Bab 14

"Makanlah, ibuku yang membuatnya" suara Hadrian mengagetkan Binar yang sempat terdiam selama beberapa menit menatap kotak makanan yang berisi ayam semur kecap, rebusan wortel dan brokoli serta sebotol jus orange yang dibawakan Hadrian untuknya. 

Siang ini secara tiba-tiba Hadrian datang ke kantornya dengan membawa kotak bekal berisi makan siang, Binar tidak tahu entah sejak kapan Hadrian tahu dimana tempat kerjanya, mengingat mereka baru bertemu sekali ketika Angkasa mengajaknya kerumah sakit.

"Kamu tahu tempat kerjaku dari mana?" tanya Binar setelah menelan nasi ayam yang tadi telah usai dikunyahnya.

"Sejak aku tahu kamu adalah tunangan Angkasa." 

Binar mengerutkan dahinya, "Bagaimana mungkin?"

Hadrian tersenyum, "Binar, sepertinya kamu masih belum mengetahui. Kamu ini sekarang adalah tunangannya seorang Angkasa Baskoro anak dari Burhan Baskoro. Jadi sudah bisa dipastikan informasi tentangmu akan banyak yang mencarinya."

Binar mengangguk, "Jadi atas dasar apa datang kemari?"

"Hanya ingin mengenal calon kakak ipar ku"

Hadrian diam menatap Binar, "Karena jika harus menunggu kakakku, aku tidak akan pernah dapat kesempatan untuk mengenalmu. Jadi inilah salah satu kesempatanku"

"Kenapa?" tanya Binar

"Aku tidak akan menutupinya, seperti yang kamu lihat waktu di rumah sakit. Kami tidak mempunyai hubungan yang baik satu sama lain" 

Binar diam tidak tahu mau merespon apa, ini urusan keluarga hal sensitif pikirnya.

"Tapi jangan khawatir itu tidak ada hubungannya denganmu, aku hanya ingin membangun hubungan yang baik denganmu. Paling tidak kita masih bisa berteman kan?."

Binar tersenyum, mengangguk. "Of course, kita bisa berteman."

Hadrian membalas dengan senyum sumringah, "Lanjutkan makanmu, habiskan jangan ada sisa kalau tidak nanti nasinya bisa nangis"

Lalu suara tawa terdengar diantara keduanya.

***

"Sampaikan terima kasihku untuk ibumu, masakannya enak."

Hadrian mengangguk, "Tentu, aku yakin ibuku pasti akan lebih senang kalau kamu mau datang kerumah"

"Nanti, ku pastikan aku akan datang dan memintanya mengajariku memasak"

"Oke, aku pulang. Terima kasih sudah mau meluangkan waktumu untuk makan siang denganku"

Binar mengangguk, "Hmm hati-hati dijalan, salam untuk ayah dan ibumu"

Lalu Hadrian masuk kedalam mobil dan membawanya pergi menjauhi kantor Binar.

"Siapa itu tadi?." suara Yohana yang datang dari arah belakang mengejutkan Binar dari kegiatannya yang masih menatap kepergian mobil Hadrian.

"Ya ampun Yo, bikin kaget tau!" gerutu Binar

Yohana terkekeh, "Abisnya penasaran, siapa sih?" 

"Ohh itu, dia adiknya Angkasa"

Yohana mengangguk, "Untuk apa dia kesini?"

"Makan siang" jawab Binar singkat

"Wah wah, kamu benar-benar beruntung"

Binar menatap Yohana heran, "Apanya yang beruntung?"

"Punya calon suami seorang pilot, trus dapet calon adik ipar yang baik dan perhatian. Beruntungnya kamu Binar" 

Binar terkekeh pelan, "Sudah ayo masuk, nanti dimarahin bos lagi kelamaan di luar." 

Lalu Binar berbalik, berjalan memasuki kantor.

"Ehh Binar tunggu, paling tidak kenalkan aku dengan teman tunanganmu itu. Pasti dia punya banyak teman pilot kan?" dan Yohana pun berjalan menyusul Binar dengan rengekannya yang hanya dibalas gelengan oleh Binar.

***

Diruang VVIP rumah sakit

"Bagaimana keadaanmu?" tanya seorang lelaki tua yang berdiri disamping bangsal  Burhan Baskoro.

"Alhamdulillah membaik, semua terasa berjalan dengan baik." 

Dan sang penanya itu adalah Hasan Baskoro, kakak dari Burhan Baskoro ayah dari Angkasa.

"Aku mendengar bahwa Angkasa akan segera menikah, apakah itu juga termasuk salah satu hal yang berjalan baik?"

Burhan tersenyum lebar, "Ya itu benar, dia akan segera menikah. Pernikahan ini lah yang membuatku mendapatkan kembali kekuatan untuk sehat."

"Syukurlah, perusahaan juga sudah lama menantimu untuk kembali."

Burhan menghela napas, "Entahlah, aku belum memikirkannya. Dan juga aku ingin berterima kasih padamu karena telah membantuku mengambil alih pekerjaan di perusahaan"

"Sudah tugasku untuk membantumu."

Burhan tersenyum menatap kakaknya, "Tapi tetap saja aku ingin mengucapkan rasa terima kasihku padamu" 

Sang kakak pun balas tersenyum dan menepuk - nepuk pundak Burhan dengan hangat.

***

Binar menunggu kedatangan Hadrian di dekat tempat parkir kantornya. Setelah kedatangan Hadrian kemarin di kantornya hari ini Hadrian akan kembali datang namun hanya untuk menjemput Binar. Hadrian berinisiatif untuk mengantarkan Binar pulang kerumah mengingat jam pulang kerja kantor mereka yang sama, dan lagi pula Hadrian berpikir dari pada Binar harus memesan ojek online mending dia ikut dengannya pulang.

Sebuah mobil sedan mendekati Binar, 

"Sore, lama menunggu?" tanya Hadrian 

"Tidak begitu"

"Ayo masuk"

Binar masuk kedalam mobil milik Hadrian lalu mobil itu pun melaju menjauh dari kantor Binar.

"Gimana kerjaan hari ini?" tanya Hadrian membuka percakapan.

"Cukup melelahkan"

"Terlihat di wajahmu, apa lagi mata yang sudah merindukan kasur itu"

Binar tergelak mendengar perkataan Hadrian.

"Dari mana kamu tahu dia sudah merindukan kasur?"

"Mudah, mata sayu dan terlihat  kurang fokus. Sudah pasti dia merindukan kasur."

Binar tergelak lagi, "Ya memang, dia sangat-sangat merindukan kasur"

Hadrian pun ikut tertawa mendengarnya.

Binar melihat sebuah gantungan yang terikat di spion kaca. Gantungan berbentuk miniatur baju sebuah cabang olahraga.

"Ini baju apa ya? Silat, karate atau taekwondo?"

Hadrian menoleh melihat gantungan yang dimaksud.

"Itu taekwondo" Jawabnya

"Kamu bisa olahraga taekwondo?"

"Hmmm, sabuk hitam"

Binar pun menatap takjub, "Wahh, keren"

Hadrian tersenyum kecil, "Aku mempelajari itu karena tunanganmu, dia lebih dulu belajar taekwon

do. Melihatnya yang mahir, membuatku iri dan ingin mempelajarinya juga. Tunanganmu itu benar-benar mahir disegala hal" 

Binar terdiam mendengar cerita Hadrian, pernyataan Hadrian yang menyebutkan bahwa Angkasa mahir dalam segala hal membuatnya bertanya - tanya memangnya kemampuan seperti apa yang dimiliki lelaki itu.

"Ngomong-ngomong kapan Angkasa pulang?"

"Menurut jadwalnya besok dia akan pulang"

Mobil berhenti disebuah lampu merah perempatan jalan. Binar jadi ingat bahwa dia sama sekali belum menceritakan tentang pertemuannya dengan Hadrian kemarin di kantor pada Angkasa dan hari ini dia harus kembali bertemu dengan Hadrian. Binar tidak tahu reaksi seperti apa yang akan diberikan Angkasa ketika tahu dia berhubungan dengan adik tirinya. Entahlah, Binar akan menceritakannya besok secara langsung ketika Angkasa sudah pulang.

Lampu lalu lintas telah berubah hijau, mobil pun bergerak kembali. Mobil melaju dengan pelan sembari menunggu kendaraan lain yang berada di depan melaju. Ketika mobil Hadrian telah melewati lampu lalu lintas dan bersiap menyebrang, sebuah mobil dari arah kiri dengan kecepatan penuh melaju menerobos lampu merah  dan mendekati mobil yang dikendarai Hadrian. Hadrian yang tidak siap pun terkejut dan tiba - tiba,

-Brakkkkkk

suara dentuman keras ketika mobil tersebut menghantam mobil milik Hadrian dan tepat mengenai Binar yang duduk di samping kemudi.

Mobil terdorong cukup jauh, Hadrian memegangi kepalanya yang berdarah terbentur kaca mobil.

Hadrian menoleh untuk mengetahui keadaan Binar, dan seketika matanya terbelalak. 

"Binar,  Binar. Kau dengar aku? Buka matamu?!"

Suara Hadrian bergetar ketika mencoba menyadarkan Binar yang dipenuhi darah dibagian kepala dan kakinya.

Tbc.

Hallo jangan lupa like, komen dan votenya ya temen - temen 😊

Terpopuler

Comments

Vivi Bidadari

Vivi Bidadari

Binar mestinya kamu ga usaha dekat dgn adek tiri Angkasa bisa salah paham kan ... gimana sih kamu Binar

2022-09-12

1

Sunarti

Sunarti

ada apa ini, kenapa tiba", dan binar Napa dkt" dgn Hadrian

2021-02-24

1

ALICE💙💛

ALICE💙💛

Ya ampun ada apa ini??😭😭

2021-02-21

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Episode 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Episode 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!