BAB sudah di revisi
Setelah melihat dosen killer keluar dari ruang kelas, Fredelina mengumpat kesal. Sepanjang perjalanan menuju kelas lain, suasana hati Delina tidak baik setelah berdebat dengan dosen killer.
Setibanya di kelas lain, Feyrin tidak mengajak Delina berbicara hingga ia harus menunggu suasana hati Delina membaik.
\*\*\*
Langit mulai berwarna jingga menandakan hari makin sore, Geishara baru saja keluar dari kantornya setelah mengadakan rapat dari pagi hingga menjelang malam. Ia menuju ke arah parkiran setibanya disana Ia langsung memasuki mobilnya dan melaju menuju cafe, setibanya disana Ia memesan americano dan meminta ke pelayan cafe sedikit ditambahkan gula.
Setelah pesanan siap, Geishara pergi dari sana tetapi saat dirinya berbalik badan. Dia menabrak seseorang yang mengenai kopi americano ke bajunya, Ia segera mengangkat kepalanya dan meminta maaf.
"Maaf! Maafkan saya, saya tidak sengaja" ucapnya
Laki-laki yang berdiri di hadapannya hanya menghela nafasnya pelan, "Tidak apa-apa, lain kali kalau mau berbalik badan atau jalan jangan mencari barang di dalam tas" ucap laki-laki tersebut.
Mendengar perkataan laki-laki itu Geishara menundukkan kepalanya sekali lagi. "Maaf, saya tidak akan ulangi lagi" ucap Geishara
Laki-laki yang ditabrak Geishara meninggalkan cafe tadi, melihat laki-laki itu pergi Geishara menghela nafasnya.
*Sial sekali! Dimana ponselku? Kenapa tidak ada di dalam tasku? Apa tertinggal di kantor*? - gumam Geishara yang ternyata dirinya mencari ponsel di dalam tas hingga membuat dirinya menabrak laki-laki tersebut.
Setelah memastikan ponselnya tidak ada di dalam tas jinjingnya, dirinya kembali ke kantor.
\*\*\*
"Argh! Sial, kenapa Dosen Killer itu malah beri kita tugas si! Jelas-jelas banyak muridnya yang jawabannya sama seperti kita, kenapa hanya kita saja yang diberikan tugas?" Ucap Delina kesal.
"Ini hukuman buatmu tahu!? Kalau kau tidak melawannya, dia tidak akan memberikan kita tugas tambahan" ucap Feyrin.
Mereka kini sedang berada disebuah taman setelah pergi ke museum sejarah, Dosen Killer yang tadi pagi berdebat dengan Fredelina memberikan tugas sejarah kepada mereka.
"Buatku? Hey! Dia juga memberimu tugas ini, kenapa mengalahkan ku?" Ucap Delina kesal setelah mendengar perkataan Feyrin.
"Aku dengar dari Kakak sepupuku, kau kan tahu Kakak sepupuku alumni sini. Dia bilang ada dosen killer yang akan memberi kita tugas tambahan jika kita melawan pembicaraannya!" Ucap Feyrin.
Fredelina menoleh ke arahnya, terlihat wajah Delina sangat kesal terhadap Feyrin. "Kenapa kau tidak bilang dari awal! Kalau tahu dia dosen seperti itu, aku tidak akan melawan pembicaraannya" ucap Delina kesal.
"Hey! Kakak sepupuku tidak memberitahu nama dosennya jadi aku tidak tahu kalau Dosen Karl orang seperti itu" Ucap Feyrin tak kalah kesalnya terhadap Dosen Killer tersebut.
\*\*\*
Setelah berdebat dengan Feyrin, Delina meninggalkan taman tersebut setelah mendapatkan pesan dari supir pribadi Ayahnya sebelum itu Ia berpamitan kepada Feyrin.
"Aku duluan, supirku sudah ada di depan taman" pamit Delina kepada Feyrin. Feyrin mengiyakan.
"Kau yakin tidak mau pulang bersamaku?" Tanya Delina memastikan kembali Feyrin tidak pulang bersamanya.
Feyrin mengangguk dan berkata. "Iya, aku masih ada janji sama kakak ku di taman ini! Kau duluan saja"
"Baiklah kalau gitu, aku duluan" pamit Delina.
Delina meninggalkan Feyrin sendirian, saat dirinya tiba di depan taman Ia melihat supir pribadi Ayahnya berdiri di samping mobil. Saat melihat anak majikannya ada di depan mata, supir pribadi Ayahnya langsung membuka pintu mobil belakang.
"Selamat sore, nona" sapa supir pribadi Ayahnya.
"Sore, Pak Exelle" sapa balik Delina.
\*
\*
\*
\*
\*
\*
\*
\*
\*
\*
LIKE DAN VOTE
My IG: VolusHan\_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Risma
semangat ya thor
aku bacanya nyicil dulu ya
2020-10-17
3