Pukul 5 Nisa terbangun, ia pun langsung pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu lalu ia pun melaksanakan subuh nya, karena tidur Nisa yang kurang membuat pagi ini ia bangun terlambat. Setelah selesai ia pun melihat Adam yang masih tertidur dengan pulas segera Nisa membangunkan nya.
"Mas bangun mas udah jam 5 shalat dulu." ucap Nisa lembut dan menusuk-nusuk tangan Adam yang terhalang selimut berulang kali supaya bangun.
Adam mengerjapkan kedua matanya yang masih lengket karena mengantuk. "Emh ya." Adam menyahut tersenyum lalu ia pun beranjak bangun menuju kamar mandi dengan tertatih-tatih.
"Hati-hati mas, mau aku bantu jalan nya?" tawar Nisa saat ia melihat Adam kesulitan.
"Gak usah, terima kasih." sahut adam pelan dan lembut.
Saat sudah selesai subuh nya Adam pun kembali duduk di sofa merasakan tubuh nya yang begitu sakit dan ngilu ia pun menyandarkan tubuhnya pada sofa itu dengan pelan. "Saya akan cari siapa preman-preman itu, semoga saya mudah menemukan mereka." gumam Adam.
Nisa keluar dari kamarnya sesudah mandi, tercium aroma segar dari sabun yang di pakai Nisa membuat Adam menatap Nisa yang baru saja keluar. "Mas udah enakan badannya? mas mau sarapan apa biar ke isi perut nya, nanti bisa minum obat anti nyeri nya lagi." ucap Nisa penuh perhatian.
"Gak usah Nisa mas belum lapar, nanti ajalah." tolak nya lembut.
"Ya udah aku beliin bubur aja ya, aku beli dulu ke depan, mas tunggu disini sebentar gak apa-apa kan?" tanya Nisa.
Adam hanya tersenyum lemas rasa sakit di tubuh nya membuat ia malas untuk berbicara panjang.
"Nisa... mas boleh pinjam handphone kamu gak, mas mau nelpon ibu pemilik kontrakan dan teman-teman mas." pintanya lemas.
"Oh boleh mas ini handphone nya, aku pergi dulu ya silahkan pakai aja handphone nya." pamit Nisa setelah memberikan handphone nya pada Adam.
Beberapa menit kemudian Nisa sudah kembali. tanpa tanya lagi Nisa langsung menyiapkan bubur ke dalam mangkuk untuk Adam. "Nisa gak usah repot-repot mas jadi gak enak sama kamu karena buat kamu repot begini." ucapnya tak enak hati.
Nisa tersenyum, "Gak apa-apa mas aku gak repot, lagian mas kan lagi sakit masa aku biarin sih, santai aja ya."
"Kamu gak berangkat kuliah, ini udah siang kamu gak takut kesiangan?" ujar Adam.
"Aku udah minta ijin gak masuk hari ini lagi pula mata kuliah nya juga cuma 2 mata pelajaran aku bisa minta salinan sama Rahma, hari ini aku mau nemenin mas aja aku khawatir kamu masih sakit." Nisa berkata.
"Maaf ya gara-gara mas kamu gak masuk kuliah, tapi mas udah enakan kok" ujarnya sungkan walaupun dalam hatinya Adam merasa bahagia bisa bersama Nisa.
Tak lama kemudian rekan-rekan Adam datang mereka langsung menemui Adam setelah Adam mengabarkan bahwa dia di keroyok oleh beberapa preman pada dini hari tadi malam.
"Assalamualaikum..." teriak Satria dan beberapa rekan kerjanya di depan pintu Nisa yang telah terbuka, mereka tahu kalau Adam sedang berada di kontrakan Nisa.
Nisa dan Adam menoleh dan menjawab salam dari Satria dan rekan nya. "Wa'alaikumussalam salam." sahut Nisa dan Adam bersama.
"Wih kompak nih calon pengantin!" celetuk Andi salah satu rekan Adam.
"Wah si Adam benar-benar dapet banyak ya malam ini, udah bisa nginep di rumah Nisa terus dia di rawat sama Nisa lagi, kalian gak ngapain-ngapain kan?" Satria bertanya penuh selidik.
Sebuah lemparan bantal mendarat di kepala Satria yang berfikir macam-macam itu. "Elu ya bikin gue emosi, gue gak kayak elu Satria!" sanggah Adam. "Lihat wajah gue babak belur dan badan terasa remuk begini, apa gue berniat untuk macam-macam. ucapnya kesal.
"Wih santai bro gue kan bercanda." elak Satria
"Iya elu Sat orang lagi sakit di ajak bercanda." ucap Andi pada Satria.
"Udah deh kalian gak usah ribut kita kesini kan mau jenguk teman kita ini, dan memberi tahu tentang penyelidikan kasus yang menimpa Iptu Adam." ucap salah satu rekan Adam dengan serius.
Satria cengengesan, "Sorry-sorry gue khilaf." ucapnya. "Gini Dam setelah elu cerita soal kejadian malam tadi, gue sama yang lain cari tahu motif dan alasan apa mereka sampai buat elu babak belur gini." jelas Satria.
"Gue yakin kalau ini bukan karena perampokan atau pencurian barang berharga, karena tadi saat kita cek cctv yang ada di salah satu pemilik rumah dekat kejadian elu di hadang, ada preman yang gue tahu, dia seorang preman yang di kenal sebagai preman yang di bayar untuk membunuh orang." urai Andi menjelaskan.
"Apa elu punya masalah sama orang?" tanya Bimo.
"Gue gak pernah ada masalah sama orang, apalagi gue gak pernah kenal dengan preman itu." sahut Adam datar.
"Apa kepolisian bisa menangkap semua preman-preman itu, aku khawatir mereka berbuat jahat lagi sama mas Adam?" ucap Nisa penuh khawatiran.
"Kamu gak usah khawatir Nisa mas akan baik-baik aja, teman-teman polisi mas pasti akan segera menangkap penjahat itu secepatnya." ucap Adam menenangkan dan mengacak kepala Nisa dengan sayang.
Satria menatap wajah Adam dan Nisa saling berganti dengan sangat intens. "Adududuh.... so sweat banget sih kalian berdua saling perhatian gini, gue jadi ngiri..." goda Satria.
Adam hanya tersenyum tipis sedangkan Nisa senyum merona penuh malu dengan perkataan Satria yang menggoda nya itu. "Ih apaan sih Abang ini, aku kan cuma khawatir aja sama mas Adam kalau mereka kembali lagi menyerang gimana?" tanya nya pelan.
"Tenang saja Nis rekan kerja kita yang lain udah menangkap salah satu preman itu, ini saya sudah dapat kabar dari kantor." jelas Andi pada Nisa menunjukkan pesan yang masuk dari kantor.
Nisa menghirup udara lega. " Syukur lah kalau begitu, semoga semua penjahat nya bisa tertangkap semua dan mereka bisa mendapatkan hukuman yang adil." ujar Nisa.
Setelah rekan Adam kembali ke kantor untuk mengerjakan tugas nya, Adam pun kembali ke kontrakan milik nya setelah ia mendapatkan kunci cadangan dari ibu pemilik kontrakan. Setelah di periksa oleh dokter yang di panggil Adam pun mengistirahatkan tubuh nya yang masih sakit.
Malam pukul 7 Nisa sedang berada di kontrakan Adam untuk menemani Adam takut-takut Adam memerlukan sesuatu.
Tok...tok...tok "Assalamualaikum."
"Seperti nya ada seseorang yang mengetuk pintu kamu Nisa?" tanya Adam saat mendengar sebuah ketukan pintu Nisa.
"Iya ya siapa ya? Aku lihat dulu ya mas." ijin Nisa pada Adam.
Setelah mendapatkan ijin dari Adam, Nisa pun keluar melihat siapa yang datang. "Pak Rangga? Bapak ada perlu apa kesini?" tanya Nisa penasaran kenapa bos nya datang bertamu malam-malam lagi.
"Emh saya tadi mau pulang kebetulan kan apartemen saya lewat sini juga, jadi saya mampir dulu kesini gak apa-apa kan?"
Nisa tersenyum kaku, "Iya pak." jawab Nisa kikuk.
"Tadi kenapa kamu gak masuk kerja? Apa kamu sakit?" tanya Rangga pada Nisa, padahal dia tahu alasan Nisa kenapa tidak masuk namun Rangga ingin mendengar dari mulut Nisa sendiri.
"Emh i...iya pak." jawab Nisa gugup karena takut ketahuan kalau dia tidak sedang sakit.
Adam mendengar suara laki-laki yang menemui Nisa lalu ia pun keluar untuk memastikan siapa yang datang. "Nisa siapa yang datang malam-malam seperti ini?" tanya Adam penasaran.
Nisa dan Rangga pun menoleh pada Adam yang berdiri tepat di depannya. "Iptu Adam?" batin Rangga menyebut nama Adam.
"Eh mas kenapa malah keluar, kamu kan masih sakit!" ucap Nisa khawatir, dan langsung mendekati Adam.
"Saya cuma mau lihat siapa yang datang menemui kamu." sahut Adam.
"Emh itu pak Rangga yang datang mas, pak Rangga kebetulan lewat sini jadi mampir dulu sebentar." jawab Nisa apa adanya.
sedang apa iptu Adam disini? apa dia tinggal dekat dengan Queen?
Pak Rangga mendekati Nisa dan Adam. "Selamat malam iptu Adam senang bertemu anda lagi, bagaimana kabar anda? Seperti nya anda sedang terluka, siapa yang berani membuat anda babak belur seperti ini?" tanya Rangga basa basi.
"Mungkin ada seseorang yang ingin berurusan dengan saya." jawab Adam santai.
"Oh seperti itu." Lalu Rangga pun menatap Nisa. "Baiklah Queen ini sudah malam lebih baik saya pamit pulang saja dan cepat sembuh ya segera bekerja kembali." ujar nya cepat untuk berpamitan.
"Iya pak silahkan dan hati-hati di jalan." ucap Nisa lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Hany Hutagalung
Apa suruhan Rangga ya...?🤭🤭🤭🤔🤔🤔
2021-07-16
1
Neng Win
jangan" 🤔🤔orang suruan rangga
2021-07-02
0
Ciripah Mei
jangan 2 preman y srhan pak Rangga cinta d tolak preman bertindak 😀
2021-06-30
2