braga mendengar semua ucapan dara. braga hanya berpura pura tidur. ia tidak ingin mengecewakan istrinya. kalau sampai dia tertidur, pasti dara tidak akan membagunkannya. hatinya menangis sekencang mungkin. bagaimana bisa, dia melanggar sumpah setianya sendiri. bagaimana bisa, dia membawa istri yang dicintainya kedalam lubang penderitaan. semakin hari semakin takut akan menyakiti hati istrinya. itulah yang dirasakan braga. dia tak ingin menggendong anaknya. bukan karena tidak menyayanginya. tapi dia menahan rasa sayang terhadap anaknya. karena tidak ingin membuat istrinya terluka. sungguh braga juga amat terluka dengan keadaan ini.
beberapa jam kemudian. braga terbangun dari tidurnya. dia menelusuri ruangan mencari istrinya. dia melihat jam yang melingkar ditangannya.
" ya tuhan!! kenapa aku bisa tidur selama ini? tadi aku hanya pura pura tidur kan?
braga bangkit dari tempat tidur mencari keberadaan dara. setelah mencari ke beberapa ruangan, braga menemukan dara di dapur. dia tengah asyik membantu memasak. meskipun berkali kali braga melarang dara memasak, berkali kali juga dara memohon izin untuk memasak.
" sayang," panggil braga sembari menghampiri dara.
" eh, mas. kamu sudah bangun.
braga mendengus kesal.
" kamu sengaja tidak membangunkan aku ya?
" aku tidak tega mas. kamu tidur nyenyak sekali.
" aku sudah tau. pasti akan begini. aku tadi hanya berpura pura tidur. tidak ku sangka pertahanan ku roboh juga.
dara terkekeh. dia meletakan puding yang baru ia masak dan akan menuangkannya ke dalam cetakan. tiba tiba dara meletakkan kembali puding itu. wajahnya sedikit memerah. dia menekan ulu hatinya beberapa kali. dengan cepat braga menghampiri dara.
" kenapa sayang?
" tidak tahu mas. bau puding itu, sepertinya membuat asam lambungku naik.
braga mengerutkan dahinya bingung. sejak kapan bau puding membuat asam lambung menjadi naik.
" kita ke dokter saja ya. " ajak braga.
" tidak usah mas. asam lambungku memang kambuh beberapa hari ini. istirahat sebentar nanti baikan mas.
" ya sudah. kita kekamar, kamu istirahat saja."
didalam perjalanan menuju kamar, dara dan braga menghentikan langkahnya.pintu kamar hana terbuka lebar. nampak mama sedang menggendong ameera yang tengah menangis. suara tangis ameera sangat kencang.
" mas, ameera kenapa ya?
" tidak tahu. " mata braga lekat memandang ameera yang sedang menangis. dara melihat tatapan khawatir dari wajah braga.
" pergi dan lihat mas. gendong dia, mungkin dia merindukan papanya.
braga menelan ludahnya sendiri.
" mungkin dia ingin menyusu. ayo,. kita kekamar saja.
" jangan membohongi dirimu sendiri mas. ameera anakmu. dia juga pasti ingin digendong papanya.
" kamu, kamu tidak apa apa kalau aku menggendong ameera?
" kamu ini lucu sekali ya mas. kenapa aku harus marah? sudah sana. kasihan ameera nya. jangan dibiarkan terlalu lama menangis. nanti perutnya sakit.
braga berjalan mendekati ameera. braga menggendong ameera dengan hati hati. sesaat tangis ameera terhenti. dara tersenyum melihat suaminya terlihat bahagia menggendong bayi cantiknya itu.
" lihat ga. dia pasti sangat merindukan papanya. kamu tidur disini saja. kasihan ameera.
hana tersenyum senang. bunga terdiam. suara tangis ameera kembali terdengar. bahkan lebih kencang dari sebelumnya. hana mencoba untuk menyusui, tapi ameera menolak. mama mencoba untuk menggendong lagi. tapi ameera tetap menangis. dara memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar hana. mama menatap benci melihat dara. begitu juga hana. braga sibuk mencoba menenangkan ameera.
" boleh aku gendong sebentar?
" tidak! " hana.
" tidak! " mama.
" biarkan aku mencobanya. aku mohon ma.
braga memberikan ameera yang tengah digendongnya kepada dara.
dara menggendong ameera. dengan posisi ameera seperti berdiri. dagu ameera menempel dipundak dara. dara menepuk pelan bagian belakang ameera pelan. perlahan, tangis ameera berkurang. hingga ameera mulai tertidur pulas.
braga tersenyum bangga kepada istrinya. sementara mama, semakin benci melihat dara. tak berbeda dengan mama. hana juga semakin tak menyukai dara.
" sayang, sepertinya ameera sudah lelap. taruh di box nya saja. " ucap braga setengah berbisik. dara tersenyum dan mengangguk. setelah selesai menidurkan ameera. braga menggandeng tangan dara keluar dari kamar hana menuju kamar mereka.
sesampainya dikamar.
" sayang, kita pergi sekarang yuk?
" besok saja mas. ini sudah malam.
braga memeluk dara erat. " maaf ya sayang, ini karena aku tidur terlalu lama.
dara terkekeh. " sudah lah mas. tidak ada yang salah.
" bagaimana kamu bisa membuat ameera berhenti menangis? sedangkan, hana tidak bisa melakukan itu.
" aku hanya mencoba mas. tadi aku sempat meraba perut ameera. sepertinya, dia terlalu banyak menyusu. ditambah lagi, dia mungkin lelah mas.
" iya kamu benar. perjalanan tadi lumayan jauh juga. tapi, dari mana kamu tau tentang ini?
" apa?
" maksut mas, kamu seperti sudah pernah merawat bayi.
" dulu, aku berkali kali membaca buku panduan hamil mas.
braga menghela nafasnya." baiklah. tidak usah membicarakan ini lagi."
" iya mas.
besok paginya. anggota keluarga sedang sarapan pagi.
" sayang, nanti siang jam dua aku jemput ya? " ucap braga.
" iya.
braga mendekatkan bibirnya ke telinga dara. dara membulatkan matanya dan memukul pelan dada braga. braga terkekeh. hana menatap benci.
bel rumah berbunyi. bibi di dapur berjalan membuka pintu.
" hi everybody......
semua mata tertuju pada gadis cantik yang tengah menyapa.
" maria! "teriak mama. langsung memeluk maria. begitu juga dengan papa.
maria mendekati braga dan dara. memeluk mereka berdua bersamaan.
" ah,.. aku merindukan sepasang manusia romantis ini.
braga dan dara membalas pelukan maria.
" dimana keponakanku? kenapa kak dara hamil dan melahirkan tidak memberiku kabar?
sontak senyum diwajah dara dan braga menghilang.
" itu, aku,..
" maria sayang, "mama mendekati hana.
" kenalin, namanya hana. dia istri braga juga. dia adalah ibu dari anaknya braga.
maria terdiam tidak percaya. matanya menatap tajam ke arah braga.
" kakak berselingkuh?
braga terdiam. di kondisi seperti yang dialami braga, apa masuk dalam golongan berselingkuh? batinnya. karena tidak mendapat jawaban dari braga, dara memalingkan pandanganya menuju dara.
" kakak! kakak membiarkan mas braga berselingkuh?
" ti,.. tidak.
" kenapa ada wanita itu? " ucap maria sambil menunjuk hana tanpa menatapnya.
" aku, aku,..
" wuah!! pasti ini perbuatan mama ya kak? " maria menatap mama tajam.
" maria! " bentak braga.
" apa?!! jangan membentak mas. kamu terlihat menjijikan sekarang.
" maria, tenang dulu nak. " ucap papa.
maria bergantian menatap papa.
" apa papa juga mengetahui ini sebelumnya?
" tidak. papa baru tau, setelah anak itu lahir dan datang kesini.
" aku percaya papa. aku tau papa tidak akan melakukan hal yang sehina itu.
" maria cukup! " bentak mama.
" ma, aku ini perempuan ma. kalau nanti aku menikah, dan aku diperlakukan seperti kak dara alami, mama mau?
" mama akan mencarikan kamu suami yang baik hati.
" jangan membual ma. mas braga mempunyai sifat yang baik dan setia. tapi, karena mama, mas braga bisa melakukan hak menjijikan begini. intinya percuma mempunyai suami baik kalau mertuanya jahat.
' plakkkkk!!!!!
satu tamparan mendarat di pipi maria.
................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Sandisalbiah
wow.... Maria.. aku pada mu... manusia seperti mama mu itu gak punya hati jd percuma juga mau di bilang adapun... dan sayangnya sebelas duabelas dan Braga..
2023-10-14
1
Ratih Komala
maria omonganmu beneeer loooh
2022-12-25
1
💜bucinnya taehyung💜
mariaaaaa i love youuuuu
2021-08-28
0