Bab 18

"Hasil CT SCAN mu sudah keluar." ucap Angkasa ketika telah masuk kembali ke ruangan rawat Binar setelah tadi keluar  mengambil hasil CT SCAN Binar.

Binar mengalihkan perhatiannya dari layar ponselnya, "Apa hasilnya?"

"Syukurlah tidak ada cidera khusus, seluruhnya aman."

Binar menghela napas lega, "Alhamdulillah, apa ku bilang. Kepala ku ini keras jadi pasti aman" 

Angkasa mendelik, "Keras, sangat keras. Jangan pernah berpikir untuk mencobanya lagi."

"Mencoba apa?"

Angkasa mendekati Binar lalu mengetuk kepala Binar dengan satu jarinya.

"Mencoba untuk mengetes tingkat kekerasan kepalamu ini."

Binar terkekeh, "Hmmm aku janji."

"Dokter bilang kamu sudah bisa pulang sore ini."

Binar tersenyum sumringah, "Akhirnya bebas dari ruangan ini."

"Jangan terlalu senang, kamu masih harus banyak istirahat."

Binar mendengus sebal, "Aku rindu dengan kantor dan seisinya. Ini kali pertamanya aku libur lama."

"Makanya istirahat, minum obatmu agar cepat pulih."

"Yes, captain." jawab Binar dengan tangan kanan memperagakan layaknya orang yang sedang hormat.

Angkasa terkekeh.

~ Ceklek

"Hallo, apa aku mengganggu kalian?" suara seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat Binar membuat Binar dan Angkasa mengalihkan pandangannya.

"Ayah?" Angkasa terkejut ketika melihat siapa yang datang. Dia adalah ayahnya Burhan Baskoro, datang dengan masih  memakai kursi roda yang didorong oleh ibu tirinya.

"Maaf, ayah datang tiba-tiba tanpa memberitahumu. Ayah hanya khawatir dan tidak sabar ingin bertemu calon menantu ayah." 

"Dari mana ayah tau?"

"Saya yang menceritakannya. Maaf, karena ayahmu terus bertanya kapan bisa bertemu dengan Binar jadi saya terpaksa menceritakannya."

Angkasa mengangguk, "Ya tidak apa."

"Hallo Binar, apa kabarmu nak?" tanya ayah Angkasa pada Binar.

"Alhamdulillah, Aku sudah membaik paman."

"Syukurlah, maaf karena waktu itu paman belum sadar saat Binar datang."

Binar tersenyum dan mengangguk, "Iya tidak apa paman, paman bagaimana kabarnya?"

"Seperti yang kamu lihat saat ini. Jauh membaik, apalagi saat mendengar berita pernikahan kalian."

"Benarkah?" tanya Binar 

Ayah Angkasa mengangguk

"Bisakah kalian meninggalkanku dan Binar sendiri. Ada yang ingin aku sampaikan secara pribadi dengan Binar." ucap ayah Angkasa pada istri dan anaknya untuk meninggalkannya sendiri di ruangan berdua dengan Binar.

Angkasa dan ibu tirinya pun mengikuti permintaannya, dan segera keluar meninggalkan Binar dan ayah Angkasa berdua di ruangan.

"Kamu cantik dan manis, seperti yang pernah diceritakan ayahmu dulu."

"Paman kenal ayahku?"

Ayah Angkasa tersenyum tipis, "Bukan hanya kenal, ayahmu adalah penyebab kenapa sampai saat ini aku masih hidup didunia ini."

Binar mengerutkan dahinya heran, "Maksud paman?"

"Ayahmu lah yang menyelamatkan paman dari maut, jika bukan karena keberanian ayahmu mungkin paman sudah lama tiada."

"Ayahku menyelamatkan paman? Kapan?"

"Dulu, mungkin sekitar delapan belas tahun yang lalu. Paman pernah mengalami kecelakaan kerja, karena kesalahan kontruksi dan perhitungan. Paman terjatuh dan terperosok kedalam sebuah bangunan yang tertimbun batu dan pasir. Kecelakaan itu menyebabkan paman terjebak selama berjam - jam, saat itu tidak ada pekerja yang tau karena hari itu adalah hari libur kerja. Tapi sesosok lelaki berani datang dan memanggil, dan saat itulah paman merasa bahwa ada secercah harapan untuk hidup. Lelaki itu adalah ayahmu, dia datang dan setelah tau bahwa di dalam timbunan itu ada orang ayahmu dengan berani menolong dan ikut masuk dengan hanya memakai perlengkapan sederhananya. Yang paman tau saat itu pamanmu sedang tidak bertugas dikerjanya." 

Ayah Angkasa diam sesaat.

"Ayahku adalah seorang pemadam kebakaran." Ucap Binar tiba - tiba.

Ayah Angkasa mengangguk, "Ya ayahmu adalah pemadam kebakaran. Dia dengan beraninya ikut masuk ke dalam timbunan itu demi menyelamatkanku. Tidak ada alat, yang dia bawa hanya HT dan senter di tangannya. Kami berdua terjebak selama lebih dari dua jam di dalam. Dan selama itu kami saling bercerita tentang anak - anak kami. Tentang dia yang memiliki seorang putri cantik dan manis, dan tentangku yang memiliki anak pintar dan tampan." ayah Angkasa terkekeh kecil ketika mengingatnya.

"Dan dari kejadian itu, entah bagaimana tercetuslah ideku untuk menjodohkan anak kami jika kami berdua bisa keluar dengan selamat. Ayahmu tidak langsung menyetujui karena menurutnya anaknya harus hidup dan tinggal dengan orang yang dicintainya dan itu tidak bisa datang dengan paksaan. Dan karena itu aku memintanya untuk datang padaku ketika sudah siap untuk menjodohkan kalian. Setelah menunggu berjam - jam akhirnya ada tim penyelamat datang dan kami pun bisa keluar dengan selamat."

Ayah Angkasa berhenti sejenak dan Binar masih setia menunggu.

"Waktu itu paman memberikan catatan nama dan alamat paman pada ayahmu. Namun ayahmu tidak pernah datang. Dan sayangnya saat setelah kecelakaan itu paman langsung dirawat ke luar negeri. Paman hanya mengetahui nama ayahmu Hartanto dan bekerja di pemadam kebakaran. Saat paman kembali dan berusaha mencari ayahmu paman tidak bisa menemukannya lagi. Bahkan paman mencari sampai di kantor pemadam kebakaran namun orang - orang bilang kalau ayahmu sudah pindah keluar kota dan tidak tau dimana keberadaannya. Paman menunggu selama ini, dan hampir menyerah namun paman merasa penantian paman akhirnya tidak sia - sia setelah melihatmu disini sekarang. Bahkan sebentar lagi kamu akan jadi menantuku. Andai ayahmu masih ada beliau pasti juga akan senang."

Binar menatap ayah Angkasa dengan haru, pelupuk matamya telah dipenuhi dengan air mata yang siap meluncur jatuh.

"Kenapa? Jangan menangis Binar" 

"Paman tau? Selama ini Binar berprasangka buruk pada ayah. Binar selalu memikirkan betapa teganya ayah menyerahkan Binar begitu saja pada orang lain hanya karena hutang yang dimilikinya. Dan sekarang Binar tau ayah tidak seperti itu, Binar tau ayah orang yang baik." dan akhirnya tangisan Binar pun pecah. Binar tidak kuasa menahan tangisnya ketika mengingat almarhum ayahnya.

Ayah Angkasa menggenggam tangan Binar, "Ayahmu adalah orang hebat, manusia pemberani yang pernah paman lihat seumur hidup. Beliau adalah pahlawan."

"Selama ini ayah selalu disepelekan karena pekerjaannya. Dan kali ini Binar mendengar sendiri bagaimana ayah begitu berjasa untuk seseorang" ucap Binar sesegukan.

Cukup lama Binar menangis, dan ayah Angkasa dengan sabar menunggu dan menenangkan Binar. 

"Sudah baikkan?" tanyanya setelah melihat Binar sudah tidak menangis lagi.

Binar mengangguk.

Ayah Angkasa mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jas yang ia kenakan. Sebuah amplop coklat, dibukanya amplop itu dan dikeluarkan selembar kertas didalamnya.

"Paman punya hadiah untukmu"

"Hadiah apa?" tanya Binar

"Ini hadiah pernikahanmu dari paman, tapi kamu harus menandatangani ini untuk mendapatkannya."

Ayah Angkasa menyodorkan selembar kertas itu pada Binar.

"Ini apa?"

"Tanda surat kepemilikan atas namamu."

"Tapi paman hmm…" Binar masih ragu - ragu untuk menandatanganinya.

"Tanda tanganilah, ini hadiah dari paman. Paman mohon terimalah." pintanya, dan akhirnya Binar pun setuju dan menandatangani kertas tersebut.

"Tapi ingatlah untuk jangan memberi tahu ini pada Angkasa. Paling tidak sampai nanti kalian telah resmi menjadi suami istri" 

Dan Binar pun hanya mengangguk setuju.

Tbc.

Jangan lupa like, komen dan votenya ya teman - teman 😊

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

pemadam kebakaran adalah pekerjaan yg mulia, ooh aku terharuuu....

2021-02-24

2

Rhanny Veronica

Rhanny Veronica

eh busyet ada aja yg menyepelekan pekerjaan pemadam kebakaran... sumprita tuh orang picik banget pemikirannya...

2021-02-05

1

Elly Az

Elly Az

ada rahasia apa ne...??

2021-01-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Episode 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Episode 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!