kagum

Sesampainya di pengungsian para korban Nisa dan para mahasiswa mahasiswi yang ikut berpartisipasi, berkumpul di sana. Sebelum mengawali kegiatan Nisa menemui dahulu pak polisi yang berada di sana.

"Permisi pak!" sapa Nisa dengan lembut.

"Kami mahasiswa mahasiswi dari universitas X, saya mewakili teman-teman saya ingin meminta ijin kepada bapak, kami semua akan ikut berpartisipasi menolong para korban."

"Maaf mba, mba bisa meminta ijin kepada bapak polisi itu!!!" tunjuk nya.

Nisa tersenyum tipis, "Oh terima kasih pak, kalau begitu saya kesana dulu." ijinnya.

Nisa pun melangkah menghampiri pak polisi yang di tunjukkan, setelah di berikan ijin oleh pak polisi tadi.

"Permisi pak?" sapa Nisa lembut

Adam yang tengah membelakangi Nisa pun memutar tubuhnya ke arah Nisa.

"Ni...Nisa" jawab Adam gugup.

"Emm mas Adam..." sahut Nisa.

"Ada yang saya bisa bantu Nisa?" tanya Adam

ia pun tersenyum pada Nisa

"Begini mas eh pak!" Nisa bingung harus memanggil apa padanya ketika di tempat seperti ini.

"Saya mewakili teman-teman dari mahasiswa mahasiswi universitas X ingin meminta ijin kepada pak Adam selaku ketua di sini, agar kami bisa ikut berpartisipasi dalam menolong para korban."

"Oh bagus kalau seperti itu saya ijinkan!"

Nisa tersenyum senang telah mendapatkan ijin.

"Terimakasih pak!" seru nya

***

Siang harinya dari kejauhan Adam melihat Nisa tengah sibuk sendiri, ntah kemana teman-teman yang membantunya. Adam pun menghampiri Nisa. Ia berinisiatif untuk membawakan dua kotak makan siang yang telah di sediakan oleh petugas.

"Nisa makan siang dulu!" Adam memberikan satu kotak makan pada Nisa.

"Pak Adam, eh mas iya nanti sebentar lagi." Nisa menjawab tanpa melihat kearah Adam hanya melihat kearah kotak nasi yang Adam bawa.

"Makan dulu nanti kamu sakit, pekerjaan tidak akan selesai kalau kamu terus saja sibuk." omelnya, Adam pun duduk lalu membuka kotak nasi yang ia bawa.

"Ayo sini duduk dan temani saya makan!" mengajak dengan sedikit perintah.

Nisa pun mengikuti apa yang Adam perintahkan, ia tidak enak jika harus menolak. Secara Adam sudah membawa kan nasi kotak untuk makan siangnya.

"Terimakasih mas sudah memberikan nasi kotak nya, maaf aku jadi ngerepotin." ucapnya sungkan.

"Ya"

"Lain kali jangan suka ngelawatin makan itu tidak baik." ucap nya tegas.

"Nanti kamu bisa sakit, kalau kamu sakit relawan baik seperti kamu disini akan berkurang." ucapnya dingin tanpa ekspresi yang terlihat.

***

Keesokan harinya Nisa berangkat ke kampus seperti biasanya, namun hari ini hari pertama ia masuk bekerja di salah satu cabang supermarket yang di miliki paman dari sahabat nya itu.

Ia di tempatkan di bagian pengecekan barang masuk dan barang keluar.

Hari pertama tampak hari yang sangat tidak mudah bagi Nisa butuh beradaptasi dengan pekerjaan yang baru baginya. Apalagi ini kali pertama ia bekerja pengalaman pertama untuk nya dalam pekerjaan.

Hari demi hari Nisa menjalani aktifitas nya seperti biasa pagi pergi ke kampus sore ia pergi bekerja.

Hari ini hari senin dimana setiap orang sibuk apalagi orang yang punya pekerjaan. Adam seperti biasa setiap akan berangkat ia selalu memanaskan motor nya dahulu, ia melihat ke arah kontrakan Nisa masih sepi belum terlihat orang beraktifitas. Ia pun beranjak naik ke atas motor trail yang selalu ia pakai hendak berangkat.

Nisa hari ini terlambat di sebabkan malam ia pulang agak telat dan harus belajar sampai tengah malam.

Dengan terburu-buru ia mengunci pintu kontrakan nya dasar sial di saat ia sedang terlambat seperti ini ojol yang ia pesan pun belum dapat akhirnya dengan cepat ia berpikir angkutan umum lainnya yang bisa mengantarkan ia ke kampus.

"Kamu mau berangkat ke kampus?" tanya Adam ketika ia melihat Nisa telah keluar.

"Eh iya mas, maaf mas aku duluan ya, aku udah telat ini." Dengan buru-buru ia melangkah pergi untuk berangkat.

"Ojol nya juga belum datang Nis?" Tanya Adam ia melihat sekitar parkiran belum melihat ojol yang selalu Nisa tumpangi.

"Eh iya mas aku belum dapat, mungkin karena hari Senin agak susah aku mau cari angkutan umum saja." Pikirnya lebih cepat lebih baik.

Melihat Nisa tengah terburu-buru dan belum mendapatkan ojol nya Adam turun dari motornya lalu ia menarik tangan Nisa dan mengajak nya, ia berniat mengantarkan Nisa ke kampus nya.

"Ayo saya antarkan kamu ke kampus!" ajaknya lalu menarik tangan Nisa.

'Enggak usah mas aku bisa cari angkutan lain kok." tolak Nisa dengan lembut, ia tidak mau merepotkan orang lain.

Adam menarik nafas pelan, "Ayo saya antarkan kamu supaya kamu tidak telat, kampus kamu dimana?"

"Serius mas mau antarkan aku ke kampus nanti mas Adam yang akan terlambat ke tempat kerja". Ucapnya tak enak hati.

"Enggak apa-apa saya enggak akan telat tenang saja." Ucap Adam meyakinkan.

"Kampus aku di universitas X!" Jawab Nisa

''Saya tahu kampus itu, berapa menit waktu supaya kamu tidak telat?" tanya Adam tegas.

"Ada 10 menit mas."

Adam pun memberikan helm pada Nisa untuk ia pakai, dengan ragu Nisa menerima nya. Nisa pun beranjak naik ke atas motor duduk tepat belakang punggung Adam.

aduh ini deket banget aku nya kalau di motor kayak begini, batin Nisa

Ya Allah maaf kan aku harus berdekatan dengan laki-laki seperti ini, mau tidak mau aku harus di antar kan mas Adam supaya enggak telat

'"Kamu sudah siap?" Katanya, membuyarkan pikiran Nisa saat itu.

"Eh iya mas sudah!"

"Ayo kita berangkat kita akan ngebut sedikit!"

Mereka pun berangkat dengan kecepatan tinggi Adam notabene nya seorang polisi sudah terbiasa kebut-kebutan mengejar penjahat.

Namun tidak dengan Nisa ia tidak pernah menggunakan motor dengan kecepatan tinggi, terdengar Nisa menyebut Ya Allah ya Allah selamatkan kita selamatkan kita dan tak sadar Nisa memeluk pinggang Adam dengan erat, kepalanya ia dekatkan bahkan ia tempelkan pada punggung belakang Adam saking ia takut tak berani melihat ke arah depan.

Adam tersenyum tipis, sedikit kasihan pada Nisa ia ajak naik motor dengan kecepatan tinggi seperti ini, namun tidak ada pilihan lain.

"Sudah sampai Nisa ini kampus kamu bukan?"

Nisa yang belum sadar kalau dia sudah sampai ia masih memeluk Adam begitu erat, Adam pun memegang tangan Nisa yang dingin memberitahu pada Nisa ini sudah di depan kampus.

Nisa sadar motornya sudah berhenti, dengan cepat ia menarik tangan nya yang tengah memeluk pinggang Adam, betapa malunya Nisa saat ini.

"Maaf mas, makasih sudah anterin aku ke kampus maaf merepotkan juga." ucapnya lembut namun tidak berani menatap

wajah Adam. Ia pun langsung melangkah pergi.

"Nisa!" Adam memanggil nya.

Nisa pun menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya ketika Adam memanggilnya, "Ada apa mas?"

Adam tersenyum melihat tingkah Nisa yang sangat menggemaskan baginya, "Helm nya nis memang kamu mau pakai helm kedalam kampus." goda Adam pada Nisa.

Nisa pun dengan refleks memegang kepalanya yang masih memakai helm ia tak sadar karena terlambat dan malu pada Adam kejadian di motor tadi.

"Eh mas maaf aku enggak ingat kalau pakai helm hehe." ia pun segera membuka helm nya namun Nisa sangat gugup membuatnya helm susah untuk di lepas, Adam yang melihat kesusahan Nisa membantu nya membuat Nisa semakin gugup dan Adam pun merasa dag dig dug ketika ia melihat wajah cantik Nisa secara dekat seperti ini.

Ketika membuka helm tak sengaja mata mereka menatap secara bersamaan mengunci tatapan nya sebentar, dengan cepat Nisa tersadar dalam pandangan nya Nisa pun menatap ke segala arah untuk menghilangkan kegugupan nya saat ini.

Setelah terbuka helm nya Nisa pun langsung pamit pada Adam dan ia pun melangkah pergi meninggalkan Adam yang masih terparkir di sana.

Terpopuler

Comments

Nabil abshor

Nabil abshor

AAAH aku melayang,,,,,

2022-11-21

0

Nabil abshor

Nabil abshor

coooo cuuuiiittt,,,,,,, 🤗🤗🤗🤗🤗

2022-11-21

0

Nia F-dhie

Nia F-dhie

eeemmmm,,ada peningkatan adam 'n nisa

2021-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 prolog karakter
2 pertemuan kedua
3 menggoda
4 kagum
5 kagum 2
6 malam yang indah
7 Bandung
8 merasa ragu
9 perjodohan
10 perjodohan 2
11 visual pemeran
12 hari baru
13 perbuatan yang di larang
14 hari pertunangan
15 calon?
16 terpesona di atas kesalahpahaman
17 isi hati
18 Rangga...
19 perhatian kecil berdampak besar
20 khawatiran
21 terungkap
22 pengakuan
23 permintaan
24 persiapan
25 cemburu
26 istri kantor
27 kecolongan...
28 pernikahan...
29 malam pertama
30 modus gagal
31 dompet
32 mengingat
33 suara itu
34 berdebar
35 teman kecilku
36 pergi
37 pulau yang sama
38 tak terima
39 pamit
40 muntah-muntah
41 suami khayalan
42 marah
43 merajuk
44 cinta dalam hati
45 cerita baru
46 merasa panas
47 penasaran
48 razia
49 waktu senggang
50 kebetulan lagi
51 situasi
52 suami istri?
53 resiko
54 mantan
55 khayalan Rangga
56 firasat
57 kegelisahan
58 sebuah misi
59 murung kenapa?
60 menahan rasa
61 mimpi
62 mencurigakan
63 masih flash back
64 mimpi buruk itu terjadi
65 menahan rasa
66 sedih dan kesal
67 perhatian
68 butuh perhatian
69 bertanya-tanya
70 masih sama
71 mulai
72 kesal
73 di dalam ruangan
74 pertemuan kedua
75 perawat aneh
76 kesal....
77 siapa dia?
78 perhatikan
79 oh Tuhan
80 gengsi tapi butuh
81 mulai terjadi sesuatu
82 berdebar
83 doa ibu
84 nyaman atau modus?
85 kesempatan dan kesempitan
86 curi-curi pandang
87 kejadian tak terduga
88 penghargaan
89 rasa yang aneh
90 terjebak
91 jadian ya di paksa.
92 perlakuan manis Aris untuk Via
93 penawaran apa modus Aris...?
94 hati yang di bolak balikan
95 suka sama suka
96 apa itu artinya
97 salah paham Via...
98 bumbu cinta
99 kencan pertama
100 jodoh ku
101 Adam dan Nisa- Aris dan Via
102 selesai!!!
103 akhirnya menikah
104 drama pagi
105 masih belum dapat feel nya
106 isi hati
107 merasa kehilangan
108 malam terlambat
109 pergi tugas
110 jauh di mata dekat di hati
111 keajaiban
112 ikatan batin
113 tangisan bayi
114 bimbang
115 gelisah
116 pulang
117 luka
118 tamparan
119 sisi lain
120 rencana Tama
121 Tama bikin ulah
122 kelakuan Tama
123 Aris bermain hati
124 tilang
125 tidak peka
126 ada sesuatu yang mengganjal
127 akhirnya terbongkar juga
128 kejar-kejaran
129 cari masalah
130 satu lawan sepuluh
131 perasaan hati
132 gerakan cepat
133 sebuah pesan
134 alat penyadap
135 sebuah ancaman
136 jebakan Batman
137 tertangkap
138 sama-sama memiliki
139 extra part
140 extra part 2
141 extra part 3
Episodes

Updated 141 Episodes

1
prolog karakter
2
pertemuan kedua
3
menggoda
4
kagum
5
kagum 2
6
malam yang indah
7
Bandung
8
merasa ragu
9
perjodohan
10
perjodohan 2
11
visual pemeran
12
hari baru
13
perbuatan yang di larang
14
hari pertunangan
15
calon?
16
terpesona di atas kesalahpahaman
17
isi hati
18
Rangga...
19
perhatian kecil berdampak besar
20
khawatiran
21
terungkap
22
pengakuan
23
permintaan
24
persiapan
25
cemburu
26
istri kantor
27
kecolongan...
28
pernikahan...
29
malam pertama
30
modus gagal
31
dompet
32
mengingat
33
suara itu
34
berdebar
35
teman kecilku
36
pergi
37
pulau yang sama
38
tak terima
39
pamit
40
muntah-muntah
41
suami khayalan
42
marah
43
merajuk
44
cinta dalam hati
45
cerita baru
46
merasa panas
47
penasaran
48
razia
49
waktu senggang
50
kebetulan lagi
51
situasi
52
suami istri?
53
resiko
54
mantan
55
khayalan Rangga
56
firasat
57
kegelisahan
58
sebuah misi
59
murung kenapa?
60
menahan rasa
61
mimpi
62
mencurigakan
63
masih flash back
64
mimpi buruk itu terjadi
65
menahan rasa
66
sedih dan kesal
67
perhatian
68
butuh perhatian
69
bertanya-tanya
70
masih sama
71
mulai
72
kesal
73
di dalam ruangan
74
pertemuan kedua
75
perawat aneh
76
kesal....
77
siapa dia?
78
perhatikan
79
oh Tuhan
80
gengsi tapi butuh
81
mulai terjadi sesuatu
82
berdebar
83
doa ibu
84
nyaman atau modus?
85
kesempatan dan kesempitan
86
curi-curi pandang
87
kejadian tak terduga
88
penghargaan
89
rasa yang aneh
90
terjebak
91
jadian ya di paksa.
92
perlakuan manis Aris untuk Via
93
penawaran apa modus Aris...?
94
hati yang di bolak balikan
95
suka sama suka
96
apa itu artinya
97
salah paham Via...
98
bumbu cinta
99
kencan pertama
100
jodoh ku
101
Adam dan Nisa- Aris dan Via
102
selesai!!!
103
akhirnya menikah
104
drama pagi
105
masih belum dapat feel nya
106
isi hati
107
merasa kehilangan
108
malam terlambat
109
pergi tugas
110
jauh di mata dekat di hati
111
keajaiban
112
ikatan batin
113
tangisan bayi
114
bimbang
115
gelisah
116
pulang
117
luka
118
tamparan
119
sisi lain
120
rencana Tama
121
Tama bikin ulah
122
kelakuan Tama
123
Aris bermain hati
124
tilang
125
tidak peka
126
ada sesuatu yang mengganjal
127
akhirnya terbongkar juga
128
kejar-kejaran
129
cari masalah
130
satu lawan sepuluh
131
perasaan hati
132
gerakan cepat
133
sebuah pesan
134
alat penyadap
135
sebuah ancaman
136
jebakan Batman
137
tertangkap
138
sama-sama memiliki
139
extra part
140
extra part 2
141
extra part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!