Toktoktok
Suara pintu diketuk mengagetkan Pak Budi yang masih terlelap. Namun tidak beberapa lama, pak Budi sudah bisa menguasai dirinya. Orang yang mengetuk pintu dipersilahkannya masuk.
"Selamat pagi Tuan, maaf menggangu. Ini pakaian ganti Tuan dan sarapan Tuan", sapa Pak Prio dengan sopan.
" Ini jam berapa Yo? Kok kamu sudah kesini?", kata Pak Budi sambil mengusap matanya untuk menghalau rasa kantuk yang masih melekat.
"Sudah jam 7 Tuan", kata Prio sambil melihat jam ditangannya. " Apakah Tuan tidak ke kantor?".
"Nanti saja setelah membawa istriku pulang. Kemarin dokter bilang kemungkinan hari ini bisa pulang karena kondisinya sudah baikan. Tinggal menunggu pemeriksaan sekali lagi. Kalau memang sudah sehat dan stabil, nanti istriku bisa pulang", jelas Pak Budi.
" Syukurlah Tuan kalau hari ini Nyonya sudah bisa kembali pulang ", kata Prio dengan tersenyum.
" Aku mau membersihkan diriku dulu. Tolong jaga istriku. Temani dia kalau dia bangun", kata Pak Budi seraya mengambil pakaian ganti yang dibawakan Prio.
Pak Budi lalu menuju kamar mandi di sudut ruangan lalu mulai mandi. Sementara itu Ibu Rena yang mendengar suara percikan air mulai membuka matanya. Dilihatnya ada Prio di sofa tunggu kamar tersebut.
"Kamu disini? Bapak yang mandi Yo?", tanya Bu Rena dengan suara serak khas bangun tidur.
"Selamat pagi nyonya. Saya datang mengantarkan pakaian ganti dan sarapan untuk Tuan. Sekarang Tuan sedang mandi. Ada yang bisa saya bantu Nyonya?", jawab Prio.
" Tidak usah. Aku baik baik saja", kata Bu Rena.
Tiba tiba seorang perawat masuk ke kamar tersebut. Dibawanya nampan berisi makanan dan obat obatan. Setelah meletakkan nampan di meja samping ranjang pasien, perawat tersebut memeriksa kondisi Bu Rena.
"Kesehatan Bu Rena sudah lebih baik. Untuk lebih lanjutnya biar nanti dokter yang memeriksa. Jangan lupa Bu makan sarapannya dan minum obatnya. Setengah jam lagi dokter akan kesini mengecek kondisi Ibu", kata perawat setelah selesai memeriksa Bu Rena. Bu Rena menjawab hanya dengan anggukan kepala. " Kalau begitu saya permisi Bu".
Bu Rena mengucapkan terimakasih dan mempersilahkan perawat tersebut keluar dari kamar inapnya. Tak berapa lama Pak Budi keluar dari kamar mandi.
"Kamu sudah bangun sayang? Sudah ada sarapan, ayo sarapan. Aku suapi", kata pak Budi sambil meletakkan pakaian kotor yang sudah dia masukkan plastik ke sofa dekat Prio duduk.
" Aku bisa makan sendiri sayang. Kamu juga sarapan dulu. Itu Prio sudah bawa sarapan buat kamu", kata Bu Rena.
"Baiklah. Ini aku ambilkan nampannya", Pak Budi memberikan nampan berisi makanan kepada istrinya. Bu Rena menerimanya dan mulai makan.
Pak Budi kembali ke sofa mengambil kotak makanan yang dibawa Prio dan mulai memakannya.
" Kamu sarapan belum?", tanya Pak Budi pada Prio.
"Sudah Tuan, tadi sebelum kesini pelayan sudah menyiapkan makanan untuk semua yang dirumah. Jadi saya sudah makan", jawab Prio.
" Baiklah", kata Pak Budi meneruskan makan.
Setelah selesai makan, Pak Budi menghampiri istrinya yang juga sudah selesai makan. Diambilkannya obat dan minum.
Tak berselang lama seorang dokter ditemani seorang perawat masuk ke ruangan.
"Selamat pagi Tuan. Saya akan periksa kondisi Nyonya", kata dokter tersebut menyapa. Setelah mendapat ijin dokter itupun memeriksa kondisi Bu Rena.
"Nyonya sudah stabil Tuan. Sekarang sudah diperbolehkan pulang. Saya resepkan beberapa vitamin untuk menambah daya tahan tubuhnya. Untuk obat saya rasa tidak perlu. Yang terpenting Nyonya kontrol makanan, jangan terlalu stres dan lelah. Itu saja Tuan".
" Baik terimakasih. Saya pastikan istri saya akan baik baik saja dan menuruti semua nasihat dokter. Prio nanti ambil vitamin untuk istriku di apotik rumah sakit ", kata Pak Budi sambil memberi perintah pada Prio yang dijawab dengan anggukan mengerti.
" Kalau begitu saya permisi Tuan", kata dokter tersebut.
"Tuan, silahkan selesaikan administrasi dulu sebelum pasien pulang", kata perawat yang mendampingi dokter tersebut.
Pak Budi dan Bu Rena tertawa mendengar perkataan perawat tersebut. Bahkan dokterpun ikut tersenyum.
"Rumah sakit milik Tuan dan Nyonya ini", kata dokter sambil tersenyum.
" Maaf Tuan saya tidak tahu. Saya baru bekerja seminggu disini. Mohon maafkan saya Tuan", kata perawat tersebut sambil terbata bata. Dia tidak ingin kehilangan pekerjaan hanya karena salah bicara.
"Santai saja, kamu tidak akan saya pecat. Hanya saja bawa nampan ini pergi dari kamar ini", kata pak Budi sambil tertawa.
Perawat tersebut mengambil nampan yang diberikan Pak Budi. Setelah itu dokter dan perawat pamit. Bu Rena bangkit untuk membersihkan dirinya dan berganti pakaian. Sedangkan Prio pergi ke apotik rumah sakit untuk mengambil vitamin. Setelah semuanya selesai, mereka kembali ke rumah.
Siang harinya pak Budi berangkat ke kantor untuk mengurus beberapa masalah yang ada. Sesampainya di kantor Pak Budi langsung masuk ruangan. Tidak beberapa lama ruangannya diketuk. Rara masuk ke ruangan setelah Pak Budi mengijinkannya masuk.
" Ada apa Ra?", tanya Pak Budi.
"Ini Tuan tadi pagi ada orang suruhan Tuan menitipkan HP Nona Anya pada saya. Katanya kemarin baru di service. Mohon maaf karena saya lancang Tuan, saya lalu membuka HP nya dan saya menemukan foto ini Tuan", kata Rara dengan takut.
Pak Budi mengamati foto tersebut, tak lama kemudian matanya membelalak, mukanya menjadi merah menahan amarah.
" Kurang ajar", Pak Budi menggebrak mejanya dengan sekuat tenaga membuat Rara takut.
______________
jangan lupa vote, like dan share nya teman teman. jadikan juga sebagai salah satu novel favorit semua pembaca.
terimakasih semuanya.
follow IG : @widiaarinta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Novianti Ratnasari
foto Adi ama ce lain kali.
2020-12-31
0
🥀🥀Rasyid-Rahmani🥀🥀
udah aku boom like Thor,,jngan lupa mmpir karya ku,,"Dilamar polisi"
2020-11-12
1