Anyelir mengusap pelan dadanya, hati nya terasa perih mendengar ucapan bibirnya.
"Apakah bibi tidak ikhlas membantu ku selama ini? sehingga aku harus membalas budinya. Ayah, ibu...,, aku kangen kalian... aku sendirian disini. kenapa kalian meninggalkan aku ? seandainya bisa memilih aku ingin ikut kalian saja."
Ucap Anyelir dalam hati sambil mengusap air mata nya kembali.
"Bagaimana pun aku harus kuat untuk masa depan ku, dan tidak bergantung pada orang lagi"
"Kalau begitu Anyelir balik dulu ya bik." mencium tangan bibi dan beranjak menuju mobil.
"Iya sayang jaga diri mu"
Bibi Romlah mengantar Anyelir sampai masuk ke dalam mobil. dan menunggu sampai mobil menghilang dari penglihatan nya.
"Pak Agus, kita langsung pulang aja sekarang ya."
"Baik Nona" jawab pak Agus singkat sambil melajukan mobil pelan membelah jalanan ibukota Jakarta.
Didalam gedung MNCR Groups, disalah satu ruangan kebesaran nya. Rama tengah senyum sendiri, entah apa yang dipikirkan nya.
Zein sang asisten pun tidak berani menegur, karena sudah mendapatkan ancaman keramat tadi pagi.
"Zein, aku sudah memutuskan hukuman yang tepat untuk mu."
ucap Rama tanpa menoleh. dia masih asyik mengotak atik benda pipih ditangan nya.
"Apa, boss hukuman" muka Zein langsung memucat.
"Ya, karena kamu semakin hari semakin melunjak. hukumannya kamu harus berhasil menemukan sejenis jamu montok pembesar "''"'' tanpa risiko dan efek sampingnya. dan kamu harus menemukan nya sebelum jam pulang kerja. kalau gagal. bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal pada adek- kecil mu itu." Sambil menunjuk ke area Reproduksi Zein.
Refleks Zein memegang benda kesayangan nya itu. dengan muka memelas dan gelengan kepala.
"Bagus kalau kamu takut dan cepat laksanakan." perintah Rama dengan gebrakan meja.
"Iiiii...iya bosss. " membuat Zein langsung lari dari ruangan itu.
Anyelir melongos pelan saat memasuki kamarnya. dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur empuk itu. pikiran nya melayang membayangkan hari - hari yang akan dilalui dirumah besar ini. perlahan Anyelir memejamkan matanya hingga tertidur begitu saja.
Anyelir terbangun, saat mendengar ketukan pintu yang berulang-ulang. dia menyeret pelan langkah nya dan membuka pintu.
"Maaf nyonya, Anda belum makan siang." Sinta tiba-tiba muncul membawa mapan berisi makanan.
"Tapi aku nggak pesan atau minta kamu nganterin makanan kekamar?" ucap Anyelir bingung
"Tuan Rama yang nyuruh saya nyonya, tadi dia menghubungi kepala pelayan " ujar Sinta
Anyelir mengambil Nampan itu " terimakasih ya Sinta."
Malam ini Anyelir menghabiskan waktu dengan duduk di balkon. sambil memainkan Hp nya, dia melirik jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam.
"Kenapa kak Rama belum pulang juga"
Anyelir bolak balik di balkon untuk menghubungi asisten Zein dia malu apalagi Rama. tanpa sadar dia tertidur di sofa yang ada dibalkon.
Anyelir bermimpi berjalan di sebuah Taman yang indah, begitu banyak bunga berwarna warni yang dihinggapi kupu-kupu. dia berjalan hendak menangkap nya. namun tiba-tiba kupu-kupu itu terbang. Anyelir berlari mengejar hingga sebuah tangan menarik nya. ternyata seorang pria tampan. yang kemudian mengendong dan menidurkan nya disebuah tempat yang seperti istana. ditengah mimpi indah nya, nampak Anyelir senyum sendiri.
Sementara itu Rama keluar dengan wajah kesal nya, dan menghempaskan pintu mobil. Zein pun terkaget tapi dia tidak berani mengeluarkan suara nya. semua ini terjadi diluar rencana mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Redy Coy
lanjjjuuu baca
2021-02-01
0
Phoenix
kayak nya aku pernah baca 🤔🤔
2021-01-23
0
Enisensi Klara
kasihan nasib anyelir
2021-01-21
2