"Apa!?"
"Aku tidak mau! Papah kenapa menyetujui perjodohan ini tanpa harus bilang kepada Hara terlebih dahulu?" Ucap Geishara.
Setelah makan malam, Brake mengajak anak-anaknya kumpul di ruang tengah untuk membicarakan masalah perjodohan.
"Papah sudah duga kalau kau akan menolaknya, Nak. Ini jalan satu-satunya untuk melunaskan hutang Papah di Bank, Tuan Aldric sudah berniat baik kepada keluarga kita" ucap Brake.
"Aku tahu! Aku tahu kalau Tuan Aldric berniat baik tapi tetap saja aku tidak mau, aku sudah punya pacar Pah. Aku menolaknya" ucap Geishara.
Geishara meninggalkan ruang tengah, Brake ingin menghampirinya namun sama Melky di tahan.
"Sudahlah! Biarkan dia tenang, kita juga yang terlalu mendadak memberitahukannya" ucap Melky.
Delina yang sedari tadi mendengar percakapan orang tua dan kakaknya hanya menatap mereka dengan tatapan terkejut, selang beberapa detik Ia tersadar dari rasa terkejutnya.
"Papah yakin? Yakin mau menjodohkan Kakak terhadap anak Tuan Aldric?" Tanya Delina menyakinkan.
***
Di kediaman keluarga Aldric sama halnya di kediaman keluarga Brake, Karl menolaknya. Di ruang kerja Aldric tadi sore Karl bersikeras menolaknya, diusia Karl yang sekarang ini membuat Aldric ingin cepat-cepat mempunyai cucu. Tetapi Karl belum siap untuk membangun rumah tangga, sebelumnya Brake menelpon Aldric untuk memberitahukan bahwa Brake setuju dengan syarat yang Aldric berikan.
"Jika kau tidak jadi menikah dengan Delina bagaimana?" Tanya Aldric.
"Itu sangat bagus! Aku tidak mau menikahinya, apa lagi Karl belum siap untuk menikah" ucap Karl.
Aldric mendengus kesal, "Kau mau sampai kapan melajang? Usia mu sudah 26 tahun, Papih ingin melihatmu menikah dan punya anak!" Ucap Aldric kesal.
"Kau dekat dengan Jannel, tapi kau tidak pernah mengajaknya serius! Padahal Papih dari awal sudah menyuruhmu untuk melamarnya tapi kau selalu menolaknya, setelah menyadari kau tidak begitu menyukai Jannel. Papih tidak memaksamu lagi, tapi Papih hanya mau kau segera menikah" ucap Aldric.
Karl mengerutkan keningnya bingung, "Kenapa Papih jadi bawa Jannel?" Tanyanya bingung.
Aldric mendengus kasar, "Intinya! Kau harus menikah dengan putri Tuan Brake, BUKAN MENIKAH DENGAN FREDELINA" ucap Aldric menekan kata terakhirnya.
Aldric pergi begitu saja setelah mengatakannya, sebenarnya niat Aldric ingin menjodohkan Fredelina dengan Karl tetapi Brake memintanya untuk menjodohkan anak sulungnya dengan Karl. Ia merasa sedikit kecewa saat Brake memintanya menjodohkan anak sulungnya terhadap Karl.
***
Setelah berdebat dengan Aldric, Karl memasuki kamarnya. Ia terlihat sangat kesal terhadap Aldric, Jika dirinya tidak menikah dengan Fredelina bukankah itu hal baik? Lalu apa yang membuat Karl memasang wajah penuh dengan rasa kesalnya?
Karl menghela nafasnya kasar, Ia kembali fokus kepada kerjaannya setelah berdebat dengan pikiran dan perasaannya. Namun, saat dirinya ingin membuka laptop ada satu pesan masuk di ponselnya. Karl mengurungkan niatnya membuka laptop, Ia beralih mengambil ponsel yang ada disamping laptop. Karl membuka satu pesan masuk yang ternyata pesan dari Jannel.
Karl, apa besok kita bisa bertemu? Ada yang mau aku bicarakan - Jannel
Karl meletakan ponselnya setelah membaca pesan dari Jannel tanpa membalas pesan tersebut, Ia kini kembali fokus kepada kerjaannya.
***
Keesokannya. Keluarga Brake beraktifitas seperti biasa hanya saja setelah kejadian tadi malam membuat suasana diruang makan terasa dingin, Brake menatap anak sulungnya yang sedang mengoles selai roti. terpampang jelas bahwa Geishara masih sangat tidak senang apa yang dikatakan Brake malam tadi, Brake menghela nafasnya pelan.
"Aku berangkat" ucap Geishara setelah mengoles selai roti dan meminum susu.
Melihat anaknya ingin berangkat kerja, Melky langsung mencegahnya. " Kau tidak berangkat bareng Papah?" Tanya Melky.
"Tidak, aku berangkat bareng pacarku" ucap Geishara sembari membawa roti yang baru saja dia olesi dengan selai kacang. Jelas-jelas Geishara berbohong bahwa dirinya mempunyai pacar, waktu Brake menyuruhnya untuk menikah dengan anak Tuan Aldric hanya itu yang ada dibenaknya untuk menolak perjodohan tersebut. Sebenarnya Geishara sudah memesan taxi beberapa menit lalu, merasa orang tuanya tidak ada yang mau di bicarakan lagi Geishara pergi begitu saja.
"Sepertinya anak kita memang sudah punya pacar, apa perlu kita membatalkan saja perjodohan itu?" Ucap Melky setelah anak sulungnya pergi.
"Tidak bisa! Aku sudah bilang terhadap Tuan Aldric, Jika aku membatalkannya Tuan Aldric tidak akan membantu ku lagi" Ucap Brake.
Setelah selesai makan dan mendengar perdebatan antara orang tua dan kakaknya, Delina langsung berpamitan kepada orang tuanya.
*
*
*
*
*
*
*
*
LIKE DAN VOTE
My IG: VolusHan_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments