Hampir Bangkrut?

BAB sudah di revisi

1 tahun kemudian

Fredelina sudah satu tahun dirinya di sibukan oleh tugas-tugas kampusnya, siang ini dirinya sedang di sibukan mengurus mahasiswa baru di kampusnya.

Dirinya adalah penanggung jawab untuk mengurus OSPEK, dia bolak-balik menyuruh teman-teman untuk melakukan masa perkenalan dan menjahili mahasiswa baru. OSPEK berjalan selama satu minggu dan hari ini adalah hari terakhir dirinya mengurus OSPEK.

Selama OSPEK ada saja kelakuan mahasiswa baru, ada yang menggoda seniornya dan ada juga yang membuat lelucon. Tepat pada siang ini, Delina di godai oleh juniornya.

"Kak, ada yang mau aku bicarakan" ucap salah satu junior di kampusnya.

Delina yang ada di hadapan juniornya, Ia mengerutkan keningnya. "Apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Delina.

"Bisa tolong aku buatkan sertifikat?" ucap juniornya yang memulai gombalan.

"Hah? Kok sertifikat? Buat apa?" Tanya Delina bingung

"Iya sertifikat, sertifikat untuk memilikimu" ucapnya.

Gombalan yang di keluarkan oleh junior kampusnya membuat semua orang yang ada di lapangan berteriak, Fredelina hanya tersenyum malu. Setiap wanita selalu merasa malu jika ada seseorang yang menggodai, tidak sampai disitu junior kampusnya masih ada gombalan untuk Delina.

"Kak, masih ada satu gombalan lagi. Aku tahu, aku lebih muda dari kakak" ucapnya.

"lalu?"

"Mungkin setelah ini kakak akan terpanah olehku?"

Delina mengerutkan keningnya bingung, "kenapa?" Tanya Delina.

"Soalnya aku akan selalu ada disaat kamu membutuhkan ku"

\*\*\*

Karl Olda, dia baru saja melewati lapangan yang penuh dengan mahasiswa. Gelak tawa para mahasiswa baru memancing perhatiannya, Ia melihat salah satu mahasiswi yang di godain oleh mahasiswa baru.

*Dasar anak remaja*! - gumam Karl

Karl pun pergi meninggalkan lapangan dan menuju ruangannya, setibanya disana Ia di kejutkan oleh seorang wanita yang sedang menunggu dirinya di atas sofa.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Karl dingin.

Wanita cantik yang memakai mini dress merah selutut dan memakai high heels setinggi 5cm tersenyum ke arahnya, Karl tidak membalas senyuman wanita itu. Ia menerobos tubuh wanita itu dan mendudukan dirinya di kursi kerja.

"Pembelajaran belum di mulai, kenapa kau selalu datang ke kampus?" Tanya wanita itu.

"Aku hanya mau mempersiapkan mata pelajaran" jawabnya dingin.

"Kau kan bisa mempersiapkan di rumah, apa kau tidak lelah setelah membantu Ayahmu mengurus perusahaan?" ucapnya sembari memijat pundak Karl.

Selama liburan semester Karl selalu membantu orang tuanya mengurus perusahaan, dirinya berkali-kali mendapatkan tawaran untuk mengurus perusahaan keluarganya namun ditolak. Ia tidak mau mengurus perusahaan saat ini walaupun kedepannya hanya dia yang bisa melanjutkan bisnis keluarganya.

"Jannel, kau tidak perlu memijat ku" ucap Karl melepaskan tangan Jannel dari pundak Karl.

"Aku mau tahu, kenapa kau tidak mau melanjutkan bisnis keluarga mu? Padahal hanya kau yang bisa melanjutkan bisnis keluarga mu" tanya Jannel penasaran.

"Untuk saat ini aku tidak mau melanjutkan bisnis keluarga ku, walaupun kedepannya Ayahku akan memaksa aku untuk melanjutkan bisnisnya aku tetap tidak mau"

\*\*\*

"Papah bagaimana ini? Sebagian perusahaan memaksa kita untuk membatalkan kerja sama, jika kita membatalkan secara bersamaan saham kita akan terus menurun" ucap Geishara.

Brake yang sudah tahu jika perusahaan sedang ada masalah dirinya memijat keningnya, merasa sangat pusing setelah mendengar perkataan anaknya.

"Papah tahu! Papah akan meminta tolong terhadap beberapa teman Papah, jika tidak ada yang mau menolongnya Papah terpaksa harus meminjam uang di bank" ucap Brake.

"Lagi!? Pah, kita sudah meminjam banyak di bank!" Ucap Geishara

"Tidak ada pilihan lain, jika perusahaan sudah kembali normal kita akan membayar hutang di bank"

"Kembali bekerjalah, Papah mau bertemu teman Papah" ucap Brake

\*\*\*

Setelah berbincang kerja sama bersama temannya, Brake meminta pertolongan namun temannya menolak dengan berbagai alasan dan membatalkan kerja sama. Brake memijat keningnya, sudah beberapa teman yang Ia temui tetapi tidak ada satu teman pun yang bisa membantunya.

Perusahaan yang di bangun dari usahanya sendiri apakah akan berakhir begitu saja? Apakah ada orang yang tiba-tiba datang menolongnya? Itu yang ada di benak Brake selama di perjalanan pulang, setibanya di rumah Ia langsung memasuki kamar. Ia melihat istrinya sudah tertidur lelap, Brake menatap jarum jam yang ada di lengannya jam sudah menunjukkan tengah malam.

"Ternyata sudah tengah malam"

Brake menghampiri istrinya dan mencium kening istrinya, setelah itu Ia memasuki kamar mandi. Mendengar suara air dari kamar mandi Melky terbangun, Ia yakin bahwa suaminya telah pulang. Tak lama kemudian Brake keluar kamar mandi, Ia melihat istrinya terbangun.

"Apa suara air itu membuat mu terbangun?" Tanya Brake.

Melky mengiyakan, "Kemana saja? Kenapa baru pulang?" Tanya Melky

Brake menghampiri istrinya setelah memakai baju, Ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Maaf aku pulang telat, aku tadi meminta bantuan temanku" ucapnya.

Mengerti perkataan suaminya, Melky langsung memeluk erat suaminya. "Aku tidak akan meninggalkan mu, kau tenang saja! Aku sudah dengar dari Hara" ucap Melky.

Brake membalas pelukan istrinya, "Aku tahu, terima kasih kau dari awal sudah mendukung ku" ucap Brake.

Melky tersenyum "lalu, apa teman-teman mu ada yang mau membantu mu?" Tanya Melky.

"Tidak, sepertinya aku harus meminjam uang bank lagi" ucap Brake.

"Lagi? Alangkah baiknya aku meminta bantuan terhadap keluargaku" ucap Melky.

"Terima kasih" ucap Brake sembari mencium puncuk kepalanya.

\*

\*

\*

\*

\*

\*

\*

\*

LIKE DAN VOTE

My IG: VolusHan\_

Terpopuler

Comments

Dewii

Dewii

Semangat thorr😍

2021-04-25

2

lihat semua
Episodes
1 Prologe
2 Kampus
3 Hari Menyebalkan
4 Hampir Bangkrut?
5 Bebas dari tugas numpuk
6 Membantu bayar hutang Papah
7 Perlahan melunasi hutang Papah
8 Dijodohkan?
9 Terkejut
10 Menolaknya
11 Jannel
12 Apa Mau Dosen ini?
13 Kaburnya Geishara
14 Kenapa harus AKU!?
15 Pertemuan Antara Keluarga Brake dan Tuan Aldric
16 Membuat Perjanjian
17 Membuat Gaun Pengantin
18 Siapa Marissa?
19 Reuni?
20 Hari buruk
21 Hari Pertunangan
22 Memelihara kucing?
23 First Kiss
24 Kopi buatan dia sangat enak
25 Dia sangat cantik
26 Kehadiran Anna
27 Jannel (2)
28 Wedding Day
29 Sungguh menyebalkan
30 Bastien
31 Los Angeles
32 Wedding Day [Marissa]
33 Marissa
34 Kehadiran Jannel
35 Lelaki Asing
36 Kehadiran Bastien
37 Mati lampu
38 Masa lalu Delina
39 Masa lalu Delina (2)
40 Pindah rumah
41 Reuni SMA
42 Reuni SMA [kehadiran Marissa]
43 Masa Lalu Karl
44 Masa Lalu Karl [Kepergian Marissa]
45 Masa lalu Karl [Awal bertemu Jannel]
46 Reuni SMA [Menjelaskan Semuanya]
47 Reuni SMA [Malam pertama]
48 Reuni SMA [Prom night ]
49 Reuni SMA [Tukar Kamar]
50 Mengunjungi rumah Brake dan Melky
51 Kedatangan David
52 Ancaman
53 Mengabaikan surat Ancaman
54 Apa Mau mu?
55 Arra dititipkan
56 Bermain bersama Fluffy
57 Mengadopsi kucing lagi
58 Kehadiran Rav
59 Rav dan Arra bertengkar
60 Rencana Jannel
61 Dijebak
62 Kehadiran Marissa (2)
63 Rencana Jannel (2)
64 Elroy dan David
65 Sesuai Rencana
66 Keguguran [Ending]
67 Extra Part - Membawa Delina kerumah sakit
68 Extra Part - Delina sadar
69 Extra Part - Taman Hiburan
70 Extra Part - Kehadiran keluarga besar Delina
71 Extra Part - Terbangun
72 Extra Part - Kehadiran sang buah hati
73 Extra Part - Baby Boy Twins
74 Bonus Chapter - Derry, Edgar dan Jaquiline
75 PENGUMUMAN
76 PENGUMUMAN [LOVE SICK]
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prologe
2
Kampus
3
Hari Menyebalkan
4
Hampir Bangkrut?
5
Bebas dari tugas numpuk
6
Membantu bayar hutang Papah
7
Perlahan melunasi hutang Papah
8
Dijodohkan?
9
Terkejut
10
Menolaknya
11
Jannel
12
Apa Mau Dosen ini?
13
Kaburnya Geishara
14
Kenapa harus AKU!?
15
Pertemuan Antara Keluarga Brake dan Tuan Aldric
16
Membuat Perjanjian
17
Membuat Gaun Pengantin
18
Siapa Marissa?
19
Reuni?
20
Hari buruk
21
Hari Pertunangan
22
Memelihara kucing?
23
First Kiss
24
Kopi buatan dia sangat enak
25
Dia sangat cantik
26
Kehadiran Anna
27
Jannel (2)
28
Wedding Day
29
Sungguh menyebalkan
30
Bastien
31
Los Angeles
32
Wedding Day [Marissa]
33
Marissa
34
Kehadiran Jannel
35
Lelaki Asing
36
Kehadiran Bastien
37
Mati lampu
38
Masa lalu Delina
39
Masa lalu Delina (2)
40
Pindah rumah
41
Reuni SMA
42
Reuni SMA [kehadiran Marissa]
43
Masa Lalu Karl
44
Masa Lalu Karl [Kepergian Marissa]
45
Masa lalu Karl [Awal bertemu Jannel]
46
Reuni SMA [Menjelaskan Semuanya]
47
Reuni SMA [Malam pertama]
48
Reuni SMA [Prom night ]
49
Reuni SMA [Tukar Kamar]
50
Mengunjungi rumah Brake dan Melky
51
Kedatangan David
52
Ancaman
53
Mengabaikan surat Ancaman
54
Apa Mau mu?
55
Arra dititipkan
56
Bermain bersama Fluffy
57
Mengadopsi kucing lagi
58
Kehadiran Rav
59
Rav dan Arra bertengkar
60
Rencana Jannel
61
Dijebak
62
Kehadiran Marissa (2)
63
Rencana Jannel (2)
64
Elroy dan David
65
Sesuai Rencana
66
Keguguran [Ending]
67
Extra Part - Membawa Delina kerumah sakit
68
Extra Part - Delina sadar
69
Extra Part - Taman Hiburan
70
Extra Part - Kehadiran keluarga besar Delina
71
Extra Part - Terbangun
72
Extra Part - Kehadiran sang buah hati
73
Extra Part - Baby Boy Twins
74
Bonus Chapter - Derry, Edgar dan Jaquiline
75
PENGUMUMAN
76
PENGUMUMAN [LOVE SICK]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!