Tiba-tiba Mama merlin muncul.
"Selamat pagi Mama"
Sapa Anyelir yang mencoba menutupi kegugupannya dan rasa takut.
"Dasar gadis kampungngan, kamu disini jangan besar kepala ya. karena sudah berhasil menikah dengan putraku. dan menarik simpati suamiku, kamu itu harus tau diri dan sadar siapa kamu." bentak Merlin.
Anyelir hanya menunduk mendengarnya.
"Dan persiapkan juga hatimu, jika menantu ku yang sesungguhnya datang. kerumah ini. bersiaplah untuk pergi dan kembali pada kodrat mu yang sebenarnya."
Anyelir menunduk sedih, hatinya hancur mendengar caci maki Mama mertuanya.
"Terimakasih atas perhatian Mama."
Anyelir sambil menunduk berjalan pergi. meninggalkan merlin yang masih mengomel, Anyelir berjalan menaiki tangga.
"Mungkin, dengan mengurung diri dikamar aku aman dari omelan Mama yang tidak menginginkan kehadiran ku dirumah ini. "
Sementara ditempat tidur, Rama masih malas untuk bersiap ke kantor. dia menegakkan kepala kearaf sofa.
"Kosong? kemana perginya Kelinci kecil ku?"
Terdengar suara langkah kaki mendekat, dan pintu terbuka. Rama langsung pura-pura tidur dan menenggelamkan diri kembali kedalam selimut.
Berharap Anyelir membangun kan. dan menggoyangkan badannya, tapi langkah kaki itu menjauh kearah sofa akhirnya Rama mengalah.
"Jam berapa sekarang?" tanya Rama dibalik selimut.
"Sudah setengah sembilan Tuan." jawab Anyelir.
"Aa aaahhk, kenapa tidak bangun kan aku.?" Rama langsung bangun.
"Habisnya, Tuan muda tidak pesan minta dibangun kan."
"Diam, jangan membantah ucapan ku. apa kamu tidak membaca setiap poin kontrak itu." Rama terlihat kesal.
Anyelir terdiam, ya dia sudah terjebak bibinya. dengan iming-iming akan membantu Anyelir melanjutkan pendidikan. dan tanpa Anyelir ketahui, bibinya telah meminta uang dengan jumlah banyak pada Rama. dengan alasan Rendi anaknya mau buka usaha. tentu Anyelir lah yang akan jadi jaminannya.
Ini juga salah satu cara, yang diminta bibinya untuk membalas budi. karena dulu waktu dikampung, bibi sering membantu Anyelir uang. untuk kebutuhan berobat nenek, dan biaya hidup Anyelir setelah neneknya meningal.
"Kenapa melamun, cepat siapkan air mandi."
"Iya Tuan."
Anyelir berjalan masuk kekamar mandi, dan menyiapkan air di bak mandi dengan Aroma Mawar. saat hendak membalikan badan. Anyelir terkaget karena posisi Rama yang begitu dekat, dia hilang keseimbangan. refleks tangan kokoh Rama menarik tubuh Anyelir. hingga tidak ada jarak diantara mereka. Pandangan mata kedua nya bertemu.
"Kelinci ada apa dengan mata mu itu?" seperti magnet yang menarik ku... " gumam Rama.
Perlahan Rama mendekat kan bibir nya hendak menikmati bibir mungil itu. namun teriakan Anyelir yang tiba-tiba mengacaukan segalanya.
" Kenapa berteriak?"
" Iii..it,.... itu... "sambil menunjuk kebawah " xxxxx nongol." ucap Anyelir sambil menutup mata.
Rama menoleh ke bawah, dia baru sadar. handuk nya melorot waktu menangkap tubuh Anyelir barusan. dengan santai nya Rama berjalan ke arah bak mandi.
"Mau kemana? siapa yang menyuruh mu keluar." teriak Rama.
"Cepat gosok punggung ku."
Anyelir pun menurut, dia duduk ditepi bak dan mulai menggosok pelan punggung putih mulus Rama.
"Ini orang urat malunya pasti sudah putus semua. "
Anyelir pun bergumam dalam hati, sambil mengepalkan tinjunya ke arah kepala Rama.
"Lakukan saja tugas mu dengan baik, apa perlu kamu saya suruh memijid ini sekalian.!" sambil tersenyum licik Rama menunjuk kebawahnya yang telah berdiri ""'"
Anyelir tiba-tiba menundukkan mukanya, yang sudah memerah seperti kepiting. saat Rama berdiri menuju Shower, dan membilas tubuhnya.
"Ambilkan handuk, dan keringkan rambut dan tubuhku." Anyelir hanya menuruti semua perintah Rama.
Mereka berjalan berbarengan dari kamar mandi, Rama seperti bayi besar, Anyelir sebagai Baby Sitternya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
FUZEIN
Jahitnya makcik dia ni
2023-11-26
2
Silviarita
iya Novel pertama, belum sempat untuk revisi
2023-02-15
0
Dianatino
kak tulisan nya berantakan susah baca nya
2023-02-15
1