Setelah memilih beberapa buku, akhirnya Rama memutuskan untuk makan. sedari tadi dia merasa cacing-cacing yang ada diperutnya pada demo, dia yakin Anyelir pasti juga merasakan hal yang sama.
Rama sudah tidak merasa canggung lagi, dia dengan santainya menyusupkan jemarinya dengan jemari Anyelir. berjalan santai memasuki sebuah Restoran Mewah. Restoran ini juga tempat favorit nya bersama Jesika. tapi sikap Rama seolah tidak mengingatkan nya pada Jesika.
"Kelinci kamu mau pesan apa?" ucap Rama.
Anyelir bingung dia masih membolak-balik buku menu ditangan nya, semua makanan ini aneh dan asing.
"Kak disini ada nasi soto ayam nggak?" tanya Anyelir ragu karena tidak tertera di buku menu.
Rama hanya tersenyum dan memanggil pelayan. dan membisikkan sesuatu.
"Hanya itu tuan?" tanya Pelayan Restoran.
"Rama mengangguk untuk minumnya samakan saja dengan pesanan ku"
Ponsel Rama kembali berdering "hallo ada apa Zein?"
"Bos ada pertemuan mendadak dengan Kepala Cabang Perusahaan kita yang di Jerman. untuk membahas permasalahan perusahaan yang terjadi disana."
"Baik lah, tunggu dalam tiga puluh menit aku kesana."
Rama mengantarkan Anyelir pulang, dan melajukan mobilnya kembali ke sebuah Hotel tempat pertemuan tersebut diadakan.
Sesampainya dikamar, Anyelir menyalakan TV berukuran besar itu. menonton acara humor kesukaan nya OVJ. tanpa sadar dia terlelap cukup lama disofa dengan TV yang masih menyala. Anyelir mengerjapkan matanya berkali-kali karna silau cahaya lampu kamar. segera dia berdiri dan melihat sekeliling.
"Kosong, jam berapa sekarang ?"
Anyelir melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam "*K*enapa kak Rama belum pulang juga!"
Anyelir membersihkan tubuhnnya dan berganti pakaian, melanjutkan sholat Isa. yang sudah terlewati waktu nya. Anyelir melipat mukena kembali, karena dia ingin melanjutkan tidurnya. mengambil selimut dan bantal berjalan ke sofa, namun rasa kantuk nya telah hilang.
" Lebih baik aku lanjutkan menonton televisi. " dia tidak menyadari pintu kamar telah terbuka.
Rama menghempaskan kasar tubuhnya dan duduk di samping Anyelir
"Nonton acara apa Ci?"
"Acara favorit ku." ucap Anyelir singkat.
Rama mencoba bertanya lagi, namun Anyelir tidak menghiraukan nya,
Membuat Rama kesal.
"Dasar Kelinci." diam - diam mengambil Remot TV dan menekan tombol Off .Anyelir kaget dan tawanya pun terhenti.
"Kak, kenapa TV nya dimatikan?"
Rama diam saja mendengar, dan tidak menjawab pertanyaan Anyelir.
"Kak Rama kesiniin Remot TV nya." sambil mengekor mengikuti langkah Rama.
Anyelir teringat waktu semata dikampung dulu dimana sering mati mati lampu, sehingga tidak dapat menyaksikan acara favorit nya. yang terkadang TV nya harus di pukul dulu baru menyala sempurna, dan sekarang disaat sudah ada TV yang cukup bagus dan besar, namun dia masih tidak mempunyai kesempatan untuk bebas menyaksikan acara kesukaan nya.
"Hahahaha........" Akhirnya Rama tertawa lepas, dia sudah tidak tahan untuk diam lagi.
"Kok tertawa sich..,, apa nya yang lucu ?" Anyelir menatap Rama dengan mimik kebingungan
Rama berdiri berjalan tanpa merespon ucapan Anyelir, menganti pakaian nya dengan Piyama tidur dan masuk dalam selimut.
Anyelir mematikan semua lampu dan berjalan kembali ke sofa.
" Kelinci, cepat naik ke tempat tidur."
"A aaa... apa kak?" Anyelir memastikan pendengaran nya.
"Dengar, mulai sekarang aku akan berbagi tempat tidur dengan mu."
"Kemaren kakak bilang, jijik dan tidak Sudi satu tempat tidur dengan ku." tolak Anyelir.
"Kamu ya." Rama sudah mulai meninggi kan nada suara nya.
"Diam dan jangan membantah lagi, cepat naik."
Rama mengambil guling dan meletakkannya di tengah.
"Hey, Kelinci kamu jangan besar kepala dulu. aku menyuruh mu tidur disini bukan untuk menidurimu seperti yang kau harapkan." ucap Rama sok angkuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Hafiz Ghany
awal mula sich berbagi tempat tidur🤔🤔lama....lama.....
2021-08-27
1
Ayuk
visual
2021-06-04
1
hafizh ikhwansyah
pura pura ya bang??
2021-03-13
0