"Assalamualaikum bi", sapa Rasya ketika abi Lutfi mengangkat telepon darinya.
"Wa alaikumussalam nak Rasya, ada kabar apa nih ", jawab abi.
"Ada sesuatu yang penting yang ingin saya sampaikan pada abi", ucap Rasya.
"Ada apa nak Rasya", jawab abi.
"Begini bi,besok malam saya bermaksud untuk bersilaturahmi kerumah abi untuk melamar Alisha bi,apakah boleh bi?" ucap Rasya.
"Masya Allah,boleh boleh,nanti abi sampaikan pada Alisha dan uminya.Nak Rasya datang sendiri?" tanya abi.
"Insya Allah saya akan datang bersama mama saya bi," jawab Rasya.
"Baiklah,besok malam ya", ucap abi.
"Iya bi,kalau begitu saya tutup dulu teleponnya ya bi,besok malam saya akan datang.Assalamualaikum", ucap Rasya.
"Wa alaikumussalam",jawab abi.
Abi menutup teleponnya dan melangkah ke dapur karena Alisha dan umi sedang menyiapkan sarapan.
Abi sekeluarga sarapan bersama.Setelah sarapan Alisha membantu umi membereskan meja makan.
"Umi, Alisha abi tunggu di ruang tengah ya,ada yang ingin abi bicarakan", ucap abi.
Alisha dan umi saling menatap dan bertanya tanya di dalam hati mereka,apa yang akan abi bicarakan.
Setelah semua beres Umi dan Alisha menemui abi di ruang tengah.
"Duduk sini mi,Alisha," ucap abi.
"Ada apa bi,kayaknya serius banget", tanya umi penasaran.
"Alisha,abi mau tanya kalau ada seorang laki laki berniat untuk melamar kamu gimana", tanya abi lembut.
Alisha merasa terkejut mendengar ucapan abi.
"Siapa lagi yang mau melamarku,apakah kak Ilham lagi?" batin Alisha.
"Alisha,koq malah melamun?" tanya umi.
Alisha tersentak dari lamunannya.
"Kalau boleh tahu siapa bi yang berniat melamar Alisha,apa kak Ilham lagi?" tanya Alisha.
"Memangnya kalo nak Ilham melamar kamu lagi,kamunya bersedia?" goda abinya.
Alisha cepat cepat menggelengkan kepalanya.
"Siapa bi,umi jadi penasaran?" tanya umi lagi.
"Bukan nak Ilham,tapi nak Rasya", jawab abi sambil menatap Alisha.
Deg...deg....deg.....
Jantung Alisha berdegup kencang.
"Apa aku nggak salah dengar,benarkah mas Rasya mau melamarku", batinnya.
"Alisha....alisha.....", panggil umi dengan lembut.
Alisha segera sadar dari lamunannya.
"Tadi nak Rasya menelpon abi,Insya Allah besok malam nak Rasya dan mamanya akan datang untuk melamar kamu Alisha", ucap abi.
"Sama seperti sebelumnya keputusan abi serahkan sama kamu,abi nggak akan memaksa atau melarang keputusan kamu.Jadi kamu fikirkan baik baik", ucap abi lagi.
"Iya bi Alisha tahu,Alisha akan sholat istikhoroh dulu bi", jawab Alisha.
Alisha permisi masuk kekamarnya.Jantungnya masih berdebar debar.Alisha masih nggak percaya kalau Rasya yang baru di kenalnya akan segera melamarnya.
Alisha teringat kembali saat pertama kali dia melihat Rasya.Alisha jadi malu apalagi saat sama sama makan siang,Alisha jadi salah tingkah karena melihat Rasya dari dekat.
Siang itu sehabis sholat Alisha berdoa memohon petunjuk ,apakah Rasya benar benar laki laki yang tepat untuk menjadi pendampingnya.
Setiap habis sholat Alisha memanjatkan doa yang sama,saat tengah malampun Alisha tetap berdoa tentang Rasya.Sehabis sholat Alisha melanjutkan tidurnya dengan hati yang tenang.
Esoknya Alisha melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.Dan seperti biasa juga uminya akan menggodanya.
"Kayaknya ada yang lagi deg degan nih", goda uminya.
"Siapa mi,abi? abi lagi nggak deg degan koq mi ", jawab abi ikut menggoda juga.
Alisha diam saja pura pura nggak mendengar ucapan uminya yang menggodanya.
"Bi,di kacangin kita bi", lanjut umi lagi.
"Kacang....kacang....kacang.....siapa mau beli", ucap abi sambil tertawa.
Alisha langsung ikut tertawa melihat tingkah umi dan abinya.Alisha sangat bahagia mempunyai orangtua seperti abi dan umi yang selalu mengajaknya bercanda,dan menggodanya sampai dia ngambek.
Tiba tiba telepon abi berdering.Abi langsung mengangkat telepon.
"Assalamualaikum", ucap abi.
"Wa alaikumussalam abi", ternyata Rasya yang menelpon.
"Ada apa nak Rasya", tanya abi.
Alisha langsung mengalihkan perhatiaannya pada abi yang sedang menelpon.Jantungnya berdebar kencang lagi saat mendengar abinya menyebut nama Rasya.
"Iya nak Rasya ,saya tunggu",
"Wa alaikummussalam" jawab abi.
Abi menutup panggilan telponnya.Alisha masih terdiam sambil memperhatikan abinya.
"Nak Rasya menelpon untuk memberi tahu kalau dia jadi datang nanti malam", jelas abi.
Alisha mengangguk pelan.Umi mendekatinya dan memegang bahu Alisha.
"Gugup? "tanya umi.
Alisha diam sambil mengangguk.Dia benar benar merasa gugup.
"Kamu udah sholat minta petunjuk?",tanya umi dengan lembut.
"Udah mi", jawab Alisha sambil mengangguk.
"Udah yakin dengan jawaban kamu?" tanya umi lagi.
Alisha mengangguk lagi.
"Kalau begitu serahkan pada Allah ya", ucap umi.
"Iya mi", jawab Alisha,sambil menenangkan hatinya.
Di rumah Rasya....
Rasya merasa gelisah setelah menelpon abi Lutfi.Dari tadi pagi dia merasa gugup.Rasya keluar kamar mencari mamanya.
"Maaa...." panggil Rasya.
"Mama di dapur",jawab mama.
Rasya turun menemui mamanya di dapur.Mama sedang sibuk membuat kue untuk dibawanya nanti malam.
"Ada apa Rasya,kayak gelisah gitu?" tanya mama.
"Ngng...Ma menurut mama Alisha akan terima lamaran Rasya atau malah menolak Rasya ma?"tanya Rasya.
Mama tersenyum,menurut mama wajar sih kalau Rasya gugup,sebab Rasya baru kenal sama Alisha.Udah mau melamar aja.
Rasya kesannya terburu buru tapi itu semua karena Rasya takut untuk kehilangan kedua kalinya.
"Kamu harus yakin sama diri kamu.Kalo feeling mama sih kayaknya Alisha akan terima kamu", jawab mama.
Rasya menarik nafas panjang,dalam hatinya berharap semoga feeling mamanya benar.
Malam harinya,Rasya sibuk mematut dirinya di depan cermin.Dari raut mukanya tersirat bahwa dia sangat gugup.Di ambilnya dari saku celana nya sebuah kotak yang berisi gelang untuk lamarannya pada Alisha.
"Sya,ayo kita pergi,udah jam berapa nih,kan nggak enak kalo terlalu malam kesananya", panggil mama Rasya.
Rasya langsung menyimpan kembali kotak kecil tersebut ke kantong celananya.Dia keluar kamar menemui mamanya.
"Anak mama ganteng banget,nanti Alisha lihat kamu nggak akan dia menolak kamu", ucap mama sambil tersenyum melihat Rasya.
Rasya malam itu mengenakan kemeja biru navy dengan celana putih.Benar benar sangat tampan dan kelihatan masih seperti pria dua puluh tahunan.
Meski terlihat sangat gugup Rasya tetap berusaha tersenyum menanggapi ucapan mamanya.
"Gelangnya udah kamu bawa kan Sya", tanya mama.
"Udah ma,ini di saku", jawab Rasya sambil menunjuk kantong celananya.
"Ya udah ayo", ucap mama sambil menggandeng lengan Rasya.
"Kue yang mau di bawa ma?" tanya Rasya.
"Udah di masukkan bik Jum tadi ke mobil", jawab mama.
Mereka segera masuk ke mobil.Rasya mulai menjalankan mobilnya.
"Bismillah....mudah mudahan lancar", gumam Rasya.
"Aamiin.....", jawab mama yang ternyata mendengar ucapan pelan putranya.
Rasya mengusap wajahnya ikut mengaminkan.
Jangan lupa like dan vote ya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
apakah alisha adalah tania yg kecelakan d hilang ingatan semga ajj bener iya
2023-04-05
0
malirisia
Thor kasih tau ap Dy Tania jdi bgung bcny
2021-02-07
1
Nely Amelia92
up
2020-11-13
1