Ketahuan berbohong

-Keesokan harinya-

Waktu sudah menunjukan pukul 04.00 WIB. Alarm handphone Arini sudah berdering. Pertanda Arini harus segera bangun.

Ari menggeliat, membuka matanya perlahan. Badannya berat sekali, seperti ada yang menindihnya. Arini membuka matanya lebar-lebar. Arini benar-benar kaget setengah mati ketika mendapati tangan Tuannya berada diperutnya. Arini melihat, Davian berada disampingnya.

Hal yang sungguh tak Arini inginkan. Arini benar-benar kesal dengan kejadian ini. Entah mengapa Davian bisa memeluknya dan tidur disampingnya.

Perlahan, Arini melepaskan tangan Davian yang menempel ditubuhnya. Arini bangun pelan-pelan, sangat pelan sekali, agar Davian tak menyadarinya. Arini sangat marah, ia kesal. Tetapi, ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia ingin mendengarkan penjelasan Davian.

Dengan hati yang bercampur emosi, Arini membersihkan kamar Davian. Membersihkan sisa-sisa makanan semalam dan ulah Davian yang seperti anak kecil, membuat kamarnya berantakan.

Apa dia sengaja membuatku kaget? Apa tidur di sampingku adalah trik balas dendamnya? Apa dia sengaja melakukan itu agar aku tersanjung padanya? Aku harus tahu apa alasannya. Aku harus ikut bermain dengannya. Aku tak boleh kalah, akan ku buktikan aku tak akan masuk kedalam perangkapnya. Batin Arini

Arini segera menyiapkan air mandi untuk Davian serta baju dan peralatannya untuk Davian bekerja. Setelah selesai, Arini turun ke kamarnya untuk meminta tolong Pak Parjo agar membetulkan pintunya yang rusak, mumpung ini masih subuh, tuan rumah masih di kamarnya.

Betapa kagetnya Arini melihat pintu kamarnya sudah tertutup rapi. Arini tak tahu siapa yang membetulkan pintu kamarnya tersebut.

Syukurlah, pintu kamarku sudah betul kembali. Apa mungkin Pak Parjo yang membetulkan pintu kamarku? Ah, siapapun yang membetulkan pintuku ini, aku sangat berterima kasih. Batin Arini dalam hati.

Arini segera mandi dan shalat. Ia mengganti pakaiannya dan bergegas menuju dapur. Arini harus membuat sarapan untuk Davian. Kali ini Arini berpikir, akan membuat nasi goreng dan teh hangat.

Arini telah sampai di dapur, pembantu yang lain mendekatinya dan melontarkan beberapa pertanyaan padanya.

"Rin, kamu bikin kesalahan apa atuh sama Tuan Dav? Kenapa semalam dia bisa se-marah itu sama kamu?" tanya Teh Lilis, juru masak asli sunda

"Ng, nggak tau Teh! Arini juga enggak ngerti. Katanya, di kamar Arini ada maling. Jadi, Tuan Dav mendobrak pintunya." jawab Arini

Dian, asisten Teh Lilis ikut bicara, "Masa sih, Rin? Kenapa kayak marah gitu ya Tuan Dav semalem?"

"Lalu, semalam kamu tidur dimana Rin?" tanya Mbak Ina, pembantu khusus Mama dan Papa Davian

Arini bingung harus menjawab apa. Ia tak mungkin berkata tidur di kamarnya Davian. Apalagi, satu kasur bersama Tuannya. Akan geger dunia per-pembantuan seluruh rumah ini.

"Mm, Arini tidur di kamar tamu, mbak." jawab Arini berbohong

Celetuk Bik Minah, pembantu yang bagiannya membereskan seluruh isi rumah,

"Enak banget situ ya, bisa tidur di kamar tamu! Setiap hari saya membersihkannya, tetapi malah pembantu juga yang tidur disitu." Bik Minah pergi meninggalkan Arini dan yang lainnya.

Arini terdiam. Ia bukan terdiam karena sindiran Bik Minah. Ia terdiam karena ucapannya, setiap hari saya membersihkannya, itu berarti kamar tamu selalu rapi dan bersih.

Kenapa Tuan Davian berkata kalau kamar tamu kotor dan menyeramkan? Kenapa dia membohongiku? Apa memang ini tujuannya, aku tidur di kamarnya, agar aku sering dekat dengannya, agar aku mulai mencintainya? Kejam sekali dia, dia memang orang yang sangat pendendam. Tuan, kalau itu memang dendam mu, Maaf, aku takkan jatuh padamu! Batin Arini

"Rin, jangan didengarkan Bik Minah. Dia memang seperti itu, karena pekerjaannya paling berat diantara kita. Jadi, dia suka marah-marah." ucap Mbak Ina

Arini harus memastikan kamar tamu tersebut kepada pembantu yang lain.

"Gak apa-apa kok, tapi apa emang kamar tamu itu sekalu dia bersihkan ya mbak? Kamarnya selalu rapi gitu tiap hari, meskipun tak ada yang mengisi?" tanya Arini

"Tentu saja, Rin! Kamarnya setiap pagi selalu Bik Minah bersihkan, jaga-jaga kalau ada saudara atau kerabat Tuan besar yang menginap. Mau ada tamu atau tidak, kamar tamu harus selalu tetap bersih." jawab Mbak Ina

Arini kaget. Davian berarti membohonginya. Biarlah, apapun yang Davian lakukan padanya, Arini harus kuat. Ia tak boleh masuk kedalam perangkap Davian, pikirnya.

Arini telah selesai membuat nasi goreng lengkap dengan sayur, bakso dan kerupuknya, serta teh hangat untuk sarapan Tuan Davian. Arini segera naik ke lantai atas kamar Davian.

Pagi sudah menunjukkan pukul enam, Arini membuka pintu kamar Davian, ternyata Davian sudah bangun, tetapi masih terdiam duduk di kasur empuknya.

"Selamat pagi, Tuan. Ini sarapan pagi untuk anda." Arini menaruh nasi goreng di meja makan mini milik Davian.

Davian terdiam. Kenapa dia bisa tidur di ranjangnya? Davian berpikir keras, mengingat kejadian semalam.

Semalam, gue ingat membelai wajah lembutnya. Lalu, gue main handphone di ranjang ini, gue gak turun dari ranjangnya, gue santai aja duduk di pinggi Arini yang sedang terlelap. Apa mungkin semalam gue ketiduran? Apa mungkin gue tidur di samping Arini? Batin Davian.

Kalau iya, kenapa Arini gak bangunin gue pas dia bangun? Kenapa dia gak kaget tidur seranjang sama gue? Arini, lu kunci dari semua pertanyaan gue! Tidur gue malam tadi, nyenyak banget. Apalagi, semalam juga gue mimpi, mimpi memeluk seorang wanita yang sangat cantik. Gue tidur di sampingnya, gue lihat, gue belai, dan matanya indah sekali. Gue memeluknya dan tidur disampingnya sambil menatapnya. Batin Davian lagi.

"Kenapa gue bisa tidur di ranjang ini? Bukannya malem gue tidur di sofa bed?" Davian memancing Arini

Arini berpikir. Apa Davian tak sadar telah tidur disampingnya.

"Tuan tidak biasa tidur di sofa, Tuan ketiduran di ranjang ini. Tetapi, tenang saja Tuan! Semalam saya sadar, dan tak lama dari itu saya pindah tidur di sofa. Kita berdua tidak tidur satu ranjang, kok!" Arini berbohong

"Apa benar begitu? Lu nyesel ya, gak bisa tidur satu ranjang sama gue!" Davian sombong lagi

"Enak saja! Tuan jangan menuduh yang tidak-tidak pada saya! Siapa yang mau satu ranjang dengan Tuan?" Arini membantah

"Berisik lu, tukang membangkang emang pasti banyak omong mulu. Udah, gue lapar. Gue mau makan." ucap Davian

Davian menyantap nasi goreng buatan Arini. Wanginya sangat enak, dan rasanya pun lezat. Davian lagi dan lagi memakan nasi goreng buatan Arini. Kemarin, ia makan spaghetti buatan Arini, rasanya juga enak, sekarang nasi goreng, enak juga. Lidah Davian menerima apapun masakan Arini.

"Lu pinter masak, belajar dari mana?"

Davian bertanya pada Arini yang sedang sibuk mengelap jendela. Arini menoleh kearah Davian, lalu mendekatinya.

"Dari kecil saya selalu masak untuk keluarga saya, Ibu dan Ayah saya sibuk berdagang." ucap Arini

"Jadi, lu yang masakin makanan buat semua keluarga lo, gitu?" tanya Davian

"Iya, Tuan. Setiap mau berangkat sekolah, dan setiap pulang sekolah saya selalu masak. Mungkin, karena itulah keahlian memasak saya sedikit meningkat." ucap Arini

Memang wanita idaman, wanita yang pintar pula. Arini juga pembantu yang cantik. Kenapa pembantu ini spesial sekali? Kenapa rasanya dia tak layak menjadi pembantu? Kenapa aku jadi bersimpati padanya? Oh tidak, tidak! Aku tak boleh jatuh padanya! Dia bukan levelku sama sekali. Batin Davian

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

Tia H.

Tia H.

emang layak nya jadi istri kamu davian 🤩🤩

2023-03-28

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

Dev buknnya pinter d kantor knpa bego klu sm arini,,,,, jdi lucu oon nya wkwkwk

2023-03-11

0

Nor Hafifah

Nor Hafifah

ngingaunya kyk dibuat2 ya tuan muda ni
gengsi nya gede bgt

2022-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 hari pertama
3 Majikan yang hebat
4 Untuk apa datang?
5 om Davian
6 Pijat
7 Tawaran bekerja
8 Kaget
9 Ke rumah Arini
10 Obat hati
11 Permintaan aneh 1
12 Sweet
13 Alasan
14 Sekamar?
15 Ketahuan berbohong
16 Penyesalan
17 pembantu cantik
18 Arini.. dimana?
19 Maaf..
20 Pendamping
21 Menikah!?
22 Cinta, bagaimana ini?
23 Pikirkan lagi
24 Pegang tanganku
25 Izin
26 Kesal
27 Kepergok
28 Ajakan Mas Adit
29 Ayam goreng
30 Gaun cantik
31 SAH
32 Ke salon
33 makan
34 Dalam mobil
35 Rangga jeaolus
36 Malam hangat
37 butik
38 Bioskop
39 supermarket
40 barang antik
41 Jujurlah, hati.
42 Pagi ini
43 Arini...
44 Tolong Arini
45 Masalah
46 Maukah, Arini?
47 Meminta
48 gatot kaca
49 otw camping
50 Tolong aku.
51 Oh, Tidak!
52 Minta maaf, Mas.
53 Mencetak GOL (JANGAN DIBACA DI SIANG HARI 21+)
54 jalan-jalan
55 Jangan GEER!
56 Cemburu?
57 Tentang Tasya
58 Jangan takut
59 Berpura-pura
60 Bagaimana?
61 Aku jujur
62 JANGAN DIBACA SIANG HARI, ADEGAN 21+ TAKUT BATAL PUASA KALIAN
63 Misi-ku.
64 Dilan-ku
65 Mas, tunggu!
66 Cari bukti.
67 Persentase Cinta
68 Sudah waktunya
69 Telponan?
70 Percepat
71 Berangkat lagi
72 Penjelasan Davian
73 Menolong Tasya
74 Tragedi hari H
75 Harus menemukanmu!
76 Semoga cepat pulih
77 Rasakan, Meliza.
78 Rasakan, Meliza. 2
79 Menanti hari Esok.
80 Akhirnya...
81 Mengenalkan mu..
82 Denganmu lagi.
83 kegiatan sehari-hari.
84 Terakhir
85 Bonus Chapter 1
86 Bonus Chapter 2
87 Season 2. Babak baru.
88 Season 2. Tante Meisya?
89 Aku bingung.
90 Menebus dosaku
91 Kepergiannya.
92 Malu aku!
93 Seputar Bidadari kecil
94 Terima kasih
95 Pengumuman
96 Honey Moon sekaligus Baby Moon
97 At Eiffel Tower
98 Pergi lebih baik.
99 Cemburu, ya?
100 Frekuensi hubungan
101 Timezone
102 Restoran Pizza
103 Jangan harap
104 Ke Rumah Sakit
105 Kopi bersamamu
106 7 bulanan
107 Diantar olehmu
108 Pergi ke Diskotik.
109 Harus bagaimana aku?
110 Ungkapan yang mendadak
111 Benalu!
112 Rencana gagal
113 Camping.
114 Definisi Cinta.
115 H-1 Ulang tahun.
116 Merayu Melisa
117 Hari ulang tahun Keyza.
118 Aku menyesal.
119 Dua jam sebelum kejadian
120 Ibu baru?
121 Menyerah!
122 Berkunjung ke rumah Ibu Arini.
123 Bapakable.
124 Belenggu diriku
125 Akan berlabuh pada siapa?
126 Pergi
127 Masih merenungi kesedihan
128 Part Of ...
129 Hari ini...
130 Ngidam terakhir, pertanda?
131 Masih belum melahirkan
132 DEG
133 Menjemput
134 DATANG
135 Bayi laki-laki
136 Happy and Meet
137 Babby sitter di hatiku
138 Sabar ya ...
139 Merelakan...
140 Terima kasih, atas ucapannya.
141 Akan bahagia,
142 Membesuk
143 Pernikahan bahagia (JANGAN BACA BAGIAN BAWAH, ADA ADEGAN 21+)
144 Jenis ularmu apa?
145 Ketahuan bohong, deh.
146 Gara-gara pumping ASI
147 Kamu kenapa sih?
148 Bertanya pada suhu
149 Positif kah?
150 Kelemahanku
151 Nanti nyesel
152 Aku memberanikan diri
153 Belajar mencintai
154 H.W.D
155 Sabar dulu saja
156 Cerita dong!
157 Lagi-lagi
158 (JANGAN BACA ! ADEGAN 21+ KALO PUASA KALIAN GAK MAU BATAL)
159 Tisu apa?
160 Masih di Private Island.
161 Kisah rumah tangga
162 Calandra Series 1
163 Calandra series 2
164 Calandra series 3
165 Calandra series 4
166 Calandra series 5
167 Calandra series 6
168 Calandra series 7
169 Calandra series 8
170 Calandra series 9
171 Calandra series 10-Putus
172 Calandra series 11 (Calandra marah)
173 Calandra series 12
174 Calandra series 13
175 Calandra series 14
176 Calandra series 15
177 Calandra series 16
178 Calandra series 17
179 Calandra series 18
180 Calandra series 19
181 Calandra series 20
182 Calandra series 21
183 Calandra series 22
184 Calandra series 23
185 Calandra series 24
186 Calandra series 25
187 Calandra series 26
188 Calandra series 27
189 Calandra series 28
190 Calandra series 29
191 Calandra series 30
192 Calandra series 31
193 Calandra series 32
194 Calandra series 33
195 Calandra series 34
196 Calandra series 35
197 Endless love ....
198 BACA YA GUYS....
199 JANGAN BACA, ADA ADEGAN 21+. JANGAN SAMPE PUASA KALIAN BATAL
200 Bonus Chapter 2 - Bulan madu ....
201 Yang baru guys
202 Sebuah Informasi
203 Untuk Perhatian
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Pengenalan
2
hari pertama
3
Majikan yang hebat
4
Untuk apa datang?
5
om Davian
6
Pijat
7
Tawaran bekerja
8
Kaget
9
Ke rumah Arini
10
Obat hati
11
Permintaan aneh 1
12
Sweet
13
Alasan
14
Sekamar?
15
Ketahuan berbohong
16
Penyesalan
17
pembantu cantik
18
Arini.. dimana?
19
Maaf..
20
Pendamping
21
Menikah!?
22
Cinta, bagaimana ini?
23
Pikirkan lagi
24
Pegang tanganku
25
Izin
26
Kesal
27
Kepergok
28
Ajakan Mas Adit
29
Ayam goreng
30
Gaun cantik
31
SAH
32
Ke salon
33
makan
34
Dalam mobil
35
Rangga jeaolus
36
Malam hangat
37
butik
38
Bioskop
39
supermarket
40
barang antik
41
Jujurlah, hati.
42
Pagi ini
43
Arini...
44
Tolong Arini
45
Masalah
46
Maukah, Arini?
47
Meminta
48
gatot kaca
49
otw camping
50
Tolong aku.
51
Oh, Tidak!
52
Minta maaf, Mas.
53
Mencetak GOL (JANGAN DIBACA DI SIANG HARI 21+)
54
jalan-jalan
55
Jangan GEER!
56
Cemburu?
57
Tentang Tasya
58
Jangan takut
59
Berpura-pura
60
Bagaimana?
61
Aku jujur
62
JANGAN DIBACA SIANG HARI, ADEGAN 21+ TAKUT BATAL PUASA KALIAN
63
Misi-ku.
64
Dilan-ku
65
Mas, tunggu!
66
Cari bukti.
67
Persentase Cinta
68
Sudah waktunya
69
Telponan?
70
Percepat
71
Berangkat lagi
72
Penjelasan Davian
73
Menolong Tasya
74
Tragedi hari H
75
Harus menemukanmu!
76
Semoga cepat pulih
77
Rasakan, Meliza.
78
Rasakan, Meliza. 2
79
Menanti hari Esok.
80
Akhirnya...
81
Mengenalkan mu..
82
Denganmu lagi.
83
kegiatan sehari-hari.
84
Terakhir
85
Bonus Chapter 1
86
Bonus Chapter 2
87
Season 2. Babak baru.
88
Season 2. Tante Meisya?
89
Aku bingung.
90
Menebus dosaku
91
Kepergiannya.
92
Malu aku!
93
Seputar Bidadari kecil
94
Terima kasih
95
Pengumuman
96
Honey Moon sekaligus Baby Moon
97
At Eiffel Tower
98
Pergi lebih baik.
99
Cemburu, ya?
100
Frekuensi hubungan
101
Timezone
102
Restoran Pizza
103
Jangan harap
104
Ke Rumah Sakit
105
Kopi bersamamu
106
7 bulanan
107
Diantar olehmu
108
Pergi ke Diskotik.
109
Harus bagaimana aku?
110
Ungkapan yang mendadak
111
Benalu!
112
Rencana gagal
113
Camping.
114
Definisi Cinta.
115
H-1 Ulang tahun.
116
Merayu Melisa
117
Hari ulang tahun Keyza.
118
Aku menyesal.
119
Dua jam sebelum kejadian
120
Ibu baru?
121
Menyerah!
122
Berkunjung ke rumah Ibu Arini.
123
Bapakable.
124
Belenggu diriku
125
Akan berlabuh pada siapa?
126
Pergi
127
Masih merenungi kesedihan
128
Part Of ...
129
Hari ini...
130
Ngidam terakhir, pertanda?
131
Masih belum melahirkan
132
DEG
133
Menjemput
134
DATANG
135
Bayi laki-laki
136
Happy and Meet
137
Babby sitter di hatiku
138
Sabar ya ...
139
Merelakan...
140
Terima kasih, atas ucapannya.
141
Akan bahagia,
142
Membesuk
143
Pernikahan bahagia (JANGAN BACA BAGIAN BAWAH, ADA ADEGAN 21+)
144
Jenis ularmu apa?
145
Ketahuan bohong, deh.
146
Gara-gara pumping ASI
147
Kamu kenapa sih?
148
Bertanya pada suhu
149
Positif kah?
150
Kelemahanku
151
Nanti nyesel
152
Aku memberanikan diri
153
Belajar mencintai
154
H.W.D
155
Sabar dulu saja
156
Cerita dong!
157
Lagi-lagi
158
(JANGAN BACA ! ADEGAN 21+ KALO PUASA KALIAN GAK MAU BATAL)
159
Tisu apa?
160
Masih di Private Island.
161
Kisah rumah tangga
162
Calandra Series 1
163
Calandra series 2
164
Calandra series 3
165
Calandra series 4
166
Calandra series 5
167
Calandra series 6
168
Calandra series 7
169
Calandra series 8
170
Calandra series 9
171
Calandra series 10-Putus
172
Calandra series 11 (Calandra marah)
173
Calandra series 12
174
Calandra series 13
175
Calandra series 14
176
Calandra series 15
177
Calandra series 16
178
Calandra series 17
179
Calandra series 18
180
Calandra series 19
181
Calandra series 20
182
Calandra series 21
183
Calandra series 22
184
Calandra series 23
185
Calandra series 24
186
Calandra series 25
187
Calandra series 26
188
Calandra series 27
189
Calandra series 28
190
Calandra series 29
191
Calandra series 30
192
Calandra series 31
193
Calandra series 32
194
Calandra series 33
195
Calandra series 34
196
Calandra series 35
197
Endless love ....
198
BACA YA GUYS....
199
JANGAN BACA, ADA ADEGAN 21+. JANGAN SAMPE PUASA KALIAN BATAL
200
Bonus Chapter 2 - Bulan madu ....
201
Yang baru guys
202
Sebuah Informasi
203
Untuk Perhatian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!