Hidup dan Pilihan

‘Setelah Menggunakan LOVATY Sekarang Aku Bisa Menikah’

Diana, wanita berumur 31 tahun yang telah menghabiskan setengah dari hidupnya dengan hidup sendiri di sebuah apartemen di pinggir kota. Sayangnya itu bukanlah pilihannya, melainkan nasib hidupnya.

Kematian orangtuanya akibat kecelakaan mengakibatkan ia harus diurus oleh sang paman. Sebagai wali sah dari anak berusia 14 tahun itu ia bertugas untuk mengurus segala keperluan dan mengelola harta warisan yang ditinggalkan saudaranya.

Namun pada kenyataannya berbanding terbalik, gadis belia itu malah menjadi korban kekerasan dari paman yang merupakan pecandu alkohol dan penjudi.

Sempat bertahan dalam keadaan tersebut selama beberapa minggu, kasus tersebut terungkap setelah salah seorang guru melaporkan kasus yang dialaminya kepada pihak kepolisian.

Diana akhirnya bisa terbebas dari kekejaman pamannya. Dengan bantuan dari Lembaga Perlindungan Anak, Diana bisa kembali ke kehidupannya yang normal. Meskipun tidak bisa dikatakan sepenuhnya normal. Sama seperti luka yang meninggalkan bekas,

kejadian  tragis yang beruntun juga membuatnya menderita trauma.

Diana tumbuh menjadi gadis penyendiri, selama bertahun - tahun hidup selain bersekolah waktunya hanya dihabiskan dengan berdiam diri di rumah.

Dia memang bukan sosok yang terbuka pada awalnya, namun setelah kejadian tersebut ia semakin menutup diri. Tidak lagi bisa melihat dia bermain atau sekedar berkumpul bersama teman dekat.

Bahkan setelah ia menyelesaikan pendidikannya, wanita yang sekarang berprofesi sebagai ilustrator lepas ini lebih memilih untuk melakukan segala pekerjaannya di rumah. Sebisa mungkin ia akan menghindari aktivitas yang mengharuskannya untuk berinteraksi dengan banyak orang.

Dengan interaksi sosial yang sangat minim sangat sulit baginya untuk menjalin hubungan asmara dengan seseorang. Tapi bagi seorang wanita pernikahan tetaplah sesuatu yang di dambakan, termasuk bagi Diana sendiri.

Dia sangat ingin menghilangkan ketakutannya untuk bertemu dan menjalin hubungan dengan orang baru, tapi ia

tidak punya keberanian untuk berkonsultasi dengan psikiater.  Dia terus menutup diri dan dia sadar bahwa dia tidak akan pernah bisa mengubah apapun.

Sampai suatu hari ia melihat berita yang menayangkan tentang peluncuran program LOVATY di televisi. Dia sangat terkesan dengan apa yang disampaikan oleh juru bicara dari Klandestin Corp. Dia berpikir bahwa ini mungkin adalah jalan keluar yang ia cari selama ini. Dia memutuskan untuk menggunakannya.

“Apa yang anda rasakan saat menggunakan LOVATY?”

“Tentu saja awalnya terasa aneh. Saya adalah orang yang akan langsung gugup sangat bertemu dengan orang baru dan melihat sosok ARFriend membuat saya gugup pada awalnya. Tapi ketika saya ingat bahwa ARFriend tidaklah nyata melainkan sebuah penggambaran teman manusia yang diciptakan LOVATY, perlahan - lahan saya mulai merasa santai.”

“Lalu bagaimana LOVATY membantu dalam menyelesaikan masalah yang anda miliki?”

“Itu tidak terjadi dalam waktu singkat, juga tidak bisa selesai dengan sendirinya. Kembali lagi ke kemauan kita untuk berubah. Saat itu keinginan saya untuk berubah sangat tinggi, sehingga saya menggunakan LOVATY hampir isetiap kesempatan. Karena saya kesulitan untuk bertemu dengan orang baru pada dunia nyata, berinteraksi dengan ARFriend sangat membantu saya. Sama seperti teman berlatih, dia merespon apapun yang saya katakan. Bukan seperti ‘ya, tidak dan bisa jadi’, tapi benar - benar sebuah percakapan. Kadang juga ada saran - saran yang diberikan dari sudut pandang seorang pria, hingga membuat saya hampir meyakini bahwa dia adalah seorang pria sungguhan.”

“Jadi itu benar - benar berhasil?”

“Ya. Karena pada akhirnya saya berhasil menceritakan semua ketakutan dan kekhawatiran saya. Sesuatu yang selama ini tidak pernah saya lakukan, bahkan saya tutupi dan selalu saya hindari. Saya tiba - tiba mendapatkan kepercayaan diri dan juga keberanian. Saya mulai pergi keluar rumah. Dimulai dari pekerjaan saya. Profesi saya adalah illustrator, sebenarnya itu adalah profesi yang mengharuskan saya bertemu dengan orang - orang baru. Tapi selama ini saya selalu menghindar dan selalu melakukan pekerjaan saya dari rumah. Dari situ saya mulai berubah, mulai bertemu dengan para klien secara langsung. Meskipun tidak mudah pada awalnya karena tangan saya masih berkeringat dan mulai gugup sebelum dan saat baru bertemu dengan orang - orang baru, tapi itu membaik setelah lima hingga 10 menit selanjutnya.”

“Perkembangan yang luar biasa. Lalu bagaimana dengan masalah asmara, apakah itu juga mengalami perkembangan?”

“Iya, saya akhirnya bertemu dengan seseorang. Dia adalah salah satu klien yang bekerja sama dengan saya. Berawal dari percakapan seputar pekerjaan, berlanjut ke pembicaraan sederhana. Tentang, kehidupan, hobi, masalah - masalah di sekitar. Percakapan yang seharusnya berakhir dalam sekali - dua kali pertemuan, terus berlanjut bahkan menjadi keseharian.”

“Hingga akhirnya kalian bisa menikah?”

“Pada akhirnya. Sulit untuk mempercayai seseorang, apalagi untuk mempercayakan seluruh sisa hidupmu

hidup bersama seseorang. Tapi dia sangat sabar dan tidak pernah lelah untuk meyakinkan saya, yang akhirnya juga memberi kekuatan bagi saya untuk melangkah maju. Mengambil keputusan ini, menikah.”

“Selamat atas pernikahan anda!”

“Terimakasih.”

“Apakah Anda ingin menyampaikan sesuatu kepada mereka yang masih bingung diluar sana?”

“hmm.. Kalau kalian melihat tangan anda saat ini dan memperhatikan. Biasanya beberapa orang akan mengenakan jam tangan di pergelangannya, sementara tangannya kosong. Kadang orang mengartikan bahwa mereka memiliki waktu di tangan mereka. Tapi sebenarnya bukan waktu yang kalian miliki melainkan pilihan. Kemarin, hari ini, atau besok kalian yang menentukan kapan pilihan itu diambil.”

***

*Biasanya di dalam sebuah cerita ada dua pilihan akhiran, happy ending atau sad ending. Semua orang menyukai happy ending dan menghindari sad ending. Tapi itu hanya berlaku di sebuah cerita, maksudku apakah bisa membandingkan sebuah cerita yang singkat dengan hidupmu yang panjang?

Kecuali kau hanya mengambil sepotong bagian dari hidupmu. Sama dengan yang digunakan oleh artikel ini. Menempatkan menikah sebagai happy ending, Padahal masih ada kehidupan yang harus dijalani setelah pernikahan, dan jika kau harus menempatkan itu sebagai cerita belum tentu itu berakhir bahagia*.

*Karena pada realita kehidupan pernikahan tidak selalu buah dari romansa manis remaja, bisa saja hasil dari kesalahan atau tekanan.

Prosesnya tak hanya dikenang karena membuat membuat gugup dan bahagia, kadang ingatan pahit penuh air mata yang terkenang.

Setelah pernikahan bukan berarti akan bahagia selamanya, ada banyak pertengkaran, pengkhianatan bahkan kekerasan disana. Aku yakin semua orang sadar akan hal itu. Tapi mereka membiarkan diri mereka terhanyut dalam akhiran bahagia yang disuguhkan pada sebuah cerita, cerita pada artikel ini*.

Drrrttt.. Drrrttt..

Getaran dari smartphonenya menyadarkan Calya dari lamunannya. Sebuah pengingat bertuliskan ‘Meeting dengan Niskala! Salt ‘n Pepper Resto’. Calya terbiasa memasang pengingat untuk setiap jadwal meeting dengan klien. Karena dia tidak memiliki sekretaris yang akan mengingatkan dan mempersiapkan berkas yang dia perlukan. Itulah sebabnya dia mengatur waktu satu jam sebelum pertemuan.

Meeting kali ini adalah dengan Niskala, sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu dan aksesoris olahraga. Terhitung sebuah perusahaan yang cukup besar, mungkin itu yang membuatnya cukup gugup.

Meskipun ia tidak sendiri pada meeting kali ini. Tim dari Account Executive juga ikut bersamanya, tapi tetap saja keseluruhan presentasi ide akan diserahkan padanya. Ide yang sudah dikerjakan oleh timnya dengan sungguh - sungguh. Sehingga ada beban di masing - masing sisi pundaknya saat ini. Satu dari timnya dan satu lagi dari perusahaannya.

Tiba diwaktu dan lokasi yang sudah ditentukan. Kedua tim perwakilan masing - masing perusahaan akhirnya bertemu, Selayaknya meeting pada umumnya, pertemuan dibuka dengan perkenalan diri dan basa - basi seputar keadaan perusahaan masing - masing. Sebelum akhirnya salah satu perwakilan dari Niskala mulai menyinggung masalah proyek kerjasama yang akan mereka lakukan.

Tim Account Executive mulai berbicara tentang bagaimana ide ini adalah apa yang mereka cari, menceritakan bahwa ide ini sangat sesuai dengan konsep produk mereka dan menjelaskan bagaimana ide ini akan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak.

Para perwakilan Niskala yang mendengar penjelasan itu terlihat cukup tertarik dan mempersilahkan pihak Parama Ad untuk melanjutkan ke detail ide mereka. Kedua Account Executive itu pun memberi kode agar Calya memulai presentasinya.

“Baik, jadi tim kami telah melakukan riset tentang daftar barang - barang dengan tingkat penjualan tertinggi di pasaran. Mulai dari Kebutuhan rumah tangga, makanan dan minuman, elektronik hingga pakaian dan aksesoris. Semua data - data tersebut menunjukan satu persamaan, yaitu terlihat digunakan atau dikonsumsi oleh public figure terkenal. Kemudian kita riset lebih jauh untuk melihat mana yang lebih banyak, produk yang terjual karena dipromosikan oleh artis sebagai brand ambassador resmi atau produk yang terlihat sepintas di keseharian artis. Ternyata persentase lebih tinggi ada pada produk yang terlihat di keseharian artis. Kenapa demikian karena para fans mereka sangat senang meneliti kehidupan pribadi sang artis, pola hidup, tempat yang dikunjungi hingga barang - barang milik sang artis dan mereka akan berusaha menyamakan semua itu dengan mereka. Sekarang pertanyaannya adalah media apa yang digunakan? Pastinya media yang populer saat ini seperti Instagram dan Youtube. Jadi konsep kami adalah promosi tersirat pada konten sosial media artis.”

“Kami mengerti dasar mengapa konsep ini dipilih. Tapi bisa anda jelaskan lebih lanjut tentang promosi tersirat tadi?” salah satu klien mulai bertanya padanya.

“Promosi tersirat ini adalah promosi yang dilakukan dengan menggunakan konten sosial media sang artis. Kenapa disebut tersirat? Karena sang artis tidak akan secara langsung mengkampanyekan bahwa ia menggunakan produk tersebut. Tapi akan disisipkan kedalam kegiatan keseharian si artis,” Calya menjawab dengan percaya diri.

“Baiklah saudari Calya, harus kami akui bahwa kami sangat terkesan dengan presentasi anda. Kami juga sangat tertarik dengan ide kalian tentang promosi tersirat tadi. Jadi mari kita bicarakan tentang detail rencananya pada pertemuan selanjutnya.”

Setelah melakukan tanya jawab selama beberapa saat akhirnya pihak Niskala menyampaikan keputusan mereka. Tidak banyak hal yang bisa membuat Calya tersenyum secara spontan, selain tingkah aneh Qeiza ini adalah yang paling berhasil. Momen disaat mereka berhasil memenangkan proyek.

Karena itu artinya beban di kedua pundaknya sudah terangkat, membuatnya sangat senang. Setelah saling berjabat tangan Calya mempersilahkan kedua Account Executive untuk  jalan duluan bersama para klien sementara ia membereskan berkas - berkas presentasinya. Namun saat ia berpikir ia hanya sendiri di meja itu, dia merasa ada orang yang berdiri di dekatnya. Ia menoleh untuk memeriksa.

“Ya?” Ucap Calya meskipun ia belum dipanggil oleh pria tersebut.

Ia mengenal pria itu. Salah satu dari ketiga perwakilan Niskala, klien mereka. Merasa tidak mendapat jawaban dari pria tersebut ia bertanya lagi, “Apa ada yang tertinggal?”.

Pria itu akhirnya mulai bicara “Tidak… sebenarnya mungkin iya,"Pria itu meralat kata – katanya seakan sedang ragu.

“Apa?” tanya Calya tak mengerti.

“Nomor kontaknya,” pria itu kembali berbicara.

“Ya?” namun kata – katanya hanya membuat wanita itu semakin tidak mengerti. Pria itu mengeluarkan smartphonenya, Calya akhirnya paham maksud pria itu.

Pria itu masih mengunggu, entah Calya mengambil smartphonenya atau Calya yang menyebutkan nomor kontaknya.

Tiba - tiba Calya teringat akan sesuatu. Salah satu kalimat yang ia baca tadi pagi lebih tepatnya.

‘Kemarin, hari ini, atau besok kalian yang menentukan kapan pilihan itu diambil’. Dia terdiam agak lama, berpikir sejenak. ‘Pilihan memang ada ditanganku, dan ini yang aku pilih.'

“Mohon maaf, seingat saya masih ada waktu beberapa hari sebelum pertemuan berikutnya. Jadi mari bahas masalah pekerjaan kita pada pertemuan berikutnya saja. Permisi.”

Calya berjalan meninggalkan pia itu, dalam hatinya ia sempat berpikir apa tadi dia terlalu kasar. Tapi bukankah ia berhak menentukan untuk menerima atau menolak permintaan seseorang, pikirnya lagi.

Belum seberapa jauh dia melangkah meninggalkan meja itu dia melihat salah satu rekan yang datang bersamanya tadi melangkah ke arahnya. Dia berhenti untuk berbicara sebentar, sekedar bertanya apa ada barang yang tertinggal. Pria itu menjawab bahwa masih ada yang harus dia lakukan dan mempersilahkan Calya untuk pergi dulu. 

Masing - masing saling berjalan menjauh. Calya menuju keluar restoran sementara rekannya berjalan ke arah meja mereka tadi, dimana pria dari Niskala itu masih berdiri disana.

Sang rekan memperhatikan arah mata pria itu, terpaku tepat menuju kearah Calya yang semakin menjauh. Saat Calya sudah tak terlihat barulah si pria menyadari kehadiran temannya itu di sampingnya. Ray pria dari Niskala itu, menyadari tatapan aneh dari temannya.

“You are into her, bro?”

Damian bertanya tapi tidak mendapat respon dari temannya itu,

“Sebaiknya kau pikirkan lagi.”

“Kenapa?” kali ini giliran Ray yang bertanya.

“She is famous in our company, as Cia,” Damian menyampaikan rumor tentang Calya pada temannya.

“CIA?” tanya Ray, tidak mengerti maksud perkataan pria itu.

“Chip Ice Angel. Bening, keras, tahan lama!” meskipun Damian telah menyebutkan artinya, namun tidak membuat Ray langsung mengerti.

“What’s the relation?”

“She’s not gonna response you!” ucap Damian lagi, lengkap dengan ekspresi –sebaiknya kau menyerah saja, "

“Yeah we’ll see. But i tell you one thing, man,” Ray berjalan maju mendekati temannya.

“What?” Damian merasa bingung.

“I’m gonna get her number by next meeting," Ray berkata dengan penuh percaya diri.

“Whoo hoo.. that’s my bro!” mereka tertawa sambil bertos ria. Melangkah bersama meninggalkan restoran itu.

“I like your confidence, bro. Where did you learn it from?” Damian bertanya pada Ray,

“You!” pria itu langsung menjawab sambil menunjuk kearah temannya.

“Good you say that.”

Episodes
1 PROLOG
2 Creative Department
3 Rumor
4 Calya Shalitta
5 Kenapa Tidak Tertarik?
6 Hidup dan Pilihan
7 Defensive Mode
8 Mengutuk Diri Sendiri
9 Jebakan yang Elegan
10 A Proper Way
11 Yang Tak Diharapkan
12 Special Offer
13 Gong Flashback
14 Simpati dan Ketakutan
15 In LOVAWorld
16 Kabar Baik?
17 Berbeda
18 Menjalin Ikatan
19 The Disaster (Permulaan)
20 The Disaster (Bertubi - Tubi)
21 Pemicu (Awal Mula)
22 Pemicu (Menghindar)
23 Comeback
24 Sudden Plan
25 As If It Your Last (The Fun)
26 As If It Your Last (The Memory)
27 Indah dalam Kegelapan
28 Malam Pertama dan Terakhir
29 Lupakan!
30 Keputusannya
31 Tidak Nyaman
32 Terpana
33 Kebetulan
34 Bukan Double Date
35 Face to face
36 Kacau
37 Sedang apa?
38 Sopan santun
39 Peminjam
40 Kesalahpahaman
41 Pria itu
42 Terima kasih
43 Qeiza's Rumor
44 D-1
45 D - DAY
46 Menawarkan diri
47 Tidak Penting
48 Seandainya
49 That Man
50 Arion K. Radhika
51 This Man
52 Rayshiva Zachery
53 Penting
54 TIDAK!
55 Kemarahan
56 Kebetulan Berulang
57 Rencanaku
58 Kenapa?
59 Alasannya
60 PR
61 Taktik
62 Notifikasi
63 Versi Beta
64 Don't be
65 It can be
66 You Know
67 Asumsi
68 LOST
69 Waspada
70 Bahaya
71 Empati dan Kompetisi
72 Menyebalkan
73 Heartless
74 Mindset
75 Perhatian
76 Tidak Bisa Dipercaya
77 Friendship
78 History
79 Let's Trade!
80 Investor
81 Not a Test
82 Situation
83 Pembaca Situasi
84 Confession
85 Mendung
86 Reminder
87 Kesiapan
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PROLOG
2
Creative Department
3
Rumor
4
Calya Shalitta
5
Kenapa Tidak Tertarik?
6
Hidup dan Pilihan
7
Defensive Mode
8
Mengutuk Diri Sendiri
9
Jebakan yang Elegan
10
A Proper Way
11
Yang Tak Diharapkan
12
Special Offer
13
Gong Flashback
14
Simpati dan Ketakutan
15
In LOVAWorld
16
Kabar Baik?
17
Berbeda
18
Menjalin Ikatan
19
The Disaster (Permulaan)
20
The Disaster (Bertubi - Tubi)
21
Pemicu (Awal Mula)
22
Pemicu (Menghindar)
23
Comeback
24
Sudden Plan
25
As If It Your Last (The Fun)
26
As If It Your Last (The Memory)
27
Indah dalam Kegelapan
28
Malam Pertama dan Terakhir
29
Lupakan!
30
Keputusannya
31
Tidak Nyaman
32
Terpana
33
Kebetulan
34
Bukan Double Date
35
Face to face
36
Kacau
37
Sedang apa?
38
Sopan santun
39
Peminjam
40
Kesalahpahaman
41
Pria itu
42
Terima kasih
43
Qeiza's Rumor
44
D-1
45
D - DAY
46
Menawarkan diri
47
Tidak Penting
48
Seandainya
49
That Man
50
Arion K. Radhika
51
This Man
52
Rayshiva Zachery
53
Penting
54
TIDAK!
55
Kemarahan
56
Kebetulan Berulang
57
Rencanaku
58
Kenapa?
59
Alasannya
60
PR
61
Taktik
62
Notifikasi
63
Versi Beta
64
Don't be
65
It can be
66
You Know
67
Asumsi
68
LOST
69
Waspada
70
Bahaya
71
Empati dan Kompetisi
72
Menyebalkan
73
Heartless
74
Mindset
75
Perhatian
76
Tidak Bisa Dipercaya
77
Friendship
78
History
79
Let's Trade!
80
Investor
81
Not a Test
82
Situation
83
Pembaca Situasi
84
Confession
85
Mendung
86
Reminder
87
Kesiapan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!