disebuah tempat pesta pernikahan. dara tengah mengucapkan selamat kepada seoasang pengantin. lalu bercengkrama dengan para sahabatnya.
" dara, suamimu tidak ikut?
" ah, tidak. saat ini, pasti pekerjaan mas braga menumpuk. aku tidak mengajaknya.
" kamu pengertian sekali ya.
dara tersenyum tanpa dara sadari, sepasang mata tengah memperhatikan dari dari kejauhan. tiba tiba bima mendekat. berdiri disamping dara.
" dara, aku harus segera kembali bekerja. aku antar kamu pulang ya?
" ah,. tidak perlu mas. nanti aku naik taxi saja. bisa jadi, mobil nya juga sudah beres.
" dara ini siapa? " sahut salah satu sahabat dara.
" oh,.. kenalin, ini sahabat mas braga. namanya mas bima.
bima menjabat beberapa tangan sahabat dara. lalu pamit untuk segera kembali ke kantor. dara melanjutkan perbincangannya kembali.
hari mulai malam, dara sudah dirumah menunggu suaminya pulang. karena merasa suntuk, dara memutuskan untuk keluar dari kamar. dara duduk di bangku yang berada di sebuah taman kecil dekat kolam renang.
dara sibuk menarik nafas dan membuangnya perlahan. dia melakukanya beberapa kali. tiba tiba terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah dara. lalu duduk disamping dara.
" aku tidak mengatakan, jika aku setuju kamu duduk disamping ku!
" aku tidak membutuhkan izin dari mu. rumah ini juga rumah ku bukan? " ketus hana yang merasa lebih berkuasa.
" benarkah? dari mana asal keberanian mu yang kurang ajar itu?!
" aku punya banyak sekali persediaan keberanian yang melebihi batasan. jadi, persiapkan saja dirimu. aku, akan mengambil apa yang aku inginkan.
" kamu benar benar terlihat tidak tahu malu. bukankah seharusnya kau meminta maaf dariku? bukannya mengancam ku?
" untuk apa? karena mas braga? " hana tertawa sinis.
" dari awal kau hanya menantu yang tidak di inginkan. kau sudah seperti kuman di mata mama.
" iya. aku tahu sekali tentang itu. aku lebih paham mengenai pandangan mama mertua kepadaku. kau memang menang untuk hati mama mertua. tapi tidak dengan hati suamiku.
" wuah,... sepertinya obrolan kalian seru sekali ya, " saut maria yang sedari tadi sudah menguping pembicaraan dara dan hana.
hana bangkit dari duduknya hendak melangkahkan kaki. pergi menjauh dari maria adalah pilihan yang terpikirkan oleh hana saat itu. tapi dengan cepat maria mendorong dada hana dengan jari telunjuknya. hana jatuh duduk disamping dara. maria mengelap jari telunjuknya ke celana jeans yang ia kenakan. membuat wajah hana menyiratkan kemarahan.
dara membulatkan matanya melihat keberanian maria.
" kau ini makhluk jenis apa? otakmu bebal sekali rupanya. aku heran, makhluk sepertimu kenapa masih ada dimuka bumi ini? bukankah seharusnya kamu sudah binasa?
ya tuhan. " maria akting kaget. menutup mulut menggunakan telapak tangannya.
" kamu pasti kabur saat ada pemusnahan makhluk sepertimu. mari kita masuk kamar kak, makhluk seperti ini sangat berbahaya.
maria menggandeng tangan dara meninggalkan hana. dara menurut saja. hana terduduk menahan emosi hingga matanya berair.
dara menghentikan langkahnya. maria otomatis ikut berhenti. dara mengacungkan dua jempolnya dan tersenyum.
" kamu hebat sekali preman perempuan. " ucap dara.
maria membulatkan matanya terkejut.
" kak dara! sttt....... " meletakkan jari telunjuk dibibir nya.
" jangan keras keras suaranya kak. kalau papa tahu, bisa habis aku kak.
dara tersenyum dan mengangguk.
" kak dara tahu dari mana tentang itu?
" dari mas bima.
" mas bima? tidak aku sangka. mas bima punya mulut seperti ibu ibu kontrakan. " ucap maria sebal.dara terkekeh.
" mas bima cerita apa saja kak?
" banyak.
maria melotot terkejut. " kurang ajar sekali dia. awas kalau sampai aku melihatmu mas bima. dara tertawa pelan.
" kakak kapan bertemu mas bima?
" tadi siang. aku mau ke acara pernikahan sahabat ku. terus, ban mobil kempes ditengah jalan. tidak sengaja mas bima melihatku. lalu dia bertanya aku mau kemana, dan ternyata tujuan kita sama. jadi aku sama mas bima pergi ke sana.
" kakak tidak mengajak mas braga?
dara menghela nafas. " mas braga kemarin tidak ke kantor karena pergi ke rumah tante erlin. pekerjaannya pasti menumpuk. aku tidak tega mengajak mas braga. hari ini saja, mas braga lembur. wajah dara menjadi muram.
" ck...ck....ck... kakak ini pengertian sekali ya.
jangan terlalu mencintai suamimu itu kak. rasa cinta yang berlebihan, akan membuat hati kakak mudah tersakiti. percayalah padaku.
dara tersenyum dan mengangguk.
" kamu paham sekali rupanya.
" tentu saja. aku pakar cinta kak.
dara tertawa.
sementara dikantor. braga masih terus bekerja menyelesaikan beberapa pekerjaan yang menumpuk. suara ketukan pintu.
" selamat malam pak, hari ini, anda ada jadwal bertemu clien jam tujuh malam. " ucap sekretaris.
" harus malam ini? braga menarik nafas dalam dalam.
" iya pak.
braga mengendurkan dasi. menyenderkan tubuhnya di senderan bangku.
" baiklah. saya akan bersiap.
" baik pak.
sekretaris meninggalkan ruangan. braga meraih ponselnya. mengirim pesan kepada dara. bahwa ia akan pulang terlambat malam ini.
braga dan sekretaris telah sampai ditempat yang telah dijanjikan untuk bertemu. nampak dua orang yang telah menunggu. bara dan sekretaris menghampiri dan menjabat tangan.
" selamat malam. perkenalkan pak saya leo dan ini partner saya bagas.
braga menyambut hangat. " saya braga. dan ini saka. sekretaris saya. saka menunduk kepala.
mereka mulai membicarakan tentang pekerjaan dan kerja sama diantara kedua perusahaan. tiba tiba, ponsel milik bagas berdering. bagas tersenyum mengangguk.
" maaf. " bagas langsung memutuskan panggilan. lalu meletakkan ponselnya dimeja dengan layar yang masih menyala.
tak sengaja mata braga menatap layar ponsel itu. matanya sedikit melotot. tak lama layar ponsel itu mati.
" maaf pak bagas, boleh saya melihat wallpaper anda?
bagas mengerutkan dahinya bingung. tapi tak punya keberanian untuk menolak. mengingat perusahaan braga sangat lah berpengaruh jika kerja sama ini berhasil. dengan sedikit berat hati, bagas menyalakan kembali layar ponsel miliknya lalu membuka kode pin.
bagas menyerahkan ponsel miliknya kepada braga. nampak sekretaris braga mengerutkan dahi. braga menatap gambar wallpaper di ponsel bagas dengan intens.
" dari mana kamu mendapatkan photo ini?
bagas menggaruk tengkuknya.
" tadi saya menghadiri pesta pernikahan sahabat kampus saya. tidak sengaja saya melihat wanita ini. dia sangat cantik. dan saya diam diam memotretnya.
braga mengendurkan dasinya. wallpaper itu adalah photo istrinya. memegang gelas berisi minuman. sedang tertawa. yang lebih mengejutkan, bima ada disamping dara dengan exspresi yang sama. sesaat braga berpikir. kenapa dara berbohong padanya. kenapa ada bima disana. apa mereka pergi bersama. apakah bima dan dara menghianati nya. braga menghela nafas. menyerahkan kembali ponsel milik bagas.
" bisakah kamu menghapus photo itu?
" kalau boleh saya tahu, memang ada apa dengan photo ini pak? tanya bagas penasaran. leo menginjak kaki bagas. sebuah peringatan agar tak kurang ajar. terdengar bagas mengaduh pelan.
" wanita itu, istri saya.
bagas dan leo membulatkan mata terkejut.
" ma,.maaf kan kesalahan saya pak. " ucap bagas. suara, tangan, bahkan sekujur tubuhnya gemetar.
.................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Sandisalbiah
melihat foto Dara dan Bima kamu langsung negatifthinking Braga.. lah kamu dgn nyata membawa madu plus bonus bayi di hadapan istrimu... situ waras..?
2023-10-14
0
Mogu
Braga klewar pintr dan klewat stia paham kan mksudnya saking klewatanya dia smpe nikah lgi dan punya ank + madunya tinggal brg istri prtma wah wah wah good job Braga
2021-10-24
1
afilla
Thor berulang ulang kali dara mual mual apa mungkin dara sedang hamil???
2021-08-25
0