Bab 14

"SAYANG!"

"******!" teriak batin Arsyad dan Jefri yang memandang orang di depannya dengan tatapan horor mereka.

Orang itu berdecak. "Kalian kenapa sih! Kayak liat hantu saja!" gerutunya kesal sambil menghentakann kaki ke lantai.

Arsyad dan Jefri saling pandang dalam ketegangan mereka. Tatapan mereka seolah mengatakan, "Bukan hantu! Tapi kau jelmaan!" bahkan bulu kuduk mereka merinding sendiri.

Orang itu tampak berjalan mendekat dengan lemah gemulai. Membuat bulu kuduk Arsyad merinding pasalnya orang itu berjalan ke arahnya, "Mati aku! Selamatkan aku Tuhan!" batinnya menjerit seolah mencari pertolongan. Kakinya mendadak kaku tak bergerak setiap orang itu berjalan mendekat.

Sedikit lagi... Sedikit lagi...

Orang itu ingin merangkul mesra lengan Arsyad yang berdiri kaku. Sebelum.... Jefri dengan berani menerjang tubuh orang itu hingga mereka berdua jatuh kelantai.

"JANGAN BERANI MENYENTUHNYA! BANCI SIALAN!" pekik Jefri yang tanpa sadar terjatuh menindih orang itu.

"APA KAU BILANG!" orang itu berteriak murka di bawah Jefri. Sedangkan Arsyad hanya bisa menghela napas lega sambil melemaskan otot bahunya yang sedari tadi menegang.

Dia mengelus dadanya. Hampir setiap kali dia bertemu orang itu dia harus mati-matian menahan napas karena mempunyai sahabat yang tidak normal.

"Ck... Bilang saja kau mau aku peluk sayang!" suara itu membuat Arsyad dan Jefri mual. Orang itu mengerlingkan matanya pada Jerfri. Seketika dia sadar dengan posisinya.

"Sialann! Aku ternoda!" jeritnya frustasi ketika sudah bangkit dari tubuh orang itu. Atau bisa di bilang manusia jadi-jadian. Dia pria tapi berpenampilan seperti wanita.

Jefri menatap tubuhnya sendiri dengan sendu, "Kau lihat!" katanya pada Arsyad yang berdiri di sampingnya. "Hanya gara-gara menyelamatkanmu dari banci terkutuk itu! Aku merelakan tubuhku ternoda! Tidak mungkin!" teriaknya frustasi mendramatisir keadaan.

Arsyad menggeleng geli melihat tingakah Jefri, dia menepuk bahu Jefri seolah menenangkan padahal dia sendiri ingin rasanya tertawa terbahak melihat ekspresi sahabatnya itu seperti habis menjadi korban pelecehan. Dia memeluk tubuhnya erat sambil berpura-pura menangis.

"Sudah...sudah. Terima kasih pengorbanan hebatmu itu, sobat!" kata Arsyad dengan nada jenaka. Sambil terkekeh.

"Ck.. Drama!"sindir suara itu. Orang yang baru saja di tindih Jefri kini sudah berdiri sambil menepuk bokongnya yang terkena lantai tadi. "Sedang apa kau disini? Bukannya kepulanganmu dari London 4 hari lagi?" kini Arsyad bersuara sambil menatap orang itu.

Orang itu melirik Arsyad dengan menyungingkan senyum menggodanya, "Kau tidak ingin memeluk sahabatmu ini, sayang?" ucapnya dengan nada menggoda.

Arsyad berdecak, "Ck... Nanti kalau kau sudah normal!" jawabnya ketus. Dia kembali berjalan santai menuju mejanya. Membiarkan Jerfi yang masih diam mematung dengan tangan memeluk tubuhnya erat.

Orang itu berjalan memandang geli Jefri yang mematung, "Sepertinya dia masih Syok!" kekehnya.

"Tidak, lebih syok saat dulu kau mencium pipinya!" lanjut Arsyad yang kembali merinding mengingat dulu ketika mereka masih duduk di bangku kuliah, Jefri mendapat kecupan di pipinya oleh sahabatnya yang sekarang ada di hadapannya.

'Reynaldi Angkasa Fernando' namanya sangat keren. Tapi dia lebih suka di panggil 'Rere' katanya lebih cantik. Membuat Arsayd dan Jefri ektra sabar memiliki Sahabat yang seperti ini.

"Itukan masalalu!" sanggah Rey cepat. Dia berjalan mendekat kearah Jefri yang menatap kedepan dengan pandangan kosong. Mungkin dia kerasukan! Batin Rey. Dia mencoba menyentuh tangan Jefri yang masih memeluk tubuhnya.

Namun tiba-tiba Jefri memekik,"Jangan menyentuhku! Jangan sentuh aku! Aku jijik! Aku jijik sama kamu!" teriak Jefri ala-ala sinetron sambil berjalan mundur.

Rey mencibik kesal, "Apasih! Belum juga eke apa-apain!" ketus Rey dengan bibir manyun. Rey berjalan melewati Jefri kemudian duduk dengan santai di sofa. Dia menumpukan kaki kirinya di kaki kanannya sambil memain-mainkan kukunya yang berwarna.

Jefri menoleh ke Arsyad yang duduk santai di kursinya, "Kenapa kau terlihat santai saat dia datang?" tanya Jefri heran pada Arsyad. Masih dengan nada syok tidak percaya. Dia sudah menyusun acara untuk pergi ke bandung ketika sahabatnya bilang dia akan pulang 4 hari lagi. Nyatanya dia malah pulang sekarang!

"Biarkan saja, dia juga sahabat kita." ucap Arsyad datar sambil membaca kembali dokumennya.

"Aku pikir sahabat sepertinya sudah tenggelam di laut!" gumam Jefri yang masih di dengar Rey dan Arsyad.

"Apa katamu?!" teriak Rey marah, dan langsung bangkit dari duduknya. Dia menarik kerah seragam Jefri, membuatnya menatap Rey, "Ck... Padahal aku tahu kau yang paling merindukanku." sinis Rey pada Jefri.

"Ti-tidak!" kata Jefri terbata. Nafasnya tercekik oleh kerahnya yang di tarik Rey.

"Benarkah?" bisik Rey yang mendekatkan bibirnya di telinga Jefri.

Arsyad merasa jengah dengan tingkah kedua sahabatnya itu. Masalahnya pemandangan menggelikan itu tepat berada di depannya.

"Hentikan tingkah ko_"

"Astagfirullah!" pekik seseorang membuat Arsyad menghentikan ucapannya. Membuat kedua orang itu menoleh ke arah pintu. Mereka melihat Zahra tengah menutup mulutnya yang menganga dengan satu tangannya. Sedang tangan lainnya menenteng sebuah kotak bekal.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Zahra dengan nada terkejutnya. Arsyad yang masih belum bisa melihat Zahra karena terhalan tubuh dua orang itu kemudian berdiri dari kursinya. Dia memutar hingga akhirnya bisa melihat wajah istrinya.

"Ti-tidak... Tidak ada apa-apa!" seru Jefri mendorong Rey menjauh darinya.

Rey berjalan ke arah Zahra dan menatapnya dengan menyelidik lalu kembali melirik ke arah Arsyad dan Jefri. "Siapa wanita ini?" tanya Rey dengan nada tak suka.

Arsyad tersenyum simpul melihat ke arah Zahra yang menundukan pandanganya. Ntah mengapa kembali merasa bersalah pada suaminya itu. "Dia istriku!" jawabnya mantap.

Terselip nada bangga saat mengucapkan bahwa Zahra adalah istrinya. Istri yang tadi malam menolaknya dan memfitnahnya ntah mengapa semua itu hilang dari ingatannya. Tergantikan oleh rasa bahagia ketika Zahra mengunjungi kantornya.

Rey menatap Zahra remeh, dia berjalan mendekat. Dengan tangan yang terlipat di dada dia berjalan memutari Zahra. "Jadi wanita alim ini yang kau pilih jadi istrimu?" ucapnya dengan nada seolah meremekan Zahra.

Dia berhenti saat sudah berada di depan Zahra. Dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, "Kenalin gue Rere!" Zahra mendongak mentap Rey dengan tak percaya, "Rere?" tanyanya merasa mungkin dia salah dengar.

"Iya, Rere, kenapa? Lo gak suka?" tanyanya kembali membuat Zahra tergagap.

"Ma-maaf." ucap Zahra kemudian dia hanya mengatupkan tangannya di depan dada tanpa menyambut uluran tangan Rey yang Zahra percaya dia seorang laki-laki tulen yang terjebak dalam kebiasaan wanita.

"Cihh... Sok suci!" ketus Rey yang merasa tak terima karena uluran tangannya di abaikan. Padahal selama ini banyak orang yang berebut berjabat tangan dengannya. Secara dia seorang desainer terkenal.

"Hey! Jaga ucapanmu Rey!" tegur Arsyad merasa tak suka dengan ucapan Rey. Dia berjalan ke arah Zahra. Membuat Zahra tersenyum kikuk. Mendadak dia menjadi gugup.

"Ada apa kemari?" tanyanya dengan lembut membuat darah Zahra berdesir.

"I-Ini, Zahra mau antar makan siang," jawab Zahra terbata.

"Kenapa repot-repot, aku bisa makan masakan kantor saja." kata Arsyad dengan nada lembut yang membuat Zahra meleleh.

"Ti-Tidak kok!" sela Zahra cepat.

Arsyad tiba-tiba merangkul pundak Zahra membuat Zahra seketika menengang, "Kemarilah, kita bicara sambil duduk. Aku tidak ingin kamu kelelahan karena berdiri." aduh Zahra tambah meleleh mendengar ucapan Arsyad yang begitu memperhatikannya.

Perlahan pundak Zahra mulai mengendur dari ketengangannya.Zahra hanya mengikuti arah Arsyad yang mendudukannya dengan pelan di sofa.

Zahra hanya terdiam sambil menunduk hingga Arsyad kembali bersuara, "Boleh aku makan sekarang?" tanya Arsyad lembut. Seolah dia tak mau berbicara dengan nada kasar seperti malam itu. Saat dia tak bisa mengontrol emosinya.

"Tidak!"

"Tidak?" Arsyad mengernyit bingung saat Zahra mengatakan tidak.

Zahra gugup, bingung harus mengatakan apa, " Maksud Zahra, makannya nanti aja kalau Zahra udah pulang."

"Kenapa begitu?"

"Tidak apa-apa,pokoknya nanti saja kotak bekalnya di buka." pinta Zahra yang seolah tak mau di bantah.

Arsyad hanya mengangguk paham, "Baiklah!" sekilas Zahra melihat tangan Arsyad yang terbungkus perban. Dia ingin mengapai tangan itu tapi tidak jadi setelah dia menyadari masih ada dua teman Arsyad dalam ruangan itu.

"Kalau begitu Zahra pamit dulu, Assalamualaikum!" ucap Zahra kemudian bangkit dari duduknya. Duduk berlama-lama bersama Arsyad bisa membuatnya sakit jantung karena sedari tadi jantungnya terus berdegup kencang.

Arsyad tersenyum lembut, "Waalaikumsalam istriku!"ujar Arsyad membuat semburat merah tercetak pada pipi Zahra. Dia segera pergi melewati dua manusia yang sudah tak dianggap keberadaanya sejak kedatangan Zahra. Miris!

"Zahra!" panggil Arsyad saat Zahra ingin membuka pintu.

Dengan sisa keberaniannya Zahra menoleh kearah Arsyad."Iya, ada apa?"

"Terima kasih!" ucapnya sambil tersenyum lebar.

"Sa-sama-sama!" senyuman Arsyad lagi-lagi membuat pipi Zahra memerah. Dia langsung pergi keluar dari ruangan itu sambil memegang dadanya yang terus berdebar.

"Jantung jangan berisik! Aku kan malu!" teriak batin Zahra senang. Dia sangat senang setelah bertemu dengan Arsyad. Paling tidak dia bisa melihat bahwa Arsyad tidak lagi marah padanya.

*************

Terpopuler

Comments

Harto Azhar

Harto Azhar

sudah pululuhan novel ane baca,,, baru ada mahluk jadi-jadian 🤣🤣🤣🤣🤣

2022-01-09

1

Dewa Tegar Jati Pratama

Dewa Tegar Jati Pratama

😂

2021-11-16

0

Iscamp Peter Violett

Iscamp Peter Violett

murah hati bgt kau Arsyad...coba suamiku bgtu, klepek2 tiap hari AQ 🤣

2021-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sakit dan terluka dalam Cinta
2 Bab 2: Menguatkan Hati
3 Bab 3: Pertemuan dengan Takdir
4 Bab 4: Dia Mengemaskan
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47 (Cobaan untuk suami dan istri)
48 Bab 48
49 Bab 49 (Merindukan Kakak)
50 Bab 50 (Rahasia yang terungkap)
51 Bab 51 HADIAH TERINDAH
52 Bab 52 (Shoping time)
53 Bab 53 (Persalinan)
54 Bab 54 : ZAYN AKBAR AL-MUBARAK.
55 Bab 55 (Keluarga Bahagia)
56 BAB 56: KEEGOISAN UNTUK MEMILIKINYA.
57 Bab 57 (Penghianat)
58 Bab 58 (Pelipur Lara )
59 Bab 59 : (Kegundahan Hati REY)
60 Bab 60 (Because I U)
61 Bab 61 : Ketenangan Hati
62 Notif
63 Bab 62 (Melepaskan Beban hati)
64 Bab 63 (Menjenguk Zayn)
65 Bab 64 (Pulang!)
66 Bab 65 (Bonyok)
67 Bab 66 (BAIKAN)
68 BAB 67 (PDKT ala Jefri)
69 Bab 68 (Berita mengejutkan untuk Jefri)
70 Bab 69 (Jefri patah hati BAG 1)
71 Bab 70 (Ending S1)
72 Bab 71 (Flash back Jefri dan Zara di rumah sakit)
73 PENGUMUMAN SEASON 2 WAJIB DI BACA!
74 S2-DUNIA ZARA (Bahagia menuju sirna)
75 S2-DZ BAB 2 : KEPALSUAN BELAKA.
76 S2-DZ - BAB 3: BERBOHONG
77 S2-DZ BAB 4 : ANCAMAN
78 S2-DZ BAB 5 (KEPUTUSAN BERAT)
79 S2-DZ BAB 6 (MENERIMA)
80 S2-DZ BAB 7 (Kau tak pernah Cinta)
81 S2-DZ BAB 8 (BIARLAH)
82 S2-DZ BAB 9 (HARI H-)
83 S2-DZ BAB 10 (SECOND WEDDING)
84 S2-DZ BAB 11 (MALAM YANG MENYAKITKAN)
85 S2-DZ BAB 12 : SEMUA SUDAH BERBEDA
86 S2 DZ BAB 13 : KEPERCAYAAN?!
87 S2-DZ-BAB 14: HARI BARU DAN KEBIASAAN BARU.
88 S2-DZ Bab : 15 RACUN PERTAMA!
89 S2-DZ Bab 16 HATI YANG MERAGU.
90 S2-DZ Bab 17 SEBUAH HADIAH
91 S2-DZ Bab 18 Cemburu!
92 S2-DZ Bab 19 Alya dan Syifa
93 S2-DZ Bab 20 TERUNGKAP?!
94 S2-DZ Bab 21: MULAI TERSINGKIR!
95 S2-DZ BAB : 22 RACUN KEDUA!
96 S2- DZ Bab 23 : Tuduhan Palsu.
97 S2-DZ 24 Bab : Rasa yang tersembunyi
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab 1: Sakit dan terluka dalam Cinta
2
Bab 2: Menguatkan Hati
3
Bab 3: Pertemuan dengan Takdir
4
Bab 4: Dia Mengemaskan
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47 (Cobaan untuk suami dan istri)
48
Bab 48
49
Bab 49 (Merindukan Kakak)
50
Bab 50 (Rahasia yang terungkap)
51
Bab 51 HADIAH TERINDAH
52
Bab 52 (Shoping time)
53
Bab 53 (Persalinan)
54
Bab 54 : ZAYN AKBAR AL-MUBARAK.
55
Bab 55 (Keluarga Bahagia)
56
BAB 56: KEEGOISAN UNTUK MEMILIKINYA.
57
Bab 57 (Penghianat)
58
Bab 58 (Pelipur Lara )
59
Bab 59 : (Kegundahan Hati REY)
60
Bab 60 (Because I U)
61
Bab 61 : Ketenangan Hati
62
Notif
63
Bab 62 (Melepaskan Beban hati)
64
Bab 63 (Menjenguk Zayn)
65
Bab 64 (Pulang!)
66
Bab 65 (Bonyok)
67
Bab 66 (BAIKAN)
68
BAB 67 (PDKT ala Jefri)
69
Bab 68 (Berita mengejutkan untuk Jefri)
70
Bab 69 (Jefri patah hati BAG 1)
71
Bab 70 (Ending S1)
72
Bab 71 (Flash back Jefri dan Zara di rumah sakit)
73
PENGUMUMAN SEASON 2 WAJIB DI BACA!
74
S2-DUNIA ZARA (Bahagia menuju sirna)
75
S2-DZ BAB 2 : KEPALSUAN BELAKA.
76
S2-DZ - BAB 3: BERBOHONG
77
S2-DZ BAB 4 : ANCAMAN
78
S2-DZ BAB 5 (KEPUTUSAN BERAT)
79
S2-DZ BAB 6 (MENERIMA)
80
S2-DZ BAB 7 (Kau tak pernah Cinta)
81
S2-DZ BAB 8 (BIARLAH)
82
S2-DZ BAB 9 (HARI H-)
83
S2-DZ BAB 10 (SECOND WEDDING)
84
S2-DZ BAB 11 (MALAM YANG MENYAKITKAN)
85
S2-DZ BAB 12 : SEMUA SUDAH BERBEDA
86
S2 DZ BAB 13 : KEPERCAYAAN?!
87
S2-DZ-BAB 14: HARI BARU DAN KEBIASAAN BARU.
88
S2-DZ Bab : 15 RACUN PERTAMA!
89
S2-DZ Bab 16 HATI YANG MERAGU.
90
S2-DZ Bab 17 SEBUAH HADIAH
91
S2-DZ Bab 18 Cemburu!
92
S2-DZ Bab 19 Alya dan Syifa
93
S2-DZ Bab 20 TERUNGKAP?!
94
S2-DZ Bab 21: MULAI TERSINGKIR!
95
S2-DZ BAB : 22 RACUN KEDUA!
96
S2- DZ Bab 23 : Tuduhan Palsu.
97
S2-DZ 24 Bab : Rasa yang tersembunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!