Braga mendekati mamanya untuk menyambut. Mamanya tersenyum senang kehadirannya disambut baik oleh anak laki lakinya.
"Mah, mama tumben mau datang? " Tanya Braga yang masih tidak percaya mamanya hadir.
Mama Braga memegang pipi kanan Braga dan mengusapnya." Mama mau lihat anak mama dong. Kamu baru sampai dari luar negeri tidak pulang kerumah dulu dan langsung menyiapkan pesta ulang tahun pernikahan kamu." Gumam mama Braga.
Braga memeluk hangat tubuh mamanya. " maaf ma, "
Mama Braga melepaskan pelukanya teringat seseorang yang datang bersamanya.
" Braga, kenalin, ini anak dari temen mama, namanya Hana. "
Braga menyambut uluran tangan dari Hana.
" Braga.
"Aku Hana. Senang berkenalan sama kamu.
Braga hanya membalas dan tersenyum. matanya mulai menyusuri ruangan. Mencari ayah dan istrinya.
Dari kejauhan Bima memperhatikan apa yang dilakukan oleh mamanya Braga.
" cih! pasti akan dijodohkan sama Braga. dasar Mamanya Braga. Belum berubah juga. bagaimana dulu dara tidak stres dan keguguran kalau mamanya begitu. Kamu harus lebih bijak ga. gumam Bima.
Braga tersenyum, melihat istrinya yang juga tengah memperhatikan Braga sembari tersenyum. Braga berjalan menuju tempat dimana istrinya berada.
" Braga tunggu! " Mama memanggil Braga.
Braga langsung menghentikan langkah kakinya dan membalikan tubuhnya menghadap mama. " Ada apa ma? " tanya Braga.
"Kamu ajak Hana ya, kenalin sama istri kamu dan teman teman kamu. "
Braga mengerutkan dahinya, mulai mencurigai tingkah mamanya. Braga mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas dalam, lalu membuangnya perlahan.
" maaf ma, braga tidak bisa. " secepat mungkin Braga berusaha meninggalkan mama dan Hana. Dia tidak ingin mendengar alasan apapun yang akan digunakan sang mama agar mau memperkenalkan Hana kepada teman temanya.
" bukankah ini aneh, aku mengenalkan seorang wanita, kepada istri dan teman temanku. aku tidak tahu, rencana apa lagi yang akan mama ciptakan." Gumam Braga dalam hati.
"Sayang,." Panggil Braga.
Dara tersenyum dan memeluk tubuh Braga.
" mas, tumben mama datang. Perempuan itu siapa mas?
"Namanya Hana, anak temen mama." Jawab Braga.
"Oh,, " Apa mama berniat akan menjodohkan mas Braga dengan perempuan itu? kalau iya, aku harus bagaimana? " Batin Dara.
Acara masih terus berlangsung. kali ini para pelayan telah membagikan anggur kepada seluruh tamu undangan. Acara musik dihentikan sejenak. Braga ingin bersulang bersama seluruh tamu undangan. Tiba tiba mama berdiri ditengah tengah dan memberi kata sambutan.
"Selamat malam hadirin semua, perkenalkan. saya adalah ibunya Braga. Ini adalah yang pertama kalinya. Saya menghadiri pesta ulang tahun pernikahan anak laki laki saya. Braga, terimakasih karena telah lahir dari rahimku. Terimakasih karena telah membuatku menjadi seorang ibu. Terimakasih telah membuat mama bahagia memiliki kamu. Seiring waktu, kamu tumbuh menjadi pria yang gagah. Kamu juga tampan dan pandai. Terkadang mama seperti mimpi. sekarang kamu sudah dewasa dan menikah. Mama harap, di ulang tahun pernikahan yang ke empat ini, kamu juga bisa tahu, bagaimana bahagianya menjadi orang tua. Terimakasih semuanya." Mama berjalan dan mendekati Hana.
Sebagian tamu ada yang merasa bingung. Air mata Dara sudah mulai menetes. Braga terkejut dan mematung. tadinya dia ingin naik ke podium memberikan kata sambutan dan bersulang. Tapi sepertinya, dia sudah kehilangan kepercayaan diri. Dilihatnya Dara meneteskan air mata. Braga sebenarnya sangat marah dengan sang mama. tapi dia hanya bisa bersabar. Nagaimanapun mama adalah mama kandungnya. Tapi dilain sisi, dia juga tersiksa melihat istrinya menangis.
Bima dan rekan bisnis Braga juga menggeleng kebingungan. Bukan rahasia lagi. pernikahan Dara dan Braga memang ditentang keras oleh mama.
Bima menghembuskan nafas kasarnya.
" Tante, anda benar benar melukai hati menantu anda. Mengapa anda menyebut tentang anak. seharusnya, anda mengucapkan selamat hari ulang tahun pernikahan. Atau jangan jangan tante tidak pernah menghadiri acara seperti ini." Gumam Bima.
"Bim, apa mamanya Braga masih belum berubah? " tanya rian. Salah satu sahabat plus rekan bisnis Braga.
"Seperti yang kamu lihat yan. Semakin menjadi. Terkadang aku heran, bagaimana Braga bisa kuat menghadapinya. Sudah empat tahun. Dia benar benar tidak punya ketegasan. " Ucap Bima.
Rian menganggukan kepala. " Dia kan selalu beralasan tidak ingin menyakiti Mamanya. Tapi dia belum menyadari, kalau sikap seperti itu cepat atau lambat pasti akan menyakiti Istrinya. Atau memang sudah." Ucap Rian.
Bima menyunggingkan senyum.
"Dari yang aku lihat, Dara memang menderita. Tetapi, dia selalu menguatkan diri untuk bertahan. Apalagi alasannya. Kalau bukan karena mencintai Braga."
"Bagaimana bisa, memilih untuk terus tersakiti demi mencintai. Bukankah itu aneh bim? "
Bima mengangkat kedua bahunya. " Entahlah yan. Firasat ku buruk tentang ini." Ucap Bima.
Braga menggenggam jemari Dara seolah menguatkan. " Sayang sabar ya, sebentar lagi acara ini selesai. " Ucap Braga.
Dara tersenyum dan menganggukan kepala. dengan penuh kasih sayang, Braga menghapus air mata Dara.
Malam semakin larut. Para tamu undangan mulai beranjak untuk pulang. Braga memutuskan untuk tidak pulang kerumah. karena takut mama akan membahas lagi tentang anak.
Braga dan Dara menuju kamar yang telah ia pesan. Sesampainya dikamar Braga langsung memeluk tubuh Dara erat.
" maaf sayang, maaf karena kamu harus mengalami ini. Maafkan Mama ya sayang."
Dara membalas pelukan Braga. ada setitik air mata yang jatuh. " kenapa? kenapa setiap kali mamamu menyakiti hatiku selalu kamu yang meminta maaf. Hatiku sakit setiap kali kamu meminta maaf mas. Setiap kali aku didekat Mamamu aku selalu merasa takut. Takut kata kataku akan menyakiti hatinya. Tetapi, Mamamu dengan mudahnya menyakiti hatiku. Sejujurnya aku merasa sangat malu di hadapanmu Mas. Aku malu, karena aku seperti tidak berharga sama sekali di mata Mamamu. Aku mohon berhenti mengucapkan kata maaf itu." Ucap Dara dalam hati.
Braga melepaskan pelukanya. Menghapus air mata dara. " kamu lapar? " Tanya Braga.
Dara menggelengkan kepala." Aku tadi banyak makan mas, rasanya perutku penuh makanan."
"Emm,,.. bagai mana kalau kita sekarang mandi saja." Ajak Braga.
"Mandinya bareng mas? " Tanya Dara.
"Iya lah." Braga tersenyum mesum.
Dara terkekeh." Kamu kebiasaan ya mas."
"Tapi kamu suka kan?
Dara tersenyum geli.
Mereka telah selesai mandi. Braga dan Dara merebahkan tubuhnya dengan saling bertatapan dan memeluk.
" mas,.
" Apa,
"Kamu sangat menginginkan anak? tanya Dara.
Braga menghembuskan nafas kasarnya.
" Aku masih seperti kemarin sayang. ada atau tidaknya anak diantara kita, aku tetap cinta." Braga memeluk erat tubuh Dara.
"Lalu, bagaimana kalau mamamu memaksa kamu untuk menikah lagi dan memiliki anak?"
Braga terdiam tidak menjawab. " Mas, mas, kenapa kamu diam? aku tau mas belum tidur."
"Untuk apa dijawab. Sekarang, ayo fokus untuk kita." Braga mulai menciumi setiap lekuk tubuh Dara. Setelah satu minggu keluar negeri, dia sangat merindukan istrinya. Dara hanya diam larut dengan belaian suaminya.
.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Soraya
mampir thor
2025-03-12
0
Sandisalbiah
beber² keterlaluan... bukankah mama Braga juga seorg perempuan, tp bisa dgn mudah mulutnya mengeluarkan kata² yg menyakiti hati perempuan lain...
2023-10-14
0
Kadek Pinkponk
pasti sesek banget hti dan batinnya Dara
2021-04-20
0