Rama berlari kecil menaiki tangga, dia sudah tidak sabar melihat wajah yang selalu mengganggu konsentrasi nya. terlebih lagi untuk memasangkan obat pembesar payudara yang dibelikan Zein. sebenarnya, tadi dikantornya Rama pengen cepat pulang. namun karna ada salah seorang karyawan nya yang menggelapkan dana perusahaan. maka diadakan lah rapat dadakan yang menyita waktu sampai larut malam.
Akir- akir ini Rama, ingin selalu melihat Anyelir dan berada didekatnya. padahal dia yakin cintanya hanya untuk Jesika seorang.
Dengan langkah cepat dia membuka pintu kamar, dilihat nya tempat tidur masih kosong. tidak ada tanda-tanda habis ditiduri. dia mencari kekamar mandi juga tidak ada. mumpung sudah berada di kamar mandi, Rama memutuskan membersihkan tubuhnnya. setelah berpakaian kembali dia berjalan ke arah balkon. nampak Anyelir tertidur sambil bergumam tak jelas dan senyum sendiri.
"Kelinci kecil..., kamu mimpi mesum lagi ya?"
Ujar Rama sambil mengelus pelan rambut Anyelir namun Anyelir mendekap tangan itu. kemudian menarik dan memeluknya, Rama teringat obat yang diberikan Zein. perlahan dia menarik tangannya yang dipeluk dengan cepat di merogoh saku nya dan membuka penutup obat itu.
Sebelum memakaikan nya, dia melihat minuman yang telah tercampur sedikit obat tidur itu telah dihabiskan Anyelir. dia sengaja menelpon dan menyuruh Sinta untuk mencampur minuman itu. supaya aman saat beraksi nanti.
Perlahan Rama melepas satu persatu kancing piyama Anyelir. dia menarik saliva nya berkali-kali dengan tangannya gemetar, Rama merasakan sesuatu dibawah menegang dan mengembang. kemudian dia melepaskan pengait, dan terpampang jelas sesuatu yang seakan menantang nya.
Rama sudah tidak tahan lagi, perlahan ""'' sambil mengolesi obat itu. begitu seterusnya nya dia melakukannya berulang-ulang. Rama mendekatkan wajahnya memandangi Anyelir dari dekat.
"Cantik "
Kata yang terlontar dari mulut nya dan menciumi wajah itu, mengulum dan ******* bibir Anyelir bergantian.
"Zein benar, obat ini ternyata manjur juga. kelihatannya sudah menampakkan hasil yang memuaskan."
Rama mendekatkan wajahnya dan menciumi benda itu.
Anyelir terbangun. karena merasakan ada sesuatu yang menarik dan bergerak gerak di dada nya.
"Aa aaahhgkk...." Anyelir kaget spontan dia berteriak.
Anyelir ketakutan karena ada penampakan seperti sebuah tangan besar yang bergerak melingkar dan meremas di dadanya. sementara tidak ada wujud dari tangan yang tengah bergerak-gerak itu. Anyelir memukul benda itu sekuat tenaga.
"Aa aw.. awas kau tangan jadi jadian." dan menarik tangan itu, Rama terkaget saat tangan kecil menarik tangan nya, dan langsung mendongak kan kepalannya.
"Anyelir ini aku Rama, hentikan kamu bisa melukai tangan ku." ucap Rama kesal
"Kak Rama ngapain?" sambil memasangkan kancing bajunya kembali.
Rama gelagapan bingung harus menjawab apa?"
"Aku tadi hanya membantu mengeluarkan serangga yang menyusup kedalam pakaianmu. aku takut dia akan menggigit tubuhmu kembali." berjalan menuju Ranjang
Rama menghempaskan tubuhnya di kasur dan mendengelamkan tubuhnya dalam selimutnya. Rama diam pura-pura tertidur, dia merasa lucu dengan Anyelir yang polos. Rama malu seperti kucing ketauan nyolong ikan tetangga.
"Kenapa obat tidur nya nggak beraksi ya? atau dosisnya terlalu sedikit?" Rama bergumam sendiri.
Rama membuka selimut sedikit, mengintip Anyelir yang ternyata sudah tertidur pulas. dia memandangi wajah cantik itu.
"Kelinci tetaplah di sisiku...,, jangan tinggalkan aku ."
Tangannya mengusap pelan rambut bergelombang Anyelir dan mencium aroma samponya. hingga tanpa sadar diapun terlelap dengan dengkuran halus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Eka 'aina
hahaaa lucu juga mereka....
2021-07-14
1
Sri Winarni
hh ada serangga...
2021-04-15
0
Bunda
mulai bucin🤗🤗
2021-03-16
0