eps.14

Mobil Rasya memasuki area parkiran rumahsakit.Abi,umi dan Alisha turun di pintu masuk.Rasya menuju parkiran mobil dan memarkirkan mobilnya.Setelah turun dari mobil Rasya berjalan ke arah pintu masuk.

Abi menunggunya di sana.Alisha dan umi sudah melangkah masuk ke dalam rumah sakit.Mereka berempat langsung menuju keruangan dokter spesialis karena sudah membuat janji sebelumnya.

Begitu sampai di bagian spesialis,Alisha langsung di suruh masuk menemui dokter.Rasya menunggu diruang tunggu.

Dokter langsung memeriksa Alisha.Setelah selesai mengecek keadaan Alisha mereka berkonsultasi.

"Jadi,kemarin Alisha sesak lagi ya", tanya dokter.

"Obatnya masih diminum", tanya dokter lagi.

Alisha mengangguk pelan.

"Tetap diminum obatnya ya,jangan terlalu capek", jelas dokter.

"Iya dok,smAlisha boleh nanya dok", ucap Alisha.

"Mau nanya apa", jawab dokter.

"Kayaknya Alisha ada sakit jantung dok", ucap Alisha polos.

Abi terkejut mendengarnya dan umi hanya tersenyum.

"Memangnya Alisha merasakan gejala yang bagaimana", tanya dokter.

"Tadi tiba tiba jantung Alisha berdegup kencang banget dok,kayak mau copot gitu",jelas Alisha.

Umi menahan tawa tapi abi masih memperhatikan Alisha khawatir.

"Sebelum jantung Alisha berdegup kencang begitu Alisha melihat atau sedang melakukan aktivitas apa?" tanya dokter.

"Alisha lihat mas Rasya", jawab Alisha polos.

Jawaban polos Alisha membuat abi terkejut dan langsung tertawa.Umi juga ikut tertawaDokter tersenyum merasa lucu dengan kepolosan Alisha.

"Dokter koq senyum senyum sih,Alisha serius dok", ucap Tania kesal karena semua menertawakannya.

"Iya..maafkan saya ya", ucap dokter.

"Mau tahu apa obatnya?" tanya dokter.

Alisha mengangguk.

"Sering sering ketemu dan ngobrol sama yang namanya Rasya,ntar sembuh tuh ", ucap dokter bercanda.

"Oo gitu ya dok",jawab Alisha polos.

Abi dan umi melihat Alisha yang pemikirannya polos jadi tersenyum.

Setelah semua selesai mereka bertiga pamit dan keluar dari ruangan dokter.Rasya langsung bangkit dari tempat duduk dan berjalan menghampiri ketiganya.

"Maaf ya nak Rasya,jadi nunggu lama", ucap abi merasa tidak enak.

"Saya nggak apa apa bi,gimana Alisha nggak apa apa kan?" tanya Rasya.

Jantung Alisha berdebar lagi saat Rasya bertanya tentang dia.

"Nggak apa apa nak,hanya saja Alisha nggak boleh terlalu capek", jawab abi.

"Ayo bi kita pulang"? ajak Alisha,dia merasa jantungnya sudah makin berirama.

"Ayo bi,saya antar pulang", ucap Rasya.

"Aduuh,jadi ngerepotin nak Rasya,abi jad nggak enak ini", ucap Abi merasa tidak enak.

"Nggak apa apa loh bi,saya senang bisa mengantar abi dan keluarga", jawab Rasya sambil melirik Alisha.

Alisha menunduk malu.Mereka pun pulang diantar Rasya.Setelah sampai dikediaman Alisha,abi mengajak Rasya untuk mampir.

Rasya menolak dengan halus,tapi karena di bujuk abi Rasya akhirnya mampir ke rumah abi.

Umi dan Alisha segera memasak untuk makan siang bersama.Sementara Abi dan Rasya berbincang di teras depan.

"Kalau boleh abi tahu nak Rasya ini pekerjaannya apa ya", tanya Abi memulai percakapan.

"Alhamdulillah saya mengelola perusahaan milik keluarga saya bi", jawab Rasya sopan.

"Masya Allah,berarti nak Rasya ini seorang bos besar ya", ucap abi sambil bercanda.

Rasya tersenyum.

"Saya hanya meneruska apa yang sudah papa saya rintis bi", jawab Rasya.

Alisha muncul sambil membawa nampan berisi teh hangat dan setoples cemilan.Alisha meletakkannya di atas meja.Rasya menunduk sambil sesekali melirik Alisha.Rasya merasa jantungnya berdetak lebih kencang.

"Silahkan di minum ya mas", ucap Alisha gugup.

"Eh....iya makasih Alisha", jawab Rasya merasa gugup juga.

Alisha permisi kedalam,pipinya terasa hangat karena merasa malu.Rasya terdiam sesaat merasa aneh dengan dirinya sendiri.Abi berdehem sambil meraih gelas.

"Silahkan diminum nak Rasya", ucap abi.

Rasya terkejut dan menyadari lamunannya.Dia mengangguk dan meraih gelas teh di atas meja dan menyeruputnya pelan.Tiba tiba ponsel Rasya berdering.Rasya minta izin pada Abi untuk mengangkat telpon.

Setelah bicara sebentar Rasya menutup sambungan telepon.

"Telepon dari mama saya bi", jelas Rasya.

"Abi kirain dari calon istri kamu", canda Abi.

Rasya tertawa pelan mendengar ucapan abi.

"Belum ada calon bi,masih mencari", jawab Rasya .

"Kamu cari yang bagaimana sya?" tanya Abi.

"Yang sayang sama saya dan mama saya bi", jawab Rasya sambil tersenyum.

"Masa belum ketemu yang kriterianya seperti itu", tanya abi.

"Belum bi,dulu sudah ada tapi Allah lebih sayang dia bi,dan sampai sekarang Allah belum kirim gantinya buat saya bi", jawab Rasya.

"Kamu bersabar ya sya,Insya Allah nanti dapat jodoh yang lebih baik", ucap Abi.

"Aamiin ya Allah", jawab Rasya.

Kemudian umi Fatimah keluar dari dalam rumah.

"Makan siangnya udah siap bi,ayo nak Rasya", ajak umi.

Abi mengajak Rasya masuk untuk makan siang bersama.Mereka sudah duduk mengelilingi meja makan.

"Ayo nak Rasya,semoga kamu suka hidangannya", ucap Abi.

Rasya mengangguk.

"Nak Rasya suka semur ayam nggak,ini kesukaan Alisha,hampir tiap hari dia masak semur ayam", ucap umi,sambil menyodorkan piring yang berisi lauk semur ayam.

"Sama seperti Tania suka semur ayam", batin Rasya.

"Kalo saya apa aja suka koq mi", jawab Rasya.

Rasya mengambil sepotong dan langsung memakannya.

"Mmmm enak banget,Alisha pinter banget masak ya", ucap Rasya keceplosan.

"Uhuk....uhuk....",

Alisha yang sedang minum terbatuk batuk mendengar pujian Rasya.

"Pelan pelan sayang minumnya", ucap umi lembut.

Sementara itu Rasya terdiam sambil melanjutkan makannya.

"Alisha memang jago masak nak,dia kan sekolah jurusan memasak", jawab umi.

"Kapan kapan nak Rasya coba deh nasi goreng buatannya,pasti suka ", ucap umi semangat.

Alisha makin tertunduk malu.

"Nasi goreng itu makanan kesukaannya yang nomer satu,baru semur ayam,iya kan Alisha", ucap umi menggoda Alisha.

Alisha mengangguk pelan.

"Kenapa kesukaannya Alisha dan Tania kebetulan sama", batin Rasya.

"Ayo nak Rasya tambah makannya,betul yang dibilang umi lain kali kamu harus coba nasi goreng buatan Alisha", ucap Abi.

"Iya bi,Insya Allah kalau diizinkan lain kali saya mau coba nasi goreng buatan Alisha,kebetulan saya sangat suka nasi goreng", jawab Rasya sambil melirik Alisha.

"Tentu saja boleh ya kan abi?" tanya umi.

"Kalau abi sih boleh aja,tanya chefnya dong", ucap Abi.

Ketiganya melihat ke arah Alisha,Alisha jadi salah tingkah.

"Gimana Alisha", tanya umi.

"Boleh mi ,Insya Allah nanti Alisha bikinkan", jawab Alisha malu malu.

Rasya tersenyum melihat sikap Alisha.Sedangkan Alisha makin gugup melihat Rasya tersenyum kepadanya.

Mereka pun melanjutkan makan siang sambil berbincang santai.Terkadang sesekali menggoda Alisha.Dan Rasya sangat bahagia berada bersama keluarga abi,apakah karena ada Alisha.Rasya masih belum berani menyimpulkan perasaannya.

Terpopuler

Comments

malirisia

malirisia

tpi kl Dy Tania wajany pasti mirip

2021-02-07

2

malirisia

malirisia

aku jg penasaran bgt

2021-02-07

1

Linda Waworuntu

Linda Waworuntu

tanianya mana thor ? penasaran

2020-12-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!