Baik baik saja

Anya pulang ke kosan dengan berjalan kaki. Bukan karena dia tidak punya uang, tapi karena dia ingin lebih mengenal daerah tempat dia tinggal sekarang. Keluar dari gedung tadi, Anya menelusuri trotoar dengan sepanjang jalan daerah perkantoran. Anya mengamati satu persatu gedung.

"Kantor tadi memang yang paling besar diantara kantor lainnya", kata Anya sambil terus berjalan.

Cuaca saat itu memang belum terlalu panas mengingat masih pagi. Anya sangat menikmati jalan jalan seperti ini. Mengingatkan saat dulu dia menempuh pendidikan di luar negeri. Anya sangat senang mengelilingi kota dengan berjalan kaki, sehingga dia bisa lebih mengenal kota itu. Baru dia akan naik taksi atau kendaraan umum ketika dia sudah lelah.

Setelah 15 menit berjalan, Anya sudah sampai di pertigaan dekat kosan nya. Anya menunggu lampu lalu lintas menjadi merah, agar dia bisa menyeberang. Anya lalu menyeberang dan pulang kembali ke kosan dengan perasaan penuh harap esok hari dia sudah bekerja.

" Mbak Anya kok sudah pulang?", tanya Bu Sinta.

"Eh iya Bu, tadi baru masukin lamaran. Besok tes wawancara jam 9", jawab Anya sedikit kaget dengan kemunculan Bu Sinta yang tiba-tiba.

"Owalah ya sudah Mbak, silahkan kalau mau istirahat di kamar", kata Bu Sinta berlalu dari hadapan Anya.

Anya pun menuju kamarnya. Sesampai kamar Anya berganti pakaian rumah. Saat Anya akan memasukkan baju ke ember pakaian kotor Anya menyadari kalau sudah dua hari di kosan Anya belum mencuci pakaian. Dia juga sama sekali belum mencuci piring, karena tumpukan piring dekat cucian sudah menumpuk.

Anya lalu mengambil sabun cuci dan membaca cara pemakaiannya.

" Ok pakaian direndam dulu ", kata Anya mengikuti petunjuk dengan merendam pakaian. Karena selama ini memang Anya tidak pernah melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu bahkan hal kecil seperti melipat pakaian.

Sambil menunggu pakaian direndam, Anya mencuci piring. Dia memang sudah membeli sabun cuci piring dan sponnya, namun dia bingung karena belum membeli tempat untuk sabun dan sponnya. Akhirnya Anya memakai gayung di kamar mandi. Setelah selesai mencuci piring, Anya lalu membilas cucian piringnya. Setelah itu Anya meletakkan hasil cuci piringnya di rak. Anya melanjutkan untuk mencuci pakaian. Anya merasa tidak terlalu kesulitan karena hanya menyikat pakaian, namun Anya merasa lelah karena harus berjongkok.

Setelah dibilas, Anya membawa ember berisi pakaian ke luar kamar, karena untuk menjemur pakaian ada di lantai 3 tempat khusus untuk jemuran.

Saat akan kembali ke kamar selesai menjemur, Anya melewati dua kamar.

"Ini kamar ada orangnya gak ya? Enak kali punya teman kos", kata Anya sambil berlalu. Lantai dua kosan Anya memang hanya ada tiga kamar.

Anya pun kembali ke kamar. Anya merebahkan tubuhnya yang lelah, tanpa terasa mata Anya mulai menutup dan Anya pun tertidur.

**

"Halo, ada apa Ra?", Adi menjawab telepon dari Rara.

" Besok kamu harus ke kantor lagi. Tuan mau ketemu kamu lagi. Ada yang ingin beliau tanyakan ", kata Rara pada Adi.

" Emang mau tanya apalagi? Kan kemarin udah aku jelasin kalau aku sama Anya gak ada masalah apa apa", Adi merasa bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Gak tau. Pokoknya besok sore kamu harus ke kantor ketemu Tuan", kata Rara sebal. " Udah ya aku matiin telponnya".

Tut tut tut.

"Dasar bod*h. Bisa bisanya bilang gak ada masalah apa apa. Gak mungkinlah Nona Anya pergi dari rumah kalau gak ada masalah diantara mereka", kata Rara sewot sendiri.

" Kalau si bod*h itu gak mau bicara masalah apa antara Nona dan dia, aku akan cari tahu sendiri", guman Rara.

Rara meletakkan HP nya dan duduk kembali ke meja kerjanya. Dia masih merasa sebal dengan Adi. Bagaimana mungkin ada seorang lelaki yang begitu bod*h dan cueknya terhadap pacar sendiri.

"Ra, kamu ngapain manyun seperti itu?", kata Pak Budi membuyarkan lamunan Rara.

" Tu.. Tuan. Maaf Tuan saya tidak memikirkan apa apa", kata Rara gelagapan lamunannya dibuyarkan Pak Budi. "Ada yang bisa saya bantu Tuan?"

"Agenda ku hari ini apa Ra? Aku beberapa hari ini sampai tidak mengurusi pekerjaan karena fokus sama Ibu dan Anya", Pak Budi menghela nafas panjang. Ada kesedihan dan lelah yang terdengar dari nafasnya.

"Setelah makan siang Tuan ada meeting dengan investor proyek baru kita di ruang meeting 2 Tuan", kata Rara sambil membuka tablet berisikan agenda Tuannya.

" Baiklah. Harusnya Anya yang melakukan negosiasi nanti. Tapi karena Anya pergi, aku harus kembali lagi ke perusahaan. Sudahlah, aku hanya berharap Anya segera kembali ", Pak Budi kembali menghembuskan nafas panjang.

Memang benar, Pak Budi memutuskan untuk pensiun semenjak Anya mengambil alih semua perusahaannya. Anya yang di usia sangat muda sudah bisa menghandle perusahaan mereka yang merupakan perusahaan besar.

Namun karena Anya sekarang pergi, mau tidak mau Pak Budi kembali ke perusahaan.

Setelah makan siang, Pak Budi menemui investor di ruang meeting. Pembahasan yang jadwalnya hanya sampai sore, namun ternyata berlangsung sampai malam hari. Karena investor ingin proyeknya berkesinambungan dan ada juga beberapa koreksi yang diajukan investor.

Setelah rapat selesai, Pak Budi langsung pulang dengan dijemput Prio, sopir pribadi Pak Budi.

"Pa, Anya belum ada kabar?", tanya Bu Rena pada Pak Budi sesaat Pak Budi sampai rumah.

" Mama ini bagaimana, suami pulang bukan disapa malah langsung nanya Anya ", kata Pak Budi memberikan tas kerjanya pada istrinya. Mereka berjalan menuju kamar mereka di lantai 2.

" Maaf Pa, bukannya gitu. Mama sudah kangen sama Anya ", kata bu Rena meletakkan tas suaminya. " Papa mandi dulu, nanti kita siap siap makan malam".

Pak Budi lalu menuju ke kamar mandi. Setelah mandi dan berganti pakaian, Pak Budi menyusul Bu Rena ke lantai bawah untuk makan malam bersama.

Setibanya di ruang makan, Pak Budi duduk dan langsung dilayanin istrinya.

Mereka makan dalam diam, hanya terdengar suara sendok dan garpu.

"Pa, jadi Anya dimana? Anya baik baik saja kan?", tanya Bu Rena memecahkan keheningan diantara mereka.

"Anya baik baik saja Ma. Mama tidak perlu khawatir", kata Pak Budi sambil melahap makanannya.

" Terus kenapa Anya gak pulang Pa? Mama kangen Anya ", Bu Rena mulai berkaca-kaca.

" Ma, Anya sudah besar. Dia hanya sedang ingin sendiri menenangkan diri. Jadi mama tidak perlu khawatir ", kata Pak Budi menenangkan istrinya.

"Memang ada masalah apa sampai Anya harus mencari ketenangan, bahkan sampai gak pulang?", kata Bu Rena penasaran.

" Sudahlah Ma, nanti Mama juga tahu. Anya nanti akan cerita semuanya sama Mama. Mama sudah ya, jangan khawatir lagi", kata Pak Budi dengan penuh penekanan. Dia berusaha sebisa mungkin menahan rasa sedih, marah, dan frustasi dengan apa yang dihadapi mereka sekarang. Pak Budi masih merasa bingung dengan apa masalah rumit apa yang sebenarnya sedang dihadapi Anya.

Bu Rena pun mengiyakan kata suaminya. Walaupun nuraninya berkata kalau Anya sedang tidak dalam kondisi baik baik saja. Namun benar kata suaminya, Anya sudah besar, pasti Anya bisa menghadapi masalahnya. Bu Rena hanya bisa berdoa Anya disana selalu dalam lindungan Tuhan.

______________

jangan lupa vote, like dan share nya teman teman. jadikan juga sebagai salah satu novel favorit semua pembaca.

terimakasih semuanya.

follow IG : @widiaarinta

Terpopuler

Comments

Whan Whan

Whan Whan

kelamaan, nyeritaain tokoh utama aja torr . yg lain dikit aja

2021-05-25

0

Hariasih

Hariasih

bulet

2020-12-04

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Anya kemana?
3 Selamat Tinggal Semua
4 Awal Nyaman
5 Mana mungkin
6 Kenapa minggat?
7 Kamu tahu apa?
8 Bukannya bagus?
9 Esok lebih baik
10 Kurang ajar
11 Yakin Bisa?
12 Baik baik saja
13 Jangan Khawatir
14 Jangan Kaget
15 Kamu kenal siapa saya?
16 Perhitungan
17 Hebat
18 Bangkit
19 Ternyata kamu
20 Jelaskan
21 Fokus
22 Salah Bicara
23 Bermain-main
24 Kebohongan
25 Aku punya nama
26 Lebih bijak
27 Temani Nongkrong
28 Mengawasi
29 Martabak cinta
30 HP Baru
31 Belum Seberapa
32 Rasa Tidak Suka
33 Aku Hamil
34 Penuh inovasi
35 Tidak Boleh Lemah
36 Belum Siap
37 Proyek Baru
38 Kangen
39 Tidak Sengaja
40 Sesulit itukah menjadi baik
41 Janji Melindungi
42 Menggertak
43 Tidak kemana-mana
44 Sudah Tidur
45 Obat Nyamuk
46 Kesalahpahaman
47 Direktur
48 Aib
49 Teman curhat
50 Iblis berwajah malaikat
51 Berbagi
52 Masalalu 1
53 Masa lalu 2
54 Masa lalu 3
55 Gunakan Logika
56 Nikahi dia
57 Perjanjian
58 Pantai
59 Ada untukmu
60 Tipe ideal
61 Dipanggil
62 Surat peringatan
63 Makan Siang
64 Rindu
65 Jangan Sedih
66 Perempuan tidak tahu malu
67 Kunjungan (part 1)
68 Kunjungan (part 2)
69 Kunjungan (part 3)
70 Kunjungan (part 4)
71 Sarapan
72 Bertindak Lebih
73 Attitude
74 Berantem
75 Ngambek
76 Baikan
77 Bakmi Jawa
78 Seorang Perempuan
79 Karyawan Baru (part 1)
80 Karyawan Baru (Part 2)
81 Karyawan baru (part 3)
82 Karyawan baru (part 4)
83 Karyawan Baru (Part 5)
84 Sudut Memori
85 Traktiran
86 Pertanyaan
87 Sakit
88 Firasat
89 Pertemuan
90 Rencana Pernikahan
91 Mendengar Semua
92 Nadia
93 Tuan Putri
94 Terimakasih
95 Cerita Bu Sinta
96 Menjaga Anya
97 Bangun Pagi
98 Ciuman Botol
99 Bunga dan coklat
100 Mama kangen
101 Telepon Mama
102 Ibu ibu sosialita
103 Rencana Perjodohan
104 Mencium
105 Jadian
106 Bunda Dona
107 Bersyukur
108 Mengunjungi Ayah
109 Bercerita
110 Membeli Kado
111 Tidak setia
112 Berkelahi
113 Saudara Sepersusuan
114 Jangan panggil aku sayang
115 Saling Berteriak
116 Marisa
117 Flashback (Part 1)
118 Flashback (Part 2)
119 Flashback (Part 3)
120 Dejavu
121 Perencanaan pembunuhan
122 Ingatan yang Kembali
123 Kedatangan Rara
124 Cerita Rara
125 Rara dan Mario
126 Ganjaran 1
127 Ganjaran 2
128 Ulangtahun Ibu Andika
129 Saling Memaafkan
130 Bingung 1
131 Bingung 2
132 Bingung 3
133 Menceritakan lagi
134 Orang ketiga
135 Rapat 1
136 Rapat 2
137 Penyesalan Rara
138 Keberangkatan
139 Rumah sakit 1
140 Rumah sakit 2
141 Mama Mario
142 Mama Mario 2
143 Bersama Mama Mario
144 Meeting penting 1
145 Meeting penting 2
146 Meeting penting 3
147 Terungkap 1
148 Terungkap 2
149 Terungkap 3
150 Terungkap 4
151 Rencana Bu Renata 1
152 Rencana Bu Renata 2
153 Rencana Bu Renata 3
154 Rencana Bu Renata 4
155 Keraguan Mario 1
156 Keraguan Mario 2
157 Keraguan Mario 3
158 Bertemu Camer 1
159 Ketemu Camer 2
160 Ketemu Camer 3
161 Ketemu Camer 4
162 Ketemu Camer 5
163 Ketemu Camer 6
164 Di Rumah Anya 1
165 Di rumah Anya 2
166 Di rumah Anya 3
167 Di rumah Anya 4
168 Memperjuangkan Cinta 1
169 Memperjuangkan Cinta 2
170 Memperjuangkan Cinta 3
171 Memperjuangkan Cinta 4
172 Memperjuangkan Cinta 5
173 Memperjuangkan Cinta 6
174 Perjodohan yang gagal
175 Mama Siska dan Mama Renata
176 Wejangan Mama Renata 1
177 Wejangan Mama Renata 2
178 Panti Asuhan
179 Perawatan
180 Mario PoV
181 Persiapan 1
182 Persiapan 2
183 Persiapan 3
184 Persiapan 4
185 Dagelan
186 Sambutan lagi
187 Yes
188 Menerima Takdir
189 Membereskan
190 Hadiah Terindah dari Tuhan
191 Ready
192 SAH
Episodes

Updated 192 Episodes

1
PROLOG
2
Anya kemana?
3
Selamat Tinggal Semua
4
Awal Nyaman
5
Mana mungkin
6
Kenapa minggat?
7
Kamu tahu apa?
8
Bukannya bagus?
9
Esok lebih baik
10
Kurang ajar
11
Yakin Bisa?
12
Baik baik saja
13
Jangan Khawatir
14
Jangan Kaget
15
Kamu kenal siapa saya?
16
Perhitungan
17
Hebat
18
Bangkit
19
Ternyata kamu
20
Jelaskan
21
Fokus
22
Salah Bicara
23
Bermain-main
24
Kebohongan
25
Aku punya nama
26
Lebih bijak
27
Temani Nongkrong
28
Mengawasi
29
Martabak cinta
30
HP Baru
31
Belum Seberapa
32
Rasa Tidak Suka
33
Aku Hamil
34
Penuh inovasi
35
Tidak Boleh Lemah
36
Belum Siap
37
Proyek Baru
38
Kangen
39
Tidak Sengaja
40
Sesulit itukah menjadi baik
41
Janji Melindungi
42
Menggertak
43
Tidak kemana-mana
44
Sudah Tidur
45
Obat Nyamuk
46
Kesalahpahaman
47
Direktur
48
Aib
49
Teman curhat
50
Iblis berwajah malaikat
51
Berbagi
52
Masalalu 1
53
Masa lalu 2
54
Masa lalu 3
55
Gunakan Logika
56
Nikahi dia
57
Perjanjian
58
Pantai
59
Ada untukmu
60
Tipe ideal
61
Dipanggil
62
Surat peringatan
63
Makan Siang
64
Rindu
65
Jangan Sedih
66
Perempuan tidak tahu malu
67
Kunjungan (part 1)
68
Kunjungan (part 2)
69
Kunjungan (part 3)
70
Kunjungan (part 4)
71
Sarapan
72
Bertindak Lebih
73
Attitude
74
Berantem
75
Ngambek
76
Baikan
77
Bakmi Jawa
78
Seorang Perempuan
79
Karyawan Baru (part 1)
80
Karyawan Baru (Part 2)
81
Karyawan baru (part 3)
82
Karyawan baru (part 4)
83
Karyawan Baru (Part 5)
84
Sudut Memori
85
Traktiran
86
Pertanyaan
87
Sakit
88
Firasat
89
Pertemuan
90
Rencana Pernikahan
91
Mendengar Semua
92
Nadia
93
Tuan Putri
94
Terimakasih
95
Cerita Bu Sinta
96
Menjaga Anya
97
Bangun Pagi
98
Ciuman Botol
99
Bunga dan coklat
100
Mama kangen
101
Telepon Mama
102
Ibu ibu sosialita
103
Rencana Perjodohan
104
Mencium
105
Jadian
106
Bunda Dona
107
Bersyukur
108
Mengunjungi Ayah
109
Bercerita
110
Membeli Kado
111
Tidak setia
112
Berkelahi
113
Saudara Sepersusuan
114
Jangan panggil aku sayang
115
Saling Berteriak
116
Marisa
117
Flashback (Part 1)
118
Flashback (Part 2)
119
Flashback (Part 3)
120
Dejavu
121
Perencanaan pembunuhan
122
Ingatan yang Kembali
123
Kedatangan Rara
124
Cerita Rara
125
Rara dan Mario
126
Ganjaran 1
127
Ganjaran 2
128
Ulangtahun Ibu Andika
129
Saling Memaafkan
130
Bingung 1
131
Bingung 2
132
Bingung 3
133
Menceritakan lagi
134
Orang ketiga
135
Rapat 1
136
Rapat 2
137
Penyesalan Rara
138
Keberangkatan
139
Rumah sakit 1
140
Rumah sakit 2
141
Mama Mario
142
Mama Mario 2
143
Bersama Mama Mario
144
Meeting penting 1
145
Meeting penting 2
146
Meeting penting 3
147
Terungkap 1
148
Terungkap 2
149
Terungkap 3
150
Terungkap 4
151
Rencana Bu Renata 1
152
Rencana Bu Renata 2
153
Rencana Bu Renata 3
154
Rencana Bu Renata 4
155
Keraguan Mario 1
156
Keraguan Mario 2
157
Keraguan Mario 3
158
Bertemu Camer 1
159
Ketemu Camer 2
160
Ketemu Camer 3
161
Ketemu Camer 4
162
Ketemu Camer 5
163
Ketemu Camer 6
164
Di Rumah Anya 1
165
Di rumah Anya 2
166
Di rumah Anya 3
167
Di rumah Anya 4
168
Memperjuangkan Cinta 1
169
Memperjuangkan Cinta 2
170
Memperjuangkan Cinta 3
171
Memperjuangkan Cinta 4
172
Memperjuangkan Cinta 5
173
Memperjuangkan Cinta 6
174
Perjodohan yang gagal
175
Mama Siska dan Mama Renata
176
Wejangan Mama Renata 1
177
Wejangan Mama Renata 2
178
Panti Asuhan
179
Perawatan
180
Mario PoV
181
Persiapan 1
182
Persiapan 2
183
Persiapan 3
184
Persiapan 4
185
Dagelan
186
Sambutan lagi
187
Yes
188
Menerima Takdir
189
Membereskan
190
Hadiah Terindah dari Tuhan
191
Ready
192
SAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!