Davian meminta Arini untuk ikut pulang bersamanya menuju rumah besar Davian. Ibu Arini belum pulang, Arini meminta izin pada kedua adiknya untuk ikut pulang bersama Tuannya. Alif dan Mita mengerti.
Sekretaris Dika tak banyak bicara. Baru kali ini, Bosnya benar-benar sakit hati. Sebelumnya, meskipun Tasya membuatnya kesal, Davian tak pernah sampai seperti ini. Sekretaris Dika bingung harus bagaimana menghadapi Bosnya.
Davian masuk kedalam rumahnya tanpa berkata sepatah kata apapun. Davian terlihat penuh amarah. Kedua orang tuanya heran melihat tingkah laku Davian yang tak bisa dijabarkan dengan kata-kata.
Arini dan sekretaris Dika mengikuti Davian dari belakang. Mama Amel memanggil Arini.
"Rin, Davian kenapa itu?" tanyanya
"Saya nggak tahu nyonya, mungkin sekretaris Dika tahu." ucap Arini
"Kamu emang gak ikut pergi sama Davian?"
"Tidak, Nyonya. Saya pulang ke rumah. Lalu, sekretaris Dika menjemput saya! Saya kira, tidak ada Tuan. Ternyata, Tuan juga ada di mobil, dan tidak berbicara sepatah kata apapun." jelas Arini
"Gawat ini. Rin, kamu harus bisa mengembalikan hatinya yang kacau!" perintah Nyonya Amel
"Gimana caranya, Nyonya?" Arini bingung
"Kamu masakin dia makanan yang enak kek, pokoknya kamu buat suasana hatinya baik lagi deh!"
"Saya usahakan ya, Nyonya."
"Ya sudah, cepat temui Davian. Jangan buat dia tambah marah padamu!"
"Baiklah, kalau gitu saya permisi, Nyonya." ucap Arini
Didalam kamarnya, Davian hanya duduk terdiam. Pikirannya berkecamuk, hatinya benar-benar sakit mengetahui bahwa Tasya, wanita yang ia cintai akan menikah dengan orang lain.
Wanita yang menjadi tambatan hatinya selama ini, ternyata memberi luka tajam pada hati Davian. Davian selalu sabar menghadapi sifat dingin Tasya, padahal diluar sana banyak sekali wanita yang menginginkan Davian, tetapi Davian tak tergoda sedikitpun. Dia tetap mencintai Tasya.
Arini masuk ke kedalam kamar Davian. Arini harus berhati-hati kali ini, karena hati Bosnya sedang kurang baik sepertinya.
"Tuan, apa ada sesuatu yang harus saya masak untuk makan malam Tuan?" tanya Arini
"Tak usah!"
"Tuan ingin makan apa?"
"Gue gak mau makan apa-apa!"
"Baiklah, saya akan ke dapur dulu membantu asisten yang lain." ucap Arini
"Jangan! Bersihkan saja kamarku!" ucap Davian sedikit meninggi
"Ba, baiklah. Tuan!"
Arini membersihkan meja dan lantai Davian. Tak lama, Arini juga menyapu lantai Davian. Padahal, lantainya sudah bersih, namun permintaan Davian tak bisa dibantah sedikitpun.
"Rin, kenapa wanita itu sulit ditebak?" tanya Davian
"Mungkin, wanita itu punya sesuatu rahasia yang tak boleh Tuan tahu."
"Kenapa wanita mudah menghindar?" tanyanya lagi
"Mungkin wanita itu melakukan kesalahan, sehingga lari dari masalah."
"Kenapa wanita mudah menyakiti hati lelaki?"
"Sebetulnya tidak mudah, hanya seorang wanita tidak punya pilihan lain ketika ia harus bertindak."
"Apa tak ada cara lagi agar dia bisa menjadi milikku?"
"Hah? Aku tak tahu, Tuan. Aku tak tahu apa yang sedang Tuan hadapi!" jawab Arini
Arini bingung. Apa yang sebenarnya terjadi pada Bos nya.
"Tuan, apa Tuan sedang sedih? Bagaimana kalau saya nyanyi? Saya bisa menghibur Tuan!" Arini tak tega melihat Bosnya sedih
"Gak perlu!"
"Kalau saya dance?"
"Gak usah!"
"Gimana kalau saya berakting?"
"Gak!"
"Kalo gitu, saya baca puisi aja ya?"
"NO!“
"Oh, saya berakting komedi aja, gimana Tuan?" Arini terus menghibur Davian
"Gue gak butuh itu semua!"
"Saya bingung, Tuan. Saya harus bagaimana? Keluar tak boleh, disini pun saya harus apa?"
"Lo gak tau lo harus apa?" Davian melihat Arini tak suka
"Nggak, Tuan gak cerita sama saya. Kalau Tuan cerita, mungkin saya akan tahu apa yang harus saya lakukan." Arini serba salah
Arini kesal. Tuannya ini memang tak bisa dibantah juga tak bisa dicairkan hatinya. Keinginannya tak bisa dibaca oleh Arini.
"Buat hati gue sembuh!" ucap Davian
HAH? Gimana caranya? Memangnya dia kenapa sih? Apa dia sedang sakit hati? Memangnya sakit hati bisa disembuhkan dengan obat? Kenapa seenak jidatnya saja menyuruhku melakukan hal-hal aneh? Batin Arini dalam hati.
"Gimana caranya, Tuan?" Arini bingung
"Ya mana gue tahu, lo harus cari tahu! Kalau gue tahu caranya, gue gak mungkin nyuruh elu!"
"Tuan sedang putus cinta?" tanya Arini pelan-pelan
"Gue sakit hati sama seseorang. Sekarang, hati gue butuh obatnya. Lu harus cari obatnya sekarang juga!" Davian membentak Arini
Lagi-lagi perintah Davian sudah tak masuk akal. Arini menggaruk kepalanya berkali-kali. Berharap menemukan jawabannya dan bisa terbebas dari kesulitannya malam ini.
"Kenapa malah diam?" Davian kesal
"Saya bukannya diam, Tuan! Apa Tuan gak tahu? Saya ini sedang mikir! Tuan jangan ganggu. Diam aja bisa gak sih?" Arini mulai emosi
"Lu masih berani aja jawab omongan gue!“
"Maaf, Tuan. Tapi, lebih baik Tuan diam dulu, saya sedang memikirkan bagaimana caranya menemukan obat sakit hati."
Davian menatap tajam kepada Arini. Entah apa yang Davian pikirkan, kenapa semudah itu dia meminta hal-hal yang tak masuk akal.
Arini tiba-tiba membuka handphonenya. Dia membuka browser di handphonenya. Mengetik dalam pencarian "Obat ampuh sakit hati". Keluarlah beberapa option mengenai obat sakit hati.
Arini memberitahukan pada Davian. Arini rasa ini cukup untuk mengobati hatinya yang terluka.
"Tuan, saya sudah menemukan obatnya!" ucap Arini semangat
"Apa itu?" Davian penasaran
"Obat ampuh mengatasi sakit hati, yaitu :
Terima kenyataan. Tuan harus bisa menerima kenyataan, ikhlas dan jalani semua dengan senyuman.
Berhenti mencari kabar tentangnya. Tuan harus bisa melupakannya, anggap saja dia tak ada.
Kembalikan barang-barang tentangnya. Hilangkan semua barang yang bisa mengingatkan Tuan padanya. Contohnya, berikan barangnya pada saya, gitu? Hehehe. Arini ngarep
Ungkapkan pikiran dan perasaanmu. Tuan jangan menutup diri, ceritakan semuanya, keluarkan keluh kesah mu tentangnya, saya siap mendengarkan.
Fokus pada hobi atau pekerjaan. Tuan harus menyibukkan diri dengan apapun, sehingga sedikit demi sedikit Tuan bisa melupakannya. Bukan begitu?
Habiskan waktu dengan sahabat atau keluarga. Tuan tidak sendiri, ada banyak orang yang bisa Tuan ajak untuk berbahagia bersama, salah satunya keluarga.
Mencari pengganti yang baru. Tuan harus move on dengan membuka hati untuk orang yang baru.
Itulah obat sakit hati, menurut versi-ku, Tuan. Semoga membantu." ucap Arini
"Kenapa lu mendadak jadi kayak Mario Teguh sih? Super banget deh teori lu! Kebanyakan teori hidup lu tuh tau gak!" Davian tak puas dengan jawaban Arini
"Tapi Tuan, Itu memang teori yang harus di praktekkan! Kalau di praktekkan pasti akan berhasil." Arini tak mau kalah
"Itu hanya teori kan? Gue pengen prakteknya! Kalo cuma searching di browser juga gue bisa!" Davian berdecak kesal
"Itu gampang, Tuan! Tuan cari saja pengganti. Itu praktek paling jitu! Tuan kaya, tampan, punya segalanya. Apapun bisa Tuan dapatkan, apalagi hanya seorang wanita." terang Arini
"Benar juga! Gue punya segalanya. Apapun pasti bisa gue dapatkan!" Davian di atas angin
"Tentu saja, Tuan." Arini mengiyakan saja
"Terus, gue harus gimana sekarang?" Davian seperti orang bingung
"Tuan harus membuka hati untuk orang lain. Tuan bisa melupakannya dengan orang yang baru. Dengan semua yang Tuan miliki, wanita mana yang tidak mau dengan Tuan?" Arini memuji Davian
"Benar juga. Kala begitu, apa lu mau sama gue?" Davian membuat Arini melotot
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Ernadina 86
😉😂😂😂😂😂lumayan y Rin siapa tau barangnya bagus
2023-05-16
0
Ta..h
pertanyaan menjebak itu mh.
arini melongo pasti 😁😁😁
2023-03-28
0
Enung Samsiah
😂😂😂 hadeeeehh makan saranmu arini 😂😂😂
2023-03-11
0