Bangkit

Adi kembali ke rumahnya. Dia masih tidak tahu apa maksud perkataan Rara yang menyuruhnya untuk tidak menyakiti Anya maupun berbuat macam macam dibelakang Anya.

"Kamu kenapa mukanya ditekuk gitu?", kata Bu Rina mengagetkan Adi yang sedang duduk di ruang tengah.

"Gapapa Bu, hanya kepikiran Anya aja. Kok belum pulang juga", kata Adi sedikit bergeser untuk memberi ruang ibunya duduk.

" Memangnya Anya kemana? Palingan juga menyendiri kaya biasanya kalau lagi ngambek sama kamu. Kaya gak tau aja gimana sifat manja anak itu ", Bu Rina berkata sinis.

"Tapi ini beneran pergi Bu, biasanya cuma ke villa keluarganya aja. Sekarang gak ada", Adi menghela nafas dengan kasar.

" Sore Bu, kak", sapa Dina memecah keheningan. "Ada apa Bu? Kok kayaknya lagi serius". Dina mencium tangan ibu dan kakaknya.

"Ini kakakmu kepikiran sama pacarnya itu soalnya gak pulang pulang", jawab Bu Rina.

" Yaela kak. Cewek kaya gitu ngapain dipikirin sih kak. Banyak cewek diluar sana yang lebih baik, malah kakak mikirin cewek sok itu", sewot Dina.

"Apaan sik kamu dek. Ya tentu kakak pikirin lah, orang dia cewek kakak", Adi juga ikut sewot.

" Tanya Ibu tu, cewek kaya apa pacar kakak itu. Pasti Ibu tidak suka. Aku sama ibu tu udah lama gak suka sama dia, tapi kakaknya aja yang masih ngeyel pacaran terus sama dia. Sekarang dia pergi dan kalian putus, aku seneng banget. Lagipula kakak sendiri kan yang bilang udah bosen pacaran sama dia", kata Dina duduk disebelah ibunya.

"Ya emang kakak bosen, tapi kan gak putus juga dek maunya. Aku tetep hubungan sama dia, tapi aku juga bebas ngelakuin apa yang aku pengen", kata Adi menyandarkan kepalanya di sofa.

" Adi, sudahlah. Nanti kalau dah gak ngambek cewek itu juga bakalan balik lagi sama kamu. Udah deh gak usah dipikirin", Bu Rina menghibur putranya itu. "Udahlah, Ibu mau masak buat makan malam nanti".

Bu Rina berjalan menuju ke dapur dan Dina masuk ke kamarnya. Belum sampai dapur Bu Rina menoleh kearah Adi.

"Tadi Bela kesini, katanya nitip salam buat kamu", kata Bu Rina. "Kamu hubungi dia, kayaknya dia kangen sama kamu. Dah lama kalian gak jalan bareng kan". Bu Rina pun kembali berjalan menuju dapur.

"Oh iya, aku sudah lama gak jalan sama dia", kata Adi. Diapun mengambil HP nya dan mulai mengirim pesan kepada seseorang.

**

"Pa, papa belum tidur?", tanya Bu Rena masuk ke kamar setelah selesai membereskan makan malam.

"Belum Ma, kenapa?", Pak Budi duduk bersandar di ranjang.

"Anya lagi apa ya Pa? Mama kangen sama Anya", Bu Rena duduk bersandar di samping Pak Budi.

"Papa juga kangen Anya Ma. Tapi kan Mama sendiri yang bilang kita tidak perlu khawatir. Papa yakin Anya dimanapun dia berada pasti akan baik baik saja", Pak Budi menggenggam tangan istrinya.

"Pa, sebenarnya Anya ada masalah apa? Apa masalah sama Adi?", Bu Rena menoleh kearah suaminya.

"Sepertinya memang mereka ada masalah Ma. Tapi Papa sudah menyuruh orang Papa menyelidikinya", Pak Budi menghela nafas panjang.

"Mama dari dulu tidak setuju Anya berhubungan dengan Adi itu. Entah mengapa Mama rasanya Adi itu bukan lelaki yang penuh perhatian dan kasih sayang", Bu Rena menerawang sosok Adi dalam ingatannya. "Sejak pacaran dengannya Anya jadi suka menyendiri kalau ada masalah. Tidak seperti Anya yang dulu suka cerita segalanya pada Mama. Sejak kembali dari Inggris Anya jadi semakin menutup diri tentang hubungannya".

"Papa juga tidak terlalu suka Adi, terlebih keluarganya. Entah mengapa papa merasa mereka seperti parasit. Semoga saja dugaan papa salah", Pak Budi mulai merebahkan tubuhnya.

"Pa, apa kita buat saja perjodohan untuk Anya?", tiba-tiba terlintas ide di kepala Bu Rena.

"Maksud Mama apa? Kita saja tidak tahu Anya dimana", pak Budi mengernyitkan dahi.

"Gini Pa, nanti kalau Anya pulang, gimana kalau kita jodohkan saja? Selain kita mencarikan Anya yang terbaik dan memang dari keluarga yang baik dan kita kenal, kita juga bisa membuat Anya lepas dari Adi", jelas Bu Rena.

" Entahlah Ma, Papa belum punya pikiran kesana. Yang terpenting sekarang adalah mencari Anya dimana dan memastikan Anya dalam keadaan yang baik baik saja", Pak Budi menarik selimut menutupi separuh tubuhnya.

"Anya, kamu dimana nak? Kamu sudah makan kah? Kamu tidak menghadapi kesulitan disana nak? Mama kangen Anya", Bu Rena memandang foto keluarga yang ada disamping meja yang kini dipegang Bu Rena.

"Ma, sudahlah. Berdoa saja Anya baik baik saja. Ayo kita tidur. Papa lelah", Pak Budi menarik tangan Bu Rena untuk ikut berbaring disampingnya.

**

Anya berbaring di kasur kamarnya. Dia kembali sendiri setelah Sofi kembali ke rumah. Anya bersyukur Bu Sinta dan Sofi sangat baik. Sofi yang cerewet sudah dia anggap sebagai adik walaupun baru dikenalnya 3 hari. Mereka cepat akrab mungkin karena mereka sama sama anak tunggal, jadi mereka seakan menemukan saudara yang tidak dimiliki selama ini.

Pikiran Anya melayang pada beberapa hari lalu saat dia ada masalah dengan Adi. Bukan, lebih tepatnya Anya menyelesaikan masalahnya dengan Adi dengan memutuskan hubungan yang sudah 9 tahun terjalin. Anya merasa hubungan mereka sudah tidak sehat dan tidak ada yang perlu dipertahankan lagi. Terlebih ketika dia melihat foto yang dikirimkan kepadanya. Sakit hati dan kecewa yang selama ini dia pendam sudah tidak bisa ditahan lagi. Dia tidak ingin semakin terluka jika hubungan mereka dipertahankan.

Anya juga sudah lelah selama ini harus menutupi semua masalah dari orangtuanya, namun Anya malu jika harus menceritakannya. Anya tidak ingin membebani pikiran orangtuanya dan tidak ingin orangtuanya kecewa, sedih dan marah, karena pilihannya untuk menjadikan Adi pacarnya ternyata bukan pilihan yang tepat.

Anya menyesali semua itu, namun sakit hatinya tak bisa begitu saja hilang. Itu sebabnya Anya kini bisa berada di kamar kosan.

Entah apa yang merasuki Anya saat itu, Anya hanya ingin pergi sejauh mungkin dari Adi, dan kota kecil inilah yang menjadi pilihannya. Kota kecil yang pernah dikunjungi bersama kakek nenek sewaktu mereka kecil, karena dulunya kakek buyutnya berasal dari kota ini.

Anya hanya berharap kehidupannya di kota kecil ini bisa menghilangkannya semua kesedihan masalalunya. Dan membuatnya bangkit menatap masa depan dengan senyuman.

Terpopuler

Comments

Ari_nurin

Ari_nurin

dasar keluarga kampret .. ga tau diri mereka bikin emosi aja

2024-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Anya kemana?
3 Selamat Tinggal Semua
4 Awal Nyaman
5 Mana mungkin
6 Kenapa minggat?
7 Kamu tahu apa?
8 Bukannya bagus?
9 Esok lebih baik
10 Kurang ajar
11 Yakin Bisa?
12 Baik baik saja
13 Jangan Khawatir
14 Jangan Kaget
15 Kamu kenal siapa saya?
16 Perhitungan
17 Hebat
18 Bangkit
19 Ternyata kamu
20 Jelaskan
21 Fokus
22 Salah Bicara
23 Bermain-main
24 Kebohongan
25 Aku punya nama
26 Lebih bijak
27 Temani Nongkrong
28 Mengawasi
29 Martabak cinta
30 HP Baru
31 Belum Seberapa
32 Rasa Tidak Suka
33 Aku Hamil
34 Penuh inovasi
35 Tidak Boleh Lemah
36 Belum Siap
37 Proyek Baru
38 Kangen
39 Tidak Sengaja
40 Sesulit itukah menjadi baik
41 Janji Melindungi
42 Menggertak
43 Tidak kemana-mana
44 Sudah Tidur
45 Obat Nyamuk
46 Kesalahpahaman
47 Direktur
48 Aib
49 Teman curhat
50 Iblis berwajah malaikat
51 Berbagi
52 Masalalu 1
53 Masa lalu 2
54 Masa lalu 3
55 Gunakan Logika
56 Nikahi dia
57 Perjanjian
58 Pantai
59 Ada untukmu
60 Tipe ideal
61 Dipanggil
62 Surat peringatan
63 Makan Siang
64 Rindu
65 Jangan Sedih
66 Perempuan tidak tahu malu
67 Kunjungan (part 1)
68 Kunjungan (part 2)
69 Kunjungan (part 3)
70 Kunjungan (part 4)
71 Sarapan
72 Bertindak Lebih
73 Attitude
74 Berantem
75 Ngambek
76 Baikan
77 Bakmi Jawa
78 Seorang Perempuan
79 Karyawan Baru (part 1)
80 Karyawan Baru (Part 2)
81 Karyawan baru (part 3)
82 Karyawan baru (part 4)
83 Karyawan Baru (Part 5)
84 Sudut Memori
85 Traktiran
86 Pertanyaan
87 Sakit
88 Firasat
89 Pertemuan
90 Rencana Pernikahan
91 Mendengar Semua
92 Nadia
93 Tuan Putri
94 Terimakasih
95 Cerita Bu Sinta
96 Menjaga Anya
97 Bangun Pagi
98 Ciuman Botol
99 Bunga dan coklat
100 Mama kangen
101 Telepon Mama
102 Ibu ibu sosialita
103 Rencana Perjodohan
104 Mencium
105 Jadian
106 Bunda Dona
107 Bersyukur
108 Mengunjungi Ayah
109 Bercerita
110 Membeli Kado
111 Tidak setia
112 Berkelahi
113 Saudara Sepersusuan
114 Jangan panggil aku sayang
115 Saling Berteriak
116 Marisa
117 Flashback (Part 1)
118 Flashback (Part 2)
119 Flashback (Part 3)
120 Dejavu
121 Perencanaan pembunuhan
122 Ingatan yang Kembali
123 Kedatangan Rara
124 Cerita Rara
125 Rara dan Mario
126 Ganjaran 1
127 Ganjaran 2
128 Ulangtahun Ibu Andika
129 Saling Memaafkan
130 Bingung 1
131 Bingung 2
132 Bingung 3
133 Menceritakan lagi
134 Orang ketiga
135 Rapat 1
136 Rapat 2
137 Penyesalan Rara
138 Keberangkatan
139 Rumah sakit 1
140 Rumah sakit 2
141 Mama Mario
142 Mama Mario 2
143 Bersama Mama Mario
144 Meeting penting 1
145 Meeting penting 2
146 Meeting penting 3
147 Terungkap 1
148 Terungkap 2
149 Terungkap 3
150 Terungkap 4
151 Rencana Bu Renata 1
152 Rencana Bu Renata 2
153 Rencana Bu Renata 3
154 Rencana Bu Renata 4
155 Keraguan Mario 1
156 Keraguan Mario 2
157 Keraguan Mario 3
158 Bertemu Camer 1
159 Ketemu Camer 2
160 Ketemu Camer 3
161 Ketemu Camer 4
162 Ketemu Camer 5
163 Ketemu Camer 6
164 Di Rumah Anya 1
165 Di rumah Anya 2
166 Di rumah Anya 3
167 Di rumah Anya 4
168 Memperjuangkan Cinta 1
169 Memperjuangkan Cinta 2
170 Memperjuangkan Cinta 3
171 Memperjuangkan Cinta 4
172 Memperjuangkan Cinta 5
173 Memperjuangkan Cinta 6
174 Perjodohan yang gagal
175 Mama Siska dan Mama Renata
176 Wejangan Mama Renata 1
177 Wejangan Mama Renata 2
178 Panti Asuhan
179 Perawatan
180 Mario PoV
181 Persiapan 1
182 Persiapan 2
183 Persiapan 3
184 Persiapan 4
185 Dagelan
186 Sambutan lagi
187 Yes
188 Menerima Takdir
189 Membereskan
190 Hadiah Terindah dari Tuhan
191 Ready
192 SAH
Episodes

Updated 192 Episodes

1
PROLOG
2
Anya kemana?
3
Selamat Tinggal Semua
4
Awal Nyaman
5
Mana mungkin
6
Kenapa minggat?
7
Kamu tahu apa?
8
Bukannya bagus?
9
Esok lebih baik
10
Kurang ajar
11
Yakin Bisa?
12
Baik baik saja
13
Jangan Khawatir
14
Jangan Kaget
15
Kamu kenal siapa saya?
16
Perhitungan
17
Hebat
18
Bangkit
19
Ternyata kamu
20
Jelaskan
21
Fokus
22
Salah Bicara
23
Bermain-main
24
Kebohongan
25
Aku punya nama
26
Lebih bijak
27
Temani Nongkrong
28
Mengawasi
29
Martabak cinta
30
HP Baru
31
Belum Seberapa
32
Rasa Tidak Suka
33
Aku Hamil
34
Penuh inovasi
35
Tidak Boleh Lemah
36
Belum Siap
37
Proyek Baru
38
Kangen
39
Tidak Sengaja
40
Sesulit itukah menjadi baik
41
Janji Melindungi
42
Menggertak
43
Tidak kemana-mana
44
Sudah Tidur
45
Obat Nyamuk
46
Kesalahpahaman
47
Direktur
48
Aib
49
Teman curhat
50
Iblis berwajah malaikat
51
Berbagi
52
Masalalu 1
53
Masa lalu 2
54
Masa lalu 3
55
Gunakan Logika
56
Nikahi dia
57
Perjanjian
58
Pantai
59
Ada untukmu
60
Tipe ideal
61
Dipanggil
62
Surat peringatan
63
Makan Siang
64
Rindu
65
Jangan Sedih
66
Perempuan tidak tahu malu
67
Kunjungan (part 1)
68
Kunjungan (part 2)
69
Kunjungan (part 3)
70
Kunjungan (part 4)
71
Sarapan
72
Bertindak Lebih
73
Attitude
74
Berantem
75
Ngambek
76
Baikan
77
Bakmi Jawa
78
Seorang Perempuan
79
Karyawan Baru (part 1)
80
Karyawan Baru (Part 2)
81
Karyawan baru (part 3)
82
Karyawan baru (part 4)
83
Karyawan Baru (Part 5)
84
Sudut Memori
85
Traktiran
86
Pertanyaan
87
Sakit
88
Firasat
89
Pertemuan
90
Rencana Pernikahan
91
Mendengar Semua
92
Nadia
93
Tuan Putri
94
Terimakasih
95
Cerita Bu Sinta
96
Menjaga Anya
97
Bangun Pagi
98
Ciuman Botol
99
Bunga dan coklat
100
Mama kangen
101
Telepon Mama
102
Ibu ibu sosialita
103
Rencana Perjodohan
104
Mencium
105
Jadian
106
Bunda Dona
107
Bersyukur
108
Mengunjungi Ayah
109
Bercerita
110
Membeli Kado
111
Tidak setia
112
Berkelahi
113
Saudara Sepersusuan
114
Jangan panggil aku sayang
115
Saling Berteriak
116
Marisa
117
Flashback (Part 1)
118
Flashback (Part 2)
119
Flashback (Part 3)
120
Dejavu
121
Perencanaan pembunuhan
122
Ingatan yang Kembali
123
Kedatangan Rara
124
Cerita Rara
125
Rara dan Mario
126
Ganjaran 1
127
Ganjaran 2
128
Ulangtahun Ibu Andika
129
Saling Memaafkan
130
Bingung 1
131
Bingung 2
132
Bingung 3
133
Menceritakan lagi
134
Orang ketiga
135
Rapat 1
136
Rapat 2
137
Penyesalan Rara
138
Keberangkatan
139
Rumah sakit 1
140
Rumah sakit 2
141
Mama Mario
142
Mama Mario 2
143
Bersama Mama Mario
144
Meeting penting 1
145
Meeting penting 2
146
Meeting penting 3
147
Terungkap 1
148
Terungkap 2
149
Terungkap 3
150
Terungkap 4
151
Rencana Bu Renata 1
152
Rencana Bu Renata 2
153
Rencana Bu Renata 3
154
Rencana Bu Renata 4
155
Keraguan Mario 1
156
Keraguan Mario 2
157
Keraguan Mario 3
158
Bertemu Camer 1
159
Ketemu Camer 2
160
Ketemu Camer 3
161
Ketemu Camer 4
162
Ketemu Camer 5
163
Ketemu Camer 6
164
Di Rumah Anya 1
165
Di rumah Anya 2
166
Di rumah Anya 3
167
Di rumah Anya 4
168
Memperjuangkan Cinta 1
169
Memperjuangkan Cinta 2
170
Memperjuangkan Cinta 3
171
Memperjuangkan Cinta 4
172
Memperjuangkan Cinta 5
173
Memperjuangkan Cinta 6
174
Perjodohan yang gagal
175
Mama Siska dan Mama Renata
176
Wejangan Mama Renata 1
177
Wejangan Mama Renata 2
178
Panti Asuhan
179
Perawatan
180
Mario PoV
181
Persiapan 1
182
Persiapan 2
183
Persiapan 3
184
Persiapan 4
185
Dagelan
186
Sambutan lagi
187
Yes
188
Menerima Takdir
189
Membereskan
190
Hadiah Terindah dari Tuhan
191
Ready
192
SAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!