Satu ranjang
15 Bab 15. Dua puluh ribu
16 Bab 16. Dua tiket
17 Bab 17. Selalu begitu
18 Bab 18. Lingeri
19 Bab 19. Memakainya
20 Bab 20. Pertama
21 Bab 21. Kak Andra
22 Bab 22. Takut
23 Bab 23. Cinta
24 Bab 24. Salah
25 Bab 25. Jadi istriku
26 Bab 26. Kamu istriku
27 Bab 27. Tetap disisiku
28 Bab 28. Imbalan
29 Bab 29. Laki - laki itu
30 Bab 30. Kak Damar
31 Bab 31. Terlalu jauh melangkah
32 Bab 32. Keluarga bahagia
33 Bab 33. Terbongkar
34 Bab 34. Pacar saat SMA
35 Bab 35. Apa arti diriku
36 Bab 36. Melepas dan bertahan
37 Bab 37. Bukan salahku
38 Bab 38. Penjelasan Damar
39 Bab 39. Dijebak
40 Bab 40. Harapan
41 Bab 41. Andra lagi
42 Bab 42. cinta tidak bisa dipaksakan
43 Bab 43. Menyusul
44 Bab 44. Memulai
45 Bab 45. Keputusan
46 Bab 46. Terbaik
47 Bab 47. Kebesaran hati
48 Bab 48. Untukmu
49 Bab 49. Lomba
50 Bab 50. Aku milikmu
51 Bab 51. Lagi
52 Bab 52. Damar & Delia
53 Bab 53. Untuk dirobek
54 Bab 54. Memberi tau
55 Bab 55. Harus bagaimana
56 Bab 56. Mudah dibujuk
57 Bab 57. Ditha kembali
58 Bab 58. Aku cemburu
59 Bab 59. Curiga
60 Bab 60. Pulang kerumah
61 Bab 61. Bangga padamu
62 Bab 62. Mengendap endap
63 Bab 63. Rencana untuk Damar
64 Bab 64. Rumah baru
65 Bab 65. Damar dan Ditha
66 Bab 66. Pindah
67 Bab 67. Mengingatnya
68 Bab 68. Melupakannya
69 Bab 69. Mengetahui
70 Bab 70. Mengadu
71 Bab 71. Selesai.!
72 Bab 72. Tidak terima
73 Bab 73. Bahagiaku ada padamu
74 Bab 74. Picik
75 Bab 75. Kinan dan bibit pelakor.
76 Bab 76. Ingin hamil
77 Bab 77. Menyadari
78 Bab 78. Takut
79 Bab 79. Tingkahnya
80 Bab 80. Berubah
81 Bab 81. Sungguh
82 Bab 82. Salah paham
83 Bab 83. Kecewa
84 Bab 84. Dasar aneh
85 Bab 85. Kenapa??
86 Bab 86. Bingung
87 Bab 87. Baby twins
88 Bab 88. Usaha
89 Bab 89. Keputusan
90 Bab 90. Bersiap
91 Bab 91. Kejutan
92 Bab 92. Masih kejutan
93 Bab 93. Tidak sama
94 Bab 94. Duplikat
95 Bab 95. Tidak mau rugi
96 Bab 96. Bikin susah
97 Bab 97. Ada apa denganku
98 Bab 98. Cantik?
99 Bab 99. Bikin kesal
100 Bab 100. Bahagia.?
101 Bab 101. Salah,,
102 Bab 102. Menuduh
103 Bab 103. Wanita itu,,
104 Bab 104. Tentang kinan
105 Bab 105. Masih kesal
106 Bab 106. Bertemu
107 Bab 107. Marah?
108 Bab 108. Hukuman selesai
109 Bab 109. Kinan, Andra
110 Bab 110. Malam pertama kita
111 Bab 111. Digagalkan
112 Bab 112. Gangguan lagi
113 Bab 113. Balas dendam
114 Bab 114. salah pilih
115 Bab 115. Jadi kesal
116 Bab 116. Gagal lagi
117 Bab 117. Dasar Andra
118 Bab 118. Ngambek terus
119 Bab 119. Caranya.?
120 Bab 120. Menggoda.?
121 Bab 121. Karna telfon
122 Bab 122. Ada saja
123 Bab 123. Bikin kesal
124 Bab 124. The End
125 Bab 125. Kisah Kinan
126 Bab 126. Menggodanya
127 Bab 127. Malam yg tertunda
128 Bab 128. Usaha
129 Bab 129. Belum berubah
130 Bab 130. Kesepakatan
131 Bab 131. Angella
132 Bab 132. Gara gara noda
133 Bab 133. Andra cemburu.?
134 Bab 134. 3 bulan
135 Bab 135. Cinta?
136 Bab 136. Terluka
137 Bab 137. Dia Anggella
138 Bab 138. Dijebak
139 Bab 139. Deon
140 Bab 140. Bertemu Deon
141 Bab 141. Daddy Deon
142 Bab 142. Kembali bertemu
143 Bab 143. Anak siapa.?
144 Bab 144. Anakku
145 Bab 145. Kembali lagi
146 Bab 146. Andra Alvin
147 Bab 147. Menerima
148 Bab 148. Malam ini
149 Bab 149. Bertemu
150 Bab 150. Bahagia & kehilangan
151 Bab 151. Keluarga
152 Bab 152. Tersiksa juga
153 Bab 153. Baby moon
154 Bab 154. Tidak sabar
155 Bab 155. Kembar
156 Bab 156. Kebahagiaan
157 Bab 157. Akhir Cerita
158 Pengumuman
159 extra part 1
160 Extra part 2
161 Extra part 3 The End
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Eps 1. Menikah
2
Eps 2. Malam pertama.?
3
Eps 3. 6 Bulan yang lalu
4
Eps 4. Lee min ho atau Nam joo hyuk.?
5
Eps 5. Ulet keket
6
Eps 6. datang kekantor
7
Eps 7. Minta ongkos kirim
8
Eps 8. Siapa Dia
9
Eps 9. Ada apa dengan Bram
10
Eps 10. Nyamuk besar
11
Eps 11. Pindah kekamarnya
12
Eps 12. Rencana mama Bram
13
Eps 13. suamiku
14
Eps 14. Satu ranjang
15
Bab 15. Dua puluh ribu
16
Bab 16. Dua tiket
17
Bab 17. Selalu begitu
18
Bab 18. Lingeri
19
Bab 19. Memakainya
20
Bab 20. Pertama
21
Bab 21. Kak Andra
22
Bab 22. Takut
23
Bab 23. Cinta
24
Bab 24. Salah
25
Bab 25. Jadi istriku
26
Bab 26. Kamu istriku
27
Bab 27. Tetap disisiku
28
Bab 28. Imbalan
29
Bab 29. Laki - laki itu
30
Bab 30. Kak Damar
31
Bab 31. Terlalu jauh melangkah
32
Bab 32. Keluarga bahagia
33
Bab 33. Terbongkar
34
Bab 34. Pacar saat SMA
35
Bab 35. Apa arti diriku
36
Bab 36. Melepas dan bertahan
37
Bab 37. Bukan salahku
38
Bab 38. Penjelasan Damar
39
Bab 39. Dijebak
40
Bab 40. Harapan
41
Bab 41. Andra lagi
42
Bab 42. cinta tidak bisa dipaksakan
43
Bab 43. Menyusul
44
Bab 44. Memulai
45
Bab 45. Keputusan
46
Bab 46. Terbaik
47
Bab 47. Kebesaran hati
48
Bab 48. Untukmu
49
Bab 49. Lomba
50
Bab 50. Aku milikmu
51
Bab 51. Lagi
52
Bab 52. Damar & Delia
53
Bab 53. Untuk dirobek
54
Bab 54. Memberi tau
55
Bab 55. Harus bagaimana
56
Bab 56. Mudah dibujuk
57
Bab 57. Ditha kembali
58
Bab 58. Aku cemburu
59
Bab 59. Curiga
60
Bab 60. Pulang kerumah
61
Bab 61. Bangga padamu
62
Bab 62. Mengendap endap
63
Bab 63. Rencana untuk Damar
64
Bab 64. Rumah baru
65
Bab 65. Damar dan Ditha
66
Bab 66. Pindah
67
Bab 67. Mengingatnya
68
Bab 68. Melupakannya
69
Bab 69. Mengetahui
70
Bab 70. Mengadu
71
Bab 71. Selesai.!
72
Bab 72. Tidak terima
73
Bab 73. Bahagiaku ada padamu
74
Bab 74. Picik
75
Bab 75. Kinan dan bibit pelakor.
76
Bab 76. Ingin hamil
77
Bab 77. Menyadari
78
Bab 78. Takut
79
Bab 79. Tingkahnya
80
Bab 80. Berubah
81
Bab 81. Sungguh
82
Bab 82. Salah paham
83
Bab 83. Kecewa
84
Bab 84. Dasar aneh
85
Bab 85. Kenapa??
86
Bab 86. Bingung
87
Bab 87. Baby twins
88
Bab 88. Usaha
89
Bab 89. Keputusan
90
Bab 90. Bersiap
91
Bab 91. Kejutan
92
Bab 92. Masih kejutan
93
Bab 93. Tidak sama
94
Bab 94. Duplikat
95
Bab 95. Tidak mau rugi
96
Bab 96. Bikin susah
97
Bab 97. Ada apa denganku
98
Bab 98. Cantik?
99
Bab 99. Bikin kesal
100
Bab 100. Bahagia.?
101
Bab 101. Salah,,
102
Bab 102. Menuduh
103
Bab 103. Wanita itu,,
104
Bab 104. Tentang kinan
105
Bab 105. Masih kesal
106
Bab 106. Bertemu
107
Bab 107. Marah?
108
Bab 108. Hukuman selesai
109
Bab 109. Kinan, Andra
110
Bab 110. Malam pertama kita
111
Bab 111. Digagalkan
112
Bab 112. Gangguan lagi
113
Bab 113. Balas dendam
114
Bab 114. salah pilih
115
Bab 115. Jadi kesal
116
Bab 116. Gagal lagi
117
Bab 117. Dasar Andra
118
Bab 118. Ngambek terus
119
Bab 119. Caranya.?
120
Bab 120. Menggoda.?
121
Bab 121. Karna telfon
122
Bab 122. Ada saja
123
Bab 123. Bikin kesal
124
Bab 124. The End
125
Bab 125. Kisah Kinan
126
Bab 126. Menggodanya
127
Bab 127. Malam yg tertunda
128
Bab 128. Usaha
129
Bab 129. Belum berubah
130
Bab 130. Kesepakatan
131
Bab 131. Angella
132
Bab 132. Gara gara noda
133
Bab 133. Andra cemburu.?
134
Bab 134. 3 bulan
135
Bab 135. Cinta?
136
Bab 136. Terluka
137
Bab 137. Dia Anggella
138
Bab 138. Dijebak
139
Bab 139. Deon
140
Bab 140. Bertemu Deon
141
Bab 141. Daddy Deon
142
Bab 142. Kembali bertemu
143
Bab 143. Anak siapa.?
144
Bab 144. Anakku
145
Bab 145. Kembali lagi
146
Bab 146. Andra Alvin
147
Bab 147. Menerima
148
Bab 148. Malam ini
149
Bab 149. Bertemu
150
Bab 150. Bahagia & kehilangan
151
Bab 151. Keluarga
152
Bab 152. Tersiksa juga
153
Bab 153. Baby moon
154
Bab 154. Tidak sabar
155
Bab 155. Kembar
156
Bab 156. Kebahagiaan
157
Bab 157. Akhir Cerita
158
Pengumuman
159
extra part 1
160
Extra part 2
161
Extra part 3 The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!