Sekamar?

Perlahan namun pasti, Arini melangkahkan kakinya mengikuti Davian dari belakang. Ia terpaksa tidur di kamar Davian, karena Arini tak mungkin tidur di kamarnya dengan pintu terbuka.

"Jangan dulu naik, lu ambil soda gue dipinggir kulkas. Terus, sekalian lu bawa buah-buahan sama snack juga!" perintah Davian

"Maaf, Tuan. Saya tidak bisa." jawab Arinu

"Kenapa? Mau bantah lagi?"

"Apa Tuan buta? Apa Tuan gak lihat? Saya bawa bantal dan selimut. Gimana saya mau bawa buah-buahan dan snack?" Arini geram

Davian ingin marah, tetapi tak jadi. Apa yang dikatakan Arini ada benarnya juga.

"Ya sudah, sini selimut sama bantal lu, biar gue yang bawa! Lu bawa makanan aja buat kita ngemil nanti."

Davian mengambil bantal dan selimut yang menempel ditangan Arini. Davian berlalu meninggalkan Arini. Arini terdiam menohok, betapa tak mengerti nya apa isi hati Davian yang sebenarnya.

Apa maksud dari perkataannya? Kenapa dia bilang buat kita ngemil? Memangnya kita sudah sedekat apa? Hahaha, dia hanya merayuku karena telah menghancurkan pintu kamarku. Dia punya rasa bersalah juga ternyata. Arini dalam hati.

Arini membawa beberapa buah, makanan ringan dan minuman bersoda sesuai perintah Davian. Arini segera mengikuti Davian ke kamarnya.

Ternyata, Rangga sedang memperhatikan Davian dan Arini dari jauh. Rangga tahu, bahwa sebenarnya Davian tertarik pada Arini, namun gengsi mengalahkan segalanya.

Dav, gue tahu kok! Lu sebenarnya suka sama Arini. Iya kan? Namun, gengsi lu yang terlalu tinggi membuat lu acuh sama Arini. Jangan salahkan gue kalau gue yang lebih dulu mendekati Arini. Mari, kita lanjutkan pertarungan ini. Gue bosen bertarung perusahaan sama lu, gue selalu kalah. Tetapi, untuk urusan wanita, lihat saja nanti. Gue akan merebut Arini dari lo. Batin Rangga.

Arini telah sampai di kamar Davian. Arini melihat bantal dan selimutnya berada di atas ranjang kamar tidur Davian. Arini berpikir, mungkinkah Davian akan menyuruhnya tidur di kasurnya yang hangat? Lalu, Davian akan tidur dimana kalau begitu?

"Tuan, ini makanan yang Tuan minta." ucap Arini

"Thanks, sini duduk!" pinta Davian

"Tidak, terima kasih banyak Tuan. Saya di karpet bawah saja."

"Jangan membantah." perintah Davian

"Ba, baik. Tuan."

Arini duduk di meja makan mini milik Davian. Davian menatapnya, melihat betapa cantik dan anggun pembantunya itu. Davian yang sedang sakit hati dengan Tasya, sang cinta pertamanya, bisa hilang dengan sekejap karena kehadiran Arini. Tetapi, Davian menolak menganggap hatinya dihinggapi oleh bayang-bayang Arini.

"Makan aja, gak usah sungkan." ucap Davian

"Eh, iya Tuan. Terima kasih." Arini malu-malu

Davian membuka minuman soda miliknya, lalu dengan gagahnya ia meneguk soda itu. Arini memperhatikan Davian. Tuannya yang tampan dan gagah. Arini tahu, Davian wajar bersifat sombong karena ketampanannya.

Arini tak boleh terpesona dengan Davian. Arini harus sadar, sikap baik Davian hanya untuk menjeratnya. Davian ingin balas dendam saat pertemuan pertama mereka. Semanis apapun sikap Davian pada Arini, Arini harus waspada. Arini tak boleh lengah.

"Kenapa gak dibuka? Lu jangan sungkan, buka aja." Davian seperti memaksa

"Gak apa-apa, Tuan. Saya sudah kenyang." jawab Arini

Davian berdecak. Ia segera membuka tutup botol minuman soda yang baru. Davian menyodorkan minuman soda itu kearah Arini.

"Nih, minum. Udah, enjoy aja. Gue bilang jangan sungkan. Nih, minum!"

Davian terus mendekatkan minuman yang telah ia buka untuk Arini. Arini bingung, kalau tak diterima, ia takut Tuannya marah.

"Eh, iya. Terima kasih banyak, Tuan!" Arini mengambil soda yang dipegang Davian.

Tangan Arini dan Davian saling bersentuhan. Davian merasakan halusnya tangan Arini. Biasanya, tangan seorang pembantu itu kasar, tetapi tangan Arini sangat halus dan lembut.

Arini pun merasakan hal yang sama. Jantungnya berdegup sedikit kencang ketika tangannya bersentuhan dengan tangan Davian. Sekali lagi Arini mengingatkan, jangan sampai terlena dengan kebaikan Davian. Semua ini hanya taktik balas dendam, Arini selalu mengingat kata-kata itu.

"Lu tidur di kasur gue, gue tidur di sofa bed." ucap Davian

"Tidak apa-apa, Tuan. Saya yang akan tidur di sofa bed." Arini membantah

"Gue yang salah mendobrak pintu kamar lu! Jangan bantah, ini karena gue melakukan kesalahan, gue rela lu tidur di ranjang gue."

"Itu sangat amat lancang untuk pembantu seperti saya, Tuan." Arini tak mau

"Malam ini lu nggak gue anggap sebagai pembantu." ucap Davian

"Lalu, sebagai apa?" tanya Arini

Davian terdiam. Ia pun tak tahu harus menjawab apa. Ia bingung, ia hanya asal bicara agar Arini mau tidur di ranjangnya. Tetapi, kini ia bingung jawaban apa yang tepat dikatakan pada Arini.

"Sebagai teman yang sedang menginap dirumahnya! Jadi, lu santai aja malam ini. Okay?" kata Davian

Lega, lega.. Batin Davian dalam hati.

Davian membuka beberapa makanan ringan yang ia sukai. Ia memakan snack itu sambil memainkan handphonenya.

Arini yang serba salah mencoba tetap santai meskipun wajahnya terlihat tak nyaman. Arini bingung harus bagaimana.

Kenapa rasanya tak nyaman sekali? Setiap hari, aku berada disini. Tetapi, baru kali ini aku merasa tak nyaman dan ingin segera pergi dari sini. Ada apa denganku? Apa karena malam ini aku dan Tuan Dav tidur dikamar yang sama? Apa yang aku pikirkan? Arini dalam hati.

"Lu kenapa? Kok kayak gak nyaman gitu!" kata Davian.

"Ng, nggak apa-apa kok, Tuan. Saya hanya ingin ke kamar kecil saja." Arini berbohong.

"Ya sudah, pergi sana." perintah Davian

Arini pergi ke kamar mandi milik Davian. Didalam kamar mandi, ia hanya terdiam. Ia bingung harus bagaimana. Satu kamar dengan Davian membuatnya gelisah dan tak nyaman. Arini ingin pergi keluar dari kamar Davian, tetapi sepertinya itu sulit.

Arini telah kembali dari kamar mandi, Arini duduk lagi di meja bersama Davian. Meneguk minuman soda yang dibuka oleh Davian untuknya. Davian melihat Arini. Davian tak berkedip melihat Arini yang sedang meminum soda. Sepertinya Davian mulai tertarik dengan Arini.

"Tuan?" tanya Arini

"Kenapa?"

"Saya mau tidur. Saya tidur di sofa bed saja, ya?" pinta Arini

"Tak usah. Biar aku menebus dosaku padamu. Tidurlah di ranjang ku!"

"Ba, baiklah. Aku ngantuk, aku mau tidur sekarang." ucap Arini

Arini beralasan, ia tak mau berlama-lama dengan Davian. Davian benar-benar membuatnya tak nyaman.

"Baiklah, segera tidur. Aku masih belum ngantuk." ucap Davian

Terserah lu, emangnya siapa yang nanya? Batin Arini.

"Iya, Tuan."

Arini berdiri dan segera naik ke ranjang milik Davian. Dengan perlahan, dengan perasaan tak enak Arini akhirnya tidur di ranjang milik Davian.

Arini menyelimuti dirinya. Ia membalikkan badannya agar tak menghadap kearah Davian. Arini pura-pura memejamkan matanya. Sebenarnya, Arini tak bisa tidur sama sekali.

30 menit kemudian.

Davian telah selesai memakan cemilannya. Ia melihat kearah Arini dan mendekatinya. Davian melihat mata Arini telah terpejam. Itu tandanya, Arini sudah terlelap.

Davian duduk di ranjangnya, ia menatap Arini dengan lembut. Mengelus rambutnya tang terurai menghalangi pipinya.

"Ternyata, pembantuku ini memang cantik sekali. Aku baru menyadarinya sekarang. Bahkan, ketika matanya terpejam seperti ini, ia masih saja tetap cantik." Davian berbicara sendiri

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

Tia H.

Tia H.

sweet mereka meskipun davian masih gengsi untuk mengakui 😁😁😁

2023-03-28

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

baru nyadar kamu Dev arini sngt cntik,,,, kemarin kemarin matamu kmna ajeeeehhhh😂😂😂

2023-03-11

0

Agnespkk iseeyou

Agnespkk iseeyou

TKS Thor ceritanya sangat bagus 👍👍👍

2023-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 hari pertama
3 Majikan yang hebat
4 Untuk apa datang?
5 om Davian
6 Pijat
7 Tawaran bekerja
8 Kaget
9 Ke rumah Arini
10 Obat hati
11 Permintaan aneh 1
12 Sweet
13 Alasan
14 Sekamar?
15 Ketahuan berbohong
16 Penyesalan
17 pembantu cantik
18 Arini.. dimana?
19 Maaf..
20 Pendamping
21 Menikah!?
22 Cinta, bagaimana ini?
23 Pikirkan lagi
24 Pegang tanganku
25 Izin
26 Kesal
27 Kepergok
28 Ajakan Mas Adit
29 Ayam goreng
30 Gaun cantik
31 SAH
32 Ke salon
33 makan
34 Dalam mobil
35 Rangga jeaolus
36 Malam hangat
37 butik
38 Bioskop
39 supermarket
40 barang antik
41 Jujurlah, hati.
42 Pagi ini
43 Arini...
44 Tolong Arini
45 Masalah
46 Maukah, Arini?
47 Meminta
48 gatot kaca
49 otw camping
50 Tolong aku.
51 Oh, Tidak!
52 Minta maaf, Mas.
53 Mencetak GOL (JANGAN DIBACA DI SIANG HARI 21+)
54 jalan-jalan
55 Jangan GEER!
56 Cemburu?
57 Tentang Tasya
58 Jangan takut
59 Berpura-pura
60 Bagaimana?
61 Aku jujur
62 JANGAN DIBACA SIANG HARI, ADEGAN 21+ TAKUT BATAL PUASA KALIAN
63 Misi-ku.
64 Dilan-ku
65 Mas, tunggu!
66 Cari bukti.
67 Persentase Cinta
68 Sudah waktunya
69 Telponan?
70 Percepat
71 Berangkat lagi
72 Penjelasan Davian
73 Menolong Tasya
74 Tragedi hari H
75 Harus menemukanmu!
76 Semoga cepat pulih
77 Rasakan, Meliza.
78 Rasakan, Meliza. 2
79 Menanti hari Esok.
80 Akhirnya...
81 Mengenalkan mu..
82 Denganmu lagi.
83 kegiatan sehari-hari.
84 Terakhir
85 Bonus Chapter 1
86 Bonus Chapter 2
87 Season 2. Babak baru.
88 Season 2. Tante Meisya?
89 Aku bingung.
90 Menebus dosaku
91 Kepergiannya.
92 Malu aku!
93 Seputar Bidadari kecil
94 Terima kasih
95 Pengumuman
96 Honey Moon sekaligus Baby Moon
97 At Eiffel Tower
98 Pergi lebih baik.
99 Cemburu, ya?
100 Frekuensi hubungan
101 Timezone
102 Restoran Pizza
103 Jangan harap
104 Ke Rumah Sakit
105 Kopi bersamamu
106 7 bulanan
107 Diantar olehmu
108 Pergi ke Diskotik.
109 Harus bagaimana aku?
110 Ungkapan yang mendadak
111 Benalu!
112 Rencana gagal
113 Camping.
114 Definisi Cinta.
115 H-1 Ulang tahun.
116 Merayu Melisa
117 Hari ulang tahun Keyza.
118 Aku menyesal.
119 Dua jam sebelum kejadian
120 Ibu baru?
121 Menyerah!
122 Berkunjung ke rumah Ibu Arini.
123 Bapakable.
124 Belenggu diriku
125 Akan berlabuh pada siapa?
126 Pergi
127 Masih merenungi kesedihan
128 Part Of ...
129 Hari ini...
130 Ngidam terakhir, pertanda?
131 Masih belum melahirkan
132 DEG
133 Menjemput
134 DATANG
135 Bayi laki-laki
136 Happy and Meet
137 Babby sitter di hatiku
138 Sabar ya ...
139 Merelakan...
140 Terima kasih, atas ucapannya.
141 Akan bahagia,
142 Membesuk
143 Pernikahan bahagia (JANGAN BACA BAGIAN BAWAH, ADA ADEGAN 21+)
144 Jenis ularmu apa?
145 Ketahuan bohong, deh.
146 Gara-gara pumping ASI
147 Kamu kenapa sih?
148 Bertanya pada suhu
149 Positif kah?
150 Kelemahanku
151 Nanti nyesel
152 Aku memberanikan diri
153 Belajar mencintai
154 H.W.D
155 Sabar dulu saja
156 Cerita dong!
157 Lagi-lagi
158 (JANGAN BACA ! ADEGAN 21+ KALO PUASA KALIAN GAK MAU BATAL)
159 Tisu apa?
160 Masih di Private Island.
161 Kisah rumah tangga
162 Calandra Series 1
163 Calandra series 2
164 Calandra series 3
165 Calandra series 4
166 Calandra series 5
167 Calandra series 6
168 Calandra series 7
169 Calandra series 8
170 Calandra series 9
171 Calandra series 10-Putus
172 Calandra series 11 (Calandra marah)
173 Calandra series 12
174 Calandra series 13
175 Calandra series 14
176 Calandra series 15
177 Calandra series 16
178 Calandra series 17
179 Calandra series 18
180 Calandra series 19
181 Calandra series 20
182 Calandra series 21
183 Calandra series 22
184 Calandra series 23
185 Calandra series 24
186 Calandra series 25
187 Calandra series 26
188 Calandra series 27
189 Calandra series 28
190 Calandra series 29
191 Calandra series 30
192 Calandra series 31
193 Calandra series 32
194 Calandra series 33
195 Calandra series 34
196 Calandra series 35
197 Endless love ....
198 BACA YA GUYS....
199 JANGAN BACA, ADA ADEGAN 21+. JANGAN SAMPE PUASA KALIAN BATAL
200 Bonus Chapter 2 - Bulan madu ....
201 Yang baru guys
202 Sebuah Informasi
203 Untuk Perhatian
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Pengenalan
2
hari pertama
3
Majikan yang hebat
4
Untuk apa datang?
5
om Davian
6
Pijat
7
Tawaran bekerja
8
Kaget
9
Ke rumah Arini
10
Obat hati
11
Permintaan aneh 1
12
Sweet
13
Alasan
14
Sekamar?
15
Ketahuan berbohong
16
Penyesalan
17
pembantu cantik
18
Arini.. dimana?
19
Maaf..
20
Pendamping
21
Menikah!?
22
Cinta, bagaimana ini?
23
Pikirkan lagi
24
Pegang tanganku
25
Izin
26
Kesal
27
Kepergok
28
Ajakan Mas Adit
29
Ayam goreng
30
Gaun cantik
31
SAH
32
Ke salon
33
makan
34
Dalam mobil
35
Rangga jeaolus
36
Malam hangat
37
butik
38
Bioskop
39
supermarket
40
barang antik
41
Jujurlah, hati.
42
Pagi ini
43
Arini...
44
Tolong Arini
45
Masalah
46
Maukah, Arini?
47
Meminta
48
gatot kaca
49
otw camping
50
Tolong aku.
51
Oh, Tidak!
52
Minta maaf, Mas.
53
Mencetak GOL (JANGAN DIBACA DI SIANG HARI 21+)
54
jalan-jalan
55
Jangan GEER!
56
Cemburu?
57
Tentang Tasya
58
Jangan takut
59
Berpura-pura
60
Bagaimana?
61
Aku jujur
62
JANGAN DIBACA SIANG HARI, ADEGAN 21+ TAKUT BATAL PUASA KALIAN
63
Misi-ku.
64
Dilan-ku
65
Mas, tunggu!
66
Cari bukti.
67
Persentase Cinta
68
Sudah waktunya
69
Telponan?
70
Percepat
71
Berangkat lagi
72
Penjelasan Davian
73
Menolong Tasya
74
Tragedi hari H
75
Harus menemukanmu!
76
Semoga cepat pulih
77
Rasakan, Meliza.
78
Rasakan, Meliza. 2
79
Menanti hari Esok.
80
Akhirnya...
81
Mengenalkan mu..
82
Denganmu lagi.
83
kegiatan sehari-hari.
84
Terakhir
85
Bonus Chapter 1
86
Bonus Chapter 2
87
Season 2. Babak baru.
88
Season 2. Tante Meisya?
89
Aku bingung.
90
Menebus dosaku
91
Kepergiannya.
92
Malu aku!
93
Seputar Bidadari kecil
94
Terima kasih
95
Pengumuman
96
Honey Moon sekaligus Baby Moon
97
At Eiffel Tower
98
Pergi lebih baik.
99
Cemburu, ya?
100
Frekuensi hubungan
101
Timezone
102
Restoran Pizza
103
Jangan harap
104
Ke Rumah Sakit
105
Kopi bersamamu
106
7 bulanan
107
Diantar olehmu
108
Pergi ke Diskotik.
109
Harus bagaimana aku?
110
Ungkapan yang mendadak
111
Benalu!
112
Rencana gagal
113
Camping.
114
Definisi Cinta.
115
H-1 Ulang tahun.
116
Merayu Melisa
117
Hari ulang tahun Keyza.
118
Aku menyesal.
119
Dua jam sebelum kejadian
120
Ibu baru?
121
Menyerah!
122
Berkunjung ke rumah Ibu Arini.
123
Bapakable.
124
Belenggu diriku
125
Akan berlabuh pada siapa?
126
Pergi
127
Masih merenungi kesedihan
128
Part Of ...
129
Hari ini...
130
Ngidam terakhir, pertanda?
131
Masih belum melahirkan
132
DEG
133
Menjemput
134
DATANG
135
Bayi laki-laki
136
Happy and Meet
137
Babby sitter di hatiku
138
Sabar ya ...
139
Merelakan...
140
Terima kasih, atas ucapannya.
141
Akan bahagia,
142
Membesuk
143
Pernikahan bahagia (JANGAN BACA BAGIAN BAWAH, ADA ADEGAN 21+)
144
Jenis ularmu apa?
145
Ketahuan bohong, deh.
146
Gara-gara pumping ASI
147
Kamu kenapa sih?
148
Bertanya pada suhu
149
Positif kah?
150
Kelemahanku
151
Nanti nyesel
152
Aku memberanikan diri
153
Belajar mencintai
154
H.W.D
155
Sabar dulu saja
156
Cerita dong!
157
Lagi-lagi
158
(JANGAN BACA ! ADEGAN 21+ KALO PUASA KALIAN GAK MAU BATAL)
159
Tisu apa?
160
Masih di Private Island.
161
Kisah rumah tangga
162
Calandra Series 1
163
Calandra series 2
164
Calandra series 3
165
Calandra series 4
166
Calandra series 5
167
Calandra series 6
168
Calandra series 7
169
Calandra series 8
170
Calandra series 9
171
Calandra series 10-Putus
172
Calandra series 11 (Calandra marah)
173
Calandra series 12
174
Calandra series 13
175
Calandra series 14
176
Calandra series 15
177
Calandra series 16
178
Calandra series 17
179
Calandra series 18
180
Calandra series 19
181
Calandra series 20
182
Calandra series 21
183
Calandra series 22
184
Calandra series 23
185
Calandra series 24
186
Calandra series 25
187
Calandra series 26
188
Calandra series 27
189
Calandra series 28
190
Calandra series 29
191
Calandra series 30
192
Calandra series 31
193
Calandra series 32
194
Calandra series 33
195
Calandra series 34
196
Calandra series 35
197
Endless love ....
198
BACA YA GUYS....
199
JANGAN BACA, ADA ADEGAN 21+. JANGAN SAMPE PUASA KALIAN BATAL
200
Bonus Chapter 2 - Bulan madu ....
201
Yang baru guys
202
Sebuah Informasi
203
Untuk Perhatian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!