hari baru

Setelah lamaran selesai dan clear Nisa menerima nya , ia pun kembali ke kota Jakarta untuk beraktifitas kembali dengan segala rutinitas seperti biasanya, namun sekarang ada perbedaan di antara Nisa dan Adam.

Pagi harinya Nisa yang akan berangkat ke kampus mengunci pintu ketika akan berangkat, terlihat Adam yang sedang memanaskan motor nya di depan kontrakan nya, Adam dan Nisa saling menatap namun masih malu-malu.

"Kamu mau berangkat sekarang, saya antar kamu ya!" tawar Adam pada Nisa.

"Emh memang nya mas Adam enggak akan telat kalau anterin aku dulu?" tanya Nisa ragu dan canggung pada Adam.

"Tenang saja saya enggak bakal kesiangan kok." ujarnya Adam meyakinkan.

"Boleh deh mas, tapi... jangan ngebut-ngebut ya kayak kemarin aku takut." seru Nisa takut.

Adam tersenyum tipis, "Enggak akan, sekarang kan kamu tidak kesiangan, kalau kemarin itu darurat." jawab Adam menatap Nisa yang pagi ini terlihat sangat cantik.

Setelah cukup meyakinkan bahwa tidak akan ngebut Nisa pun beranjak naik pada motor ninja berwarna merah kesayangan Adam itu. Adam pun memberikan helm khusus Nisa yang ia beli dan memakai kan nya pada Nisa.

"Mas ini helm siapa?" tanya Nisa pada Adam karena aneh saja ia punya helm berwarna pink yang seperti khusus untuk perempuan.

"Itu helm kamu, ini untuk kamu ya khusus untuk kamu!" jawab Adam, menatap sekilas pada Nisa lalu ia pun memakai helm nya sendiri.

Nisa tersenyum tipis, dalam hati nya ia sangat bahagia Adam membeli helm itu khusus untuknya.

Di perjalanan yang cukup padat namun tidak begitu macet karena masih pagi, dengan kecepatan nya juga standar, tidak banyak obrolan di antara mereka karena masih ada kecanggungan akhirnya mereka pun sampai di depan kampus Nisa.

Nisa turun dari motor Adam, lalu iapun membuka helmnya yang akan di berikan lagi pada Adam. " Mas ini helm nya, makasih ya udah anterin aku ke kampus." ucap Nisa lembut.

"Ya sama-sama, nanti saya jemput lagi ya kamu pulang kuliah jam berapa?" tanya Adam

"Emmh enggak usah jemput mas ngerepotin ntar akunya." sahut Nisa tak enak hati.

"Enggak repot kok malah saya senang, lagian kamu kan calon istri saya jadi wajar dong saya jemput calon istri." ujarnya menggoda dengan senyum manisnya.

Nyesssss... hati Nisa berdesir saat Adam mengatakan kata calon istri, Nisa tersenyum kikuk merasakan hawa dingin di pagi hari dan kata-kata Adam, "Oh ya udah mas kalau enggak ngerepotin aku beres kuliah jam 4 sore, kalau gitu aku masuk dulu ya." ucapnya salah tingkah.

Adam tersenyum melihat wajah Nisa yang merona dan tingkahnya yang salah tingkah membuat Adam semakin terpesona pada gadis yang ada di hadapannya itu. " Ya udah nanti saya jemput kamu jam 4 sore ya."

Setelah selesai dengan urusan Adam Nisa pun masuk ke kelas nya dan di sana sudah ada Rahma yang sedang menunggu nya kalau Aldo dia masih belum terlihat batang hidungnya.

"Eh Niis gimana perjodohannya itu elu terima apa elu tolak, gimana ganteng gak cowok nya?" sergah Rahma kepo saat ia melihat sahabatnya itu datang.

"Mau tahu aja atau mau tahu banget?" goda Nisa pada Rahma

"Ih Nisaaa... gue kepo banget ini ayok jawab jangan bikin gue jadi penasaran dong." ucap Rahma tidak sabar. " Eh tapi bentar deh gue tebak ni pasti perjodohan nya batal ya secara gue lihat wajah elu berseri gtu sedang kan kemarin elu gak mau gtu kalau di jodohin."

"Tebakan elu salah Rahma... kita jadi kok di jodohin dan gue terima dengan senang hati malahan." jawab Nisa dengan senyum sumringahnya.

"Serius Nis emang elu yakin nerima dia, terus emang cowok nya ganteng ya nis?" tanya Rahma penuh selidik.

"Elu tahu gak pak polisi yang jadi tetangga gue di kontrakan?" tanya Nisa.

"Iya gue tahu pak Adam kan pak polisi ganteng tapi cuek, kenapa dia emang? ish kenapa elu jadi nanyain dia apa hubungannya sih." kesal Rahma yang belum dapat jawaban dari Nisa malah membahas yang lain.

"Dia calon suami gue." sahut nya pasti.

"Apa? Elu serius Nis pak polisi itu yang orang tua elu jodohin?" tanya Rahma tak percaya dengan ucapan Nisa. Nisa hanya mengangguk membenarkan ucapan nya.

"Oh my God Nisa gue gak nyangka banget bisa gitu ya, sedangkan waktu elu cerita dulu kan elu gak tahu cowok mana yang bakal di jodohin sama elu." ujar Rahma menggeleng kan kepalanya. Nisa hanya tersenyum melihat ekspresi sahabat nya itu.

di tempat lain

Adam yang baru saja sampai di kantornya di hebohkan oleh teman sekaligus bawahannya Satria laki-laki yang mulut nya lemes.

"Wah wah wah helm gadis siapa tuh yang pak ketua bawa?" tanya Satria menggoda Adam, setelah ia melihat motor Adam yang terparkir ada sebuah helm berwarna pink.

"Helm Ade saya." ucapnya malu.

"Ade? Setahu gue elu itu pernah cerita kalau elu kan anak tunggal, nah Ade dari mana elu, Ade Adean atau Ade ketemu gede!" goda Satria dengan tawa renyah nya.

Buuugh... sebuah lemparan buku mendarat cantik di kepala Satria. "Awww gila elu Adam buku setebal ini elu lempar kena pala gue ini, sakit tahu." keluh Satria mengaduh sakit dan mengusap kepalanya.

"Syukur pagi-pagi udah ngajak ribut mau saya SP 3 kamu?" ancamnya bercanda.

"Wih pak ketu ancaman nya sadis maen SP!" ucap Satria kesal.

***

Sore hari Nisa sudah selesai kuliah dan ia sudah melihat calon suaminya sudah menunggu nya di depan gerbang kampus.

"Wiihh Bebeb udah jemput tuh!" goda Rahma menunjuk laki-laki yang sedang menunggu.

"Ih norak deh elu Rahma, elu iri ya..." jawab Aldo nyinyir.

"Siapa yang iri sih Do, elu ya jadi cowok nyinyir banget kayak netizen." cicit Rahma.

"Elu pantes di nyinyirin." ucap Aldo dengan tawa pecah nya.

"Udah ih kalian tuh ya berantem mulu capek deh gue denger kalian ribu....t mulu ." sahut Nisa sebal pada kedua sahabatnya.

"Baik kanjeng mami." seru mereka berdua dengan menertawakan Nisa yang sedang kesal dan mereka berdua berlari menuju gerbang meninggalkan Nisa.

Nisa mengejar Rahma dan Aldo ke gerbang. "Awas ya kalian, kompak banget kalau lagi ngerjain gue." ucap Nisa sedikit berteriak.

"By by Nisa met di jemput kanda ya... dadah."

Adam yang melihat tingkah Nisa dan kedua temannya itu tersenyum, Nisa yang sudah berada dekat dengan Adam dan menyadari bahwa Adam sedang memperhatikan nya, ia pun menghampiri Adam yang sedang menunggu duduk di atas motornya dengan dagu yang ia tempelkan di atas helmnya.

Nisa tersenyum malu-malu diperhatikan oleh Adam sang calon suami. Adam pun tersenyum melihat itu. "Sudah selesai?" tanya Adam saat Nisa sudah mendekat.

"Sudah mas, emh mas aku mau langsung ke tempat kerja bisa kan antar aku ke tempat kerja saja gak apa-apa kan mas?" ucap Nisa ragu.

"Emh ok saya antar kamu ke tempat kerja sekalian juga saya ingin tahu tempat kerja kamu." tuturnya

Nisa tersenyum, "Makasih mas" Nisa pun beranjak menaiki motor Adam dan langsung menuju tempat kerja Nisa.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ciee ciee..malu2 nih ye..😂😂😂😜😜

2024-03-21

0

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

sukaaaaa

2021-07-28

1

Hany Hutagalung

Hany Hutagalung

jadi baper nih 🤭🤭🤭

2021-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 prolog karakter
2 pertemuan kedua
3 menggoda
4 kagum
5 kagum 2
6 malam yang indah
7 Bandung
8 merasa ragu
9 perjodohan
10 perjodohan 2
11 visual pemeran
12 hari baru
13 perbuatan yang di larang
14 hari pertunangan
15 calon?
16 terpesona di atas kesalahpahaman
17 isi hati
18 Rangga...
19 perhatian kecil berdampak besar
20 khawatiran
21 terungkap
22 pengakuan
23 permintaan
24 persiapan
25 cemburu
26 istri kantor
27 kecolongan...
28 pernikahan...
29 malam pertama
30 modus gagal
31 dompet
32 mengingat
33 suara itu
34 berdebar
35 teman kecilku
36 pergi
37 pulau yang sama
38 tak terima
39 pamit
40 muntah-muntah
41 suami khayalan
42 marah
43 merajuk
44 cinta dalam hati
45 cerita baru
46 merasa panas
47 penasaran
48 razia
49 waktu senggang
50 kebetulan lagi
51 situasi
52 suami istri?
53 resiko
54 mantan
55 khayalan Rangga
56 firasat
57 kegelisahan
58 sebuah misi
59 murung kenapa?
60 menahan rasa
61 mimpi
62 mencurigakan
63 masih flash back
64 mimpi buruk itu terjadi
65 menahan rasa
66 sedih dan kesal
67 perhatian
68 butuh perhatian
69 bertanya-tanya
70 masih sama
71 mulai
72 kesal
73 di dalam ruangan
74 pertemuan kedua
75 perawat aneh
76 kesal....
77 siapa dia?
78 perhatikan
79 oh Tuhan
80 gengsi tapi butuh
81 mulai terjadi sesuatu
82 berdebar
83 doa ibu
84 nyaman atau modus?
85 kesempatan dan kesempitan
86 curi-curi pandang
87 kejadian tak terduga
88 penghargaan
89 rasa yang aneh
90 terjebak
91 jadian ya di paksa.
92 perlakuan manis Aris untuk Via
93 penawaran apa modus Aris...?
94 hati yang di bolak balikan
95 suka sama suka
96 apa itu artinya
97 salah paham Via...
98 bumbu cinta
99 kencan pertama
100 jodoh ku
101 Adam dan Nisa- Aris dan Via
102 selesai!!!
103 akhirnya menikah
104 drama pagi
105 masih belum dapat feel nya
106 isi hati
107 merasa kehilangan
108 malam terlambat
109 pergi tugas
110 jauh di mata dekat di hati
111 keajaiban
112 ikatan batin
113 tangisan bayi
114 bimbang
115 gelisah
116 pulang
117 luka
118 tamparan
119 sisi lain
120 rencana Tama
121 Tama bikin ulah
122 kelakuan Tama
123 Aris bermain hati
124 tilang
125 tidak peka
126 ada sesuatu yang mengganjal
127 akhirnya terbongkar juga
128 kejar-kejaran
129 cari masalah
130 satu lawan sepuluh
131 perasaan hati
132 gerakan cepat
133 sebuah pesan
134 alat penyadap
135 sebuah ancaman
136 jebakan Batman
137 tertangkap
138 sama-sama memiliki
139 extra part
140 extra part 2
141 extra part 3
Episodes

Updated 141 Episodes

1
prolog karakter
2
pertemuan kedua
3
menggoda
4
kagum
5
kagum 2
6
malam yang indah
7
Bandung
8
merasa ragu
9
perjodohan
10
perjodohan 2
11
visual pemeran
12
hari baru
13
perbuatan yang di larang
14
hari pertunangan
15
calon?
16
terpesona di atas kesalahpahaman
17
isi hati
18
Rangga...
19
perhatian kecil berdampak besar
20
khawatiran
21
terungkap
22
pengakuan
23
permintaan
24
persiapan
25
cemburu
26
istri kantor
27
kecolongan...
28
pernikahan...
29
malam pertama
30
modus gagal
31
dompet
32
mengingat
33
suara itu
34
berdebar
35
teman kecilku
36
pergi
37
pulau yang sama
38
tak terima
39
pamit
40
muntah-muntah
41
suami khayalan
42
marah
43
merajuk
44
cinta dalam hati
45
cerita baru
46
merasa panas
47
penasaran
48
razia
49
waktu senggang
50
kebetulan lagi
51
situasi
52
suami istri?
53
resiko
54
mantan
55
khayalan Rangga
56
firasat
57
kegelisahan
58
sebuah misi
59
murung kenapa?
60
menahan rasa
61
mimpi
62
mencurigakan
63
masih flash back
64
mimpi buruk itu terjadi
65
menahan rasa
66
sedih dan kesal
67
perhatian
68
butuh perhatian
69
bertanya-tanya
70
masih sama
71
mulai
72
kesal
73
di dalam ruangan
74
pertemuan kedua
75
perawat aneh
76
kesal....
77
siapa dia?
78
perhatikan
79
oh Tuhan
80
gengsi tapi butuh
81
mulai terjadi sesuatu
82
berdebar
83
doa ibu
84
nyaman atau modus?
85
kesempatan dan kesempitan
86
curi-curi pandang
87
kejadian tak terduga
88
penghargaan
89
rasa yang aneh
90
terjebak
91
jadian ya di paksa.
92
perlakuan manis Aris untuk Via
93
penawaran apa modus Aris...?
94
hati yang di bolak balikan
95
suka sama suka
96
apa itu artinya
97
salah paham Via...
98
bumbu cinta
99
kencan pertama
100
jodoh ku
101
Adam dan Nisa- Aris dan Via
102
selesai!!!
103
akhirnya menikah
104
drama pagi
105
masih belum dapat feel nya
106
isi hati
107
merasa kehilangan
108
malam terlambat
109
pergi tugas
110
jauh di mata dekat di hati
111
keajaiban
112
ikatan batin
113
tangisan bayi
114
bimbang
115
gelisah
116
pulang
117
luka
118
tamparan
119
sisi lain
120
rencana Tama
121
Tama bikin ulah
122
kelakuan Tama
123
Aris bermain hati
124
tilang
125
tidak peka
126
ada sesuatu yang mengganjal
127
akhirnya terbongkar juga
128
kejar-kejaran
129
cari masalah
130
satu lawan sepuluh
131
perasaan hati
132
gerakan cepat
133
sebuah pesan
134
alat penyadap
135
sebuah ancaman
136
jebakan Batman
137
tertangkap
138
sama-sama memiliki
139
extra part
140
extra part 2
141
extra part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!