Ibu Dari Anak Suamiku
Malam ini adalah malam spesial bagi Dara dan Braga. Lampu lampu cantik menghiasi ruangan yang telah di dekor serba silver. Bunga-bunga juga tersusun dengan rapih dan cantik. Photo Braga dan Dara telah terpampang di depan pintu masuk. Tamu tamu undangan telah berdatangan. Braga dan Dara menyambut hangat para tamu undangan.
"Selamat hari ulang tahun pernikahan " Kalimat ini lah yang diucapkan oleh para tamu undangan. Braga dan Dara bergandengan tangan dengan wajah yang sangat bahagia.
Braga melepaskan genggaman tanganya lalu berdiri dan setengah berjongkok dengan satu lutut yang berdiri dilantai menopang tubuhnya. Braga membuka kotak perhiasan berisi kalung berlian cantik.
" Dara, hari ini adalah hari dimana kamu telah empat tahun menjadi istriku. Aku berdoa semoga hari ini, esok dan seterusnya hanya kamu istriku. mau kah kamu mendampingiku selamanya? "
Dara menutup bibirnya dengan telapak tangannya. Hal ini terjadi di setiap ulang tahun pernikahan mereka. Tapi entah mengapa Dara selalu merasa terharu juga disetiap ulang tahun pernikahan mereka.
" Tentu saja aku bersedia. Akan bersamamu Braga suamiku."
Braga bangun dan memakaikan kalung di leher Dara. Mereka saling memeluk penuh cinta.
"Terimakasih, terimakasih banyak telah menemaniku selama ini." Bisik braga di telinga Dara.
"Aku juga berterimakasih padamu suamiku. kamu mencintaiku tanpa melihat kekuranganku. Kamu tidak pernah lelah untuk mengerti dan memaafkan jika aku bersalah. Aku mencintaimu suamiku." Air mata kebahagiaan mengalir dipipi Dara.
Braga dan Dara melepaskan pelukannya saat para tamu bertepuk tangan. Mereka semua kagum dengan cinta yang dimiliki Braga dan Dara. seolah tidak akan tergoyahkan.
Para tamu melanjutkan pesta mereka. beberapa pasangan suami istri dan pasangan kekasih tengah asik berdansa. Dara mengajak Braga untuk ikut bergabung. Tapi sayang Braga langsung menolak mentah mentah. mengingat kejadian tahun lalu. Braga memaksakan diri untuk berdansa mengikuti kemauan Dara. Alhasil kaki Braga yang belum memahami cara berdansa kehilangan kendali dan tersungkur. Berdansa, saat ini adalah hal yang paling dihindari Braga.
Akhirnya Dara mendekati papa mertuanya dan mengajaknya berdansa. Tentu saja, dengan senang hati papa tidak menolak. mereka asik berdansa di tengah kerumunan para tamu yang ikut berdansa. Sahabat dekat Braga datang mendekat.
" Ga,..
" Bima,. Kamu datang sama siapa? tanya Braga sembari celingukan mencari pasangan Bima.
"Jangan melucu ga! kamu kan tau, kalau aku jomblo sejati. Ketus Bima.
"Hushh jangan bilang jomblo sejati. lagi pula usia kamu kan belum tiga puluh tahun. Masih banyak waktu." Jawab Braga.
" Huh! " Bima menghembuskan nafas kasarnya. " Aku iri sama kamu ga, kamu sudah menikah di usia muda. Istri kamu cantik plus baik hati lagi. Kalau ada satu lagi yang mirip istri kamu, aku mau ga. Dimana pun dia berada, aku akan berusaha menemuinya." Ucap Bima dengan wajah dramanya.
"Kamu kebanyakan nonton drama bim. "
"Ga,.. istri kamu itu kelihatanya dekat sama papa kamu ya ga, kamu enggak cemburu?"
Braga menatap Bima tajam. Bima menyadari tatapan mengerikan Braga.
" Eh anu ga,.. maksutnya,... " Bima berkata terbata bata.
"Aku mengenal istriku dengan baik. dia tidak akan menghianatiku. Dan dia sangat menyayangi papaku seperti dia menyayangi papanya sendiri. Kamu tau sendiri kan bim, dirumah, selain aku, cuma papa yang menyayangi istriku. Papa satu satunya orang yang mendukung kami.
Bima menepuk nepuk punggung Arga menguatkan.
" aku tau ga. Kalian sebenarnya memang beruntung memiliki anggota keluarga seperti Dara. Dia itu wanita yang sangat baik." Bima mengingat kejadian dimana pertama kali bertemu dan mengenal Dara. Kesan wanita yang baik dan rendah hati. Itulah yang dirasakan Bima saat pertama bertemu Dara.
"Bim, kenapa sampai saat ini, kamu tidak pernah bercerita. Bagaimana kalian saling mengenal dulu? " Tanya Braga.
Bima menghembuskan nafas dari mulutnya.
" jangan dibahas ga, nanti aku jatuh cinta lagi sama istrimu." Ancam Bima.
Braga membulatkan matanya dan menggeleng. " Selalu saja jawaban kamu itu itu saja. " Gumam Braga.
Bima terkekeh geli melihat kekepoan Braga.
" yang jelas ga, jangan pernah melepaskan Dara. Dara itu sangat diminati oleh kebanyakan pria." Ucap Bima menasehati sembari menepuk bahu Braga.
"Apa kamu juga meminati istriku? "
Bima yang asik memperhatikan Dara berdansa, menjawab reflek.
" iya! " sadar dengan ucapanya yang terlalu jujur membuat Bima perlahan menatap wajah Braga. Dan tentu saja, Braga sedang menatap Bima dengan mata mendelik.
" maksut aku, siapa sih yang tidak tertarik dengan istri kamu? " Sadar jawabanya masih membuat mata adrian mendelik, Bima mencoba merubah kosa katanya.
" Begini ga, istri kamu itu cantik luar dan dalam. kalau dia single, pasti banyak yang berminat. termasuk aku. Sayangnya kamu lebih dulu bertemu Dara. " Bima mencoba melirik wajah Braga. " Ah untunglah! wajah tegangnya tadi menghilang.
"Bim,
"Hemmm,.." jawab Bima yang masih terus tersenyum menatap Dara dari kejauhan.
Sadar Bima terus memperhatikan istrinya, Braga menggelengkan kepala.
" bim! jangan pandang istriku terus kalau kau masih ingin bisa melihat!." Bentak Braga.
Mendengar bentakan Braga, Bima merinding dan langsung mengalihkan pandanganya.
" ya ampun ga, iya maaf.
Braga berdecih kesal.
" menurutmu, apa Dara mencintaiku sama seperti aku mencintainya? tanya Braga.
Bima menggeleng keheranan. " Kamu ini kenapa si ga? tadi kamu bilang kamu percaya dan mengenal istrimu dengan baik pertanyaan mu menggelikan."
"Aku tidak bisa mengetahui, seberapa besar dia mencintaiku.
"Cih! kalau kamu bisa mengukur seberapa besar cintamu, berarti sekecil itulah ukuran cintamu." Jawab Bima tegas.
Braga mengerutkan dahinya." Maksut kamu apa bim?
'Huh.....
" kamu pernah bertanya kepada istrimu? seberapa besar cintanya padamu? " Tanya Bima dengan wajah meledek.
Braga mengangguk dan menghembuskan nafas melalui mulut.
" Lalu apa jawaban istrimu?
"Dia bilang dia tidak tau seberapa besar cintanya kepadaku." Jawab Braga.
Bima berdecih dan menggelengkan kepala keheranan.
" ternyata istrimu sangat mencintaimu ga.
Braga mengerutkan dahi lagi, bingung.
" maksutnya?
"Istrimu sangat mencintaimu. itulah pokoknya. Vinta itu adalah sebuah perasaan. semakin dalam rasanya semakin tidak terukur besarnya. Aku rasa istrimu lebih mencintaimu dari pada perasaan cintamu.
Braga tersenyum senang mendengar jawaban bima. " Tentu saja rasa cintaku sangat besar. hingga aku tidak tau seberapa besar. Meskipun kami sudah menikah, tapi rasa takut kehilangan dia selalu menghantuiku. " Ucap Braga.
Bima menatap heran Braga.
" ga, kalau dari yang aku lihat, kamu lebih berpotensi menghianati Dara.
"Kamu gila ya bim!
"Biasanya ucapanku selalu tepat ga. Jagalah Dara dengan baik. dia tidak akan menghianatimu. percaya padaku ga.
Braga tersenyum dan mengangguk. Sahabatnya ini memang selalu dapat menilai orang dengan baik.
Tidak berapa lama, mama Braga dan sosok wanita cantik. bertubuh tinggi langsing serta kulit putih mulus. Datang ke pesta ulang tahun pernikahan Braga dan Dara. padahal sebelumnya, mama tidak pernah mau datang ke acara yang sebelumnya.
........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Siti Sri Wahyuni
Mampir lagi 😊
2023-02-09
0
🔵🏡🐬 🦚 anfa asthee 🦚 🐬
nyimak dulu
2022-12-07
1
antha mom
nyimak thor 👍
2022-09-29
0