Nisa kembali ke belakang untuk memberi tahu ibunya bahwa tante Mel dan keluarga nya sudah datang.
"Ibu, Tante Mel dan om Bram udah datang mereka udah ada di ruang tamu." ucap Nisa pada ibunya
"Gimana nis anaknya Tante Mel ganteng enggak?" tanya ibu antusias pada anaknya
Nisa berfikir sejenak, enggak tahu deh Bu." sahut Nisa cepat
"Ih kok enggak tahu sih nak tadi kamu enggak merhatiin apa anaknya tante Mel itu." ucap ibu kecewa
"Nisa enggak lihat Bu tadi cuma ada Tante Mel sama om Bram aja kok yang datang." sahut Nisa tak mau kalah
"Masa sih cuma berdua, yasudah ibu mau ke depan dulu nemuin tante Mel kamu bikin minuman ya untuk mereka bikin nya 3 aja sapa tahu ada anaknya juga kamu aja enggak merhatiin." ucap ibu Andini tak percaya
"Terserah ibu aja ah." sahut Nisa sebal karena tidak percaya.
***
Mama Mel yang melihat Adam masuk dan langsung duduk di tengah mama dan papanya pun langsung bertanya pada anaknya itu.
"Lagi enggak bertugas aja masih di telpon, apa penting banget ya sampai teman kamu nelpon kamu kan lagi enggak kerja sayang." gerutu mama Mel kesal pada Adam.
Adam hanya tersenyum melihat mama nya yang menggerutu kesal, Adam pun langsung pindah duduk di kursi yang sebelah nya sendiri takut mama nya mengomel tiada henti.
Di saat Nisa sedang membuat minuman terdengar suara obrolan dari ruang tamu.
"Sayang ayo cepat bawa minuman kemari." panggil ibu Andini memanggil Nisa.
Nisa yang mendengar panggilan ibunya pun segera membawa minuman ke ruang tamu dimana para tamu tengah berkumpul.
Nisa pun menghampiri ibunya yang tengah berada di ruang tamu dengan membawa minuman yang akan di berikan pada tamu.
Dengan sedikit menunduk malu Nisa tanpa melihat seseorang yang akan di kenalkan pada dirinya ia menaruh cangkir teh yang dia bawa di atas meja dengan sangat hati-hati.
Adam yang melihat Nisa berada di depan nya saat ini terkejut bukan main ntah apa yang sedang di pikirkan nya Adam hanya menatap Nisa diam tanpa kata yang di ucapkan sepatah kata pun.
Nisa tidak menyadari bahwa laki-laki yang sekarang ada di hadapannya adalah Adam, dia hanya menunduk malu, ntah perasaan apa yang di rasakan nya.
"Silahkan Tante om dan maaaas Adaaaaaam." tawar Nisa sama terkejutnya saat melihat laki-laki yang di tawarkan minum adalah Adam tetangga nya."Mas Adam sedang apa di sini." batinnya
Mendengar nama Adam dipanggil oleh Nisa mama Mel pun mengerutkan keningnya bingung."Apa kamu kenal anak Tante sayang apa kalian sudah saling mengenal sebelum kita kenalkan?." tanya mama Mel penuh selidik menatap wajah Nisa dan Adam bergantian.
Nisa hanya tersenyum kikuk atas pertanyaan tante Mel sedangkan Adam hanya tersenyum menatap Nisa.
"Nisa ayo sini duduk di sebelah ibu." perintah ibu yang menepuk kursi memerintahkan ia duduk di sebelah ibunya.
"Adam jawab dong pertanyaan mama apa kalian saling mengenal?." tanya nya berulang
"Iya, malah tempat tinggal kita satu atap." sahutnya asal dengan senyuman bahagia nya.
"Apa? kamu bercanda kan Adam." ucapnya tak percaya
"Nanti Adam ceritakan sama mama." jawabnya cepat
"Sudahlah mah kita tanya Adam nanti saja sekarang kita kan mau melamar anaknya Andini untuk anak kita." ucap papa Bram pada istrinya.
"Ah iya mama jadi lupa, hehe." begini Queen Tante sama om kemari mau melamar kamu untuk Adam, ibu kamu sudah tahu dengan perjodohan ini dan Tante harap kamu bisa menerima nya." ucap tante Mel langsung bertanya penuh harap.
"Bagaimana queen." tanya Tante Mel ulang ingin memastikan.
"Emm aku,,,aku terserah ibu saja." jawab Nisa pelan dengan malu-malu nya.
"Ibu sih setuju aja Nisa, lagian seperti nya nak Adam juga baik dan dia juga anak dari Tante Mel ibu percaya." jawab ibu meyakinkan anaknya lalu ia pun tersenyum pada Adam. "Bagaimana dengan nak Adam apa kamu akan menerima Nisa sebagai calon mu."
Sadar akan pertanyaan dari calon mertuanya Adam pun tersenyum dan menjawab dengan tegas."Saya mau menikah dengan Nisa Tante."
Nisa dan yang lain yang mendengarkan perkataan Adam pun tersenyum. "Alhamdulilah." ucap semua orang yang berada di ruang tamu itu.
"Jadi sekarang sudah di terima lamaran nya ya tinggal kita putuskan waktu pertunangan mereka." mama Mel tersenyum lega mengucap kan nya, ia pikir tadi Adam akan menolaknya karena tidak ada pemberitahuan pada Adam dan ini sangat mendadak.
"Kalau sudah setuju seperti ini bagaimana kalau sekarang kita makan saja, saya udah masakin untuk kalian semua soal pertunangan mereka kita cari dulu waktu yang tepat." ucap ibu Andini pada Mel dan keluarga nya.
"Baiklah aku juga dah lapar mau cobain masakan kamu Andin." sahut Tante Mel antusias.
Setelah selesai makan ibu Andini dan Tante Mel dan om Bram mereka saling mengobrol kembali, sedangkan Nisa dan Adam mereka memutuskan berbicara di taman belakang rumah Nisa.
Di taman belakang Nisa dan Adam terdiam dalam keheningan mereka saling tidak menyangka bahwa yang akan di jodohkan nya adalah tetangga nya sendiri.
"Ekhemm Adam berdehem memulai menghangatkan keheningan di antara mereka berdua."Nisa kapan kamu kembali ke Jakarta." tanya Adam pelan
"Besok mas aku berangkat lagi ke Jakarta karena besok juga mulai kerja." jawab Nisa pelan juga karena dia tak ingin ibu nya tahu bahwa ia bekerja.
"Mas mau kue." tawarnya Nisa memberikan kue yang ia pegang
"Terimakasih Nisa." Adam tersenyum hangat dan mengambil kue yang Nisa tawarkan.
Nisa hanya diam melihat Adam yang sedang menikmati kue nya, ingin menatap nya namun rasanya malu melihat calon suaminya itu.
"Nisa saya enggak nyangka kamu pulang ke Bandung akan di jodohkan seperti ini, saya kira kamu akan di jodohkan dengan orang lain, ketika saya dengar dari para sahabat kamu pulang dan alasan karena perjodohan saya merasa sedih sekali." ucap Adam lirih lalu ia pun menghela nafas nya dan menatap intens pada wajah Nisa yang sangat cantik itu.
Adam tersenyum menatap Nisa "Kamu cantik Nisa." puji Adam."Saya beruntung bisa kamu terima lamaran ini, saya akan mencintai kamu sepenuh jiwa saya dan akan selalu menjaga kamu." ucap Adam serius menatap pada mata Nisa.
Nisa yang mendengar ucapan Adam dan melihat tatapan mata Adam padanya membuat jantung nya berdebar sangat kencang dan ia pun dengan cepat menunduk kan wajahnya malu.
"Nisa saya tahu kamu pasti aneh mendengar ucapan saya barusan tapi ini murni dari hatiku yang paling dalam. Saya sudah punya perasaan ini sama kamu sudah lama sejak pertama kita bertemu." Adam tersenyum tipis. "Namun saya takut kamu tidak menerima perasaan saya ini karena saya tidak tahu tipe laki-laki seperti apa yang kamu suka."
Nisa tersenyum tipis menatap kearah lain tak berani menatap Adam yang sekarang berada di depan mata namun hati nya jangan di tanya lagi panas dingin mungkin yang sekarang Nisa rasakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah kan langsung mau,Tadi nya aja sok nolak .😜😜
2024-03-21
0
Nabil abshor
uuluuuh uluuuuh maniss sekali ce kamu mas,,,,,
2022-11-21
0
ibuna A3
kejutan yg menyenangkan bt nisa dan adam ya😁😁
2021-10-19
0