Malam harinya.....
Farid berjalan ke kamar Rasya untuk mengajak makan malam.Karena sejak pulang Rasya tidak muncul lagi ke bawah.
Tapi saat melewati kamar Tania dilihatnya kamar Tania sedikit terbuka.Farid membuka pintu dan dilihatnya Rasya tertidur pulas di tempat tidur Tania.
Farid menghela nafasnya.Dia sangat sedih dan merasa kasihan kepada adiknya itu.Dia tahu seumur hidup Rasya hanya Tania wanita yang di cintainya.
Farid ingat waktu pertama kali Rasya bertemu dengan Tania , saat itu Rasya langsung mengatakan akan menunggu Tania dewasa untuk dinikahinya.Dan Farid mengejek kalau Rasya itu pedofil.
Farid tersenyum tapi hatinya sedih.Saat itu Farid fikir Rasya hanya bercanda,ternyata Tania kecil betul betul istimewa di hatinya.
Rasya tidak pernah pacaran,padahal banyak wanita yang mendekati dia karena dia memang berwajah tampan,seperti dibilang Tania bahwa unclenya itu tampan seperti pangeran.
Tapi di mata dan hati Rasya hanya ada Tania.Bahkan pernah ada gosip beredar kalau Rasya seorang gay,karena dia nggak pernah dekat dengan perempuan manapun.
Tapi tidak,Rasya laki laki normal yang mencintai perempuan.Dan perempuan yang bisa menempati posisi kosong dihati Rasya hanya Tania.
Tania mampu merebut hati unclenya itu dengan sifat manjanya,polosnya,ngambeknya.Rasya sangat menyayangi Tania dan sangat takut kehilangan Tania.
Rasya menjadi pribadi yang posesif.dia sangat menjaga Tania.Apalagi kalau ada teman Tania yang laki laki,jangan harap bisa main main kerumah menemui Tania.Rasya akan berubah menjadi monster es.
Tapi Tania tidak pernah mengeluhkan sifat Rasya yang super duper posesif itu.Malah Tania seneng karena itu berarti Tania sangat berharga untuk uncle Rasya,begitulah pemikiran polos Tania.
Farid dan mamanya pernah bermaksud mengenalkan Rasya pada beberapa wanita.Tapi Rasya menolaknya mentah mentah.Dan sempat marah pada Farid dan mama.Sejak itu Farid dan mamanya tidak pernah lagi berniat menjodohkan Rasya dengan wanita manapun.
Tapi sekarang takdir berkata lain,Tania harus meninggalkan Rasya.Walaupun belum ada kepastian kabar tentang Tania.Tapi Farid dan mama sudah pesimis.
Farid masih memandangi adiknya yang masih tertidur.
"Bajunya belum di ganti,berarti sedari pulang Rasya disini", fikir Farid.
Dilihatnya tangan Rasya menggenggam sebuah kotak kecil,dan Farid tahu itu apa.Seketika dadanya terasa sesak.
"Tania,mengapa kamu meninggalkan Rasya begitu cepat,lihatlah uncle kamu ini,dia sangat kehilangan kamu", gumam Farid,lirih.
Farid beranjak keluar kamar dan melangkah perlahan,takut Rasya terbangun.Setelah menutup pintu kamar,Farid menghela nafasnya,dan mengusap wajahnya.
"Kamu harus ikhlas Rasya", ucapnya pelan.
Farid berjalan menuju keruang makan,mamanya sudah duduk menunggu.
"Rasya mana Rid?" tanya mamanya.
"Rasya tertidur di kamar Tania ma,ternyata sejak pulang tadi dia di situ.Farid kira dia istirahat di kamarnya.Nggak tahunya dia dikamar Tania,mana belum ganti baju lagi", jawab Farid.
Mama terdiam dan merasa sedih.
"Mama mengerti perasaan Rasya,pasti dia sangat terpukul", ucap mama sedih.
"Farid juga kasihan lihat keadaan Rasya ma,tadi Farid lihat di tangan Rasya ada kotak cincin", ucap Farid.
Mama terkejut.
"Mama ingat Rid,sebelum berangkat keluar negri,Rasya kan melamar Tania,karena Tania belum cukup umurnya,Tania bilang dia akan menunggu Rasya pulang dan menerima lamaran unclenya itu", kenang mama.
"Tapi kenyataannya malah jadi begini,Rasya harus berpisah sama Tania", ucap mama sedih.
"Kita harus memberi semangat sama Rasya ma,kita nggak boleh biarin Rasya larut dalam kesedihannya", ucap Farid.
Mama mengangguk.
"Iya Rid,kita harus saling menguatkan" ucap mama.
"Kita makan duluan aja ,biarkan aja dulu Rasya istirahat", lanjut mama.
Mereka pun makan malam tanpa Rasya.
******
Tengah malam Rasya tersentak bangun,dilihatnya sekeliling ternyata dia masih di kamar Tania.Kotak cincin masih tergenggam di tangannya.
Rasya beranjak dari tempat tidur,berjalan kepintu.Rasya keluar dari kamar Tania dan berjalan kekamarnya.
Rasya langsung ke kamar mandi,membersihkan badannya.
Setelah selesai dari kamar mandi dan berpakaian Rasya melaksanakan sholat.Selesai sholat Rasya berdoa,meminta petunjuk tentang Tania.Rasya menangis dalam doanya.Rasya meminta kepada Rabbnya agar secepatnya di pertemukan dengan Tania,karena Rasya yakin kalau Tania masih hidup.Rasya akan memulai mencari keberadaan Tania.
Selesai sholat Rasya duduk diatas tempat tidur.Di raihnya kotak cincin diatas meja.Di bukanya perlahan kotak kecil itu.Di ambilnya satu buah cincin berukuran kecìl,terukir nama Rasya.
"Seharusnya cincin ini sudah melingkar di jari manis kamu Tania", ucapnya pelan.
Mata Rasya berkaca kaca sambil terus menatap cincin itu.Rasya mengenakan cincin itu di kelingkingnya.Dan diambilnya satu buah cincin yang agak besar berukir nama Tania.
Rasya mengenakan cincin yang satu lagi di jari manisnya.Di pandanginya jarinya yang dilingkari dua buah cincin yang bersebelahan.
"Saya sangat berharap cincin ini segera pindah ke jari kamu Tania,cepatlah kembali.Kali ini uncle yang akan menunggu kamu....cepatlah kembali pada....uncle", ucapnya sebelum terlelap.
******
"Uncle tampan......uncle.....bangun dong....",
Terdengar suara lembut dan manja.Suara yang sangat dirindukan Rasya.
Rasya membuka matanya,dilihatnya Tania sedang tersenyum padanya.Senyuman hangat yang sangat Rasya rindukan.
Rasya langsung memeluk erat Tania,Rasya takut Tania akan meninggalkannya.
"Kamu jangan pernah tinggalin uncle ya sayang", ucap Rasya.
"Iya uncle,kan Tania di sini sama uncle,Tania nggak kemana mana koq", jawab Tania lembut.
"Tapi kenapa tadi kamu nggak ada di kamar kamu", tanya Rasya.
Tania tersenyum
"Tania pergi sebentar uncle,kenapa uncle khawatir gitu,Tania aja sabar nungguin uncle.
Jadi uncle juga harus bersabar nungguin Tania ya", jawab Tania lembut.
Rasya masih memandangi wajah Tania yang sangat di rindukannya.Di tangkupnya dengan lembut kedua pipi Tania.Lama kelamaan Tania menghilang dari pandangan Rasya.
"Taniaaaaaaa......", jerit Rasya.
******
"Taniaaaaa.....",
Rasya tersentak bangun,ternyata ini semua hanya mimpi.Tapi mengapa Rasya merasa suara Tania begitu jelas.
Rasya bergegas lari ke kamar Tania.Dilihatnya kamar itu masih kosong.Tubuh Rasya langsung lemas.
Rasya berjalan perlahan kembali kekamarnya.Dia langsung ke kamar mandi dan setelah itu Rasya sholat subuh.
Setelah sholat Rasya turun,di lihatnya mama sudah sibuk di dapur.Mas Farid sedang duduk di ruang tengah sambil mengotak atik hpnya.
"Pagi ma", sapa Rasya lemah.
Mama menoleh dilihatnya Rasya nampak tidak semangat.
"Pagi sayang,gimana tidurnya", ucap mama.
"Rasya mimpi ketemu Tania ma,Tania bilang Rasya harus bersabar menunggunya.", jawab Rasya sambil menunduk.
Mama menghela nafas.Lalu mendekati Rasya dan memeluk putranya itu.
"Kamu sabar ya Sya,mama juga yakin kalau Tania selamat.Tapi mama sudah nggak tahu lagi harus mencari Tania dimana", ucap mama.
"Iya ma,Rasya akan berusaha mencari Tania sampai ketemu", ucap Rasya.
Farid berjalan ke ruang makan dan menepuk bahu adiknya itu.
"Kamu harus kuat.Sekarang kita sarapan dulu,nanti baru kita fikirkan bagaimana mencari Tania", ucap Farid.
Mereka pun sarapan bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments