eps.6

Aku dan oma duduk di sisi tempat tidur.

"Tania ada masalah apa sayang?" tanya oma lembut.

Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan pelan.

"Tadi uncle ngomong sesuatu sama Tania oma", jawabku.

"Ngomongin apa", tanya oma heran.

Aku masih terdiam bingung,nggak tahu gimana cara ngomongnya ke oma.

Oma masih menatapku yang terdiam,menunggu jawaban dari ku.

"Uncle bilang mau menikahi Tania nanti kalau uncle pulang dari luar negeri", jawabku.

"Apaa", oma kaget mendengar penjelasanku.

"Beneran uncle kamu ngomong gitu?" tanya oma belum yakin.

"Iya oma,tadi uncle ngomong sama Tania pas ke kamar Tania", jawab ku.

Oma terdiam dan sesekali menggelengkan kepalanya.

"Trus,kamu jawab apa?" tanya oma.

"Belum Tania jawab oma,Tania masih bingung", jawabku sambil memijat mijat dahi.

"Oma mau tanya serius sama Tania", ucap oma serius.

Aku menganggukkan kepala.

"Perasaan kamu sama uncle kamu gimana sebenarnya?" tanya oma.

"Tania sayang sama uncle oma",

" Tapi Tania nggak tahu apa Tania bisa menjadi istri yang baik untuk uncle oma", jawabku.

"Tania masih harus banyak belajar sebelum menjadi istri uncle,karena Tania nggak mau nanti uncle menyesal memilih Tania jadi pendamping hidupnya",jawabku lagi.

Oma mendengar penjelasanku.

"Oma,Tania akan menunggu uncle dan sambil banyak belajar.Tapi untuk sekarang Tania nggak mau terikat hubungan apapun dengan uncle.Biarkan semuanya berjalan seiring dengan waktu", jelasku.

Oma menganggukkan kepala dan memelukku.

"Ternyata cucu oma udah dewasa sekarang,pentesan aja unclenya sayang banget", goda oma.

Aku hanya tersenyum malu.

******

Besoknya aku menemui uncle.Kami bicara berdua di taman.Oma memperhatikan interaksi kami berdua dari ruang tengah.

"Gimana sayang,apa keputusan kamu", ucap uncle memulai percakapan kami.

Aku diam sebentar.

"Uncle,sebelumnya Tania mau bilang kalau Tania seneng banget,Tania bahagia sebab uncle sayang sama Tania,dan serius sama Tania", jawabku.

"Tapi uncle,Tania juga harus mempersiapkan diri untuk menjadi istri yang baik buat uncle."lanjutku.

"Saat uncle pulang nanti ,Tania masih harus menyelesaikan sekolah Tania.Usia Tania juga belum cukup untuk menikah",ucapku lagi.

Kulihat uncle serius mendengar penjelasanku.

"Tania bersedia menjadi istri uncle", lanjutku.

"Tapi Tania minta jangan terlalu cepat kita menikah uncle",jawabku lagi.

.

Terlihat uncle menarik nafas panjang dan menghembuskannya kasar.

"Sampai kapan uncle harus menunggu kamu sayang,usia uncle udah nggak muda lagi", ucap uncle.

"Uncle sudah waktunya berumah tangga sayang,dan yang satu satunya wanita yang uncle cinta cuma kamu Tania", lanjut uncle.

"Tania tahu uncle,Tania ngerti apa yang uncle rasakan", jawabku.

"Tapi uncle juga harus menyadari kalau Tania yang uncle cinta ini,masih anak remaja uncle.

Tania masih belum bisa mengontrol emosi,masih kekanak kanakan", lanjutku.

"Tania akan terus belajar menjadi wanita dewasa,wanita yang pantas menjadi istri uncle di kemudian hari.",lanjutku lagi.

Uncle diam dan menatap lurus padaku.

"Baiklah,uncle akan menunggu kamu sampai kamu benar benar siap." ucap uncle.

"Tapi kalau uncle dapat jodoh di sana gimana?" tanya uncle sambil tersenyum menggodaku.

Aku menaikkan bahu.

"Berarti kita nggak jodoh ", jawabku sambil tertawa.

Uncle terlihat kesal mendengar jawaban dariku.

"Upps,uncle marah ya", candaku sambil mencubit lengannya.

Uncle masih diam merajuk.

"Uncle jangan ngambek dong,nanti cepat tua loh", candaku lagi.

"Uncle kan memang udah tua sayang,kamu lupa ya", jawab uncle serius menatapku.

"Masa sih,koq di mata Tania uncle masih muda ya", jawabku.

"Udah pastilah,uncle kamu ini kan masih muda dan tampan,masih pantas jadi pasangan kamu kan", jawab uncle percaya diri.

"Iya uncle,uncle tampannya Tania", jawab ku sambil tertawa.

Kami pun terus berbincang dan bercanda,rasanya berat berpisah dengan uncle.Tapi bagaimana lagi, uncle punya pekerjaan penting disana.

*****

Uncle berangkat tapi aku tidak mengantarnya ke bandara.Uncle bilang dia nggak sanggup kalau nanti melihat aku menangis.Uncle berangkat sendiri ke bandara naik taksi.

Aku sangat sedih,sejak kecil sampai sekarang baru kali ini aku dan uncle berpisah,itupun dalam jangka waktu yang lama.Mungkin tiga tahun atau mungkin juga lebih.

Tapi aku akan menunggu uncle.Sambil terus menyelesaikan sekolahku.Biarpun kami berpisah,aku yakin hati kami akan tetap saling menyayangi.

*****

Setelah kepergian uncle keluar negri,aku merasa ada sesuatu yang hilang dari hatiku.Tapi oma selalu menghiburku.

Aku melanjutkan aktifitasku seperti biasa.Dan minggu ini sekolahku mengadakan study tour.Dengan antusias aku ikut kegiatan tersebut.Karena sejak kecil aku nggak pernah ikut kegiatan apapun,karena uncle melarangku.

Sejak kecil uncle memang posesif terhadapku.Sebenarnya oma juga keberatan kalau aku ikut study tour.Tapi dengan rayuanku yang manja (hehe),akhirnya aku berhasil membujuk oma.

Aku juga meminta oma tidak memberitahukan tentang hal ini pada uncle.Oma pun setuju.

"Gimana persiapan kamu sayang", tanya oma saat masuk ke kamarku.

Aku masih sibuk menyiapkan segala keperluan untuk ku bawa besok.

"Ini sebentar lagi selesai oma", jawabku sambil terus melanjutkan aktifitasku.

Oma duduk di sampingku,ku lihat wajah oma nampak memikirkan sesuatu.

"Ada apa oma,sepertinya ada yang oma risaukan", tanyaku sambil memegang tangan oma.

"Perasaan oma koq kurang enak,kamu nggak usah pergi besok ya sayang",ucap oma khawatir.

"Oma,oma jangan khawatir,Tania kan pergi hanya dua hari", jawabku menenangkan oma.

"Tapi oma merasa keberatan mengizinkan kamu pergi sayang", ucap oma lagi sambil mengelus kepalaku.

"Oma khawatir karena baru kali ini Tania pergi sendirian tanpa di dampingi oma,tapi oma jangan risau Tania bisa jaga di sendiri koq oma,Tania kan udah besar oma",jawabku lagi.

Oma mengangguk.

"Tapi kamu harus janji hati hati di perjalanan,dan jaga diri kamu baik baik ya sayang",ucap oma.

"Iya oma,Tania akan jaga diri baik baik dan pulang ke rumah ini dengan selamat", jawabku.

"Ya udah istirahatlah,besok pagi pagi kamu harus siap siap kan", ucap oma.

"Iya oma,abis ini Tania langsung tidur", jawabku.

Oma melangkah keluar kamar dan menutup rapat pintu kamar.Aku buru buru menyelesaikan pekerjaanku.Setelah merasa tidak ada yang kurang aku langsung bersiap siap untuk istirahat.

Setelah berbaring,aku merenungkan apa yang di bilang oma tadi.Sejujurnya aku pun merasakan perasaan atau firasat yang kurang enak.Tapi aku menepiska perasaan itu,mungkin karena aku baru kali ini pergi jauh tanpa di dampingi oma.

Karena sudah sangat mengantuk aku pun tertidur lelap.Dan berharap besok tidak terlambat untuk bangun pagi pagi,karena harus bersiap siap.

Terpopuler

Comments

malirisia

malirisia

lanjut thooor

2021-02-07

1

Nung Nurwahyuni

Nung Nurwahyuni

lanjuttttt

2020-10-20

1

Manusia Cantik

Manusia Cantik

lanjut thorrrrrrr

2020-10-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!