Rasya sebenarnya tidak berselera untuk makan.Tapi dia memaksakan diri untuk makan karena nggak mau mama dan mas Farid khawatir.
Selesai sarapan Rasya melangkah gontai naik tangga.Kakinya melangkah masuk ke kamar Tania.Dipandanginya keseluruhan ruangan itu.Memorinya kembali ke saat masih bersama Tania.
Sejak pertama Rasya berjumpa dengan Tania,dia sangat menyayangi anak kecil itu.Dan rasa sayangnya menjadi semakin mendalam dan punya rasa yang berbeda saat Tania mulai remaja.
Tania tumbuh menjadi remaja yang sangat cantik.Banyak kaum adam mengaguminya termasuk Rasya.Dan Rasya terlanjur mencintai Tania dan bersikap posesif pada Tania.
Rasya ingat saat pertama kali Tania berhijab.Jantung Rasya makin berdegup kencang,perasaannya makin mendalam.Rasanya dia ingin menikahi gadis itu saat itu juga.
Dan saat Rasya harus berangkat keluar negri,Rasya ingin membawa Tania ikut bersamanya.Tapi Rasya ingat bahwa usia Tania masih terlalu muda untuk segera menikah.Dia harus sabar menunggu sampai usia Tania sudah cukup dewasa.
Dengan berat hati Rasya harus meninggalkan Tania di tanah air dan berjanji pada dirinya sendiri akan menjadikan Tania miliknya saat dia pulang dari luar negri.
Satu hari sebelum berangkat Rasya dan Tania menghabiskan waktu berdua.Mereka sangat bahagia,mengobrol dan bercanda berdua.Tapi kenangan itu sekarang tak bisa terulang lagi.
Rasya kehilangan Tania yang sangat dicintainya dan berharap ada sebuah keajaiban dan Tania kembali kesisinya.
Di pandanginya foto Tania di ponselnya.Tania mengenakan jilbab biru muda dan tersenyum manis.Mata Rasya berkaca kaca,dadanya terasa sesak.
Rasya menghela nafasnya.Berharap memberi ruang di dadanya yang terasa sesak.Rasya bertekad mencari Tania sampai ketemu.Rasya keluar kamar dan mencari mamanya.
Rasya segera turun,dilihatnya mama dan mas Farid sedang berbincang di ruang tengah.
"Ma,mas Farid, Rasya mau bicara tentang Tania", ucap Rasya dan langsung duduk di samping mama.
"Ada apa sayang?" tanya mama.
Farid diam dan memperhatikan adiknya itu.
"Menurut mama sama mas,Tania masih hidup atau nggak?" tanya Rasya.
Mama dan Farid diam dan seperi memikirkan sesuatu.
"Menurut mas sama mama,Tania masih hidup,makanya kami terus mencari informasi tentang keberadan Tania",jawab Farid.
"Iya sya,mama dan masmu selalu mencari informasi.Tapi nihil,Tania seakan hilang ditelan bumi", jawab mama.
"Tapi seandainya Tania selamat kenapa dia tidak pernah pulang kerumah ini,dan selama tiga tahun ini dia nggak pernah kembali", ucap Farid pelan.
"Firasat Rasya yakin kalau Tania masih hidup.Rasya ingin mencari Tania ma ", ucap Rasya.
"Menurut mas,kamu menyewa seseorang aja untuk mencari Tania.Jadi pekerjaan kamu tidak terganggu." usul Farid.
"Iya ,mas kamu benar juga", jawab mama.
Rasya mengangguk setuju dengan usul Farid.
"Mas punya kenalan yang bisa membantu kita.Mas akan menghubunginya dan menyuruhnya datang hari ini ." ucap Farid.
"Iya mas,kalau bisa secepatnya karena Rasya harus kembali ke kantor." jawab Rasya.
Farid segera menghubungi kenalannya.Siangnya kenalannya datang ke rumah itu.Farid mengenalkan Rasya dan mamanya kepada kenalannya itu.
Toni,nama kenalan Farid yang akan membantu mereka mencari keberadaan Tania.Farid menjelaskan semua tentang Tania dan juga memberikan foto Tania.
Setelah Farid menjelaskan semua Toni pun permisi pulang.Farid,Rasya dan mama berharap Toni bisa menemukan Tania.
Toni pun memulai pencariannya.Dan Rasya kembali memulai aktifitasnya di kantor.Dan hanya menunggu laporan dari Toni.
Tanpa terasa sudah berbulan bulan pencarian sudah di lakukan Toni,tapi tidak mendapatkan hasil sedikitpun.
Sedangkan Rasya selalu menyibukkan diri dengan pekerjaannya.Rasya selalu pulang larut.Dia melampiaskan rasa sedihnya ke pekerjaannya.
Rasya pun berubah menjadi lebih tertutup.Wajahnya yang dingin dan hampir tidak pernah tersenyum.Mamanya sangat khawatir melihat keadaan Rasya.Tapi mama tidak tahu harus berbuat apa.
Farid juga berusaha menasihati Rasya tapi tatapan dingin yang dia dapat dari adiknya itu.Farid pun nggak pernah lagi mengungkit tentang perubahan sikap adiknya.
Dunia Rasya sekarang hanya kerja,kerja dan bekerja.Seakan tidak ada waktu luang untuknya.Apalagi memikirkan tentang pernikahan Rasya sangat anti kalau ada yang menanyakan tentang hal itu.
Toni mengundurkan diri dari tugasnya mencari Tania.Dia sudah putus asa karena tidak mendapatkan petunjuk apapun.Rasya pun akhirnya menyerah,dan memutuskan untuk tidak mencari Tania lagi.
Tapi dalam hati Rasya masih berharap Tania kembali kesisinya.Karena perasaan Rasya yakin kalau Tania masih hidup.
Sedangkan mamanya Rasya sekarang sering mengikuti pengajian.Perlahan lahan hati mama sudah mengikhlaskan Tania.Kadang beberapa kali mamanya mengajak Rasya ikut agar Rasya tidak terlalu larut dengan kesedihannya,tapi Rasya menolak dengan berbagai alasan.Rasya malah menyibukkan dirinya dengan pekerjaan.
"Sya,hari ini kamu nggak kemana mana kan", tanya mama.
Rasya sedang duduk di ruang tengah sambil menonton tivi.
"Kayaknya nggak ma,Ada apa ma?" tanya Rasya.
"Anterin mama ya nanti siang ke pengajian ya", jawab mama.
Rasya sebenarnya ingin menolak.Tapi dia nggak mau mengecewakan mama.Akhirnya Rasya menganggukkan kepalanya.Mama tersenyum senang.
Siangnya...
"Pengajian nya di mana ma",tanya Rasya sambil menjalankan mobilnya perlahan.
"Di Masjid Agung,nanti kamu ikut aja jangan langsung pulang ya", ucap mama.
"Rasya pulang aja deh ma,nanti kalau udah selesai acaranya Rasya jemput", tolak Rasya.
"Nanti kamu capek bolak balik,lagian mama nggak tahu acaranya selesai jam berapa", ucap mama.
Rasyapun akhirnya mengiyakan mamanya untuk ikut acara pengajian.
Mobil Rasya sudah sampai di halaman masjid.Ternyata sudah ramai yang datang,dan sepertinya acaranya sudah mau di mulai.
Mama langsung turun dan bergegas melangkah ke tempat khusus perempuan.Karena buru buru kaki mama tersandung dan hampir jatuh.Tiba tiba ada dua tangan menangkap lengan mama dengan cepat,sehingga mama tidak terjatuh.
"Ibu nggak apa apa kan", suara si penolong.
Setelah mama berdiri tenang dilihatnya yang menangkap tangannya tadi.Ternyata seorang gadis berjilbab besar dan menggunakan cadar.
"Ibu nggak apa apa kan", tanyanya lagi.
"Eh..iya...ibu nggak apa apa nak,terimakasih ya sudah menolong ibu tadi", jawab mama.
"Alhamdulillah kalau ibu nggak apa apa", jawab gadis itu.
Dari matanya nampaknya gadis itu sedang tersenyum.Mama juga tersenyum.
"Oo iya bu,kenalkan nama saya Alisha",ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya.
Mama menyambut uluran tangan Alisha.Dan Alisya mencium tangan mama.
"Nama ibu Bu Santi,panggil aja mama Santi ya", jawab mama.
Entah kenapa mama merasa tiba tiba begitu sayang pada Alisha.Apa mungkin karena mama kangen Tania.Kalau dilihat lihat sepertinya Alisha ini hampir sebaya dengan Tania.
"Baiklah mama Santi,ayo kita masuk sama sama",jawab Alisha sambil menggandeng lengan mama Santi.
Alisha juga merasa heran mengapa dia seperti sudah kenal lama dengan mama Santi.
Mereka berdua berbarengan masuk kedalam masjid dengan begitu akrab.Dari kejauhan Rasya memperhatikan interaksi keduanya.
"Siapa gadis yang bersama mama,mengapa mereka kelihatan akrab begitu", batin Rasya.
"Ngapain juga aku mikirin gadis itu", Rasya menepuk jidatnya pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Putri
thor kok perasaan.Q mengatakan klw alish adala tania dan tania amnesia
2021-02-06
1
Dina Hafana
semoga tania ya
2021-01-24
1
Fryy Sweet
Ahahaha...bagaiimana mau dapat orgnya sdhbpake cadar 🤦🤣
ya gak bisa kenali wajahnyalah, parah....gimana ceritanya 🤣🤣
2021-01-17
3