Keesokan harinya, Adam yang tengah mengendarai motor nya yang akan pulang dari patroli malam, ketika melewati terminal ia menyipit kan mata nya mencoba mencari tahu benar atau salah nya, ia pun melihat seorang wanita tengah duduk di kursi menunggu bis.
Ya wanita itu adalah Nisa tetangganya sekaligus wanita yang sedang dekat dengan nya saat ini. Memang Nisa tadi pagi-pagi sudah bersiap-siap dan pergi ke terminal.
Adam merasa yakin itu adalah Nisa, ia pun memberhentikan motor nya tepat di depan Nisa yang sedang menunggu.
"Assalamualaikum Nisa?" sapa Adam dengan sopan
Nisa merasa kaget tiba-tiba Adam berada di depan matanya "Wa'alaikumussalam mas!" jawabnya gagap, karena setiap ia ingin menghindari Adam tapi selalu saja mereka bertemu tanpa di sengaja.
"Kamu mau kemana Nisa pagi-pagi sekali sudah ada di terminal?" Adam pun melirik tas yang di bawa Nisa, tidak seperti biasa pergi ke kampus membawa tas yang lumayan besar.
"Aku mau pulang mas ke rumah ibu di Bandung." jawabnya lemas
"Mau saya anterin nis, saya bisa kok anterin kam..." belum sempat Adam selesai bicara terpotong oleh bis yang datang.
"Mas aku duluan ya." Nisa dengan cepat menjawab dan pergi naik bis yang akan dia tumpangi.
"Nisa tunggu!!!" panggilnya Adam
Setelah Nisa mendapatkan tempat duduk, ia pun menghela nafasnya lega sudah satu jam menunggu.
Adam merasa sedikit kecewa dengan sikap Nisa, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia sadar posisi nya saat ini. Dan akhirnya ia pun melajukan kembali motor nya untuk pulang. Sesampainya di kontrakan, ada dua orang terlihat mengetuk dan memanggil nama Nisa.
"Kalian mencari Nisa?" tanya Adam pada kedua orang itu
"Ya pak kita teman kuliah Nisa, saya Rahma dan ini ( tunjuk nya ) Aldo." sahut Rahma
"Oh kalian temannya Nisa, dia pergi katanya mau pulang ke Bandung, tadi saya ketemu Nisa di terminal." jawab Adam memberi tahu kepada kedua temannya Nisa.
"Ih si Nisa ya benar-benar yah tuh anak, gue dah bilang kalau dia ke Bandung gue ikut." jawab Rahma kesal dengan sahabat nya itu.
"Ya udah sih, dia enggak mau ngajakin lu kali bikin repot si Nisa aja lu." jawab Aldo cuek dengan kekesalan Rahma.
"Ih gue kan penasaran sama cowok yang mau di jodohkan sama dia Al, zaman sekarang masih ada jodoh jodohan." sahut Rahma, ia tak habis pikir zaman modern seperti ini masih saja orang tua ingin menjodohkan.
Deg... mendengar Nisa yang akan di jodohkan hati Adam merasa sedih dan tubuhnya mendadak lemas tak bersemangat, seseorang yang akhir-akhir ini selalu ada dalam pikirannya akan pulang kampung karena akan bertemu dengan laki-laki pilihan orang tua nya.
"Apa benar Nisa pulang ke Bandung karena akan di jodohkan?" tanya Adam meyakinkan kedua teman nya itu bahwa benar-benar yang mereka katakan.
"Ya pak kemarin di kampus Nisa cerita sama kita kalau dia bakal di jodohkan sama ibunya dengan laki-laki kenalan ibunya." jawabnya pasti
Adam menghirup napas gusar dan sedikit frustasi, namun dia tidak melihat kan itu kepada Rahma dan Aldo, karena ia tak ingin orang lain tahu kalau ia memiliki perasaan terhadap Nisa.
"Yasudah saya masuk dulu." ucapnya lemas dan berlalu pergi pergi meninggalkan kedua sahabatnya Nisa.
Di saat Adam tengah frustasi dan kecewa, sebuah panggilan telepon dari mamanya mengejutkan nya. Adam pun mengangkat ponselnya agak lama, ia sedang menetralisir kan hatinya yang sedang tak menentu.
Setelah cukup hatinya tenang Adam pun menjawab panggilan telepon dari mamanya.
"Assalamualaikum mamah ada apa?" tanya nya lembut
"Wa'alaikumussalam sayang, lama banget sih angkat telepon nya kamu lagi apa sih Adam?" tanya nya kesal kepada anak satu satunya itu.
"Maaf mah Adam baru pulang habis patroli malam." pekiknya itu lah jawaban termudah yang di lontarkan Adam pada sang mama.
"Kamu lusa bisa pulang enggak nak, mama ada perlu sama kamu, kalau bisa sih minta cuti biar mama ketemu sama kamu agak lama." pintanya lembut ya walaupun seperti nya akan susah keinginan nya terwujud pada sang putra.
"Mama kalau ada yang perlu di obrolin mama bisa ngomong di telpon, kenapa Adam mesti pulang, lagian aku mana bisa cuti kalau alasannya enggak jelas mama tahu sendiri kerjaan Adam sebagai polisi." jawabnya lembut ia tak ingin ibunya merasa sedih karena Adam tak bisa mewujudkan keinginan nya itu.
"Pokoknya mama enggak mau tahu kamu mesti pulang enggak cuti juga enggak apa-apa, kita udah lama enggak pernah ketemu Adam mama sama papah kangen sama kamu."
Adam menarik nafas dalam-dalam "Ya mah nanti Adam pulang tapi Adam enggak bisa cuti mah apalagi mendadak seperti ini tapi Adam akan usahakan demi mama ku tercinta." jawab Adam pada ibunya yang melahirkan nya.
"Beneran kamu mau pulang, ok kalau begitu kita ketemu di rumah Tante Nia ya yang di Bandung biar kamu enggak kejauhan sekalian juga silaturahmi sama Tante mu ya." jawab mama melati ibunya Adam
Setelah percakapan antara anak dan ibu melalui telepon selesai, Adam terdiam merenung dan mengusap wajahnya berulang kali mengingat Nisa kembali yang akan di jodohkan. Ntah apa yang dia lakukan saat ini, rasa ngantuk dan lelah setelah tugas patroli pun tak ia rasakan yang sekarang ia rasakan adalah patah hati.
Adam memiliki perasaan kepada Nisa semenjak ia bertemu, dia sudah mengagumi tetangganya sendiri, wanita yang menghiasi hari-hari nya di tempat sekarang ia tinggal, ya walaupun sikap nya dingin dan cuek Adam waktu itu namun ia menyimpan perasaan cinta kepada Nisa.
Di Bandung tempat tinggal Nisa bersama ibu dan saudara laki-laki nya itu tengah saling memeluk satu sama lain mereka melepaskan rindu, setelah sampai nya Nisa di rumah ibunya Nisa di sambut keluarga kecil nya.
"Nisa apa kabar kamu sayang ibu kangen sama kamu." tanya ibu Andini ketika mereka saling memeluk erat
"Nisa baik ibu, ibu sama Dimas bagaimana sehat kan?" tanya Nisa yang saling memandang pada ibu dan adik nya itu setelah melepaskan pelukannya.
"Alhamdulilah nak ibu dan Dimas baik kok seperti yang kamu lihat." jawabnya sambil tersenyum bahagia karena Nisa anaknya pulang
"Syukur lah Bu kalau ibu dan Dimas baik."
"Yasudah kamu istirahat sana pasti cape kan dari perjalanan kamu kesini." perintah ibu pada anaknya
"Baik Bu Nisa masuk kamar dulu ya."
Setelah mereka saling melepas rindu Nisa pun istirahat masuk kedalam kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Tenang aja Dam,Nisa mahndi jodohin sama kamu kok..😂
2024-03-21
0
Heny Ekawati
jgn2 nisa mau di jodohkn dg adam
2021-10-10
1
Becky D'lafonte
jgn sedih dulu adam,, kan cowok yg mau dijodohin sm nisa itu kamu🤣
2021-07-28
0