Mereka pun berbincang-bincang di dapur bersama sampai petang, tak lama setelah itu "aku ingin istirahat" ujar Lukas lalu berdiri seraya mengambil nampan dan roti yang ada di atas meja.
"loh, loh. kok rotinya di bawa?!" kata Reyhan bingung karena rotinya di bawa.
"kan aku yang minta di buatkan olehnya, jadi ini punya ku" jelasnya lalu pergi menggunakan mantra teleportasi.
"eh....eh... tunggu Lukas!!!, bagi-bagi!!!" teriak Reyhan kesal lalu menyusul Lukas menggunakan sihir teleportasi.
Alin pun terkekeh melihat kelakuan mereka, lalu pergi ke kamarnya untuk beristirahat juga.
*Malam harinya...
Karena Alin tidak bisa tidur jadi ia pergi untuk berkeliling istana. "ah, aku tidak bisa tidur... lebih baik aku berkeliling istana" gumamnya lalu beranjak dari tempat tidur menuju keluar.
Saat di depan pintu kamar, Alin dihadang oleh dua penjaga "nona ingin kemana, nona?" tanya salah satu penjaga sambil menundukkan kepalanya.
"Aku ingin berkeliling istana" sahut Alin.
"kami temani nona" ucap penjaga yang satunya lagi sambil menundukkan kepalanya juga.
"tidak usah, aku bisa sendiri kok" tolak Alin sambil sedikit menggelengkan kepalanya.
"kami tidak berani meninggalkan nona sendiri, nanti..." ucapan salah satu penjaga itu terpotong karena Alin.
"ah, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja." potong Alin mengerti apa yang dimaksud oleh penjaga itu seraya meyakinkan nya. Kedua penjaga itu kemudian mengiyakan nya dan mempersilahkan Alin pergi.
*Halaman istana
Alin pun pergi berkeliling istana sambil menikmati pemandangan malam yang indah dengan bulan dan bintang yang bersinar terang. Setelah beberapa lama berjalan dia melihat Lukas sedang duduk di tepi danau yang ada di istana, Alin pun menghampirinya.
"hmm... pangeran Lukas sedang apa?" tanya Alin ragu seraya duduk di samping nya.
"sedang menyendiri" jawab Lukas singkat masih menghadap ke arah danau.
"owh... kalau begitu biar aku temani" ujar Alin sambil tersenyum menatap Lukas sekilas lalu menghadap ke bayangan bulan yang ada di danau.
Lukas lalu menatap Alin sekilas lalu berkata "pergilah, aku sudah terbiasa sendiri" perintah Lukas dingin.
"makannya itu aku menemani pangeran di sini, jadi pangeran tidak sendirian lagi ada aku yang menemani" sahut Alin dengan senyuman.
Lukas pun tertegun dan terharu dengan ucapan Alin, Selama hidupnya dia tidak pernah di perhatikan seperti itu.
"heh.. baru kali ini aku mendapat kan ucapan yang mengharukan. Dia ternyata baik juga, tapi bodoh..." batin Lukas.
"ehem... memangnya kamu siapa?" dehem Lukas sambil menjahili Alin.
"kan aku manusia, memangnya kamu siapa?" sahut Alin dengan bodohnya.
"kan aku pangeran, sudah pergi sana!" perintah Lukas sedikit kesal.
"oh iya deng, dasar rubah kutub" gumam Alin dengan suara yang pelan.
"apa katamu?!" tanya Lukas dengan nada yang kesal dan mata yang sedikit melotot karena mendengar gumaman Alin.
"kabur!!!!...." teriak Alin sambil tersenyum jahil lalu berlari sekencang-kencangnya menuju kamar.
"aishhh... menyebalkan" keluh Lukas kesal pada Alin. Setelah beberapa lama Lukas pun kembali ke kamarnya untuk tidur.
*ke esokan paginya...
"tok..tok...tok.." bunyi kamar Alin di ketuk. "hah? siapa?" tanya Alin dengan suara serak khas bangun tidur sambil membukakan pintu.
"nona, kami ke sini untuk membantu nona memasang gaun ini. Maaf jika menggangu" ucap pelayan wanita itu.
"ah iya, iya. Letakkan saja di situ" ucap Alin masih setengah tidur sambil menunjuk ke arah kasurnya.
Para pelayan tiba-tiba ingin membuka baju Alin sehingga ia pun terkejut "eh..eh...kalian mau ngapain" pekik Alin terkejut.
"maaf nona, tapi kami di perintahkan Master Ketua untuk memasangkan baju untuk nona" sahut pelayan itu sambil menunduk.
"tidak usah, aku bisa sendiri. kalian keluar saja" tolak Alin sambil mengambil baju dari pelayan yang lainnya.
"tapi non..." bantah pelayan itu ragu.
"sudahlah, biar aku urus sendiri" ujar Alin sambil tersenyum dengan entengnya. Para pelayan itu pun mengangguk dan memberi hormat lalu pergi keluar.
*1 jam kemudian
Sudah 1 jam berlalu Alin belum keluar juga, para pelayan tidak berani mengganggu Alin karena tadi ia sudah menyuruh mereka keluar. Karena sudah terlalu lama menunggu, Lukas pun pergi ke kamar Alin untuk melihat keadaannya.
"dimana Alin" tanya Lukas dingin pada para pelayan dan penjaga yang ada di depan pintu sambil menatap pintu kamar Alin.
"di dalam pangeran" sahut mereka.
"Brakkk...." bunyi pintu di buka paksa. Alin pun terkejut melihat Lukas yang ada dihadapannya. Alin lama memasang gaun nya karena resleting nya tidak bisa ia gapai.
"loh..loh...ngapain kamu di sini? keluar sana" ujar Alin kesal karena Lukas nyelonong masuk ke kamarnya.
"haisshhhh... lama sekali" keluh Lukas yang sudah lama menunggu Alin.
"itu kenapa salah makai bajunya?" tanya Lukas yang melihat Alin salah memasang baju gaunnya.
"aku bisa sendiri, keluar saja sana" usir Alin seraya mengibaskan tangannya.
"kalau tidak bisa jangan sok sokan, cepat lepas gaunnya biar aku bantu" perintah Lukas dengan kesal.
Alin pun menurut karena takut melihat wajah Lukas yang mengerikan jika marah. Lukas memasangkan bajunya dengan sangat hati-hati dan teliti sehingga ia memasangnya dengan sangat sempurna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Ria Diana Santi
Tetap semangat ya Thor! 🤗🤗
2021-06-03
2
Putri Nabilah
visualnya fhor
2021-05-30
1