Wellington, New Zealand.
Paginya, Delina menyiapkan dirinya untuk berangkat. Tadi malam setelah membuat perjanjian, Delina sempat menanyakan tentang Jannel yang terus menerus menemui Karl. Karl menyuruh Delina agar tetap melakukan layaknya seorang istri tanpa sentuhan fisik, beberapa hari yang lalu Karl tidak menganggap kejadian waktu itu terjadi.
Delina menghela nafasnya kasar mengingat perkataan Karl semalam, bagaimana dia bisa menganggap kejadian beberapa hari lalu tidak ada? - gumam Delina. Walaupun mereka tidak melakukan hal yang lebih dari itu tetapi Delina masih tidak terima jika Karl tidak menganggap kejadian waktu itu tidak terjadi, "Bukankah kau yang mencoba menggodaku? Jadi aku tidak menganggap kejadian waktu itu terjadi" perkataan Karl tiba-tiba terlintas di pikirannya.
Brak.
Delina memukul meja dengan keras, bisa-bisanya dia menganggapku sedang menggoda dia! Kalau kau tidak bilang sebagai Istri beberapa minggu lalu, aku tidak akan melakukan hal seperti itu tahu! Aku sudah melakukan berbagai hal untuk wanita itu pergi tetapi selama 2 hari aku melakukan layaknya seorang Istri dia masih bisa menunggu Karl sampai pulang dan yang terlintas dari benakku hanya itu satu-satunya cara agar wanita itu pergi! Dan benar saja 30 menit kemudian wanita itu pergi dari ruangan - gumam Delina kesal. Ia mengepal tangannya kesal, Melky dan Brake yang melihat Delina mengepalkan tangannya menatap heran. Mereka tadi sempat terkejut saat Delina memukul meja dengan tangannya sendiri, "Sayang! Kau kenapa? Kenapa tiba-tiba memukul meja saat kita lagi sarapan?" Tanya Melky lembut.
Delina yang mendengar perkataan Melky langsung menatap ke arahnya, wajah kesal yang sedari tadi Delina perlihatkan kini berubah menjadi datar. "Tidak apa-apa, Bu" ucap Delina.
***
Jannel yang pagi-pagi sudah sibuk dengan butiknya, beberapa hari yang lalu dia mendapatkan pesanan gaun untuk pernikahan. Dari tadi malam Ia mendesain gaun nikah untuk klien, Ia baru saja selesai mendesain gaun tersebut.
Ia mengangkat buku desain dan melihat hasil rancangan Desain yang telah Ia buat sendiri, setelah itu Jannel mengambil kain berniat untuk membuat gaun nikah namun sebelum itu Ia memanggil 2 karyawan untuk membantunya. Tak lama kemudian 2 karyawan yang di panggil Jannel memasuki ruangannya, Jannel pun menyuruh mereka melihat hasil desain gaun yang Ia buat sendiri.
"Wah! Ini sangat keren dan bagus, Nona" ucap salah satu karyawannya.
Jannel tersenyum, "Sebenarnya aku ingin sekali memakai gaun ini saat aku nikah bersama orang yang aku cintai tetapi-" Ucapan Jannel terputus. Wajah Delina dan Karl terlintas dibenaknya, Jannel mengepalkan tangannya kesal saat wajah Delina dengan polosnya menggoda Karl terlintas dibenaknya.
Aku tidak akan menyerah!
***
"Kalian istirahat dulu saja sana" ucap Jannel kepada kedua karyawan yang sedang membantunya.
Jannel baru saja menyelesaikan memotong beberapa kain untuk membuat gaun pernikahan, Ia mengambil ponsel dan melihat jam di ponselnya. Jam yang ada di ponselnya sudah menunjukan pukul 12:30 tanda sudah waktunya untuk makan siang, Sebenarnya Jannel ingin sekali menemui Karl tetapi Ia urungkan karna pesanan gaun nikah belum selesai.
"Aku ingin sekali menemui Karl, tetapi pesanan klien lebih penting dari pada menemui Karl dan aku harus menemui Karl setelah membuat gaun ini" ucap Jannel sembari melihat gaun nikah yang belum sepenuhnya jadi.
Deanis tiba-tiba memasuki ruangannya tanpa mengetuk pintu, Jannel yang merasakan ada seseorang yang memasuki ruangannya. Ia pun mengalihkan pandangannya dari gaun nikah ke arah Deanis, Deanis mengangkat 2 paper bag yang isinya makanan sembari tersenyum. Deanis pun mendekati meja kerja Jannel, Jannel yang melihatnya pun menghampiri Deanis.
Deanis melihat hasil rancangan gaun nikah buatan Jannel sendiri, Ia begitu terkesan saat melihat rancangan desain Jannel. "Terlihat sangat keren, apa itu untuk klien mu?" Tanya Deanis sembari mengeluarkan makanan dari paper bag.
Jannel mengiyakan, Ia menutup buku desainnya dan duduk berhadapan dengan Deanis. Jannel menatap beberapa makan siang yang begitu lezat, "Ini semua makanan kesukaan mu! Jadi habiskan lah" ucap Deanis.
Jannel mengangguk dan memakannya.
♤
♤
♤
♤
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE^^ Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Rina Parlina
jngn2 itu gaun buat delina 😊
2021-07-03
0