EPISODE 7. KIMAFI

Di sisi lain, di rumahnya Alin beberapa polisi datang ke rumah mereka. Kemarin Nam Yeon menelpon polisi dan mengatakan kalo anaknya, Alin kabur dari rumah dan tak pulang-pulang.Hari itu polisi datang dan bertanya kembali kepada Nam Yeon dan suami nya.

"hiks....hiks.. jadi begini pak pada saat itu dia ketahuan oleh kami kalau dia pergi ke bar. Setelah itu saya memarahinya, tau-taunya ia sudah tidak ada di rumah keesokan harinya hiks...hiks..." ujar Nam Yeon dengan sejuta kebohongan dan sandiwaranya.

"Baiklah Bu, tenang saja kami akan mencarinya di tempat yang dia sering dia kunjungi"

Atasan polisi itu mengangguk mengerti dan pergi bersama yang lainnya untuk memulai melakukan pencarian.

Sementara itu, Alin yang sedang di dunia sihir duduk di bangku kelas di academy Ligen. Kelas mereka pun dimulai. Tapi Alin heran pada ke 5 orang yang menghina mereka tadi duduk di tempat yang kelihatan spesial di dalam kelas.

"kenapa mereka duduk di situ, kenapa tidak duduk dengan siswa yang lainnya." batin Alin sambil melirik laki-laki yang kelihatan familiar yang duduk paling depan anggota KIMAFI yang lainnya.

Beberapa menit kemudian Ibu guru masuk ke dalam kelas dan meminta Alin untuk memperkenalkan diri.

"ayo siswi baru perkenalkan diri mu" Perintah ibu guru sambil menunjuk tempat di sampingnya.

Alin berjalan menuju ke depan kelas. Saat ia bejalan ia terlihat sangat mempesona dengan rambut panjangnya yang terurai. Setiap orang yang Alin lewati memuji-muji nya.

"wah dia cantik sekali"

"Postur tubuh, wajahnya...oh dia sempurna sekali"

"Hei kau! Jadilah pacar ku"

Alin berdiri di depan kelas tepat di samping ibu guru dan mulai memperkenalkan dirinya.

"Ha..halo semuanya, perkenalkan nama saya Jiu xiaou Alin. kalian bisa memanggil ku Alin, senang bertemu dengan kalian."

Bu guru menatap Alin sambil tersenyum lebar."Baiklah Alin, kami juga senang bertemu dengan mu. Perkenalkan 5 orang yang duduk di tengah-tengah kalian ini adalah KIMAFI, Mereka adalah anak-anak dari keluarga yang berpengaruh di dunia sihir putih. Dan yang di tengah itu adalah pangeran Lukas kiranya kamu bisa menghormati mereka, silahkan duduk kembali Alin." ucap guru itu memperkenalkan KIMAFI lalu mempersilahkan Alin duduk kembali.

Alin berjalan menuju bangkunya dengan perasaan yang kuatir. Sebelumnya Alin merasa percaya diri, namun kali ini kepercayaan diri nya hilang. Ia tau kalau apa yang dia lakukan kali ini salah walaupun ia harus membela temannya.

"ASTAGA!!!!! bagaimana ini.... tadi aku sudah membentak salah satu anggota KIMAFI, aku pernah liat di drama jaman kerajaan kalau mereka akan memenggal kepala orang yang membantah. Bagaimana ini?!?" batin Alin sambil memegang lehernya.

Sore harinya, semua murid yang di academy Ligen pulang ke rumahnya masing-masing. Alin dan Lina juga pulang ke rumah bersama-sama. Mereka berjalan menuju gerbang academy sambil bergandeng tangan.

"Alin kita lewat danau salju saja yah" ajak Lina

"baiklah, tapi kenapa danau itu di sebut danau salju?" tanya Alin penasaran.

Lina menggandeng tangan Alin lalu Lina pun menjelaskan padanya "Karena... setiap musim dingin, danau itu tidak akan membeku seperti danau yang lainnya."

"ooh" sahut Alin

Saat mereka sudah berada di depan gerbang sekolah mereka berdua berpapasan dengan KIMAFI dan menyapa mereka dengan sopan.

"Salam sejahtera untuk KIMAFI" ucap mereka berdua bersamaan dengan kepala di tundukkan.

"Heh, tadi pagi berlagak. Sekarang sudah tau kan? ini nih yang namanya senjata makan tuan" ucap Neli sambil menyeringai.

Alin masih menunduk dan mengepalkan kedua telapak tangannya yang seperti siap untuk meninju seseorang, namun ia tahan. Alin sangat marah dengan mereka, mereka terlihat sangat sombong!

"Heh, iya. Tidak tau diri!" Tambah Sarah.

Lina yang mendengar Sarah mengatai Alin merasa tidak terima, dia langsung menyahut dengan nada yang tinggi. Untungnya sebagian siswa sudah pulang dan hanya ada beberapa gerombolan murid.

"Kamu itu yang TIDAK TAHU DIRI!, Apa kau tau kalau Alin ini adalah cucu dari Master ketua Lio Jun Yeo? dia bahkan mempunyai kalungnya!" Bentak Lina dengan lantang.

Mereka berempat membelalakkan mata mereka karena terkejut, dan Lukas dengan muka dinginnya. Mereka semua tau kalau Lio Jun Yeo, kakek Alin adalah orang yang hebat dan dia juga yang sudah menjadi pahlawan utama dari sejarah dunia sihir putih.

" ap..apa maksudmu? memangnya dia benar cucu Master Ketua? Kalau begitu tunjukan pada kami kalungnya." tanya Yeni tidak menyangka.

Lina lalu mengeluarkan kalung Alin dari balik bajunya. Mereka semua terkejut, Lukas yang tadi nya terlihat dingin kini dia terlihat agak terkejut.

"Cukup! Ayo kita pergi" ajak Lukas pada anggota KIMAFI dengan wajah yang dingin.

Setelah seluruh anggota KIMAFI pergi, kini mereka merasa lebih lega.

"huh akhirnya, aku kira mereka akan menebas leherku"

Alin tersenyum pada Lina dan Lina menggandeng tangan Alin. Mereka pun pulang melewati danau salju, danau itu terlihat sangat indah. Di tengah danau itu terlihat ada berbagai macam warna bunga teratai. Tiba-tiba datanglah seorang kakek yang menjual selai bunga melati kepada mereka. Kakek itu terlihat sangat lemas dan berjalan dengan sempoyongan ke arah mereka.

"Nak, tolong beli selai kakek. Kakek dari kemarin belum makan" pinta kakek itu dengan tatapan yang memelas.

"Saya tidak punya uang, tapi saya punya bekal makan siang saya tadi. Apa kakek mau?" tanya Alin.

Kakek itu mengangguk dan Alin pun langsung mengambil bekalnya di dalam tas lalu memberikan nya pada kakek itu. Kakek itu terlihat sangat senang, ia juga memberikan Alin 2 toples selai sebagai tanda terima kasih nya.

Alin dan Lina terlihat sangat tertarik dengan aromanya. Aroma nya terasa seperti aroma bunga melati yang masih segar.

"hmm... bau selainya seperti bau bunga melati. Kasian sekali kakek itu, sudah tua tapi masih bekerja seperti itu"

Alin memasukkan selainya ke dalam tas dan mereka pun berjalan kembali ke rumah. Namun mereka merubah rencananya, mereka ingin pergi ke ladang tempat ibu nya Lina bekerja sekarang.