om Davian

Arini sedang merebahkan tubuhnya di kasur mungilnya. Ia lelah sekali. Ketika Arini akan memejamkan mata, tiba-tiba handphonenya berbunyi.

"Hallo, siapa ya?" sapa Arini

"Gue majikan lu!" ucap Davian ketus

"Oh, Tuan Davian. Maafkan saya. Ada apa Tuan menelepon saya malam-malam seperti ini?" tanya Arini sopan

"Orang tua lo kemana?" tanya Davian

"Ada, beliau sedang istirahat. Ada apa Tuan?" tanya Arini

"Kenapa tadi gue gak lihat mereka?" tanya Davian

"Kalau sore, Ibu saya masih berjualan. Dia pulangnya setelah maghrib, Tuan."

"Ayah lu?" tanyanya lagi

"Dia sudah meninggal tiga bulan yang lalu. Ada apa Tuan Davian bertanya mengenai keluarga saya?"

"Besok lu harus datang pagi-pagi sekali. Sebelum gue bangun, lu harus udah ada di rumah gue! Ngerti?" ucap Davian

Gue dari tadi nanya kenapa kenapa kenapa dan kenapa gak pernah dijawab sama dia. Dasar Tuan muda kurang ajar. Mentang-mentang majikan bisa seenaknya sama pembantu. Arini, lo harus sabar. Sebentar lagi, kalau sudah ada panggilan dari Rumah sakit, lo bisa lepas dari jeratan manusia tak beradab itu. Arini dalam hati.

"Baik, Tuan. Akan saya laksanakan."

Tutt..tutt..tutt

Davian mematikan telepon Arini. Arini mengumpati Davian habis-habisan. Arini kesal sekali dengan ulah Davian. Benar-benar manusia angkuh.

Arini segera memejamkan matanya karena besok pagi sekali ia harus segera pergi bekerja. Arini harus kuat bekerja bersama Davian, karena Arini harus segera melunasi hutang-hutang mendiang Ayahnya.

***

Hari masih gelap. Tetapi, Arini sudah berangkat menuju rumah besar keluarga Raharsya. Berbeda dengan hari pertamanya, Arini harus berangkat lebih awal hari ini sesuai perintah Tuan Davian. Arini harus sudah berada di rumah itu sebelum Davian bangun.

Arini kedinginan. Ia lupa memakai jaket. Ia hanya memakai kemeja panjang. Ia menggigil, tetapi jika harus kembali lagi kerumahnya, itu akan memakan waktu lebih lama.

Arini telah sampai di rumah Davian. Mbok Sum masih ada di rumah besar itu. Arini segera menghampiri Mbok Sum yang sedang membersihkan ruang tamu.

"Pagi, Mbok!" sapa Arini

"Pagi, neng. Baru datang ya." jawab Mbok Sum

"Iya, Mbok. Oh iya, Mbok kapan pulang? Aku harus belajar lebih banyak kepada Mbok, agar aku tak selalu dimarahi oleh Tuan Dav." jelas Arini

"Mbok pulang lima hari lagi, neng. Memangnya Tuan Davian sering memarahi mu, to?" tanya Mbok Sum

"Iya, dia selalu ngomel Mbok.".

"Kalau neng Arini mau Tuan Davian nggak ngomel-ngomel lagi, Neng Arini harus nurut, jangan membantah." jelas Mbok Sum

"Tapi kadang permintaannya itu aneh-aneh, Mbok."

"Disitulah ketulusan kita sebagai pembantu. Kita harus menerimanya, karena kita memang ditakdirkan untuk mengikuti semua kemauannya. Gitu lho." jelas Mbok Sum

"Iya juga sih, Mbok. Yasudah, aku mau pergi ke kamarnya dulu. Aku akan mempersiapkan baju kerjanya."

"Iya, Neng Arin. Semangat ya kerjanya."

Mbok Sum memang orang yang baik, pantas saja ia berkata demikian. Arini belum bisa bekerja dengan tulus bersama Davian, karena Arini tak suka dengan sikap semena-mena Davian.

Dapur rumah Davian sangat luas, Arini melihat beberapa asisten lain sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga besar Davian. Arini pun akan mencoba membuat sarapan untuk Davian, mengingat perkataan Mbok Sum yang berkata harus tulus bekerja untuk Davian.

Asisten Arini mengajak Arini berbincang. Di rumah ini, terdiri dari beberapa orang, yaitu Mama dan Papa Davian, Davian, kedua adiknya serta adik dari Papanya Davian yang masih muda.

Arini membuat roti bakar keju dan susu sangat sebagai menu sarapan Davian. Arini mengetuk pintu kamar Davian. Rupanya, lelaki angkuh itu masih tidur, batin Arini. Arini segera menyiapkan air hangat dan mengambil baju Davian untuk bekerja hari ini.

Davian terbangun dari tidurnya. Ia melihat Arini yang sedang membereskan kamarnya.

"Ternyata lu datang pagi juga sesuai instruksi gue!" Davian duduk di ranjangnya

"Iya, karena saya harus menyiapkan semua kebutuhan Tuan." ucap Davian

"Baiklah, sekarang gue mau mandi. Lu beresin tempat tidur gue!" ucap Davian

"Ba, baik! Tuan."

Tubuh atletis Davian memang menggoda setiap insan, Davian memang tampan jika dilihat dari segi manapun. Sayangnya, sifatnya tak setampan wajahnya. Ketampanannya kalah dengan kelakuan arogannya.

Arini menyapu kamar Davian, Davian sudah mengganti bajunya dan sedang sarapan di meja khusus untuk makan. Davian memanggil Arini dengan tangannya. Arini mendekat.

"Iya, Tuan?" tanya Arini

"Lo harus tinggal di rumah ini setiap hari. Lo gak boleh pulang, kecuali satu hari dalam seminggu. Mengerti?" ucap Davian

"Tapi kenapa, Tuan?" Arini seperti menolak

"Mbok Sum akan pulang sebentar lagi. Setiap malam gue selalu ingin makanan dan cemilan. Lo harus bisa sediain gue. Makanya, gue pengen lo seperti pembantu pada umumnya. Mengerti?"

"Mengerti, Tuan."

Bagaimana aku membantu adik-adikku belajar? Aku bingung. Aku menolak pun tak bisa. Aku harus bagaimana ini?

"Tapi, Tuan.." Arini keberatan

"Kenapa?"

"Hari ini saya belum izin kepada Ibu dan kedua adik saya. Saya takut mereka khawatir kalau saya hari ini tak pulang." ucap Arini

"Memangnya lu gak punya handphone?"

"Hanya ada satu, punya saya. Ibu dan Adik saya tidak memakai handphone." jawab Arini

"Baiklah, sore kau bisa meminta izin pada Ibumu. Sekretaris ku yang akan mengantarmu!"

"Baik, Tuan."

Davian sudah berangkat kerja. Arini melanjutkan pekerjaannya. Arini membawa pakaian kotor Davian menuju ruangan tempat mencuci baju. Ruangannya sudah seperti tempat laundry saja. Mesin cuci nya banyak, dan tempat menjemur pakaiannya pun luas sekali.

Arini telah selesai mencuci baju Tuan Davian. Ia segera menjemur baju Tuan angkuhnya itu. Tanpa Arini sadari ada sepasang mata sedang memperhatikannya. Ia mendekat ketempat Arini berdiri.

"Kamu siapa?" tanya lelaki yang mendekati Arini.

"Sa, saya pembantu di rumah ini, Tuan. Saya pembantu baru." jawab Arini sambil menunduk.

"Pantas saja aku tak mengenalmu. Sejak kapan kamu bekerja disini?" tanya lelaki itu.

"Baru dua hari, Tuan."

"Aku baru pulang pagi ini, jadi aku tak tahu bahwa di rumah ini sudah ada pembantu baru, cantik lagi."

"Eh, iya. Terima kasih, Tuan." Arini gugup dan takut.

"Kenalkan, aku Rangga. Adik kandung majikan mu, Tuan Dirga." Rangga mengajak Arini bersalaman.

"Saya Arini, Tuan. Saya pembantu yang menggantikan Mbok Sum." jawab Arini Ramah.

"Berarti kamu yang mengurus semua keperluan Davian, begitu?" tanya Rangga.

"Betul, Tuan. Saat ini saya sedang menjemur bajunya Tuan Davian." jawab Arini.

Cantik sekali, kenapa harus menjadi pembantu di rumah ini? Dan juga, kenapa dia malah menjadi pembantu Davian? Kenapa bukan menjadi pembantuku saja! Aku pasti akan sangat senang sekali. Arini, nama yang cantik secantik wajahnya. Batin Rangga dalam hati.

"Kamu cantik sekali. Kenapa kamu mau menjadi pembantu?" tanya Rangga.

"Saya harus membiayai adik-adik saya sekolah, dan saya juga masih punya hutang yang harus segera saya bayar. Terpaksa, saya berhenti kuliah dahulu dan bekerja disini." jelas Arini

"Kasihan sekali nasibmu, Rin. Kamu harus sabar ya, semoga kamu betah bekerja disini." Rangga memberi saran.

"Terima kasih atas semangatnya, Tuan Rangga. Saya permisi." Arini menunduk dan segera berlalu.

Rangga adalah Om Davian, hanya terpaut usia 6 tahun lebih tua dari Davian. Davian dan Rangga tak terlalu akrab, mereka tak seperti seseorang yang saling mengenal.

Arini, kamu cantik sekali. Andaikan aku yang menjadi majikan mu. Aku pasti mengerti dirimu. Kasihan sekali Arini, di usianya yang masih belia ia harus memikul beban berat seorang diri. Aku akan memperhatikan semua tentangmu, Arini.

*Bersambung**

Terpopuler

Comments

Ana Wiwid

Ana Wiwid

yes arini jodoh kan ama rangga aja orang nya baik

2023-01-21

0

Sitorus Boltok Nurbaya

Sitorus Boltok Nurbaya

semangat kk

2022-08-13

0

Ikka Raihana

Ikka Raihana

pasti Rangga ma Davian rebutin Arini
sama2 suka ma Arini

2021-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 hari pertama
3 Majikan yang hebat
4 Untuk apa datang?
5 om Davian
6 Pijat
7 Tawaran bekerja
8 Kaget
9 Ke rumah Arini
10 Obat hati
11 Permintaan aneh 1
12 Sweet
13 Alasan
14 Sekamar?
15 Ketahuan berbohong
16 Penyesalan
17 pembantu cantik
18 Arini.. dimana?
19 Maaf..
20 Pendamping
21 Menikah!?
22 Cinta, bagaimana ini?
23 Pikirkan lagi
24 Pegang tanganku
25 Izin
26 Kesal
27 Kepergok
28 Ajakan Mas Adit
29 Ayam goreng
30 Gaun cantik
31 SAH
32 Ke salon
33 makan
34 Dalam mobil
35 Rangga jeaolus
36 Malam hangat
37 butik
38 Bioskop
39 supermarket
40 barang antik
41 Jujurlah, hati.
42 Pagi ini
43 Arini...
44 Tolong Arini
45 Masalah
46 Maukah, Arini?
47 Meminta
48 gatot kaca
49 otw camping
50 Tolong aku.
51 Oh, Tidak!
52 Minta maaf, Mas.
53 Mencetak GOL (JANGAN DIBACA DI SIANG HARI 21+)
54 jalan-jalan
55 Jangan GEER!
56 Cemburu?
57 Tentang Tasya
58 Jangan takut
59 Berpura-pura
60 Bagaimana?
61 Aku jujur
62 JANGAN DIBACA SIANG HARI, ADEGAN 21+ TAKUT BATAL PUASA KALIAN
63 Misi-ku.
64 Dilan-ku
65 Mas, tunggu!
66 Cari bukti.
67 Persentase Cinta
68 Sudah waktunya
69 Telponan?
70 Percepat
71 Berangkat lagi
72 Penjelasan Davian
73 Menolong Tasya
74 Tragedi hari H
75 Harus menemukanmu!
76 Semoga cepat pulih
77 Rasakan, Meliza.
78 Rasakan, Meliza. 2
79 Menanti hari Esok.
80 Akhirnya...
81 Mengenalkan mu..
82 Denganmu lagi.
83 kegiatan sehari-hari.
84 Terakhir
85 Bonus Chapter 1
86 Bonus Chapter 2
87 Season 2. Babak baru.
88 Season 2. Tante Meisya?
89 Aku bingung.
90 Menebus dosaku
91 Kepergiannya.
92 Malu aku!
93 Seputar Bidadari kecil
94 Terima kasih
95 Pengumuman
96 Honey Moon sekaligus Baby Moon
97 At Eiffel Tower
98 Pergi lebih baik.
99 Cemburu, ya?
100 Frekuensi hubungan
101 Timezone
102 Restoran Pizza
103 Jangan harap
104 Ke Rumah Sakit
105 Kopi bersamamu
106 7 bulanan
107 Diantar olehmu
108 Pergi ke Diskotik.
109 Harus bagaimana aku?
110 Ungkapan yang mendadak
111 Benalu!
112 Rencana gagal
113 Camping.
114 Definisi Cinta.
115 H-1 Ulang tahun.
116 Merayu Melisa
117 Hari ulang tahun Keyza.
118 Aku menyesal.
119 Dua jam sebelum kejadian
120 Ibu baru?
121 Menyerah!
122 Berkunjung ke rumah Ibu Arini.
123 Bapakable.
124 Belenggu diriku
125 Akan berlabuh pada siapa?
126 Pergi
127 Masih merenungi kesedihan
128 Part Of ...
129 Hari ini...
130 Ngidam terakhir, pertanda?
131 Masih belum melahirkan
132 DEG
133 Menjemput
134 DATANG
135 Bayi laki-laki
136 Happy and Meet
137 Babby sitter di hatiku
138 Sabar ya ...
139 Merelakan...
140 Terima kasih, atas ucapannya.
141 Akan bahagia,
142 Membesuk
143 Pernikahan bahagia (JANGAN BACA BAGIAN BAWAH, ADA ADEGAN 21+)
144 Jenis ularmu apa?
145 Ketahuan bohong, deh.
146 Gara-gara pumping ASI
147 Kamu kenapa sih?
148 Bertanya pada suhu
149 Positif kah?
150 Kelemahanku
151 Nanti nyesel
152 Aku memberanikan diri
153 Belajar mencintai
154 H.W.D
155 Sabar dulu saja
156 Cerita dong!
157 Lagi-lagi
158 (JANGAN BACA ! ADEGAN 21+ KALO PUASA KALIAN GAK MAU BATAL)
159 Tisu apa?
160 Masih di Private Island.
161 Kisah rumah tangga
162 Calandra Series 1
163 Calandra series 2
164 Calandra series 3
165 Calandra series 4
166 Calandra series 5
167 Calandra series 6
168 Calandra series 7
169 Calandra series 8
170 Calandra series 9
171 Calandra series 10-Putus
172 Calandra series 11 (Calandra marah)
173 Calandra series 12
174 Calandra series 13
175 Calandra series 14
176 Calandra series 15
177 Calandra series 16
178 Calandra series 17
179 Calandra series 18
180 Calandra series 19
181 Calandra series 20
182 Calandra series 21
183 Calandra series 22
184 Calandra series 23
185 Calandra series 24
186 Calandra series 25
187 Calandra series 26
188 Calandra series 27
189 Calandra series 28
190 Calandra series 29
191 Calandra series 30
192 Calandra series 31
193 Calandra series 32
194 Calandra series 33
195 Calandra series 34
196 Calandra series 35
197 Endless love ....
198 BACA YA GUYS....
199 JANGAN BACA, ADA ADEGAN 21+. JANGAN SAMPE PUASA KALIAN BATAL
200 Bonus Chapter 2 - Bulan madu ....
201 Yang baru guys
202 Sebuah Informasi
203 Untuk Perhatian
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Pengenalan
2
hari pertama
3
Majikan yang hebat
4
Untuk apa datang?
5
om Davian
6
Pijat
7
Tawaran bekerja
8
Kaget
9
Ke rumah Arini
10
Obat hati
11
Permintaan aneh 1
12
Sweet
13
Alasan
14
Sekamar?
15
Ketahuan berbohong
16
Penyesalan
17
pembantu cantik
18
Arini.. dimana?
19
Maaf..
20
Pendamping
21
Menikah!?
22
Cinta, bagaimana ini?
23
Pikirkan lagi
24
Pegang tanganku
25
Izin
26
Kesal
27
Kepergok
28
Ajakan Mas Adit
29
Ayam goreng
30
Gaun cantik
31
SAH
32
Ke salon
33
makan
34
Dalam mobil
35
Rangga jeaolus
36
Malam hangat
37
butik
38
Bioskop
39
supermarket
40
barang antik
41
Jujurlah, hati.
42
Pagi ini
43
Arini...
44
Tolong Arini
45
Masalah
46
Maukah, Arini?
47
Meminta
48
gatot kaca
49
otw camping
50
Tolong aku.
51
Oh, Tidak!
52
Minta maaf, Mas.
53
Mencetak GOL (JANGAN DIBACA DI SIANG HARI 21+)
54
jalan-jalan
55
Jangan GEER!
56
Cemburu?
57
Tentang Tasya
58
Jangan takut
59
Berpura-pura
60
Bagaimana?
61
Aku jujur
62
JANGAN DIBACA SIANG HARI, ADEGAN 21+ TAKUT BATAL PUASA KALIAN
63
Misi-ku.
64
Dilan-ku
65
Mas, tunggu!
66
Cari bukti.
67
Persentase Cinta
68
Sudah waktunya
69
Telponan?
70
Percepat
71
Berangkat lagi
72
Penjelasan Davian
73
Menolong Tasya
74
Tragedi hari H
75
Harus menemukanmu!
76
Semoga cepat pulih
77
Rasakan, Meliza.
78
Rasakan, Meliza. 2
79
Menanti hari Esok.
80
Akhirnya...
81
Mengenalkan mu..
82
Denganmu lagi.
83
kegiatan sehari-hari.
84
Terakhir
85
Bonus Chapter 1
86
Bonus Chapter 2
87
Season 2. Babak baru.
88
Season 2. Tante Meisya?
89
Aku bingung.
90
Menebus dosaku
91
Kepergiannya.
92
Malu aku!
93
Seputar Bidadari kecil
94
Terima kasih
95
Pengumuman
96
Honey Moon sekaligus Baby Moon
97
At Eiffel Tower
98
Pergi lebih baik.
99
Cemburu, ya?
100
Frekuensi hubungan
101
Timezone
102
Restoran Pizza
103
Jangan harap
104
Ke Rumah Sakit
105
Kopi bersamamu
106
7 bulanan
107
Diantar olehmu
108
Pergi ke Diskotik.
109
Harus bagaimana aku?
110
Ungkapan yang mendadak
111
Benalu!
112
Rencana gagal
113
Camping.
114
Definisi Cinta.
115
H-1 Ulang tahun.
116
Merayu Melisa
117
Hari ulang tahun Keyza.
118
Aku menyesal.
119
Dua jam sebelum kejadian
120
Ibu baru?
121
Menyerah!
122
Berkunjung ke rumah Ibu Arini.
123
Bapakable.
124
Belenggu diriku
125
Akan berlabuh pada siapa?
126
Pergi
127
Masih merenungi kesedihan
128
Part Of ...
129
Hari ini...
130
Ngidam terakhir, pertanda?
131
Masih belum melahirkan
132
DEG
133
Menjemput
134
DATANG
135
Bayi laki-laki
136
Happy and Meet
137
Babby sitter di hatiku
138
Sabar ya ...
139
Merelakan...
140
Terima kasih, atas ucapannya.
141
Akan bahagia,
142
Membesuk
143
Pernikahan bahagia (JANGAN BACA BAGIAN BAWAH, ADA ADEGAN 21+)
144
Jenis ularmu apa?
145
Ketahuan bohong, deh.
146
Gara-gara pumping ASI
147
Kamu kenapa sih?
148
Bertanya pada suhu
149
Positif kah?
150
Kelemahanku
151
Nanti nyesel
152
Aku memberanikan diri
153
Belajar mencintai
154
H.W.D
155
Sabar dulu saja
156
Cerita dong!
157
Lagi-lagi
158
(JANGAN BACA ! ADEGAN 21+ KALO PUASA KALIAN GAK MAU BATAL)
159
Tisu apa?
160
Masih di Private Island.
161
Kisah rumah tangga
162
Calandra Series 1
163
Calandra series 2
164
Calandra series 3
165
Calandra series 4
166
Calandra series 5
167
Calandra series 6
168
Calandra series 7
169
Calandra series 8
170
Calandra series 9
171
Calandra series 10-Putus
172
Calandra series 11 (Calandra marah)
173
Calandra series 12
174
Calandra series 13
175
Calandra series 14
176
Calandra series 15
177
Calandra series 16
178
Calandra series 17
179
Calandra series 18
180
Calandra series 19
181
Calandra series 20
182
Calandra series 21
183
Calandra series 22
184
Calandra series 23
185
Calandra series 24
186
Calandra series 25
187
Calandra series 26
188
Calandra series 27
189
Calandra series 28
190
Calandra series 29
191
Calandra series 30
192
Calandra series 31
193
Calandra series 32
194
Calandra series 33
195
Calandra series 34
196
Calandra series 35
197
Endless love ....
198
BACA YA GUYS....
199
JANGAN BACA, ADA ADEGAN 21+. JANGAN SAMPE PUASA KALIAN BATAL
200
Bonus Chapter 2 - Bulan madu ....
201
Yang baru guys
202
Sebuah Informasi
203
Untuk Perhatian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!