Mendengar pernyataan yang Alin sampaikan itu membuat Lina sangat terkejut. Ia tidak menyangka kalau orang yang ada di depannya itu adalah orang dari dunia luar, tak jarang ada orang yang datang dan pergi ke dunia luar, dan hanya anggota dari kerajaan saja yang bisa melakukan itu.
"Apa?! Dunia manusia?" Tanya Lina sedikit terkejut.
Saat mereka berdua sedang mengobrol, tiba-tiba ada seorang ibu-ibu yang masuk ke dalam dan menyapa mereka berdua. Ibu-ibu itu ialah ibunya Lina yang ingin membawakan sup untuk Alin. Saat ibu Lina melihat Alin sadar, ia langsung membanjirinya dengan pertanyaan
"Kau sudah sadar? Siapa namamu? Makanlah ini." tanya ibu Lina sambil menyodorkan semangkuk sup ke arah Alin.
"Hm, nama aku Jiu Xiao Alin, Tante" Jawab Alin.
Alin mengambil tersebut, lalu meletakkan nya di atas meja.
"Kau berasal dari kota mana?" tanya ibu Lina lagi, yang terlihat penasaran tentang Alin.
Tapi pertanyaan yang itu membuat Alin menjadi gelisah. Ia bingung harus menjawabnya bagaimana, dia bukanlah orang asli dari dunia itu, mungkin saja mereka akan menganiaya Alin atau pun menjadikannya sebagai sesajen iblis dan mungkin saja mereka berniat buruk padanya. Keringat dingin mulai bercucuran dan rasa gugup langsung menghantui dirinya. Alin merasa sangat bingung pada saat itu.
"Aduh, bagaimana ini? tadi saja Lina sangat terkejut. Apalagi ibunya, bagaimana ini? apa harus aku katakan lagi kalau aku dari dunia manusia? tidak, tidak. Apa aku harus pura-pura bodoh saja?" batin Alin sambil mengigit bawah bibirnya dengan perasaan kuatir.
Lina yang melihat tingkah Alin pun membantunya menjelaskan pada ibu nya.
"ibu, Alin itu berasal dari....Dunia manusia." sahut Lina sedikit ragu.
"A-apa dunia manusia?!?" tanya ibu Lina yang terlihat kaget.
"Tante, Alin bisa menjelaskannya" sahut Alin panik.
Alin pun menceritakan semuanya dari A-Z kepada mereka, mereka pun mendengarkan dengan seksama apa yang di ceritakan Alin.
"ooh jadi begitu...." ucap keduanya hampir bersamaan.
"Biar aku liat kalung yang kau bilang itu bercahaya" pinta ibu Lina.
Alin pun mengeluarkan kalung dari balik bajunya, saat ibu Lina melihatnya betapa terkejutnya dia.
"i..ini kalung.... Master ketua Lio Jun Yeo" ujar ibu Lina tidak menyangka.
"Apa kalian mengenal kakekku?" tanya Alin.
"Apa kau benar-benar cucu Master ketua Lio Jun Yeo?" tanya ibu Lina dengan serius.
"iya aku memang cucu nya, aku juga tidak tau kenapa kakek ku menuntunku kemari" Jawab Alin sedikit bingung.
"Apa kau tau cara untuk kembali ke tempat mu? Jika kau ingin, kau bisa tinggal bersama keluarga kecil kami." tanya Lina pada Alin.
Alin pun mengangguk tanda setuju. Tidak ada pilihan lain untuk nya. Ia tidak tau caranya untuk kembali ke dunia nya sendiri dan jika pun dia bisa kembali pasti dia akan tersiksa. Ibu Lina pun keluar kamar dan membiarkan mereka berkenalan lebih jauh lagi agar menjadi akrab.
"oh, iya Alin. Kenapa kakimu memar? dan kenapa tangan mu tergores saat aku menemukan mu tadi itu?" tanya Lina karena teringat kejadian tadi.
"Tidak tahu, jangan kuatir kan aku."
lagi dan lagi Alin selalu berbohong pada orang lain kalau ia itu tidak mengalami masalah apapun. Tak terasa mereka mengobrol sampai hari hampir gelap, Lina lalu membiarkan Alin untuk beristirahat di kamar.
*keesokan harinya...
Lina bangun pagi-pagi untuk bersiap-siap untuk pergi ke academy sihir Ligen . Saat Lina masuk untuk mengambil baju seragamnya, Alin pun terbangun sebentar saat mendengar beberapa buku jatuh dari atas meja.
"Eh Alin, kau istirahat saja jangan hiraukan aku" ujar Lina dan ternyata Alin benar-benar molor karena kelelahan.
Lina kira Alin akan menghampiri nya dan melihatnya bersiap-siap.Saat Lina ke meja makan, Alin keluar dari kamar dan menghampiri Lina.
"Lina, kau ingin pergi ke mana?" ujar Alin dengan suara yang agak serak karena baru bangun tidur.
" Aku ingin pergi ke sekolah academy sihir, apa kamu mau sekolah juga?" tanya Lina
" Memangnya berapa umur mu? Sebenarnya di dunia manusia aku sudah lulus sekolah dan umurku 18 tahun" ucap Alin sambil menatap Lina yang menyantap makanan nya.
"Umur ku 19 tahun, Walaupun kami memakai sihir tapi kami juga memakai tradisi dan sedikit adat manusia. umur anak 5 tahun-23 tahun diwajibkan untuk sekolah ke academy" Jelas Lina.
"ooh..." gumam Alin sambil mengangguk mengerti.
"oh ya Lina, di mana Ayahmu?" tanya Alin penasaran karena dari kemarin ia tidak melihat Ayah Lina.
Saat Alin membahas tentang ayahnya, Lina tiba-tiba menjadi murung, Ibu Lina lalu bergegas mengganti topik.
" oh iya Alin, apa kau mau belajar di academy sihir juga?" ujar ibu Lina menawarkan.
"boleh Tante, terima kasih" jawab Alin dengan hati yang senang.
kemudian datanglah Renu adiknya Lina menghampiri mereka. Dia langsung duduk di samping Lina dengan malu-malu
"Halo adik kecil, siapa namamu?" sapa Alin pada bocah laki-laki 7 tahun itu. Tapi ia tidak kunjung menjawab karena malu.
"oh iya Alin ini adikku namanya Renu umurnya 7 tahun, Renu... ini teman baru kakak dia nanti akan tinggal bersama kita". kata Lina seraya memperkenalkan mereka.
Ibu Lina lalu menyodorkan makanan di hadapan Alin dan berkata.
"Alin, besok Tante akan mendaftarkan kamu kamu di academy sihir. kamu persiapkan lah diri mu" Alin pun mengangguk pada ibu Lina.
Berjam-jam Alin duduk di depan rumahnya Lina menunggu kepulangan nya. Karena Lina tidak kunjung pulang Alin pun merasa bosan.
"huh, Lina dimana yah. aku bosan sekaliiiiii, mungkin aku akan berjalan-jalan sebentar" batin Alin.
Alin berjalan-jalan di sekitar rumah nya Lina, ia menyusuri taman bunga dan ladang-ladang yang ada di sekitar situ.
*Dunia manusia
Di sisi lain, di rumahnya Alin keluarga nya kuatir dengan Alin yang tiba-tiba menghilang. Mereka bukan kuatir dengan keadaan Alin, tapi mereka kuatir jika Alin tak kunjung pulang orang-orang pasti akan mencurigai mereka.
"Haduh bagaimana ini? Alin tidak pulang, entah di gubuk atau pun di rumah teman-temannya. Kalau polisi tahu mungkin kita akan di masukkan ke penjara mas!" ujar ibu Alin pada suaminya dengan panik.
"Ya mana ku tau! kan kamu yang mengusirnya, sebaiknya kita buat laporan anak hilang ke polisi terus alasannya dia kabur dari rumah" Jawab Won Yan dengan entengnya.
"ide yang bagus" ujar ibu Alin seraya menjentikkan jari nya tanda mengerti.
Lalu datanglah seorang pria. Pria itu mengetuk pintu dan masuk ke dalam rumah mereka dengan Chan Lu di tangannya. Chan Lu di gendong orang itu dengan keadaan setengah sadar.
"Kenapa Chan Lu?" tanya Nam Yeon penasaran.
"anu... Tante tadi Chan Lu mabuk, jadi aku membawanya pulang." ucap pria itu gugup karena ia takut akan ketahuan telah memperkosa Chan Lu saat dia mabuk di ruangan khusus di bar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Ria Diana Santi
Hai Thor aku mampir bawa 5 rate, like n favorit.
Mari saling dukung Thor! 🤗🤗
2021-05-24
2