Setelah melihat kepergian Nisa yang sangat terburu-buru Adam pun menyalakan mesin motor nya meninggalkan kampus Nisa dengan melajukan motor nya dengan cepat, karena ia pun harus pergi bertugas.
Nisa yang melangkah dengan langkah yang sangat cepat dan agak berlari-lari agar ia tidak ketinggalan jam mata kuliah nya akhirnya bisa lega dosen yang akan mengajar pun belum datang, hanya 10 detik lagi waktu yang tersisa Nisa untuk mengikuti jam pelajaran.
Rahma yang melihat Nisa dengan terburu-buru dan datang terlambat, tak biasanya Nisa datang terlambat biasanya ia selalu lebih awal datang dari pada Rahma dan Aldo, dan bahkan Aldo yang selalu terlambat kini sudah lebih dulu datang.
Nisa pun duduk di bangku yang selalu ia duduki dengan napas tersengal-sengal "Hai friends!" sapa Nisa pada kedua teman nya yang tengah menatapnya. Ia pun menarik nafas lega sudah sampai di dalam kelas nya.
"Kenapa elu telat enggak biasanya sih?" tanya Rahma pada Nisa saat Nisa sudah duduk di sebelah nya.
"Hehe gue bangun kesiangan tadi dah gitu susah banget dapat kendaraan." jawabnya cengengesan "Tapi gue enggak telat-telat banget kan!" elak nya.
"Enggak sih cuma aneh aja seorang Nisa bisa datang terlambat, padahal kan setahu gue yang suka datang terlambat itu sih dia." tunjuk Rahma dengan melirikan mata nya kearah Aldo yang duduk di belakang bangku nya.
Aldo yang merasa dirinya sedang dibicarakan pun angkat bicara.
"Apa elu berdua ngomongin gue di depan mata gue." cebik Aldo kesal pada kedua sahabatnya.
"Lah mending kita ngomongin elu di depan elu daripada di belakang elu ya enggak Nis, lagian kan emang bener elu paling suka datang terlambat ke kampus." jawab Rahma dengan kesalnya dan menarik bibir nya menjadi manyun.
Aldo yang akan membalas ucapan Rahma mendadak diam tidak jadi berbicara ketika seorang dosen datang untuk memulai mata kuliahnya. "Awas elu ntar di kantin enggak bakal gue kasih permen." bisik nya Aldo pada Rahma.
"Emang gue anak kecil apa bisa di sogok sama permen!" jawab nya asal namun sedikit lucu di pendengaran Rahma.
Nisa yang mendengar perkataan kedua sahabatnya pun tersenyum geli akan tingkah laku kedua nya. "Udah atuh jangan berantem mulu gue yang telat kenapa kalian yang jadi berantem." bisik nya pada Rahma dan Aldo.
***
Adam yang tengah sampai di tempat kerja langsung masuk ke dalam ruangan nya ia pun duduk di kursi tempat ia bekerja, sesekali ia tersenyum mengingat Nisa yang memeluknya saat di motor ada rasa yang aneh dalam hatinya yang membuat ia merasa melayang namun di sisi lain ia merasa kasihan ketika melihat Nisa yang ketakutan saat ia bawa motor dengan ngebut nya.
Sore hari seperti biasa Nisa berangkat untuk pergi bekerja ini adalah kegiatan barunya saat ini. Walaupun cukup lelah menguras waktu dan tenaga nya namun dengan tekad yang kuat Nisa pun dengan semangat menjalani dua kegiatan nya itu.
Malam hari Nisa sampai di tempat kontrakan nya ia pun duduk di kursi terasnya untuk menghirup udara malam menghilangkan rasa lelahnya sebentar sebelum ia masuk. Nisa duduk di kursi menyandarkan tubuhnya kedua kaki di selonjor kan lurus ke bawah ia pun asyik dengan ponsel yang ia mainkan, membaca pesan-pesan masuk yang belum sempat ia baca.
Adam keluar berniat mencari udara segar karena ia pulang sore dari pekerjaan nya dan merasa sangat bosan di kamar sendiri, ia pun dari tadi setelah pulang belum melihat Nisa sedikit cemas kenapa akhir-akhir ini Nisa selalu pulang larut malam tidak mungkin kan kalau jam kuliah dari pagi pulang larut malam, namun ia tak berani bertanya pada Nisa ia takut Nisa marah karena dia bukan siapa-siapanya Nisa.
Ketika keluar, Adam yang berdiri di depan teras tak sengaja melihat ke arah pintu Nisa ia melihat Nisa yang sedang asyik memainkan ponselnya, Adam pun tersenyum ada rasa lega yang menghampiri lelaki itu ketika ia melihat Nisa terlihat baik-baik saja. Adam pun melangkah menghampiri Nisa yang tengah duduk sendiri berniat untuk meminta maaf akan kejadian pagi tadi.
"Eheem." Adam berdehem setelah ia ada di hadapan Nisa namun Nisa tidak menyadari kedatangan nya.
Nisa pun menoleh pada orang yang ada di hadapannya itu karena sejak dari tadi ia hanya menunduk asyik memainkan ponselnya tanpa sadar ada yang datang.
"Eh mas Adam!" serunya ia tersenyum manis pada Adam dan membenarkan duduk nya.
"Ada apa mas?" tanya nya ia pun mematikan ponselnya dan memasukan ponsel nya pada tas.
"Boleh saya duduk." pintanya
"Silahkan mas duduk saja." jawabnya
Adam pun duduk "Saya ganggu kamu enggak nih saya hanya bosan di kamar terus hanya tembok yang saya lihat tidak ada pemandangan yang indah." ucapnya
"Emh gitu memang di sini ada yang indah mas kalau mas pengen tembok nya indah mas bisa buat lukisan yang indah." serunya
"Tadi saya keluar niatnya nyari yang indah eh enggak sengaja ternyata ada yang lebih indah
disini." ucapnya namun pandangan tetap lurus ke depan.
"Apa nya memang mas di sini yang indah perasaan di sini hanya ada parkiran, tembok biasa dan jalanan." sahut nya tak tahu apa yang menurut Adam indah ya walaupun di kontrakan mereka masih ramai dengan orang-orang.
Adam tersenyum tipis "Yang indah menurut ku adalah kamu." batin Adam yang berbicara.
"Oh ya saya minta maaf tadi pagi saat mengantarkan kamu ke kampus saya ajak kamu kebut-kebutan." lirihnya Adam ia merasa bersalah pada Nisa, membuatnya menjadi takut.
Nisa tersenyum, "Ih mas Adam harus nya aku yang berterima kasih sama mas Adam karena udah mengantarkan aku ke kampus aku jadi enggak telat datang nya, kalau tadi mas Adam enggak ngebut pasti aku telat." ucapnya
Adam hanya tersenyum dengan jawaban yang Nisa ucapkan. "Ngomong-ngomong kamu udah dari mana kok pulang malam begini enggak biasanya kan kalau pulang ngampus jam segini." tanya nya, Adam yang dari sebelumnya ingin bertanya penasaran kemana Nisa selalu pulang malam akhir-akhir ini.
"Sebentar mas aku masuk dulu ya." Nisa pergi melangkah meninggalkan Adam yang diam tak menjawab.
Adam yang merasa terlalu berani atau lancang bertanya pada Nisa itu membuat Adam merasa tidak enak pada Nisa. "Bodoh kamu Adam." gumamnya ia pun memukul kepalanya dengan tangannya merutuki kebodohannya.
Nisa yang berniat masuk ke kamarnya untuk menyimpan tasnya, ia pun keluar dengan membawa dua gelas susu coklat panas dan memberikan nya pada Adam yang tengah diam, ntah apa yang sekarang ia pikirkan.
"Mas ini susu coklat panas nya udara nya lumayan dingin malam ini mungkin karena cerah kali ya." ucapnya, Nisa pun memberikan minuman nya pada Adam dan Adam pun menerimanya.
"Terimakasih Nisa." jawabnya, saya kira kamu marah Nisa pas tadi saya tanya kamu, batinnya.
Nisa tersenyum, "Ya sama-sama mas awas masih panas." Nisa menyesap susu coklatnya sedikit-sedikit, mengatur napasnya pelan.
"Aku kerja mas, setelah pulang dari kampus aku pergi untuk bekerja." sahut nya pelan menatap ke arah depan tanpa melihat Adam.
Adam mengerutkan alisnya. "Kenapa harus bekerja kamu kan masih kuliah." tanyanya penasaran.
Nisa tersenyum, "Ya untuk mendapatkan uang tentunya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Ciripah Mei
Adam lg pdkate nieh
2021-06-30
1
teteh Reni tea
pdkt kan kan kan kan.....
2021-05-02
0