EPISODE 4. Dunia sihir /Revisi

Tiba-tiba saja langit perlahan menjadi gelap gulita bagaikan tinta yang disusul oleh derasnya hujan. Alin merasa sangat sedih atas nasibnya yang sekarang. Ia selalu saja mendapatkan nasib buruk di hari-hari hidupnya. Ingin sekali rasanya bunuh diri, namun bunuh diri bukanlah akhir dan bukan juga solusi untuk segalanya.

"Kenapa... Kenapa selalu aku yang harus menderita!!!! Sebenarnya apa salah ku, Kenapa dunia ini selalu tak berpihak pada ku!! Aku benci dengan dunia yang tidak adil ini! Aku benci!" Teriak Alin di gelapnya malam dan ditengah derasnya hujan.

Alin memukul-mukul kepalanya dengan keras, ia merasa sangat frustasi dan sudah hampir menyerah dengan hidupnya. Beberapa saat ia termenung setelahnya untuk meratapi nasib hidupnya selama ini.

Setelah merenungkan diri, ia lalu berdiri dan menyeka wajahnya yang basah karena air hujan dan air mata yang telah tercampur itu. Ia meraba-raba tanah yang ada di depannya mencari tas yang terjatuh tadi.

"Sudahlah... Walaupun aku mati pun tidak akan ada yang peduli pada ku, karena aku ini bukanlah siapa-siapa. Aku bukanlah orang yang berkuasa, bukan orang yang kuat, maka aku akan menjalani kehidupan ini sesuai dengan alurnya saja. Lebih baik... aku menuruti apa yang dikatakan kakek." gumam Alin yang mulai berlinang air mata.

Alin mengambil tasnya dan mengambil senter untuk menerangi jalan yang gelap itu dan kembali berjalan ke tempat di mana sumur tua itu berada. Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya Alin sampai di sumur tua dan berdiri di hadapan sumur tersebut, ia menatapinya untuk beberapa saat. Dengan sekuat tenaga Alin berteriak ke sumur itu dan meluapkan semua amarahnya yang selama ini ia pendam.

"IBU, IBU KENAPA JAHAT SEKALI PADA ALIN!APA KALIAN SUDAH TIDAK PEDULI PADAKU!Kenapa.. Kenapa kalian begitu kejam kepada ku? Apa karena aku hidup di dunia ini? Hiks... hiks... Aku sudah tidak sanggup lagi!!"

Dengan tenaga yang tersisa, Alin berteriak sekuat-kuatnya ke dalam sumur tersebut. Semua yang telah Alin pendam telah ia luapkan semuanya. Hujan pun semakin deras mengahasilkan butiran-butiran air yang terus membasahi tanah dan dirinya.

...CTARRRR...

Tiba-tiba saja guntur berbunyi dengan keras. Alin terkejut dan mundur beberapa langkah ke belakang. Beberapa saat kemudian kalung Alin yang ada lehernya kini bercahaya dan seketika itu juga pandangan nya tiba-tiba saja memutih, Alin kira itu hanya halusinasinya saja jadi ia menutup matanya.

Setelah beberapa lama menutup matanya dan setelah Alin mengira kalau halusinasi nya itu hilang, ia membuka mata yang sudah ia tutup itu. Namun hal mengejutkan langsung menyuguhi mata Alin. Apa yang dia liat tadi bukanlah pemandangan yang terakhir ia liat. Yang ia injak tadinya tanah kini berubah menjadi bebatuan, yang tadinya malam menjadi siang.

Alin merasa sangat takjub melihat hal itu. Dengan baju yang masih basah kuyup, Alin melihat ke sekeliling tempat tersebut seraya memutar-mutarkan pandangan nya.

"Wah....apa ini? menakjubkan!" seru Alin takjub.

Namun kini ia tersadar akan sesuatu. Alin kembali mematung dan memikirkannya.

"Apa...aku sekarang ada di surga? Sebelumnya, ada sebuah petir yang menyambar di dekat ku. Seperti nya benar, mungkin saja aku sudah mati sekarang."

...BRUKK...

Sebuah suara mengejutkan serta mengejutkan Alin. Suara itu berasal dari belakangnya, ia berbalik dan melihat seorang pria muda nan tampan di sana. Alin yang peduli dengan orang itu, ia langsung menghampiri dan membantu nya.

"Ah, kak, apa kakak baik saja?!" tanya Alin sambil membantu orang itu berdiri.

"Aku tidak apa-apa, menjauh!"

Setelah mengatakan itu, pria tadi langsung berdiri dan mengambil pedangnya yang sempat terjatuh di tanah. Lalu muncullah beberapa makhluk kecil, pendek dan jelek yang sedang memegang belati di tangannya. Makhluk itu terlihat sedang mengincar mereka.

"Huh? makhluk apa itu?di..dia memegang belati!"

Pria tersebut menyimpan kembali pedang pada sarung yang ada di pinggangnya. Ia mengeluarkan sebuah tongkat kecil dari saku bajunya, tapi Alin sama sekali tidak tau tongkat apakah itu. Terlihat, pria itu mengarahkan tongkat tersebut ke arah makhluk kecil yang ada di depan mereka sekarang seraya menggumamkan sesuatu. Beberapa detik kemudian ada sebuah cahaya yang mengarah ke makhluk kecil itu.

Namun makhluk itu sangatlah lincah, ia berhasil menghindar. Pria yang ada di depan Alin kini terlihat sangat kesal dengan hal tersebut. Dan Alin hanya bisa terdiam, bingung dengan hal yang telah terjadi.

"Ck!"

Pria tersebut kembali mengeluarkan pedangnya yang tajam dan mengkilap itu kembali. Ia berlari dan mencoba untuk membunuh makhluk itu. Namun karena lalai, Alin melupakan tentang dirinya sendiri. Makhluk kecil itu secara tiba-tiba berdiri di belakangnya, ia mengarahkan belati itu kearah Alin. Untungnya Alin berhasil mengelak, namun lengannya kini tergores olehnya.

"Ah.."

Karena gagal membunuh Alin, makhluk tersebut beralih ke pada pria tadi lagi. Ia berlari ke depan orang itu. Rasa sakit dari belati yang menggores tangan nya itu tidak bisa tertahankan. Alin merasakan sakit yang sangat luar biasa, ia menjatuhkan diri ke tanah dan menekan luka tersebut menggunakan sebuah kain yang ada di tangannya sedari tadi.

Pria itu hanya menatap Alin sekilas, lalu kembali memfokuskan yang ada di hadapan mereka sekarang dan menusuk 2 makhluk itu dengan pedangnya. Seketika makhluk itu langsung lenyap dan berubah menjadi sebuah batu kecil yang berwarna hitam kemerahan.

Kini makhluk itu tersisa satu lagi. Saat ia ingin membunuh makhluk terakhir, pedangnya sempat ditangkis terlebih dahulu oleh belati makhluk kecil itu dan pedangnya terjatuh ke tanah di dekat Alin. Pria itu terdesak, Alin yang melihat hal itu mencoba untuk menggapai pedang tersebut.

"Tangkap ini!" teriak Alin seraya melemparkan pedangnya.

Pria itu menangkap pedang yang dilemparkan dan langsung membunuh makhluk itu lalu mengambil batu-batu makhluk tersebut. Orang itu lalu menghampiri dan membalut tangan Alin yang terluka dengan kain yang ada di tangannya. Setelah itu ia mengulurkan tangannya membantu Alin berdiri.

"Kau tidak apa-apa kan, lain kali tidak usah ikut urusan ku." Ucap pria itu dengan nada yang peduli tidak perduli, lalu berjalan pergi tanpa berkata-kata lagi.

"Tunggu kak! kak! kalau aku aku boleh tau ini di mana?! Apa benar ini surga?!" Tanya Alin seraya mengejarnya.

Belum sempat ia menggapai nya, orang itu sudah menghilang saat ia mengayunkan tongkat kecil tadi. Beberapa saat kemudian, dada Alin terasa sesak, pandangannya semakin mengabur dan kini ia hampir tidak bisa berdiri lagi.

"A**rghh... da..dada ku terasa sesak."

Semakin lama, pandangan yang mengabur itu menjadi menghitam. Alin terjatuh dan pingsan di tempat itu. Untungnya ada orang yang masih baik kepada Alin. Ia di bantu oleh seorang gadis yang terlihat seumuran dengannya. Gadis itu memapah dan membawanya pulang. Saat tiba di rumah nya, ia memanggil seorang tabib untuk memeriksa Alin.

Beberapa jam kemudian, Alin sadar dari pingsannya. Saat ia sadar ia sudah berada pada sebuah kamar seseorang yang tersusun dengan rapi. Alin kembali kebingungan, ia mengamati di setiap sudut dan sisi ruang tersebut.

"Ini di mana lagi?! Sebelumnya bersama pria itu dan sekarang apa lagi?!" gumam Alin seraya mengamati sekitar.

Saat Alin sedang asyik-asyiknya mengamati ruangan tersebut, pintunya terbuka dan masuklah seorang gadis yang terlihat seumuran dengannya. Gadis itu mendekat ke arah Alin, namun Alin malah ketakutan dengannya.

"Si.. siapa kau?! jangan mendekat!" Pekik Alin yang terlihat ketakutan.

"Tenang, tenang aku tidak akan menyakiti mu."

Gadis itu duduk di tepi ranjang, di dekat Alin untuk menenangkannya. Alin terlihat sangat ketakutan, namun ia berusaha untuk tetap terlihat tenang di hadapan orang asing yang ada di depannya sekarang dan membiarkan dia berbicara.

"Perkenalkan nama aku Lina, aku yang menolongku tadi. Tabib bilang kau pingsan karena terlalu lelah dan sempat masuk angin karena bajumu basah." ucap gadis itu seraya memperkenalkan diri nya pada Alin.

"Na..Namaku Jiu Xiao Alin."

Saat mendengar Alin memperkenalkan dirinya, gadis itu terlihat keheranan. Karena seingatnya, tidak ada orang yang memiliki nama seperti itu di kota nya tersebut.

"Huh? Kau dari kota mana? Aku tidak pernah mendengar nama mu di kota ini. Apa kau berasal dari kota luar?" tanya Lina pada Alin.

"Tunggu, tunggu! Memangnya ini kota apa?"

"Ini dunia sihir putih, kota krestin" jawab Lina sambil tersenyum manis kearahnya.

"Apa?!!!dunia sihir putih?! Kenapa aku bisa di dunia sihir, bukannya itu hanya dongeng yang sering kakek ceritakan? Sebenarnya apa yang ingin kakek tujukan pada ku. Apa aku harus mengatakan pada Lina kalau aku dari dunia manusia?"

Alin sempat melamun sejenak untuk memikirkan hal itu. Sehingga Lina ikut kebingungan saat melihat Alin yang tiba-tiba saja terdiam dan tidak menyahut nya. Alin melamun dan sempat tidak mendengar panggilan dari Lina, sehingga ia harus menaikan nada suaranya sedikit.

"Alin?Alin! kau tidak apa-apa kan?" Panggil Lina menyadarkan Alin dari lamunannya.

"Dunia manusia, manusia. Ya! Manusia." Pekik Alin yang sedikit terkejut dan langsung tersadar dari lamunannya.

Terpopuler

Comments

Yoko Blackberry

Yoko Blackberry

boring villain jelek mulu

2021-07-25

1

coco

coco

dear star udah mampir.

jangan lupa mampir lagi ya

2021-06-06

1

Zulfa

Zulfa

JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍

2021-05-25

2

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1. Awal Semua//Revisi
2 EPISODE 2. Waktu yang hidup///Revisi
3 EPISODE 3. Pesan dari kakek./ Revisi
4 EPISODE 4. Dunia sihir /Revisi
5 EPISODE 5. Keluarga baru
6 EPISODE 6. Academy sihir
7 EPISODE 7. KIMAFI
8 EPISODE 8. Ide yang bagus
9 EPISODE 9. Pangeran Reyhan
10 EPISODE 10. Pelajaran sihir
11 EPISODE 11. Jemputan istana
12 EPISODE 12. Tinggal di Istana
13 EPISODE 13. Pengakuan palsu
14 EPISODE 14. Menanti Anita
15 EPISODE 15. Ucapan mengharukan
16 EPISODE 16. Wanita yang cantik Revisi/
17 EPISODE 17. Menjaga Alin
18 EPISODE 18. Kedatangan yang sia-sia
19 EPISODE 19. Sisi lemah lembut
20 EPISODE 20. Mengkuatirkan nya
21 EPISODE 21. Identitas asli keluarga
22 EPISODE 22. KIMASEF
23 EPISODE 23. Bersama Gion
24 EPISODE 24. Mengunjungi Lina
25 EPISODE 25. Buku misterius
26 EPISODE 26. "kau tidak marah kan?"
27 EPISODE 27. Lupa ada PR
28 EPISODE 28 Rahasia terbesar Lukas.
29 EPISODE 29 Sedikit kasar
30 EPISODE 30 "kau tidak sendirian"
31 EPISODE 31 Pelukan hangat
32 EPISODE 32 Malam kedua festival bulan bersama Lukas
33 EPISODE 33 Merasa nyaman
34 EPISODE 34 Sahabat selamanya
35 EPISODE 35 Wajah malu yang memerah
36 EPISODE 36 Berkat bantuan sang master kelas.
37 EPISODE 37 Terlalu sensitif.
38 EPISODE 38 Ketakutan
39 EPISODE 39 Harapan di malam salju pertama
40 EPISODE 40 Akhir pekan
41 EPISODE 41 Berdebar-debar
42 EPISODE 42 Pengasuh Viko
43 EPISODE 43 Alerginya Reyhan
44 EPISODE 44 Merasa bersalah.
45 EPISODE 45 Menjenguk Reyhan
46 EPISODE 46 "Jangan beritahu dia!"
47 EPISODE 47 Mengunjungi rumah lama.
48 EPISODE 48 "Aku akan menghukum mu!"
49 EPISODE 49 Mencoba berbaikan
50 EPISODE 50 Berkunjung ke makam
51 EPISODE 51 Kesal
52 EPISODE 52 Kepedulian yang tersembunyi.
53 EPISODE 53 Masa lalu Lukas.
54 EPISODE 54 Kembali ke dunia sihir.
55 EPISODE 55 Mencoba memahami perasaan Lukas
56 EPISODE 56 Penyakit cinta
57 EPISODE 57 Bekerja sama dengan gunung kutub.
58 EPISODE 58 Mulai menyadari.
59 EPISODE 59 Reyhan menyatakan cinta.
60 EPISODE 60 "Apa kau menyukainya?"
61 EPISODE 61 Glom baru Lina.
62 EPISODE 62 Awal hubungan Lina dan Reyhan.
63 EPISODE 63 Curhatan hati saudara.
64 EPISODE 64 Akhir pekan Alin dan Yudian.
65 EPISODE 65 Masa terlemah.
66 EPISODE 66 Tidak terima.
67 EPISODE 67 Hati yang sakit.
68 EPISODE 68 Panikkkk!
69 EPISODE 69 Strategi perang.
70 EPISODE 70 Dalam bahaya.
71 EPISODE 71 Aksi Indra.
72 EPISODE 72 Kekuatan Clorian.
73 EPISODE 73 Melemahnya jiwa Clorian.
74 EPISODE 74 Akhir dari pemberontak Clorian.
75 EPISODE 75 Kakak yang baik.
76 EPISODE 76 Wanita misterius.
77 EPISODE 77 Memburuk.
78 EPISODE 78 Olivia warga baru.
79 EPISODE 79 Ulang tahun Ibu Suri
80 EPISODE 80 Sadarnya Lukas.
81 EPISODE 81 Kesedihan.
82 EPISODE 82 Rasa cinta?
83 EPISODE 83 Memori berharga
84 EPISODE 84 Keajaiban di titik terakhir keputusasaan.
85 EPISODE 85 Ingatan Alin yang tercampur.
86 EPISODE 86 Keputusan.
87 EPISODE 87 Terpesona.
88 EPISODE 88 Lebih dekat.
89 EPISODE 89 Bersenang-senang.
90 EPISODE 90 "Tangkap!"
91 EPISODE 91 "Senyum...."
92 EPISODE 92 Obat aneh.
93 EPISODE 93 Saudara misterius.
94 EPISODE 94 Menemui Yudian.
95 EPISODE 95 Penculik tampan.
96 EPISODE 96 Sejarah.
97 EPISODE 97 Berlatih berpedang.
98 EPISODE 98 Tertidur.
99 EPISODE 99 Misi Regental.
100 EPISODE 100 Orang aneh.
101 EPISODE 101 Saudara kandung Alin.
102 EPISODE 102 Cabe matangg.
103 EPISODE 103 Rencana tes putra mahkota baru.
104 EPISODE 104 Yang terlupakan.
105 EPISODE 105 Pelayan yang menjengkelkan.
106 EPISODE 106 Fugonu.
107 EPISODE 107 Kucing-Harimau
108 EPISODE 108 Diculik bandit.
109 EPISODE 109 Aksi tak terduga dari gunung kutub.
110 EPISODE 110 Pertarungan hebat bandit.
111 EPISODE 111 Akhir sang ketua bandit.
112 EPISODE 112 Membingungkan.
113 EPISODE 113 Makan malam ketegangan.
114 EPISODE 114 Memutuskan ikatan.
115 EPISODE 115 Mulut setajam silet.
116 EPISODE 116 Sandaran hidup.
117 EPISODE 117 Alasan hati.
118 EPISODE 118 Patung.
119 EPISODE 119 Kesepakatan.
120 EPISODE 120 Masalah fobia.
121 Masalah
122 EPISODE 121 "Meng Xiao?!!!"
123 EPISODE 122 Di buntuti.
124 EPISODE 123 Keteledoran yang fatal.
125 EPISODE 124 Bumil
126 EPISODE 125 Sahabat pengertian.
127 EPISODE 126 Peluang bersama.
128 EPISODE 127 Mempertahankan.
129 EPISODE 128 Kesempatan.
130 EPISODE 129 "Bukalah matamu, ayah.."
131 EPISODE 130 Perubahan.
132 EPISODE 131 Angan ketinggian.
133 EPISODE 132 Tulus mencintaimu by Reyhan.
134 EPISODE 133 Cerita keluarga mertua.
135 EPISODE 134 Kerja sama Indra dan Yeni.
136 EPISODE 135 Pilihan sulit.
137 EPISODE 136 Rapat pertama.
138 EPISODE 137 Terlalu protes.
139 EPISODE 138 First kiss//Revisi
140 EPISODE 139 Perpisahan? atau ungkapan? //Revisi
141 EPISODE 140 Peluang.
142 EPISODE 141 Penawar. //Revisi
143 EPISODE 142 Titik cerah atau gelap?
144 Episode 143 (collaboration with Naiwa) //Revisi
145 EPISODE 144 (Collaboration with Naiwa)
146 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 146 Episodes

1
EPISODE 1. Awal Semua//Revisi
2
EPISODE 2. Waktu yang hidup///Revisi
3
EPISODE 3. Pesan dari kakek./ Revisi
4
EPISODE 4. Dunia sihir /Revisi
5
EPISODE 5. Keluarga baru
6
EPISODE 6. Academy sihir
7
EPISODE 7. KIMAFI
8
EPISODE 8. Ide yang bagus
9
EPISODE 9. Pangeran Reyhan
10
EPISODE 10. Pelajaran sihir
11
EPISODE 11. Jemputan istana
12
EPISODE 12. Tinggal di Istana
13
EPISODE 13. Pengakuan palsu
14
EPISODE 14. Menanti Anita
15
EPISODE 15. Ucapan mengharukan
16
EPISODE 16. Wanita yang cantik Revisi/
17
EPISODE 17. Menjaga Alin
18
EPISODE 18. Kedatangan yang sia-sia
19
EPISODE 19. Sisi lemah lembut
20
EPISODE 20. Mengkuatirkan nya
21
EPISODE 21. Identitas asli keluarga
22
EPISODE 22. KIMASEF
23
EPISODE 23. Bersama Gion
24
EPISODE 24. Mengunjungi Lina
25
EPISODE 25. Buku misterius
26
EPISODE 26. "kau tidak marah kan?"
27
EPISODE 27. Lupa ada PR
28
EPISODE 28 Rahasia terbesar Lukas.
29
EPISODE 29 Sedikit kasar
30
EPISODE 30 "kau tidak sendirian"
31
EPISODE 31 Pelukan hangat
32
EPISODE 32 Malam kedua festival bulan bersama Lukas
33
EPISODE 33 Merasa nyaman
34
EPISODE 34 Sahabat selamanya
35
EPISODE 35 Wajah malu yang memerah
36
EPISODE 36 Berkat bantuan sang master kelas.
37
EPISODE 37 Terlalu sensitif.
38
EPISODE 38 Ketakutan
39
EPISODE 39 Harapan di malam salju pertama
40
EPISODE 40 Akhir pekan
41
EPISODE 41 Berdebar-debar
42
EPISODE 42 Pengasuh Viko
43
EPISODE 43 Alerginya Reyhan
44
EPISODE 44 Merasa bersalah.
45
EPISODE 45 Menjenguk Reyhan
46
EPISODE 46 "Jangan beritahu dia!"
47
EPISODE 47 Mengunjungi rumah lama.
48
EPISODE 48 "Aku akan menghukum mu!"
49
EPISODE 49 Mencoba berbaikan
50
EPISODE 50 Berkunjung ke makam
51
EPISODE 51 Kesal
52
EPISODE 52 Kepedulian yang tersembunyi.
53
EPISODE 53 Masa lalu Lukas.
54
EPISODE 54 Kembali ke dunia sihir.
55
EPISODE 55 Mencoba memahami perasaan Lukas
56
EPISODE 56 Penyakit cinta
57
EPISODE 57 Bekerja sama dengan gunung kutub.
58
EPISODE 58 Mulai menyadari.
59
EPISODE 59 Reyhan menyatakan cinta.
60
EPISODE 60 "Apa kau menyukainya?"
61
EPISODE 61 Glom baru Lina.
62
EPISODE 62 Awal hubungan Lina dan Reyhan.
63
EPISODE 63 Curhatan hati saudara.
64
EPISODE 64 Akhir pekan Alin dan Yudian.
65
EPISODE 65 Masa terlemah.
66
EPISODE 66 Tidak terima.
67
EPISODE 67 Hati yang sakit.
68
EPISODE 68 Panikkkk!
69
EPISODE 69 Strategi perang.
70
EPISODE 70 Dalam bahaya.
71
EPISODE 71 Aksi Indra.
72
EPISODE 72 Kekuatan Clorian.
73
EPISODE 73 Melemahnya jiwa Clorian.
74
EPISODE 74 Akhir dari pemberontak Clorian.
75
EPISODE 75 Kakak yang baik.
76
EPISODE 76 Wanita misterius.
77
EPISODE 77 Memburuk.
78
EPISODE 78 Olivia warga baru.
79
EPISODE 79 Ulang tahun Ibu Suri
80
EPISODE 80 Sadarnya Lukas.
81
EPISODE 81 Kesedihan.
82
EPISODE 82 Rasa cinta?
83
EPISODE 83 Memori berharga
84
EPISODE 84 Keajaiban di titik terakhir keputusasaan.
85
EPISODE 85 Ingatan Alin yang tercampur.
86
EPISODE 86 Keputusan.
87
EPISODE 87 Terpesona.
88
EPISODE 88 Lebih dekat.
89
EPISODE 89 Bersenang-senang.
90
EPISODE 90 "Tangkap!"
91
EPISODE 91 "Senyum...."
92
EPISODE 92 Obat aneh.
93
EPISODE 93 Saudara misterius.
94
EPISODE 94 Menemui Yudian.
95
EPISODE 95 Penculik tampan.
96
EPISODE 96 Sejarah.
97
EPISODE 97 Berlatih berpedang.
98
EPISODE 98 Tertidur.
99
EPISODE 99 Misi Regental.
100
EPISODE 100 Orang aneh.
101
EPISODE 101 Saudara kandung Alin.
102
EPISODE 102 Cabe matangg.
103
EPISODE 103 Rencana tes putra mahkota baru.
104
EPISODE 104 Yang terlupakan.
105
EPISODE 105 Pelayan yang menjengkelkan.
106
EPISODE 106 Fugonu.
107
EPISODE 107 Kucing-Harimau
108
EPISODE 108 Diculik bandit.
109
EPISODE 109 Aksi tak terduga dari gunung kutub.
110
EPISODE 110 Pertarungan hebat bandit.
111
EPISODE 111 Akhir sang ketua bandit.
112
EPISODE 112 Membingungkan.
113
EPISODE 113 Makan malam ketegangan.
114
EPISODE 114 Memutuskan ikatan.
115
EPISODE 115 Mulut setajam silet.
116
EPISODE 116 Sandaran hidup.
117
EPISODE 117 Alasan hati.
118
EPISODE 118 Patung.
119
EPISODE 119 Kesepakatan.
120
EPISODE 120 Masalah fobia.
121
Masalah
122
EPISODE 121 "Meng Xiao?!!!"
123
EPISODE 122 Di buntuti.
124
EPISODE 123 Keteledoran yang fatal.
125
EPISODE 124 Bumil
126
EPISODE 125 Sahabat pengertian.
127
EPISODE 126 Peluang bersama.
128
EPISODE 127 Mempertahankan.
129
EPISODE 128 Kesempatan.
130
EPISODE 129 "Bukalah matamu, ayah.."
131
EPISODE 130 Perubahan.
132
EPISODE 131 Angan ketinggian.
133
EPISODE 132 Tulus mencintaimu by Reyhan.
134
EPISODE 133 Cerita keluarga mertua.
135
EPISODE 134 Kerja sama Indra dan Yeni.
136
EPISODE 135 Pilihan sulit.
137
EPISODE 136 Rapat pertama.
138
EPISODE 137 Terlalu protes.
139
EPISODE 138 First kiss//Revisi
140
EPISODE 139 Perpisahan? atau ungkapan? //Revisi
141
EPISODE 140 Peluang.
142
EPISODE 141 Penawar. //Revisi
143
EPISODE 142 Titik cerah atau gelap?
144
Episode 143 (collaboration with Naiwa) //Revisi
145
EPISODE 144 (Collaboration with Naiwa)
146
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!