Arini dan sekretaris Dika telah kembali. Davian mengajak kedua adik Arini untuk makan.
"Waaaaaaaaah, ada chicken, kentang goreng dan burger kak! Biasanya Alif hanya melihatnya di iklan saja. Tapi, sekarang ada didepan mata Alif." Alif kegirangan
"Alif kamu malu-maluin banget sih!" ucap Mita
Arini hanya diam saja. Hatinya sakit mendengar Alif begitu sumringah melihat berbagai macam junk food yang ada di depannya. Arini memang tak mampu membelikan Alif makanan mahal, untuk makan sehari-hari pun mereka kesulitan.
"Sudah, makan saja. Ini memang untuk kalian." ucap Davian
Alif dan Mita makan dengan lahapnya. Davian dan Dika senang sekali melihat kedua adik Arini menikmati makanan tersebut. Setelah selesai makan, Davian keluar,duduk didepan teras kecil rumah Arini. Arini mendekati Davian.
"Tuan, terima kasih atas semuanya." ucap Arini
"Tentu saja, lu emang harus berterima kasih sama gue!" ucap Davian
Dasar Tuan muda angkuh! Batin Arini
"Tuan, rumah saya ini kan kecil sekali. Apa Tuan betah berlama-lama disini?" Arini seperti mengusir
"Secara tidak langsung lu itu ngusir gue ya?" Davian menoleh kearah Arini
Kalau iya, Kenapa? Hih..
"Tidak, Tuan. Bukan begitu maksud saya! Saya hanya malu, rumah saya kan sangat kecil. Sangat tidak layak untuk disinggahi oleh Tuan muda." ucap Arini
"Bilang aja lu ngusir gue!"
Tiba-tiba, handphone Davian berdering. Davian melihat mana kontak yang tertera. Ia sumringah, terlihat pancaran kebahagiaan dari wajahnya. Davian segera mengangkat teleponnya.
"Hallo, Sya. Ada apa?" tanya Davian
"Pak, bisa temui aku di taman kota? Ada yang ingin aku bicarakan dengan Pak Davian saat ini." suara Tasya terdengar di gawai nya Davian
"Tentu, Sya. Aku akan menemuiku sekarang juga. Tunggulah sebentar, aku akan datang." ucap Davian
Davian yang kegirangan lupa tak menanyakan apa penyebab Tasya mengajaknya bertemu. Davian segera memberi tahu Dika agar mengantarnya pergi ke taman kota.
"Kenapa sih Bos buru-buru amat?" ucap sekretaris Dika
"Cepat! Tasya mau ketemu sama gue! Ini bener-bener bikin gue bahagia. Wanita itu sepertinya mulai mempertimbangkan gue, Dik!" ucap Davian
"Yakin lu Bos?" ucap Dika
"Yakin gue! Cepat, gue tunggu di mobil." Davian lebih dulu masuk kedalam mobil
Sekretaris Dika pamit kepada kedua adik Arini dan begitu juga Arini.
"Nikmati hari libur kamu ya, Rin. Bos lagi seneng, dia mau ketemuan sama ceweknya. Nanti, gue jemput kalau Bos nyuruh jemput kamu! Oke?" ucap sekretaris Dika
"Oh, baiklah sekretaris Dika."
Ternyata lelaki angkuh itu punya pacar. Beruntung sekali wanita yang menjadi pacarnya Tuan Dav. Pikir Arini dalam hati.
Arini masuk kedalam rumah. Mita dan Alif masih memakan makanan yang dibelikan oleh Davian. Bahagia sekali rasanya ketika melihat adik-adiknya senang seperti itu.
"Kalian suka?" tanya Arini
"Suka sekali, Kak. Coba kalau tiap hari kita makan ayam!" ucap Mita
"Maaf kakak gak bisa beliin kalian makanan seperti ini tiap hari! Tapi, kalau sebulan sekali sih bisa, kan kakak gajian. Nanti kakak belikan lagi ya!" ucap Arini
"Kita bisa kok makan ayam setiap hari." celetuk Alif
"Ya jangan dong, Lif! Kan pemborosan namanya. Sebulan sekali juga sudah untung." jawab Arini
"Kak Arin jadi pacarnya kak Davian aja! Kita pasti bisa makan ayam setiap hari." Alif asal bicara
Arini yang sedang minum cola, seketika langsung tersedak mendengar ucapan Alif.
"Kak Arin, kenapa?" tanya Mita
"Gak apa-apa, Mit. Adikmu itu, kalau ngomong asal bicara saja!" ucap Arini
"Tapi Alif benar kok. Kenapa kak Arin tidak pacaran saja dengan kak Davian?" mita sama saja
"Gak mungkin lah, kakak hanya pembantunya. Kebaikan dia itu memang karena dia dermawan, bukan karena dia menyukai kakak!" jelas Arini
"Seandainya saja kak Davian menyukai kak Arini, kita pasti akan bahagia ya, Kak." ucap Alif pada Mita
"Iya, jangan seperti Mas Adit. Dia memang menyukai kak Arin, tapi Mas Adit itu kere!" mita keceplosan
"Eh, Mita. Kamu gak boleh seperti itu. Kalau nanti Mas Adit mendadak kaya gimana?" ucap Arini
"Gak mungkin lah kak, Mas Adit itu cuma guru SD, guru honor lagi." ucap Mita
"Huss! Kamu gak boleh menyepelekan seseorang."
Arini memang cantik. Banyak pria yang menyukainya, termasuk Adit. Adit adalah Guru yang mengajar ditempat Alif sekolah. Adit selalu mendekati Arini, tetapi Arini tak menghiraukannya.
Meskipun usia nya sudah 23 tahun, Arini masih belum memikirkan dunia percintaannya. Ia fokus kuliah waktu itu. Namun, kini ia fokus bekerja. Arini merasa cinta bukanlah tujuan akhir hidupnya. Arini mengutamakan cita-cita dan pendidikannya meskipun kini pendidikannya terbengkalai.
***
Tasya tengah menunggu Davian di taman kota. Hatinya berdegup kencang tak karuan. Ia takut, ia khawatir. Tasya menguatkan hatinya. Semoga Davian mengerti.
Davian melambaikan tangannya pada Tasya. Ia benar-benar mencintai Tasya, Tasya wanita yang anggun, namun hatinya sulit didapatkan.
"Hallo, Sya."
"Eh, Dav. Maaf mengganggu waktunya." Tasya menunduk
Tasya berbicara santai, karena Davian teman sekolahnya. Ia berbicara formal ketika sedang di kantor.
"Tak apa, aku senang kamu mengajakku bertemu. Apa yang ingin kamu bicarakan, Sya?" Davian lembut sekali
Tasya terdiam. Ia mengeluarkan sepucuk surat dari dalam tas nya. Perlahan, ia memberikannya pada Davian. Tasya tetap menunduk. Ia takut akan emosi Davian yang meledak-ledak.
Davian mengerutkan dahinya, "Apa ini?"
"Maafkan aku, Dav."
"Surat pengunduran diri? Apa maksudnya ini?" Davian keheranan
"Aku ingin berhenti."
"Tapi kenapa?" Davian tak mengerti
"Aku akan menikah......"
Davian melotot. Ia tak percaya dengan apa yang diucapkan wanita yang menjadi cinta pertamanya itu.
"Kenapa, Sya? Kenapa kamu gak pernah beri aku kesempatan? Apa kurang ku padamu? Apa aku menyakitimu?" ucap Davian
"Maaf, kamu sangat baik padaku. Maafkan aku, sungguh! Aku meminta maaf tak bisa membalas perasaanmu. Kamu boleh membenciku selama kau mau."
"Bukan begitu. Harusnya kamu beritahu apa masalahmu, akan ku bantu mengurangi beban mu, kenapa kamu tak bisa mempercayakannya padaku? Kenapa kamu tak memberiku celah untukku masuk kedalam hatimu?"
Tasya terdiam. Ia sedih, ada hal yang tak bisa ia jelaskan pada Davian.
"Jawab, Sya!" Davian meninggikan suaranya
"Aku tak ada waktu lagi. Maafkan aku. Aku harus pergi. Terima kasih atas kebaikanmu selama ini." Tasya pergi meninggalkan Davian
Tasya berdiri dan mencoba meninggalkan Davian. Tetapi, tangan Davian menahan Tasya.
"Jelaskan padaku atau akan ku gagalkan pernikahanmu!" ancam Davian
"Maaf.."
"Aku tak butuh maaf mu, aku butuh penjelasan mu." pinta Davian
"Aku akan dijodohkan. Sudah tak ada ruang di hatiku untukmu! Itu alasanku selalu menolak mu! Maafkan aku, Dav."
Davian tak habis pikir. Dirinya kurang apa? Kaya iya, memiliki jabatan tinggi pun iya. Davian bisa menghentikan perjodohan itu dengan uang. Tetapi, kenapa Tasya tak mau berkata pada Davian?
"Kenapa tak kau katakan padaku? Aku bisa menghentikan perjodohan itu!"
"Meskipun kamu punya segalanya, tetapi kamu takkan bisa menghentikannya. Karena, nyawaku taruhannya kalau aku membantah perjodohan itu."
"Siapa yang berani melakukan hal itu padamu? Katakan padaku! Aku akan memberinya pelajaran!"
"Bapakku..."
***
Hati Davian hancur berantakan. Ia patah semangat, ia tak mengerti kenapa Tasya bisa setega itu padanya. Apapun telah Davian berikan pada Tasya, pekerjaan, jabatan yang baik, gaji yang lumayan besar. Tetapi, apa balasannya? Tasya malah memberinya pedang.
Davian meminta Dika melajukan mobilnya kembali ke rumah Arini. Dika menyetujuinya. Sepertinya, Arini bisa menjadi obat ketika Davian sedang terluka.
Davian telah tiba di rumah Arini. Terlihat, Arini dan adiknya sedang menonton televisi.
Arini melihat keluar, betapa kagetnya ia melihat Tuannya masuk kedalam rumahnya lalu terduduk lesu di kursi kecilnya.
"Apa yang terjadi, Tuan?" Arini mendekati Davian
"Hatiku sedang sakit. Tolong obati hatiku yang sakit ini...."
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
🌺awan's wife🌺
adiknya Arin koq ngomong gitu,,,kan gak sopan dan gak baik ngomong gitu
2023-05-29
0
Ta..h
😂😂😂 bos menyebalkan bikin emosi tp jg bikin gelii sama tingkah nya lg patah hati ngadu sama arin.
itu bukan cinta bos tp penasaran doanng
2023-03-28
0
Sitorus Boltok Nurbaya
Di obati pake cinta Arini bos . mknya jgn mengharap yg tdk memberi hatinya padamu . mauketawa takut dosa Dav😝😝
2022-08-14
0