eps.11

"Kenapa nak sampai nepuk jidat begitu",sebuah suara mengagetkan Rasya.

Rasya menoleh dan melihat seorang bapak bapak dengan jubah abu abu dan berpeci putih.Wajahnya tenang dan bersahaja.

"Kenalkan nama saya Lutfi", bapak itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum.

Rasya menyambut uluran tangan pak Lutfi dan mencium tangannya.

"Nama saya Rasya pak", jawab Rasya.

"Baiklah,mari kita masuk kedalam,acaranya sudah mau dimulai", ajak pak Lutfi.

"Eh iya pak mari", Rasya mengangguk.

Mereka berjalan ke dalam masjid.Sampai di dalam semua jamaah berdiri menyambut mereka.Semua menyalami mereka.Rasya terlihat bingung.

Panitia mempersilahkan pak Lutfi yang ternyata beliau ustad yang akan mengisi pengajian ini.Rasya terkejut,tapi belum hilang keterkejutannya,ustad Lutfi mengajaknya untuk duduk di sampingnya.

Rasya duduk bersebelahan tepat di samping ustad Lutfi.Acaranya pun di mulai,setelah beberapa sesi sampailah sesi ceramah.Ustad Lutfi memulai ceramahnya.Rasya mendengarkannya dengan serius.

Sementara dari tempat perempuan...

Mama baru saja duduk bersamaan Alisha,lalu Alisha mengenalkan mama Santi ke uminya Umi Fatimah,yang menghampiri mereka.

Mama Santi dan Umi Fatimah saling mengenalkan diri.Saat acara nya di mulai mama memperhatikan ke arah depan.Mama melihat Rasya yang duduk di samping Ustad Lutfi.

"Loh,koq Rasya bisa duduk disebelah Ustad Lutfi ya", gumam mama Santi.

"Alisha,kamu kenal anak muda yang duduk disamping abi kamu", tanya ummi tiba tiba.

Alisha menggelengkan kepala.Mama Santi mendengarkan percakapan Alisha sama umminya.

"Nggak kenal ummi,emang dia siapa mi", Alisha bertanya balik.

"Ummi nggak tahu makanya ummi nanya sama kamu", jawab ummi Fatimah sambil tersenyum.

"Itu yang duduk disamping ustad,anak saya bu,namanya Rasya ", jawab mama Santi.

"Ooh..anak mama,yang di sampingnya itu abinya Alisha ma", jawab Alisha.

"Alisha anaknya ustad Lutfi ternyata", jawab mama tersenyum.

"Tapi saya nggak tahu gimana anak saya bisa kenal sama Ustad", ucap mama heran.

"Mungkin jodoh bu ", jawab umi Fatimah sambil melirik Alisha.

Mama tersenyum melihat ummi Alisha menggoda anaknya itu.

"Ummi apaan sih", jawab Alisha manja.

"Idih ge er kamu ya Alisha", goda umminya lagi.

Alisha menunduk malu dan sepertinya ngambek.Mama Santi merangkulnya sambil tersenyum,Alisha memeluk mama Santi.

"Duuh,yang udah akrab sama mama mertua", goda ummi Fatimah lagi.

"Ummmiiii", rengek Alisha manja.

"Alisha sebel sama ummi", ucap Alisha sambil memeluk mama Santi.

Ummi dan mama tersenyum melihat tingkah manja Alisha.Mama melihat sikap Alisha sama seperti Tania.Tania juga akan segera memeluknya kalau lagi kesal di ganggu Rasya.

Mereka lalu serius memperhatikan acara yang sudah dimulai.Mata Alisha melihat sebentar ke arah Rasya dan langsung menunduk dan memegang dadanya yang tiba tiba berdegup kencang.

"Mengapa aku merasa seperti mengenal laki laki itu,siapa dia?" batin Alisha.

Setelah acara selesai Alisha dan mama Santi melanjutkan obrolan dan saling bertukar no telepon.Alisha masih saja bergelayut manja di lengan mama Santi.Dan mama Santi merasa senang karena Alisha bersikap manja kepadanya.

"Maafin Alisha ya bu,dia ini manja banget anaknya", ucap ummi Fatimah.

"Nggak apa apa bu,saya malah senang kalau Alisha manja sama saya,soalnya saya nggak punya anak perempuan.Cucu saya juga laki laki bu", jawab mama Santi.

"Oh Rasya itu udah punya anak bu?kelihatannya masih muda gitu bu", tanya ummi.

Alisha nampak terkejut mendengar pertanyaan umminya.

"Nggak bu,kakaknya Rasya yang udah nikah,kalau Rasya nya belum bu", jelas mama Santi.

"Anak saya ada dua,laki laki semua", lanjut mama Santi lagi.

"Ooo,jadi Rasya nya belum menikah?" tanya ummi sambil melirik Alisha.

"Belum bu,sebenarnya waktu itu calonnya udah ada,tapi takdir berkata lain calonnya mengalami kecelakaan", cerita mama Santi ,nampak sedih.

Ummi Fatimah dan Alisha terdiam mendengar cerita dari mama Santi.

"Sejak kehilangan calon istrinya,Rasya belum ada keinginan mencari penggantinya", lanjut mama lagi.

Alisha merasa sedih mendengar cerita dari mama Santi.Tiba tiba dadanya terasa sesak,nafasnya tersengal sengal,dia langsung mencari sesuatu di tasnya.Dan di semprotkannya ke mulutnya,dibalik cadarnya.

Ummi menggosok gosok punggung Alisha dan nampak khawatir.Perlahan lahan nafas Alisha kembali normal.Mama Santi juga ikut cemas melihat keadaan Alisha.

"Alisha ini punya penyakit sesak nafas bu,kalau lagi kambuh ya begini", jelas ummi pada mama Santi.

Mama Santi merasa iba melihat Alisha seperti itu.Alisha masih terdiam sambil memegangi dadanya.

Setelah beberapa lama Alisha sudah terlihat seperti biasa.

"Alisha nggak apa apa koq ma,udah biasa ya kan mi", ucap Alisha sambil memegang tangan mama Santi nampak khawatir melihat keadaannya.

Umminya mengangguk.Mama Santi memeluk Alisha.Dia benar benar sudah menyayangi Alisha sejak pertama kali bertemu.Ummi Fatimah terharu melihat interaksi keduanya.

Firasatnya mengatakan bahwa bu Santi sangat menyayangi putrinya itu.Dan ummi sangat bahagia ada yang menyayangi Alisha sama seperti dia menyayangi putrinya itu.

Di sisi lain...

Setelah acara selesai Ustad Lutfi mengajak Rasya berbincang bincang.

"Maaf Ustad,mengapa tadi ustad menyuruh saya duduk di samping ustad,kayaknya saya nggak pantas ustad", ucap Rasya.

Ustad Lutfi tersenyum mendengar ucapan Rasya.

"Di mata Allah kita semua sama nak,Hanya amal perbuatan kita aja yang membedakan", ucap Ustad Lutfi.

"O iya panggil Abi aja,nggak usah panggil ustad",lanjut ustad Lutfi.

Rasya hanya mengangguk pelan.Abi Lutfi tidak sengaja melihat ke jari Rasya.

"Maaf nak Rasya,boleh abi menanyakan sesuatu?" tanya Abi Lutfi.

"Abi mau tanya apa", jawab Rasya.

"Kamu sudah menikah?" tanya Abi sambil menunjuk cincin di jari Rasya.

"Belum bi", jawab Rasya pelan.

"Seharusnya saya memang mau menikah bi,tapi dia udah nggak ada bi", lanjut Rasya.

"Dia mengalami kecelakaan saat saya di luar negeri", Rasya bercerita dengan mata yang berkaca kaca.

Abi Lutfi menepuk nepuk punggung Rasya.

"Kamu harus mengikhlaskan apa yang sudah terjadi nak,Allah pasti punya rencana lain kamu", ucap Abi Lutfi.

"Kamu harus bangkit jangan terpuruk dalam kesedihan ,coba lihat sekeliling kamu masih banyak yang sayang sama kamu dan mereka pasti mengkhawatirkan kamu", lanjut Abi Lutfi lagi.

Rasya terdiam dan merenungkan kata kata dari Abi Lutfi.Seharusnya dia belajar untuk mengikhlaskan kepergian Tania.Dia harus bangkit dan yakin bahwa ini semua ada hikmahnya.

Rasya akan mencoba menata hatinya dan membuka hatinya yang sudah tertutup sejak kepergian Tania dari sisinya.Semoga Allah memberikan yang terbaik sebagai pengganti Tania di kehidupannya nanti.

Terpopuler

Comments

malirisia

malirisia

jdi ngx seru Tania blm ketemu malah ad yg lain

2021-02-07

3

Ismi safina

Ismi safina

jangan si alisha itu si tania yg amnesia

2020-10-29

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!