Davian mencoba membuang bayang-bayang Arini didalam pikirannya. Davian kesal, mengapa jadi Arini yang selalu ia bayangkan? Davian harus cepat-cepat melupakan Arini. Davian tak boleh jatuh cinta dengan Arini.
Pagi itu, Davian segera berangkat bekerja diantar oleh sekretaris Dika. Kini, tak ada penyemangat Davian ketika di kantor. Tasya sudah mengundurkan diri. Hanya Tasya yang biasanya menjadi semangat Davian ketika bekerja.
Davian sedang sibuk dengan pekerjaannya. Davian tak pernah bermain-main ketika waktu bekerja, ia selalu fokus dan serius. Hingga Gladis, sang sekretaris datang membuat Davian tak fokus pada pekerjaannya.
"Pak, diluar ada gebetan lu tuh!" ucap Gladis.
Davian dan Gladis memang akrab. Gladis adalah teman kuliah Davian, dan kini bekerja menjadi sekretarisnya.
"Siapa?" Davian tak mengingat Tasya, karena dirinya sangat sibuk.
"Tasya, siapa lagi." jawab Gladis
Davian kaget. Untuk apa Tasya datang lagi kemari? Bukankah dia sudah bilang akan mengundurkan diri? Apa dia menyesali keputusannya? Kurasa begitu. Gumam Davian.
"Suruh dia masuk ke ruangan ku!" ucap Davian
"Siap, Pak." jawab Gladis santai
Tasya masuk ke ruangan Davian dengan gugup dan takut. Tasya tahu, keputusannya kemarin sangat mengagetkan Davian. Tetapi, Tasya juga masih membutuhkan belas kasih Davian.
"Selamat pagi, Pak." sapa Tasya
Davian melihat Tasya dengan tajam. Sebenarnya, hati siapa yang tidak meleleh jika didatangi oleh sang dambaan hati. Tetapi, mulut bisa berbohong. Hati merindukannya, namun lidah bisa menampik.
"Ada apa lagi?" tanya Davian ketus
"Maaf, ada yang perlu saya bicarakan pada Pak Davian. Bolehkah saya duduk disini?" ucap Tasya
"Tak perlu! Segera ucapkan apa yang ingin kau katakan!" ucap Davian
"Sa, saya.." Tasya terbata-bata
"Kenapa?" Davian sedikit cemas pada Tasya
Tasya berjalan ke tempat Davian. Tasya bersimpuh dihadapan Davian.
"Maafkan saya, Pak. Silahkan Pak Davian maki-maki saya, tetapi saya sungguh minta maaf atas apa yang telah saya lakukan kemarin." ucap Tasya menitikkan air matanya.
"Jangan bertele-tele! Saya sedang banyak pekerjaan. Cepat katakan, atau saya suruh Gladis untuk membawa kamu keluar!" ancam Davian
"Jangan, Pak. Kedatangan saya kesini, saya ingin meminjam uang pada Pak Dav." Tasya tertunduk lesu
Davian melotot. Apa maksudnya Tasya datang padanya dan meminjam uang. Apa dia tak tahu malu? Luka yang kemarin baru saja ia berikan, dan luka itu masih membekas saat ini, tapi sekarang? Dengan gampangnya Tasya meminjam uang padanya. Davian sungguh tak mengerti jalan pikiran Tasya.
"Kenapa harus meminjam uang padaku? Bukannya kamu memiliki calon suami? Bukannya kalian akan segera menikah? Minta saja uang pada kekasihmu itu! Aku sudah tak ada urusan apapun denganmu."
Ucapan Davian membuat Tasya semakin merasa bersalah. Tasya bingung harus memberi tahu Davian bagaimana. Kini, nasi sudah menjadi bubur. Apa Tasya bisa merubah kembali keadaan?
"Maafkan aku, aku benar-benar bersalah. Kemarin, aku tak memikirkan matang-matang ucapan ku, Pak. Kumohon, dengarkan penjelasan ku." Tasya menitikkan air mata.
"Aku sudah dengar penjelasan mu kemarin! Apa yang ingin kau jelaskan lagi padaku? Bukankah semuanya sudah jelas?" Davian sedikit emosi
"Mungkin aku tak tahu diri dan tak tahu malu padamu! Tetapi sungguh, aku sudah memikirkan hal ini semalam. Kenapa aku bodoh sekali? Aku membiarkan orang yang mencintaiku terluka." ucap Tasya
"Aku sudah tak ingin mendengarkan omong kosong itu lagi. Aku hanya ingin mendengar, kenapa kau harus meminjam uang padaku? Mudah sekali kau mengatakannya, tanpa tahu seberapa sakitnya luka di hatiku karena ucapan mu kemarin lalu!" ucap Davian berapi-api.
Tasya menunduk, kemudian mengusap air mata di pipinya. Ia mengangkat wajah sendunya perlahan. Ia menguatkan dirinya untuk berkata pada Davian.
"Aku terlalu malu untuk mengatakannya!" ucap Tasya menutup wajahnya
"Kenapa harus malu? Ketika kau berkata akan menikah pun, kau bahkan tak malu sama sekali bukan? Ketika semua cinta dan rasa sayangku yang tulus padamu, kau patahkan begitu saja, Sya! Kau tahu? Sakitnya hatiku? Aku tak pernah mencintai wanita lain, ketika aku masih mencintaimu!" kata Davian
"Maafkan aku, Dav!" Tasya menangis sejadi-jadinya
Davian tak tega melihat Tasya menangis tersedu-sedu. Memang, Davian tak tahu, apa alasan Tasya berkata seperti itu kemarin. Tasya, wanita yang sangat Davian cintai, kenapa harus mengecewakannya seperti ini?
"Sudah, tak ada lagi drama untuk kita. Apa yang ingin kamu katakan? Untuk apa kamu meminjam uang padaku?" tanya Davian
Tasya menarik nafas panjang. Mau tidak mau, siap atau tak siap, sekarang ataupun nanti, Tasya harus segera mengatakannya sebelum semuanya terlambat. Bagaimanapun respon Davian, Tasya tetap harus mengatakan kondisi yang sejujurnya.
"Dav, aku tahu kamu mencintaiku sejak kita masih satu sekolah. Aku berpikir, orang kaya sepertimu tak mungkin akan mencintaiku dengan tulus. Aku menyangka, cintamu hanya bermain-main denganku, maka itu aku tak pernah menganggap mu." ucap Tasya sedih
"Aku sudah tahu!" jawab Davian datar
"Tetapi, ketika aku pontang-panting mencari pekerjaan, kamu dengan tulusnya memberiku pekerjaan. Aku masih tak menganggap cintamu, karena aku berpikir orang kaya sepertimu tak mungkin akan bisa bersanding dengan orang miskin sepertimu." Tasya menahan tangisnya
"Aku mengerti untuk itu! Aku membiarkanmu untuk tetap ada di sisiku, meskipun kau dan aku tak ada hubungan apapun." jelas Davian
"Aku memang sudah dijodohkan sejak dulu, karena Bapakku memiliki banyak hutang pada rentenir keturunan tiongkok. Aku harus menuruti semua keinginan Bapak, untuk itu aku tak mempertimbangkan cintamu sedikitpun."
Davian berdecak kesal. Lagipula, seberapa besar hutang keluarga Tasya? Apa kekayaan Davian akan habis kalau Davian membayarkan hutang keluarga Tasya? Davian berpikir dalam hati.
"Aku sudah bilang, apa kesulitan mu dan masalahmu kan? Biar aku yang menyelesaikannya?" ucap Davian
"Aku tak mungkin membawamu kedalam masalah kita, karena aku pikir, Bapakku akan berhenti dan menggagalkan semuanya, tetapi nyatanya.." ucapan Tasya terpotong
"Sudah, jelaskan saja padaku! Untuk apa kamu meminjam uang padaku?"
"Aku menyesal. Lelaki anak rentenir yang akan dijodohkan denganku, sangat kasar sekali. Aku tak akan mampu hidup dengannya." ucap Tasya
"Lalu?"
"Aku benar- benar malu. Aku baru menyadari, kamu bisa menjadi solusi untuk masalahku, meskipun aku tak tahu diri sama sekali."
"Tak perlu bertele-tele!!!" Davian kesal
"Aku ingin meminjam uang padamu, untuk melunasi hutang-hutang keluargaku agar aku bisa membatalkan perjodohan itu!" ucap Tasya
Davian tak menjawab. Sebenarnya, ia sudah tahu tujuan Tasya memohon seperti ini padanya. Davian sudah mengintai keluarga Tasya dan keluarga lelaki yang akan menjadi suaminya.
"Kenapa harus kau batalkan?"
"Karena sekarang aku akan melawan Bapakku! Aku akan membawamu padanya! Aku yakin, kau benar-benar mencintaiku bukan? Aku yakin, kau pasti akan membantuku. Aku menyesal bukan dari dulu aku begini."
Davian tersenyum sinis. Davian sudah memberinya kesempatan pada saat itu, tetapi Tasya tetap pada pendiriannya. Tasya tak mau mendengarkan Davian sedikitpun.
"Kamu kira, aku akan mau membantumu, setelah hatiku kau hujam begitu kerasnya? Kau tak tahu, perihnya hatiku saat itukan?"
"Untuk itu, kumohon maafkan aku! Aku menyesal. Mari, kita ulang semuanya dari awal."
"Sepertinya kamu terlalu berambisi. Kamu kira, aku bisa kau rayu seperti ini? Hatiku sudah mati, aku tak bisa membantumu. Maafkan aku!" ucap Davian
"Dav, kenapa kamu seperti ini?"
Ada hati yang lain! Hati yang membuat hari-hariku lebih berwarna, yang membuatku tak mau mencintaimu lagi. Kalaupun aku tak bisa bersamanya, aku tetap tak mungkin bersamamu lagi, Tasya. Maafkan aku!
*Bersambung**
Halo, ini karya baru ya sayang. Untuk yang sudah baca, mohon dukungannya dengan memberi like, komen dan vote juga.
Aku mohon, bagi kalian silent readers, untuk berkenan sedikit saja mendukung ceritaku yang masih baru ini ya🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Ernadina 86
ya cari tau lah...selidiki gitu
2023-05-16
0
Ta..h
good job davian😍😍😍
2023-03-28
0
Enung Samsiah
yeeee tasya nyeseellll kamuuu
2023-03-11
0