Kaburnya Geishara

"Aku tidak peduli! Kau harus menjauhi Karl sebelum aku menghabisi mu" ancam Jannel pergi begitu saja.

Setelah mendengar ancaman dari mulut Jannel, Delina tidak begitu mempedulikannya. Ia pergi dari lorong tersebut berniat menemui Feyrin di cafe seberang kampusnya, Ia tiba di cafe tersebut dan mengitari matanya ke seluruh cafe sampai akhirnya Ia melihat seseorang melambaikan tangannya siapa lagi kalau bukan Feyrin? Ia pun menghampirinya.

"Kenapa kau lama sekali? Aku menunggu mu selama setengah jam Tahu!" Ucap Feyrin kesal.

Sebelum menjawab percakapan Feyrin, Delina memanggil pelayan untuk memesan minum setelah itu Delina menatap meja yang sudah ada 2 gelas yang satunya sudah kosong.

"Maaf! Kau sampai meminum 2 gelas" ucap Delina terkekeh.

"Ini karna aku menunggu mu lama tahu!" Ucap Feyrin.

"Haha iya iya! Maaf, ini karna wanita itu betah berdiri selama setengah jam di ruangan Dosen killer itu" Ucap Delina memberitahukan betapa kesal dirinya terhadap Jannel.

Yup, semenjak kejadian 2 minggu lalu Delina langsung menjelaskan semuanya agar Feyrin tidak salah paham dan mengancamnya jika seluruh kampus tahu.

"Bagaimana bisa dia betah melihat akting kemesraan kalian?" Tanya Feyrin heran.

Feyrin mengetahuinya, selama 3 hari ini Delina selalu berbagi keluh kepada Feyrin. Feyrin yang selalu mendengar keluh Delina selama 3 hari ini, membuat dirinya tidak sadar ikut terbawa kesal.

"Entahlah! Tadi saja saat aku keluar ruangan Dosen Karl, wanita itu mengancamku" ucap Delina mengingat bahwa Jannel sempat mengancamnya.

"Apa!? Mengancam?" Tanya Feyrin terkejut.

Delina mengiyakan. "Lalu? Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Feyrin lagi, Delina menaikan bahunya menjawab bahwa dirinya tidak tahu.

"Aku belum memikirkannya" ucap Delina.

Hening..

Hening..

Cukup lama keheningan itu, membuat Feyrin maupun Delina harus memecahkan keheningan tersebut. Tak lama kemudian, Feyrin ingat beberapa pertanyaan yang mau Ia lontarkan kepada Delina.

"Oh iya, apa kau masih bekerja di mini market itu?" Tanya Feyrin

"Tidak! Kita sudah mulai masuk semester 4 tahun depan dan dari kita awal masuk semester 3 memang sudah sangat sibuk, jadi aku tidak ada waktu luang untuk istirahat! Belum lagi tugas dari dosen killer itu selesai" ucap Delina setelah meminum segelas jus jeruk.

"Bagaimana dengan hutang, Papah mu? Bukankah kau bekerja ingin membantu Papah mu? Dan juga kata mu hutang Papah mu masih banyak, bukan?" Tanya Feyrin beruntun.

Delina mengiyakan. "Masalah hutang Papah ku, dia punya cara sendiri untuk membayarnya dan juga sebelum aku berhenti Papah terus menerus menyuruhku berhenti. Jadi aku tidak punya pilihan lagi selain berhenti bekerja" ucapnya.

"Dengan cara sendiri? Dengan cara apa?" Tanya Feyrin penasaran.

Delina yang awalnya menatap sembarang arah, kini dirinya menatap Feyrin. Ia sempat diam sejenak dan meragukan untuk memberitahukan kepada Feyrin, "Entahlah!"

***

2 hari telah berlalu, Jannel masih sering mengunjungi Karl. Karl selalu menelpon Delina untuk meminta bantuan tetapi selama 2 hari ini Delina selalu menolaknya, Karl awalnya mengira jika Jannel melihat kemesraan antara dirinya dan juga Delina selama tiga hari berturut-turut tidak akan datang lagi. Tetapi perkiraannya itu salah besar, tepat di pagi hari ini Jannel sudah ada di ruangan Karl.

Karl yang baru saja datang hanya menatap tidak suka atas kehadiran Jannel namun Jannel yang tidak bisa membaca raut wajah, Ia tidak mempedulikannya. Karl menerobos tubuh Jannel dan meletakan tas jinjing miliknya di atas meja, Ia ingin meminta bantuan terhadap Delina tetapi sepertinya akan di tolak lagi dengannya.

"Kemana istri mu? Selama 2 hari ini aku tidak pernah melihatnya" ucap Jannel.

Karl yang baru saja melepaskan jaket tebalnya hanya menatap datar ke arah Jannel, "Dia sibuk! Dia sudah mulai memasuki semester 4 jadi tidak bisa menemuiku" ucapnya dingin.

"Kenapa kau terus menerus datang kemari!? Kau memang tidak sibuk mengurusi butik mu?" Tanya Karl dengan nada tidak sukanya.

Jannel tidak memperdulikan dengan nada bicara Karl yang tidak suka atas kehadirannya, Ia hanya menatap Karl dalam.

"Aku hanya merindukan mu"

***

Siangnya. Fridolin Geishara yang sedang memindahkan bajunya ke dalam koper dengan tergesah-gesah, Ia berniat meninggalkan rumah selama 2 tahun. Setelah Ia mendengar percakapan antara Brake dan juga rekan kerjanya di dalam ruangan, Ia langsung menarik lengan tangan rekan kerjanya menjauhi ruangan Brake setelah keluar dari ruangan Brake.

"Siapa yang akan kau kirim ke London?" Tanya Geishara secara tiba-tiba.

"Astaga Hara! Kau membuatku kaget saja" Ucap rekan kerjanya.

Tidak peduli dengan perkataannya, Geishara langsung bertanya kembali dengan pertanyaan yang sama.

"Direktur ingin sekretarisnya yang berangkat ke London nanti malam" ucapnya.

Mendengar kata sekertaris Brake, Geishara langsung menatap ke arah ruangan Brake yang saat itu sekertaris Brake masih berada di dalam ruangan dan tepat saat sekretaris Brake keluar dari ruangan Brake. Geishara langsung menghampirinya dan berkata, "Temui saya di ruangan saya" ucap Geishara gusar.

Sekretaris Brake yang mendengarnya pun langsung mengikuti Geishara, setibanya di ruangan Geishara. Geishara meminta sekretaris Brake menutup pintunya, Ia juga menutup jendela ruangan kaca yang bisa dilihat oleh Brake.

"Malam ini Kau mau pergi ke London?" Tanya Geishara.

Sekretaris Brake mengiyakan, "Jam berapa pesawatnya?" Tanya Geishara lagi.

"Nanti malam sekitar jam 19:57, ada apa Wakil Direktur menanyakan jam pesawat saya?" Tanya sekretaris Brake sopan.

"Saya akan menggantikan mu pergi ke London" ucap Geishara.

Sekretaris Brake terkejut dengan perkataan Geishara, "Maaf Wakil Direktur tetapi klien kita di London sangat penting dan juga bukankah Wakil Direktur malam ini ada pertemuan antara keluarga Tuan Aldric dan Direktur?" Tanya Sekretaris Brake.

Geishara menghela nafasnya kasar, ini satu-satu kesempatan dirinya untuk kabur dari perjodohan. Walaupun perusahaan Brake sudah kembali normal selama 2 minggu terakhir ini dan hutang-hutangnya perlahan sudah mulai lunas berkat Brake menyetujui perjodohan antara anaknya dan anak Tuan Aldric, tetapi Brake tetap menjodohkan Geishara dengan anak Tuan Aldric.

"Saya tidak mau hadir di pertemuan tersebut, jadi biarkan saya saja yang pergi ke London! Saya mohon" ucap Geishara menekan kata mohon.

"Tapi klien kita sangat penting dan juga jika Wakil Direktur menggantikan saya, saya harus bicara apa kepada Direktur?" Tanya Sekretaris Brake ketakutan.

"Saya tahu klien kali ini sangat berpengaruh terhadap perusahaan Papah, kau tidak perlu takut! Aku akan bicara terhadap Papah" ucap Geishara meyakinkan sekretaris Brake.

Setelah merasa barang yang mau dia bawa sudah siap di dalam koper, Ia segera meninggalkan kamarnya sebelum itu. Geishara hanya meninggalkan kertas note yang berisi permintaan maaf terhadap Brake dan juga Melky.

Papah, Ibu! Hara minta maaf secara tiba-tiba pergi meninggalkan rumah, aku akan pergi ke London menggantikan sekretaris Papah. Kemungkinan aku akan pergi selama 2 tahun, Maaf jika sudah membuat Papah kecewa. Tetapi kali ini bukan kemauan Hara, Pah - Geishara

*

*

*

*

*

*

*

*

Jangan lupa like dan vote jika kalian menyukai cerita ini^^ Jangan lupa follow Instagram ku @Dmyntpuspa.02 dan @hans_meydina terima kasih^^

Episodes
1 Prologe
2 Kampus
3 Hari Menyebalkan
4 Hampir Bangkrut?
5 Bebas dari tugas numpuk
6 Membantu bayar hutang Papah
7 Perlahan melunasi hutang Papah
8 Dijodohkan?
9 Terkejut
10 Menolaknya
11 Jannel
12 Apa Mau Dosen ini?
13 Kaburnya Geishara
14 Kenapa harus AKU!?
15 Pertemuan Antara Keluarga Brake dan Tuan Aldric
16 Membuat Perjanjian
17 Membuat Gaun Pengantin
18 Siapa Marissa?
19 Reuni?
20 Hari buruk
21 Hari Pertunangan
22 Memelihara kucing?
23 First Kiss
24 Kopi buatan dia sangat enak
25 Dia sangat cantik
26 Kehadiran Anna
27 Jannel (2)
28 Wedding Day
29 Sungguh menyebalkan
30 Bastien
31 Los Angeles
32 Wedding Day [Marissa]
33 Marissa
34 Kehadiran Jannel
35 Lelaki Asing
36 Kehadiran Bastien
37 Mati lampu
38 Masa lalu Delina
39 Masa lalu Delina (2)
40 Pindah rumah
41 Reuni SMA
42 Reuni SMA [kehadiran Marissa]
43 Masa Lalu Karl
44 Masa Lalu Karl [Kepergian Marissa]
45 Masa lalu Karl [Awal bertemu Jannel]
46 Reuni SMA [Menjelaskan Semuanya]
47 Reuni SMA [Malam pertama]
48 Reuni SMA [Prom night ]
49 Reuni SMA [Tukar Kamar]
50 Mengunjungi rumah Brake dan Melky
51 Kedatangan David
52 Ancaman
53 Mengabaikan surat Ancaman
54 Apa Mau mu?
55 Arra dititipkan
56 Bermain bersama Fluffy
57 Mengadopsi kucing lagi
58 Kehadiran Rav
59 Rav dan Arra bertengkar
60 Rencana Jannel
61 Dijebak
62 Kehadiran Marissa (2)
63 Rencana Jannel (2)
64 Elroy dan David
65 Sesuai Rencana
66 Keguguran [Ending]
67 Extra Part - Membawa Delina kerumah sakit
68 Extra Part - Delina sadar
69 Extra Part - Taman Hiburan
70 Extra Part - Kehadiran keluarga besar Delina
71 Extra Part - Terbangun
72 Extra Part - Kehadiran sang buah hati
73 Extra Part - Baby Boy Twins
74 Bonus Chapter - Derry, Edgar dan Jaquiline
75 PENGUMUMAN
76 PENGUMUMAN [LOVE SICK]
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prologe
2
Kampus
3
Hari Menyebalkan
4
Hampir Bangkrut?
5
Bebas dari tugas numpuk
6
Membantu bayar hutang Papah
7
Perlahan melunasi hutang Papah
8
Dijodohkan?
9
Terkejut
10
Menolaknya
11
Jannel
12
Apa Mau Dosen ini?
13
Kaburnya Geishara
14
Kenapa harus AKU!?
15
Pertemuan Antara Keluarga Brake dan Tuan Aldric
16
Membuat Perjanjian
17
Membuat Gaun Pengantin
18
Siapa Marissa?
19
Reuni?
20
Hari buruk
21
Hari Pertunangan
22
Memelihara kucing?
23
First Kiss
24
Kopi buatan dia sangat enak
25
Dia sangat cantik
26
Kehadiran Anna
27
Jannel (2)
28
Wedding Day
29
Sungguh menyebalkan
30
Bastien
31
Los Angeles
32
Wedding Day [Marissa]
33
Marissa
34
Kehadiran Jannel
35
Lelaki Asing
36
Kehadiran Bastien
37
Mati lampu
38
Masa lalu Delina
39
Masa lalu Delina (2)
40
Pindah rumah
41
Reuni SMA
42
Reuni SMA [kehadiran Marissa]
43
Masa Lalu Karl
44
Masa Lalu Karl [Kepergian Marissa]
45
Masa lalu Karl [Awal bertemu Jannel]
46
Reuni SMA [Menjelaskan Semuanya]
47
Reuni SMA [Malam pertama]
48
Reuni SMA [Prom night ]
49
Reuni SMA [Tukar Kamar]
50
Mengunjungi rumah Brake dan Melky
51
Kedatangan David
52
Ancaman
53
Mengabaikan surat Ancaman
54
Apa Mau mu?
55
Arra dititipkan
56
Bermain bersama Fluffy
57
Mengadopsi kucing lagi
58
Kehadiran Rav
59
Rav dan Arra bertengkar
60
Rencana Jannel
61
Dijebak
62
Kehadiran Marissa (2)
63
Rencana Jannel (2)
64
Elroy dan David
65
Sesuai Rencana
66
Keguguran [Ending]
67
Extra Part - Membawa Delina kerumah sakit
68
Extra Part - Delina sadar
69
Extra Part - Taman Hiburan
70
Extra Part - Kehadiran keluarga besar Delina
71
Extra Part - Terbangun
72
Extra Part - Kehadiran sang buah hati
73
Extra Part - Baby Boy Twins
74
Bonus Chapter - Derry, Edgar dan Jaquiline
75
PENGUMUMAN
76
PENGUMUMAN [LOVE SICK]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!