EPISODE 3. Pesan dari kakek./ Revisi

Beberapa bulan telah berlalu dan hari ini adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh siswa-siswi angkatan terakhir SMA. Yaitu adalah hari kelulusan.

Sebagai salah satu siswi angkatan terakhir di sekolahnya, Alin tentu saja sangat senang pada hari ini. Pagi-pagi sekali ia bangun dari tidurnya untuk bersiap dengan semangat yang menggebu-gebu.

Baru saja Alin membuka matanya, ia sudah langsung membersihkan dirinya dan bersiap bersama dengan semangat itu. Sekarang Alin hanya perlu mencari baju untuk pesta dansa yang akan dilaksanakan setelah pengumuman kelulusan nanti.

Namun seingat Alin ia tidak memiliki baju yang bisa dikenakannya untuk ke pesta dansa. Sekali lagi Alin kembali mengeceknya dan memeriksa lipatan demi lipatan baju dalam lemari. Tapi tak ada satupun.

"Aishhh... tidak ada.. Bagaimana nanti aku mengikuti pesta dansa nya? Atau tidak usah ikut saja?" Gumam Alin mulai frustasi.

...Brukk...

"Awhhh... Sakit..."

Hampir saja Alin putus asa, tapi tanpa terduga sebuah kotak terjatuh menimpa kepala Alin pada detik-detik terakhir saat menutup lemari. Kotaknya agak berat, rasanya juga lumayannn sakit. Alin mengelus lembut kepalanya tadi sambil mencari keberadaan sang kotak yang menimpa kepalanya.

Ketika ia sudah menemukan kotak yang telah menjadi tersangka penimpa kepalanya, Alin terheran dengan isi kotak itu. Kotak itu kini telah terhambur semua isinya.

Tapi yang jelas, ada dua helai kain yang terlihat berasal dari kotak tersebut. Yang satu berwarna putih dan yang satunya lagi berwarna biru malam, sangat indah warnanya.

"Hmn, apa itu?" Gumam Alin.

Alin pun mulai membenahi kotak itu bersama dengan isi-isinya. Saat ingin meletakan nya di atas meja, secarik kertas jatuh dari dalam kotak. Alin mengambilnya dan membaca tulisan yang tertulis di sana.

Secarik kertas kumal berisikan sebuah keindahan yang melebihi berlian, tulisan indah yang di tulis dengan hati...

.

.

Alin, saat kau melihat surat ini mungkin kakek sudah tiada..

Tapi ingatlah satu hal, kakek akan terus menjadi bintang mu untuk selamanya...

Bintang akan menuntunmu pergi ke suatu tempat, tempat yang sangat mengerikan. Tempat yang cocok untuk kau membangun kebahagiaan yang baru...

Kakek tidak bisa membantu banyak, jadi bertahanlah. Aku tau kau pasti bisa cucu ku, Alin...

Salam dari

Kakek mu, Lio Jun Yeo

.

.

Surat yang ditulis dari hati oleh sang kakek sebelum kepergiannya...

Tanpa Alin sadari bulir-bulir air mata berjatuhandengan deras di kulit pipi nya yang halus. Rasa haru dan rindu yang Alin rasakan membuat benteng pertahanan nya runtuh, dia sudah tidak sanggup untuk menahan air mata yang sudah tak terbendung itu.

Kakeknya Alin, Jun Yeo sungguh hebat. Bahkan pada akhir hayatnya sekalipun, kakek masih memperhatikan Alin, sangat, benar-benar sangat memperhatikan Alin. Dia telah berhasil mendidik dan mempersiapkan cucu tersayangnya ini menjadi seorang gadis baik yang kuat untuk menghadapi dunia.

Alin membentangkan kedua kain itu. Mata Al

Dengan air mata yang masih berlinang, Alin memeluk sejenak baju-baju yang telah diberikan itu.

Bau parfum kakek yang khas masih menempel samar pada baju-bajunya. Alin benar-benar merasa dejavu saat mencium aroma parfum kakek yang menempel di sana, ia menjadi sangat rindu dan haru pada kakek.

"Terima kasih, kakek." Gumam Alin sambil tersenyum lega.

*Alin melepaskan surat kakeknya dan mengambil baju yang ada di paling atas tumpukan kain pada kotak itu. Putih warnanya, juga ada pernak-pernik indah yang berkilauan dengan sangat indah ada di sekeliling baju itu.

Saat ia membentangkan bajunya, Alin sangat kagum, indah dan benar-benar elegan. Untuk sejenak Alin menikmati memandangi keindahan itu.

"Cantik sekali. Kakek tidak perlu kuatir, Alin pasti akan bahagia di sini."

Puas sudah hati ketika melihat bahwa masih ada yang peduli padanya. Alin melipat baju itu, memasukkannya kedalam tas dan menyisihkan kotak tadi kembali ke lemari.

Dengan menaiki kendaraan umum yang murah, Alin berangkat ke sekolah dengan hati yang berbunga-bunga. Senyuman nya seakan melekat di setiap jalanan yang di lewati nya, orang-orang pun turut membalas senyum manisnya.

Sesampainya di sekolah, ramai sekali suasana, itu karena seluruh siswa-siswi kelas bawah di undang untuk turut hadir memeriahkan suasana. Tentunya sekolah juga memperbolehkan para siswa-siswi untuk membawa masing-masing satu kerabat untuk ikut memeriahkan suasana.

Nim Lan pun juga ada di sana, tentu saja dengan Chan Lu. Mereka ada di pojokan memandangi Alin dengan sinis dari kejauhan. Terlihat sekali mereka sangat tidak senang melihat ada senyuman di wajahnya.

"Cih! Naik kendaraan murahan saja bangga!" Gumam Nim Lan tidak suka.

"Sudahlah, dia hanya menang di nilai saja. Lihat saja penampilan nya yang kampungan! Muka kucel, baju murahan, tidak punya barang mewah, berbeda dengan mu yang terlihat modis ini." Sahut Chan Lu yang sama menatap sinis Alin.

Kini acara pengumuman untuk kelulusan telah di mulai. Satu per satu para siswa-siswi berprestasi di panggil ke atas untuk mengambil piagam dan trofi mereka, terlihat bangga sekali orang-orang, tentu saja Alin juga ada diantara orang-orang itu.

Sekarang giliran untuk murid yang paling berprestasi. Rangking 3 telah di panggil... Rangking 2 pun telah di panggil dan...

"Siswa terbaik kita tahun ini sangat menakjubkan! Walaupun hanya bergantung pada beasiswa, semangat nya tidak biasa-biasa saja. Apa kalian tau siapa dia?!" Tanya MC yang berbicara di atas panggung itu.

Mendengar itu semuanya menegang, mereka semua sedang menunggu dan berharap, bahwa namanya lah yang di panggil. Dengan super serius semuanya menanti.

"Siswa itu adalahhhh............."

"Jiu Xiao Alin!"

Seketika mendengar itu Alin langsung melompat kegirangan dengan rasa haru. Teman-teman langsung menggerumuni Alin dan mengucapkan selamat atas keberhasilan nya.

"Wah.. Alin selamat yah, Kau sangat hebat! Memang tidak bisa di ragukan lagi kemampuan mu itu.." puji sahabatnya Nia seraya menepuk bahu nya Alin.

"Terima kasih Nia, kau memang sahabat terbaik ku." balas Alin sambil tersenyum lebar.

"Tentu saja!"

Nia sekarang memang melihat Alin dalam sisi yang beruntung dan bahagia, tapi dia tidak pernah melihat Alin dari sisi kehidupan yang sesungguhnya. Tak pernah ada satupun orang sekolah yang tau tentang sisi kelam kehidupan Alin yang menderita dan menyedihkan.

Entah itu takdir atau memang kemalangan untuknya?

Setelah beberapa jam acara kelulusan berlangsung akhirnya berakhir juga dan sekarang waktunya mereka beristirahat untuk memasuki acara selanjutnya.

Acara selanjutnya adalah pesta dansa yang akan di laksanakan aula sekolah. Para anak primadona pun bersiap sedari istirahat tadi untuk berdandan dan mengganti baju mereka. Tak terasa jam sudah menunjukkan waktunya untuk berdansa.

Acaranya terlihat ramai dan meriah. Semua orang berjoget-joget sebelum waktunya berdansa. Namun hanya Alin yang hanya menyendiri di pojokan aula sambil menikmati sirup di gelasnya.

Tiba-tiba saja, ketika Alin sedang asik mengamati gelas sirup nya, sebuah

"Nona, apakah anda bersedia berdansa dengan saya?" Tanya Arga seraya mengulurkan tangannya.

Dengan malu-malu Alin menerima tawaran dari Arga yang terlihat menggoda.

"Hm, aku mau."

Nim Lan yang melihat itu menjadi iri kepada Alin dan menelpon ibunya untuk mengadu-adu. Nim tidak menyangka akan hal itu, ia yang sudah menyukai Arga dari dulu saja tidak bisa mendekati nya. Namun Alin dengan mudahnya bisa berdansa secara langsung dengan Arga. Nim Lan sudah sangat kesal langsung mengambil handphone dari saku dan menelpon ibu nya.

Tak butuh waktu yang lama telpon itu langsung di angkat oleh Nam Yeon yang sedang bersantai di ruang tamu bersama dengan suaminya.

"Halo, ada apa Nim Lan? acaranya lancar kan?" sapa Ibu Alin pada Nim Lan.

"Awalnya lancar, tapi... saat anak ibu yang tidak tau diri itu menampakan diri, tuan muda Arga putra dari presdir Kion itu jadi terpikat akan dirinya. Dan aku sekarang tidak bisa berdansa dengannya." Jawab Nim Lan ketus.

Ibu Alin pun menjadi sangat marah dan bertanya pada Nim Lan. "Dasar anak itu, tidak tau diri!!! Di mana kalian sekarang?!" ucap nya sambil marah-marah.

"Kami sekarang ada di sekolah"

Alin tidak tahu apa-apa karena sedang asik berdansa dengan Arga, sebelumnya ia juga merasakan perasaan yang kuatir tapi ia tidak menghiraukan nya. Nam Yeon menceritakan semuanya kepada Woon Yan, Woon Yan yang tadi sedang menonton TV menjadi sangat marah dan langsung mengambil kunci mobilnya.

Mereka melajukan mobil dengan cepat. Ibu dan Ayah tirinya masuk melewati gerbang sekolah dengan kesal seraya menghentakkan kakinya dengan keras. Ibu Alin masuk ke dalam aula sekolah dan menarik Alin dengan paksa keluar aula, ia menampar muka Alin dan menyobek baju Alin.

"Ibu, ibu, kenapa Bu... apa salah Alin. Alin tidak melakukan apapun, ampun Bu sakit.. huhuhuhu..." teriak Alin kesakitan sambil menangis.

Orang-orang yang ada di situ hanya melihat kejadian itu dari jauh, karena tidak mau ikut campur. Arga yang melihat Alin di siksa merasa kasihan dan langsung bergegas menghampiri mereka. Ia menepis tangan Nam Yeon yang ada pada Alin, lalu menyelimutinya menggunakan jas yang ia kenakan sekarang.

"APA APAAN KALIAN INI! Memangnya apa salah Alin?!" teriak Arga.

Arga menjadi sangat marah kepada mereka, ia membentak dan memarahi Nam Yeon yang telah memperlakukan Alin seperti itu. Alin hanya bisa tertunduk sambil menangis tersedu-sedu. Ia merasa malu, takut, sedih dan kesakitan. Namun Nam Yeon seperti di cuci otaknya, ia sama sekali tidak peduli dengan Alin.

"TERSERAH AKU MAU AKU APAKAN ANAK INI!! DIA ANAK KU, KAU TIDAK BERHAK!" Bentak Nam Yeon yang tidak mau kalah.

Nam Yeon menarik Alin dengan paksa ke dalam mobil yang sudah ada suami nya. Alin sungguh pasrah dengan nasib nya, ia hanya bisa terisak. Begitu juga dengan Arga, ia tidak berhak mengurusi urusan mereka.

Kedua orang tuanya itu membawa Alin ke Gubuk tua. Alin dilempar oleh Woon Yan ke tanah dengan sangat keras, ia hanya bisa terdiam merasakan sakitnya siksa mereka. Woon Yan yang emosi memukul kaki Alin berkali-kali dengan sebuah balok yang ada di sekitar mereka.

"Kau berani sekali memperlakukan anakku seperti itu!" Bentak Woon Yan

"DASAR TIDAK TAU MALU! pergi kau dari sini. Bersihkan semua barang mu dari sini dan langsung pergi sana!" Tambah Nam Yeon lagi.

Tidak ada pilihan lain bagi Alin, ia harus menurutinya. Ia hanya mengangguk pelan, lalu berjalan pincang ke dalam gubuknya. Pada saat itu juga ia teringat akan pesan kakeknya.

"Jika ibu mu mengusir mu dari gubuk ini, kamu harus memakai baju itu dan pergi ke sumur yang ada di ladang. Jagalah dirimu baik-baik."

Ia mengganti baju gaun yang di sobek oleh Nam Yeon tadi dengan baju biru malam yang ada di kotak pemberian kakeknya. Alin lalu membawa beberapa baju, jas Arga dan senter.

Saat ia keluar, ibu dan Ayah tirinya masih di luar dengan tangan dilipat di depan dada. Alin berjalan pergi dengan pincang, pergi meninggalkan mereka menuju ke sumur yang di maksud kakek tersebut. Alin biasanya pergi menaiki motor bersama kakek, karena jarak sumur tua nya yang cukup jauh dari gubuk dan rumahnya.

Berjam-jam Alin berjalan, tak terasa hari mulai mengelap. Alin sangat kelelahan berjalan selama berjam-jam, sehingga ia jatuh tersungkur ke tanah.

Terpopuler

Comments

Mεᧁαи𝓚𝓸𝓼𝓪𝓼𝓱𝓲՞ਊ ՞ HIATUS

Mεᧁαи𝓚𝓸𝓼𝓪𝓼𝓱𝓲՞ਊ ՞ HIATUS

semangattttttsss

2021-09-02

2

Dhina ♑

Dhina ♑

Astaghfirullah, kegelapan bukan hanya karena malam hari, tapi kegelapan menyergap hidup Alin 😭😭

2021-06-17

2

coco

coco

like

dear star udah up jangan lupa mampir

2021-06-01

3

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1. Awal Semua//Revisi
2 EPISODE 2. Waktu yang hidup///Revisi
3 EPISODE 3. Pesan dari kakek./ Revisi
4 EPISODE 4. Dunia sihir /Revisi
5 EPISODE 5. Keluarga baru
6 EPISODE 6. Academy sihir
7 EPISODE 7. KIMAFI
8 EPISODE 8. Ide yang bagus
9 EPISODE 9. Pangeran Reyhan
10 EPISODE 10. Pelajaran sihir
11 EPISODE 11. Jemputan istana
12 EPISODE 12. Tinggal di Istana
13 EPISODE 13. Pengakuan palsu
14 EPISODE 14. Menanti Anita
15 EPISODE 15. Ucapan mengharukan
16 EPISODE 16. Wanita yang cantik Revisi/
17 EPISODE 17. Menjaga Alin
18 EPISODE 18. Kedatangan yang sia-sia
19 EPISODE 19. Sisi lemah lembut
20 EPISODE 20. Mengkuatirkan nya
21 EPISODE 21. Identitas asli keluarga
22 EPISODE 22. KIMASEF
23 EPISODE 23. Bersama Gion
24 EPISODE 24. Mengunjungi Lina
25 EPISODE 25. Buku misterius
26 EPISODE 26. "kau tidak marah kan?"
27 EPISODE 27. Lupa ada PR
28 EPISODE 28 Rahasia terbesar Lukas.
29 EPISODE 29 Sedikit kasar
30 EPISODE 30 "kau tidak sendirian"
31 EPISODE 31 Pelukan hangat
32 EPISODE 32 Malam kedua festival bulan bersama Lukas
33 EPISODE 33 Merasa nyaman
34 EPISODE 34 Sahabat selamanya
35 EPISODE 35 Wajah malu yang memerah
36 EPISODE 36 Berkat bantuan sang master kelas.
37 EPISODE 37 Terlalu sensitif.
38 EPISODE 38 Ketakutan
39 EPISODE 39 Harapan di malam salju pertama
40 EPISODE 40 Akhir pekan
41 EPISODE 41 Berdebar-debar
42 EPISODE 42 Pengasuh Viko
43 EPISODE 43 Alerginya Reyhan
44 EPISODE 44 Merasa bersalah.
45 EPISODE 45 Menjenguk Reyhan
46 EPISODE 46 "Jangan beritahu dia!"
47 EPISODE 47 Mengunjungi rumah lama.
48 EPISODE 48 "Aku akan menghukum mu!"
49 EPISODE 49 Mencoba berbaikan
50 EPISODE 50 Berkunjung ke makam
51 EPISODE 51 Kesal
52 EPISODE 52 Kepedulian yang tersembunyi.
53 EPISODE 53 Masa lalu Lukas.
54 EPISODE 54 Kembali ke dunia sihir.
55 EPISODE 55 Mencoba memahami perasaan Lukas
56 EPISODE 56 Penyakit cinta
57 EPISODE 57 Bekerja sama dengan gunung kutub.
58 EPISODE 58 Mulai menyadari.
59 EPISODE 59 Reyhan menyatakan cinta.
60 EPISODE 60 "Apa kau menyukainya?"
61 EPISODE 61 Glom baru Lina.
62 EPISODE 62 Awal hubungan Lina dan Reyhan.
63 EPISODE 63 Curhatan hati saudara.
64 EPISODE 64 Akhir pekan Alin dan Yudian.
65 EPISODE 65 Masa terlemah.
66 EPISODE 66 Tidak terima.
67 EPISODE 67 Hati yang sakit.
68 EPISODE 68 Panikkkk!
69 EPISODE 69 Strategi perang.
70 EPISODE 70 Dalam bahaya.
71 EPISODE 71 Aksi Indra.
72 EPISODE 72 Kekuatan Clorian.
73 EPISODE 73 Melemahnya jiwa Clorian.
74 EPISODE 74 Akhir dari pemberontak Clorian.
75 EPISODE 75 Kakak yang baik.
76 EPISODE 76 Wanita misterius.
77 EPISODE 77 Memburuk.
78 EPISODE 78 Olivia warga baru.
79 EPISODE 79 Ulang tahun Ibu Suri
80 EPISODE 80 Sadarnya Lukas.
81 EPISODE 81 Kesedihan.
82 EPISODE 82 Rasa cinta?
83 EPISODE 83 Memori berharga
84 EPISODE 84 Keajaiban di titik terakhir keputusasaan.
85 EPISODE 85 Ingatan Alin yang tercampur.
86 EPISODE 86 Keputusan.
87 EPISODE 87 Terpesona.
88 EPISODE 88 Lebih dekat.
89 EPISODE 89 Bersenang-senang.
90 EPISODE 90 "Tangkap!"
91 EPISODE 91 "Senyum...."
92 EPISODE 92 Obat aneh.
93 EPISODE 93 Saudara misterius.
94 EPISODE 94 Menemui Yudian.
95 EPISODE 95 Penculik tampan.
96 EPISODE 96 Sejarah.
97 EPISODE 97 Berlatih berpedang.
98 EPISODE 98 Tertidur.
99 EPISODE 99 Misi Regental.
100 EPISODE 100 Orang aneh.
101 EPISODE 101 Saudara kandung Alin.
102 EPISODE 102 Cabe matangg.
103 EPISODE 103 Rencana tes putra mahkota baru.
104 EPISODE 104 Yang terlupakan.
105 EPISODE 105 Pelayan yang menjengkelkan.
106 EPISODE 106 Fugonu.
107 EPISODE 107 Kucing-Harimau
108 EPISODE 108 Diculik bandit.
109 EPISODE 109 Aksi tak terduga dari gunung kutub.
110 EPISODE 110 Pertarungan hebat bandit.
111 EPISODE 111 Akhir sang ketua bandit.
112 EPISODE 112 Membingungkan.
113 EPISODE 113 Makan malam ketegangan.
114 EPISODE 114 Memutuskan ikatan.
115 EPISODE 115 Mulut setajam silet.
116 EPISODE 116 Sandaran hidup.
117 EPISODE 117 Alasan hati.
118 EPISODE 118 Patung.
119 EPISODE 119 Kesepakatan.
120 EPISODE 120 Masalah fobia.
121 Masalah
122 EPISODE 121 "Meng Xiao?!!!"
123 EPISODE 122 Di buntuti.
124 EPISODE 123 Keteledoran yang fatal.
125 EPISODE 124 Bumil
126 EPISODE 125 Sahabat pengertian.
127 EPISODE 126 Peluang bersama.
128 EPISODE 127 Mempertahankan.
129 EPISODE 128 Kesempatan.
130 EPISODE 129 "Bukalah matamu, ayah.."
131 EPISODE 130 Perubahan.
132 EPISODE 131 Angan ketinggian.
133 EPISODE 132 Tulus mencintaimu by Reyhan.
134 EPISODE 133 Cerita keluarga mertua.
135 EPISODE 134 Kerja sama Indra dan Yeni.
136 EPISODE 135 Pilihan sulit.
137 EPISODE 136 Rapat pertama.
138 EPISODE 137 Terlalu protes.
139 EPISODE 138 First kiss//Revisi
140 EPISODE 139 Perpisahan? atau ungkapan? //Revisi
141 EPISODE 140 Peluang.
142 EPISODE 141 Penawar. //Revisi
143 EPISODE 142 Titik cerah atau gelap?
144 Episode 143 (collaboration with Naiwa) //Revisi
145 EPISODE 144 (Collaboration with Naiwa)
146 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 146 Episodes

1
EPISODE 1. Awal Semua//Revisi
2
EPISODE 2. Waktu yang hidup///Revisi
3
EPISODE 3. Pesan dari kakek./ Revisi
4
EPISODE 4. Dunia sihir /Revisi
5
EPISODE 5. Keluarga baru
6
EPISODE 6. Academy sihir
7
EPISODE 7. KIMAFI
8
EPISODE 8. Ide yang bagus
9
EPISODE 9. Pangeran Reyhan
10
EPISODE 10. Pelajaran sihir
11
EPISODE 11. Jemputan istana
12
EPISODE 12. Tinggal di Istana
13
EPISODE 13. Pengakuan palsu
14
EPISODE 14. Menanti Anita
15
EPISODE 15. Ucapan mengharukan
16
EPISODE 16. Wanita yang cantik Revisi/
17
EPISODE 17. Menjaga Alin
18
EPISODE 18. Kedatangan yang sia-sia
19
EPISODE 19. Sisi lemah lembut
20
EPISODE 20. Mengkuatirkan nya
21
EPISODE 21. Identitas asli keluarga
22
EPISODE 22. KIMASEF
23
EPISODE 23. Bersama Gion
24
EPISODE 24. Mengunjungi Lina
25
EPISODE 25. Buku misterius
26
EPISODE 26. "kau tidak marah kan?"
27
EPISODE 27. Lupa ada PR
28
EPISODE 28 Rahasia terbesar Lukas.
29
EPISODE 29 Sedikit kasar
30
EPISODE 30 "kau tidak sendirian"
31
EPISODE 31 Pelukan hangat
32
EPISODE 32 Malam kedua festival bulan bersama Lukas
33
EPISODE 33 Merasa nyaman
34
EPISODE 34 Sahabat selamanya
35
EPISODE 35 Wajah malu yang memerah
36
EPISODE 36 Berkat bantuan sang master kelas.
37
EPISODE 37 Terlalu sensitif.
38
EPISODE 38 Ketakutan
39
EPISODE 39 Harapan di malam salju pertama
40
EPISODE 40 Akhir pekan
41
EPISODE 41 Berdebar-debar
42
EPISODE 42 Pengasuh Viko
43
EPISODE 43 Alerginya Reyhan
44
EPISODE 44 Merasa bersalah.
45
EPISODE 45 Menjenguk Reyhan
46
EPISODE 46 "Jangan beritahu dia!"
47
EPISODE 47 Mengunjungi rumah lama.
48
EPISODE 48 "Aku akan menghukum mu!"
49
EPISODE 49 Mencoba berbaikan
50
EPISODE 50 Berkunjung ke makam
51
EPISODE 51 Kesal
52
EPISODE 52 Kepedulian yang tersembunyi.
53
EPISODE 53 Masa lalu Lukas.
54
EPISODE 54 Kembali ke dunia sihir.
55
EPISODE 55 Mencoba memahami perasaan Lukas
56
EPISODE 56 Penyakit cinta
57
EPISODE 57 Bekerja sama dengan gunung kutub.
58
EPISODE 58 Mulai menyadari.
59
EPISODE 59 Reyhan menyatakan cinta.
60
EPISODE 60 "Apa kau menyukainya?"
61
EPISODE 61 Glom baru Lina.
62
EPISODE 62 Awal hubungan Lina dan Reyhan.
63
EPISODE 63 Curhatan hati saudara.
64
EPISODE 64 Akhir pekan Alin dan Yudian.
65
EPISODE 65 Masa terlemah.
66
EPISODE 66 Tidak terima.
67
EPISODE 67 Hati yang sakit.
68
EPISODE 68 Panikkkk!
69
EPISODE 69 Strategi perang.
70
EPISODE 70 Dalam bahaya.
71
EPISODE 71 Aksi Indra.
72
EPISODE 72 Kekuatan Clorian.
73
EPISODE 73 Melemahnya jiwa Clorian.
74
EPISODE 74 Akhir dari pemberontak Clorian.
75
EPISODE 75 Kakak yang baik.
76
EPISODE 76 Wanita misterius.
77
EPISODE 77 Memburuk.
78
EPISODE 78 Olivia warga baru.
79
EPISODE 79 Ulang tahun Ibu Suri
80
EPISODE 80 Sadarnya Lukas.
81
EPISODE 81 Kesedihan.
82
EPISODE 82 Rasa cinta?
83
EPISODE 83 Memori berharga
84
EPISODE 84 Keajaiban di titik terakhir keputusasaan.
85
EPISODE 85 Ingatan Alin yang tercampur.
86
EPISODE 86 Keputusan.
87
EPISODE 87 Terpesona.
88
EPISODE 88 Lebih dekat.
89
EPISODE 89 Bersenang-senang.
90
EPISODE 90 "Tangkap!"
91
EPISODE 91 "Senyum...."
92
EPISODE 92 Obat aneh.
93
EPISODE 93 Saudara misterius.
94
EPISODE 94 Menemui Yudian.
95
EPISODE 95 Penculik tampan.
96
EPISODE 96 Sejarah.
97
EPISODE 97 Berlatih berpedang.
98
EPISODE 98 Tertidur.
99
EPISODE 99 Misi Regental.
100
EPISODE 100 Orang aneh.
101
EPISODE 101 Saudara kandung Alin.
102
EPISODE 102 Cabe matangg.
103
EPISODE 103 Rencana tes putra mahkota baru.
104
EPISODE 104 Yang terlupakan.
105
EPISODE 105 Pelayan yang menjengkelkan.
106
EPISODE 106 Fugonu.
107
EPISODE 107 Kucing-Harimau
108
EPISODE 108 Diculik bandit.
109
EPISODE 109 Aksi tak terduga dari gunung kutub.
110
EPISODE 110 Pertarungan hebat bandit.
111
EPISODE 111 Akhir sang ketua bandit.
112
EPISODE 112 Membingungkan.
113
EPISODE 113 Makan malam ketegangan.
114
EPISODE 114 Memutuskan ikatan.
115
EPISODE 115 Mulut setajam silet.
116
EPISODE 116 Sandaran hidup.
117
EPISODE 117 Alasan hati.
118
EPISODE 118 Patung.
119
EPISODE 119 Kesepakatan.
120
EPISODE 120 Masalah fobia.
121
Masalah
122
EPISODE 121 "Meng Xiao?!!!"
123
EPISODE 122 Di buntuti.
124
EPISODE 123 Keteledoran yang fatal.
125
EPISODE 124 Bumil
126
EPISODE 125 Sahabat pengertian.
127
EPISODE 126 Peluang bersama.
128
EPISODE 127 Mempertahankan.
129
EPISODE 128 Kesempatan.
130
EPISODE 129 "Bukalah matamu, ayah.."
131
EPISODE 130 Perubahan.
132
EPISODE 131 Angan ketinggian.
133
EPISODE 132 Tulus mencintaimu by Reyhan.
134
EPISODE 133 Cerita keluarga mertua.
135
EPISODE 134 Kerja sama Indra dan Yeni.
136
EPISODE 135 Pilihan sulit.
137
EPISODE 136 Rapat pertama.
138
EPISODE 137 Terlalu protes.
139
EPISODE 138 First kiss//Revisi
140
EPISODE 139 Perpisahan? atau ungkapan? //Revisi
141
EPISODE 140 Peluang.
142
EPISODE 141 Penawar. //Revisi
143
EPISODE 142 Titik cerah atau gelap?
144
Episode 143 (collaboration with Naiwa) //Revisi
145
EPISODE 144 (Collaboration with Naiwa)
146
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!