Beberapa Minggu kemudian, hubungan antara Nisa dan Adam baik-baik saja selama ini, walaupun mereka bertetanggaan namun mereka jarang bersama karena kesibukan masing-masing.
Apalagi sekarang Adam sang calon suami tengah sibuk dengan tugas untuk berjaga di sebuah acara yang akan di adakan oleh para petinggi dan para pengusaha sukses.
Selama akhir-akhir ini Adam tak pernah melihat calon istrinya itu karena kesibukan nya, berangkat pagi pulang malam dan sebaliknya berangkat malam pulang pagi. Apalagi Nisa pagi kuliah sorenya bekerja membuat sepasang kekasih itu jarang bertemu dan berkomunikasi.
"saya kangen kamu Nisa, tapi saya masih sibuk maaf ya Nisa ku." batin Adam ketika ia menatap sebuah foto yang ada di ponsel nya itu ketika ia senggang di waktu tugasnya.
"Apa saya telpon aja ya Nisa nya, tapi ini masih jam kuliahnya nanti ganggu lagi." gumam Adam.
***
Tok... tok... tok "Permisi." ucap seseorang di balik pintu.
"Ya... sebentar!" sahut Nisa dari dalam.
"Dengan mba Nisa ya?" tanyanya.
"Ya saya Nisa ada apa ya mas?" tanya Nisa
"Ini ada kiriman makanan untuk mba Nisa dari pak Adam." ujarnya.
"Oh makasih mas udah di bayar belum?"
"Sudah mba, ini makanan nya!" memberikan makanan nya pada Nisa.
"Makasih ya." ucap Nisa berterima kasih.
Nisa tersenyum bahagia karena walaupun Adam sangat sibuk tapi ia masih memberikan perhatiannya pada Nisa, ya walaupun Nisa saat ini sebal dengan Adam karena tak ada waktu untuk bertemu tapi perhatian Adam membuat Nisa menjadi luluh seketika.
"Mas makasih ya kirimannya aku udah terima, dan mas juga jangan telat makan ya, Miss you 🥰. Sebuah pesan dari Nisa.
Adam tersenyum simpul saat menerima sebuah chat dari Nisa apalagi kata terakhir di kalimat itu. "Miss you too ❤️❤️❤️." balas Adam singkat.
Sore ini Nisa berangkat bekerja dari kontrakan nya karena hari ini Nisa libur kuliah. Setelah sampai ke tempat kerjanya ia langsung di panggil oleh temannya untuk segera menemui pak Rangga pimpinan sekaligus om dari Rahma sahabat nya.
Tok... tok... tok "Masuk!" sahut seseorang di dalam ruangan nya.
Nisa pun masuk. "Permisi pak, bapak cari saya?" tanya Nisa sopan.
"Ah iya Queennisa silahkan duduk!" titahnya.
Nisa pun duduk di kursi yang di tunjukkan bos nya itu. "Begini Queen saya malam ini ada acara peresmian dan sekaligus pertemuan dengan beberapa pengusaha dan para pejabat tinggi, bisa kamu ikut saya?" tanya nya sedikit ragu.
"Maksud anda gimana ya pak?" tanya Nisa belum mengerti.
"Begini saya butuh kamu untuk menemani saya datang ke acara yang saya tadi katakan, ya kamu tahu kan produk apa saja yang laris manis di pasaran kita, saya butuh kamu untuk mengeceknya." ucapnya menjelaskan.
Nisa memanggut mengerti, "Baik pak, kalau ini berhubungan dengan pekerjaan saya bersedia."
Setelah pamit Nisa pun keluar dari ruangan pak Rangga. Rangga lelaki mapan seorang pengusaha sukses di bidang jual beli produk, banyak produk yang ia jual laris manis sekaligus pemilik beberapa mini market dan super market di kota-kota besar dan cabang-cabang yang ada dimana-mana.
Rangga yang berumur masih muda 32 tahun dengan kemapanan luar biasa namun sampai saat ini ia masih betah hidup sendiri alias jomblo.
queen... queen... queen... kamu mengalihkan duniaku saat ini, ntah mengapa wajahmu selalu ada di pikiran ku akhir-akhir ini. Mengusap wajahnya gusar lalu ia pun tersenyum simpul.
Ketika Nisa sedang sibuk dengan pekerjaan nya Rangga melewati Nisa dan berucap. "Nanti saya jemput kamu pukul 7 malam" ucap Rangga menyampaikan lalu ia pun pergi keluar bersama sopir pribadi nya.
aku pake baju apa ya buat nemenin pak Rangga ke tempat itu masa aku pakai baju seragam ini, aku tadi lupa lagi gak nanya pak Rangga.
Ketika Nisa sedang sibuk dengan pikirannya memikirkan baju apa yang akan ia pakai dan pantas, salah satu teman nya memberi tahu bahwa sopir pak Rangga menyuruh nya untuk ikut dengan nya pergi ke suatu tempat.
Nisa pun ikut masuk kedalam mobil bersama sopir pribadi nya pak Rangga. "Maaf pak kalau saya boleh tahu kita akan pergi kemana ya?" tanya Nisa kepo.
"Kita akan pergi ke suatu tempat yang tadi pak Rangga katakan saya juga kurang tahu tempat apa tapi saya sudah di kasih alamatnya oleh bapak mba." jelasnya.
Nisa tidak bertanya lagi toh sopir nya juga tidak tahu menahu.
Setengah jam kemudian sampailah Nisa dan sopirnya ke tempat yang di tuju tadi, sebuah bangunan yang terlihat mewah dengan banyak patung boneka yang memakai hijab. Ya sebuah butik pakaian muslim yang kini Nisa datangi.
"Pak, bapak serius tempat ini yang kita cari?" tanya Nisa penasaran.
"Iya mba ini benar kok tempat dimana bapak nyuruh saya antar kan mba Queen nya.
Nisa pun masuk dan ketika sudah berada dekat pintu ia di sambut hangat oleh para karyawan sekaligus pimpinan nya. "Dengan nona Queen ya, ayok nona ikut saya!" ajaknya.
Nisa pun masuk mengikuti karyawan disana, dua karyawan perempuan itu membawa sebuah gaun panjang dan satu jilbab dan di berikan pada Nisa untuk memakai nya.
"Maaf mba ini gak salah saya harus memakai nya?" tanya Nisa bingung.
Kedua karyawan itu tersenyum, "Pak Rangga menyuruh kami untuk mendandani anda nona, nona akan pergi bersama pak Rangga kan?" tanya nya sopan dan ramah.
Nisa hanya tersenyum tipis lalu ia pun beranjak pergi ke ruang ganti untuk memakai gaun cantik berwarna hitam, terlihat sederhana namun elegan dengan jilbab berwarna senada.
Setelah selesai Nisa berganti pakaian nya Nisa di bawa ke ruang makeup untuk di dandani oleh penata rias yang sudah di tugaskan oleh Rangga.
"Kenapa berlebihan begini sih padahal kita kan cuma pergi ke acara promosi apa harus seperti ini dandanannya." gumam Nisa dalam hati.
"Mba dandani saya nya jangan menor-menor ya mba saya gak suka risih bawaannya." ucap Nisa dengan cengengesan.
"Tenang saja nona saya gak akan tebal-tebal kok, wajah nona Queen sudah cantik tidak perlu di dandani dengan tebal hanya untuk mencocokkan riasan nya dengan acara pak Rangga saja." sahut nya penata rias.
"Iya wajah nona Queen imut jadi gak bakal susah buat di dandani nya." ucap asisten periasnya.
"Ngomong-ngomong nona ini calon nya pak Rangga ya? Pak Rangga itu sosok laki-laki yang paling banyak di gemari oleh para wanita lho nona tapi nona beruntung bisa dekat dengan pak Rangga, selain dia tampan dia juga pengusaha sukses." pujinya dengan jelas.
"Ah saya buka... Kalimat nya terpotong saat penata rias nya menerima telepon.
"Sebentar ya nona saya angkat dulu telepon nya hehe dari suami saya, maaf ya nona sebentar!" ucapnya tak enak hati.
Nisa menghela nafasnya panjang. "Aku kasih tahu mas Adam jangan ya kalau aku pergi sama bos aku." batinnya bingung. "Ah gak usah lah mas Adam pasti lagi sibuk lagian aku kan pergi karena pekerjaan juga, pasti mas Adam bisa ngerti." ucapnya lagi dalam batin.
Tak lama penata rias pun kembali ke ruangan dimana Nisa berada. "Aduh maaf sekali lagi nona, kalau begitu saya lanjutkan ya tugas saya nya."
Nisa hanya mengangguk lalu tersenyum. "Gak apa-apa santai saja mba nya, lagian pak Rangga juga jemput saya nya jam 7 malam." ucapnya santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Hany Hutagalung
ijin dulu lbh Baik Nisa,
untuk menghindari salah paham dari Adam ya 😂😂
2021-07-16
0
Lasmi Kasman
jujur Nisa
2021-07-02
0
Ciripah Mei
knp bisa g pamit sm Adam biar bagaiman Adam kn dah jd tunangan biar g slh paham
2021-06-30
0